Saturday, May 21, 2011

My Playboy (Part 5)





Author: happyhanna (@hannamorant)

Rating: general -PG

Cast: Kang Min Hyuk
         Nina (fiktif)
         dan banyak cast lainnya

Note: akhirnya selesai part ke 5, tapi tenang ini belum seleasi, masih ada part lanjutannya sedang dalam proses. makasih untuk adithya sofyan, lagu-lagunya bikin aku nemu ide buat bikin ff ini dan ff lainnya. sekian deh, selamat baca dan berkomen ria.... :)



***
  Author POV
  “nina, kau sudah sembuh?” Tanya miss han saat ia berpapasan di pintu masuk kantor
  “sudah miss” nina tersenyum.
  “baguslah, oh ya nanti sesudah makan siang kau keruanganku, ada hal yang harus kita bicarakan. Serius” kata miss han dengan pandangan tajamnya
  “oh baiklah”
  “sekarang kau boleh keruanganmu dan lanjutkan pekerjaanmu” kata miss han, nina pun kembali berjalan menuju lift yang mengantarnya keruang kerjanya dilantai 5.
  “annyeonghaseyo” sapa nina pada teman-teman seruangannya
  “annyeong,sudah sembuh?” Tanya minnah
  “sudah baikan kok” kata nina, ia meletakan tasnya dan menyalakan komputernya
  “nina, gwencahana?” Tanya jinyoung
  “ne, gwencahana, kenapa?” Tanