Tuesday, May 31, 2011

Teach ME (Part 1)






Author: happyhanna (@glitterhanna)

Genre: G

Cast: Lee Jung Shin
Jeon Boram (T-Ara)
Lee Jung So (fiktf)

Note: cerita resmi punya author. tapi castnya punya Tuhan, orang tua dan kalian yang suka ma mereka deh kkkkk. silahkan baca dan komen ya...hati-hati ini baru part 1 masih ada part lainnya :)



Boram POV

Aku bersiap pulang setelah aku menyelesaikan perkerjaanku sebagai guru disalah satu taman kanak-kanak. Akupun berjalan keluar untuk pulang kerumah saat aku melihat salah satu muridku masih duduk disalah satu ayunan sendirian, sementara teman-temannya sudah pulang kerumah mereka.

“Jung So kenapa kau masih disini? Kau belum dijemput” kataku dan berjongkok didepan jungso. Anak ini hanya menggeleng. Akupun duduk diayunan lain disampingnya

“ya sudah kalau begitu sonsaeng temani kau saja sampai appa jemput ya”

“tidak usah sonsaeng, sonsaeng pulang saja sana” kata jungso

“tidak apa, sudah tugasku menemani murid-muridku” kataku sambil mengelus rambut halus jungso, ia memang selalu dijemput appanya, kalau tidak salah aku dengar ommanya sudah meninggal sehingga ia sekarang hanya tinggal dengan appanya.

“kau mau biscuit?” tanyaku pad jungso. Bocah laki-laki itu mengambil sepotong biscuit

“kamsahamnida sonsaeng” katanya dengan suara khas anak-anak, aku kembali mengelus puncak kepalanya. Ia tersenyum, lalu kamipun berbicang banyak, bahkan ia menyanyikan lagu yang baru dipelajarinya tadi plus gerakannya. Aku bertepuk tangan saat lagunya selesai.

“kau pintar sekali jungso” kataku sambil bertepuk tangan. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan taman kanak-kanak dan seorang namja turun dari mobil.

“appaaaaaaaaaaaa….” Jungso berlari kearah namja itu. dan namja itu menggendong jungso.

“annyeonghaseyo” sapaku pada namja itu.

“annyeongaseo sonsaeng” namja itu tersenyum dan setengah membungkuk

“appa lama sekali menjemputku” protes jungso

“mian ya, tadi appa ada pekerjaan tiba-tiba. Jadi tidak bisa tepat waktu” katanya

“untung boram sonsaeng menemaniku” kata jungso sambil melihatku

“ah sonsaeng maafkana ku jadi merepotkanmu, tadi aku ada meeting mendadal yang tidak bisa aku tinggalkan, sekali lagi mian dan terima kasih sudah menemani jungso” katanya

“ne, gwencahana. Sudah tugas dan tanggung jawabku pasa semua muridku memastikan mereka baik-baik saja”

“appa, ayo pulang. Aku ngantuk” kata jungso dan tak lama ia pun menguap

“aiya, kita pulang. Ah sonsaeng mau aku antar sekalian?” tawar namja itu

“tidak usah, aku bisa pulang sendiri kok” kaaku menolak dengan halus

“sudah mari saya antar, anggap saja sebagai rasa terima kasih saya sudah menemani jungso”

“ayo sonsaeng, kalo pulang sendirian nanti diculik, ya kan appa”

“tuh kan, jungso sendiri yang minta, bagaimana?” Tanya namja itu lagi

“bailah kalau begitu”

***

Author POV

“ayo anak-anak masuk kelas lagi. Kita mulai pelajaran hari ini ya” kata boram sambil membimbing murid-muridnya masuk kelas kembali setelah 30 menit puas bermain di halaman taman kanak-kanak.

“keluarkan pinsil warna kalian ya, sonseng akan membagikan gambar dan kalian akan mewarnainya”

“baik sonsaeng” jawab muris-muris itu bersamaan. Boram tersenyum melihat murid-muridnya senang belajar di TK. Iapun membagikan gambar-gambar lucu pada muridnya dan ia pun mengawasi setiap muridnya.

Tak lama setelah anak-anak itu meninggalkan kelas dan dijemput oleh orang tua masing-masing karena memang sudah jam pulang boram pun menuju kantor guru untuk bersiap-siap pulang juga. Tiba-tiba ponselnya berdering.

“ya omma…”

“boram, apa kau sudah selesai mengajar?” Tanya ommanya

“iya sudah ini juga aku mau pulang, kenapa?”

“bisa tolong belikan beberapa bahan makanan untuk makan malam disupermarket, omma sedang tidak bisa pergi karean adikmu sedang tidak enak badan”

“oh, baik omma, sekalian aku belikan obat ya” kata boram menyudahi teleponya dan bergegas menuju supermarket terdekat.

Ia mendorong trolley diantara rak-rak supermarket dan memilih barang apa saja yang akan ia beli.

“sonsaeng!!!” teriak seseorang lalu berlari kearah boram.

“jungso?” Tanya boram pada bocah kecil dengan senyum lebar yang masih mengenakan seragam TKnya itu, borampun berjongkok didepan bocah itu

“sedang apa kau disini?” Tanya boram

“appa mengajakku kesini, katanya kami akan makan-makan dirumah merayakan ulang tahun appa”kata jungso, lalu boram menatap sosok namja tinggi yang berjalan menghampiri mereka

“jungshin-ssi” kata boran menunduk dan tersenyum.

“oh boram sonsaeng, kita bertemu lagi”

“ne~”

“kau belanja banyak sekali” kata jungshin saat melihat belanjaan boram di trolleynya

“iya, untuk makan malam keluarga” kata boram

“oh, kau sudah berkeluarga rupanya”

“bukan, aku belum berkeluarga, maksudku untuk makan malam dengan ayah ibu dan adikku” kata boram

“oh begitu, aku kira kau sudah berkeluarga” kata jungshin.

“sonsaeng, apa sonsaeng mau ikut makan malam dengan aku dan appa?” Tanya jungso

“tidak, tidak usah. Kalian saja berdua” kataku menolak secara halus

“tapi sonsaeng harus mencoba masakan appaku, ia koki yang hebat lho”

“iya, tapi lain kali ya sayang” boram mengelus rambut jungso

“baiklah kalau begitu, aku duluan jungshin-ssi. Masih banyak yang mau aku beli”

“sampai jumpa disekolah jungso” boram melambai pada jungso, dan jungsopun membalas lambaian gurunya itu. borampun mendorong trolleynya lagi mencari barang ia ia akan beli.

“guruku cantik kan appa” terdengar suarau imut jungso dibelakang boram.

“iya, gurumu cantik” terdengar sauar jungshin menjawab pertanyaan anaknya, borampun menoleh kebelakan, jungshin dan jungso berjalan bergandengan tangan kearah berlawanan.

***

“appa…masakanmu memang enaaaaaaaaak” kata jungso sambil menyumpit lagi mie buatan appanya. Jungshin tertawa meliaht anaknya yang makan dengan lahap.

“kau tau, jauh lebih enak mie buatan ommamu” kata jungshin

“oh ya? Sayang aku tidak bisa mecobanya” kata jungso. Jungshin terpaku sesaat menyadari kata-kata anaknya. Ia melirik kedinding ruang tamu tempat foto ia dan yunji, istrinya saat mereka menikah dahulu masih tergantung.

“yunjiya~ seandainya kau masih ada, jungso pasti akan senang sekali bisa merasakan masakanmu. Kau pasti bisa lihat dari suga sana kalau jungso sudah besardan ia jadi jagoan kecil kita. Ia tumbuh sehat dan aku janji akan menjaganya. Ia akan jadi namja yang tangguh” kata jungshin dalam hati, pikirannya dan matanya tertuju pada yunji yang tersenyum dalam bingkai foto.

“appa kenapa? Ayo kita habiskan” kata jungso, tapi jungshin malah menatap anaknya itu dengan tatapan iba.

“appa kenapa? Appa kangen omma ya?” tanay jungso. Jungshin hanya tersenyum tipis

“appa jangan sedih ya, kalau appa sedih nenti omma juga sedih, aku juga sedih” kata jungso polos, jungshinpun membelai rambut jungso.

“ayo kita habiskan”kata jungshin mengganti topic pembicaraan.

“waaaahhh kalian makan-makan tidak ajak aku ya” terdengar suara namja dipintu.

“minhyuk ahjussi” jungso berlari kepintu dan ber hi-5 dengan minhyuk. Minhyuk adalah teman kantor dan sahabt dekat jungshin sejak mereka SMA. Ia memang sering main ke rumah jungshin.

“ahjussi belum makan malam? Ayo makan disini, mienya masih banyak kok” kata jungso sambil menarik tangan minhyuk.

“hyung, kau terlambat” kata jungshin. Ia memang mengundang minhyuk untuk datang dan makan bersama.

“mian, toh Cuma telat 20 menit. Kenapa kalian tidak menungguku datang?” tanay minhyuk sambil mengambil mangkuk dan sumpit.

“mian ya ahjussi, habis dinosaurus dalam perutku sudah mengamuk” tawa minhyuk pecah mendengar celotehan bocah itu.

“mana ada disaurus yang sanggup tinggal diperutmu, kau suka selali berlari kesana kemari dan tak bisa diam, bisa-bisa dinosaurusnya mabuk didalam sana” kata minhyuk.

“tapi appa bilang begitu padaku” lalu jungshinpun ikut tertawa mendengan anaknya itu berceloteh.

“ah iya, ini untukmu” kata minhyuk sambil memberikan kotak besar yang terbungkus kertas kado rapih.

“apa ini?” tanay jungso sambil mengambilnya

“buka saja” kata minhyuk, tak lama jungshin dan minhyuk melihat binary bahagia dimata jernih jungso

“wah…mobil-mobilan dengan remote control!!! Kamsahamnida minhyuk ajhussi” kata jungso

“lho, aku yang ulang tahun, kenapa jungso yang dapat hadiah?” protes jungshin

“kau kan sudah besar. Masa masih mau hadiah, lebih baik aku belikan untuk jungso. Kau suka tidak?” Tanya minhyuk pada jungso

“iya, aku suka. Aku aku mau main ini ya” kata jungso lalu berlalu kekamarnya yang luas, ia mulai bermain dengan mobil-mobilan barunya. Minhyuk dan jungshin tertawa melihat jungso yang sangat bersemangat.

“ia sangat mirip yunji” kata jungshin menagmati jungso dari jauh yang masih asik memainkan mainannya kesana-kemari.

“kau masih ingat yunji?” Tanya minhyuk

“tentu saja, ia istriku. Walaupun ia tidak ada lagi disampingku tapi aku masih sangat mencintainya” minhyuk mengerti perasaan sahabtnya ini .

“aku tau itu, tapi aku bagga padamu, kau bisa merawat jungso seorang diri, padahal kau juga harus bekerja. Kau ayah yang hebat” kata minhyuk sambil menepuk punggung jungshin.

“ini juga aku lakukan demi jungso seorang” kata jungshin

“kenapa kau tidak cari istri lagi saja, ia pasti bisa membuatmu lebih baik, sekaligus menjadi ibu buat jungso. Bagaimanapun ia pasti butuh sosok ibu, I pasti ingin tumbuh seperti teman-temannya yang mempunyai orang tua lengkap”

“iya, aku sadar itu. aku tahu jungso sebenarnya selalu iri ketika ia melihat teman-temannya bisa bermain dengan ibu mereka, aku tau walaupun ia tidak pernah cerita padaku” jungshin tertunduk

“maaf ya aku mengingatkanmu, kau jadi sedih”

“gwechana, aku hanya belum siap mencari pengganti yunji, aku masih sangat mencintainya, dan pasti sulit mancarai yeoja yang bisa menjadi pendamping hidupku dan ibu yang baik untuk jungso” mereka sama-sama terdiam.

“hyung, kenapa tidak kau saja yang mencari calon istri? Kau lebih tua dariku, tapi kau belum punya pasangan” kata jungshin. Minhyuk agak tersedak.

“kau ini ya….tenang saja sebentar lagi aku akan menemukan pasangan” kata minhyuk melanjutkan makannya.

***

Boram POV

Jungso ternyata masih duduk diayunan saat teman-temannya yang lain mungskin sudah dimereka masing-masing. Aku lagi dan lagi merasa kasihan pada jungso, ayahnya pasti sangat sibuk sampai terlambat menjemput jungso lagi.

“ayo sonsaeng antar kau pulang” ajakku, aku menggandeng tangannya

“tidak ah, nanti appa tidak menemukan akn disini. Nanti appa kira aku diculik” aku tersenyum.

“tadi sonsaeng sudah menelepon appamu, appa mu sedang sangat sibuk, dan ia mengizinkanku mengantarmu pulang” kataku, aku memang sudah menelepon jungshin-ssi tadi, dan ia memang sedang sibuk hingga aku akhirnya menawarkan untuk mengantar jungso, dan ai mengizinkan.

“baiklah, aku tau sonsaeng tidak akan menculikku” iapun menyambut tanganku.

“tapi kita naik bus, tidak apa?” Tanya ku

“tidak apa kok, aku malah suka naik bis. Bis itu besar dan luas”

Kamipun sampai didepan rumah , aku membuka kuncinya. Tadi aku dan jungso mempir kekantor jungshin-ssi untuk mengambil kunci rumahnya. Kamipun masuk kedalam rumah luas ini.

“ayo masuk sonsaeng” ajak jungso, akupun masuk dan duduk disofa ruang tamu. Aku memperhatikan foto-foto dinding, kabanyakan foto jungshin dan jungso. Tapi ada juga foto jungshon-ssi dengan seorang gadis, yang aku tebak itu pasti almarhum istrinya. Ya, itu pasti ibu jungso karena raut wajahnya sangat mirip dengan jungso.

“itu ommaku” kata jungso duduk disampingku

“ia cantik” kataku “boleh sonsaeng tau kenapa omma mu pergi?” kataku penasaran, dan sepertinya jungso tidak keberatan untuk bercerita

“appa bilang omma pergi waktu ia melahirkan aku” aku terkesiap, itu artinya jungso sama sekali tidak pernah bertemu dengan ibunya

“tapi apa bilang itu bukan karena aku nakal, tapi justru karena omma sayang padaku, tapi aku tidak mengerti. Kalau omma sayang padaku kenapa omma tidak mau bertemu denganku?” aku merapatkan duduku pada bocah 5 tahun ini dan memeluknya

“ia memang sangat padamu jungso, ia bukan tidak ingin bertemu denganmu, tapi omma mu sedang menyiapkan hadiah besar untukmu disana. Nanti kalian pasti akan bertemu lagi” kataku menghibur jungso.

“lalu omma akan memberikan hadiah padaku?” Tanya jungso polos, aku mengangguk, aku sendiri tidak tahu harus bilang apa.

Lalu terdengar suarau mobil memasuki garasi, itu pasti jungshin-ssi.

“appa mu sudah pulang tuh” kataku, jungso menghambur menyambut appanya

“selamat siang jungshin-ssi” kataku saat melihat kedatangan jungshin-sii sambil menggendong jungso.

“boram-ssi gomawo sudah mengantar jungso pulang. Kali ini aku sungguh merepotkan, maafkan aku ya. Banyak sekali pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan” katanya

“gwenchana, aku malah merasa senang bisa mengantar jungso pulang” kataku memaklumi pekerjaan ayah jungso yang seorang eksekutif muda disebuah bank ternama dikorea, pasti memakan banyak waktu.

“ah bagaimana sebagai rasa terima kasihku, kita makan siang bersama?” ajaknya, aku hampir menolak saat jungso tiba-tiba turun dari gendongan ayahnya dan berjalan menarik tanganku.

“ayo sonsaeng, aku tahu sonsaeng pasti lapar” akupun tidak bisa berbuat banyak.

TBC

6 comments:

  1. Omooo..Jungshin udah punya anak??? Anak siapa tuhh?? *curiga jg2 mukanya mirip aku (?) * good job thor :)

    ReplyDelete
  2. ff jungshin bertebaran.....
    ini kenapa anaknya yg lebih bijak dari bapaknya ya??
    bagus..
    lanjut lanjut

    ReplyDelete
  3. Baca ff ini jadi senyam-senyum sendiri ngebayangin Jungshin punya anak.. Hahaha :D

    Tapi kasian juga sih jadi single parent :(

    Lanjutkan..

    ReplyDelete
  4. iya yaa .. bulan ini si jungshin muncul melulu, bulan kemarin minhyuk n sebelumnya jonghyun n yonghwa ... huaaa authornya pada kompak'an :)

    pssstt di sini JungShin dewasa banget yak .. iyalah DuRen getuuu .. banyak yg mauuuuu :)

    lanjutannya jangan lama-lama :)

    ReplyDelete
  5. karna jungshin g dpt hadiah dr minhyuk,,,,ambil drmh q ya hadiah'a,,,he3
    klo jungshin mah bnr2 DuRen,,,,,mau dunkkkkk
    author lanjutkan!!!! >_o

    ReplyDelete
  6. @all: gomawo komennya ^^. part selanjutnya dalam proses ok. waaaaaah pada mau rebutan duren jungshin nih kkkk

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'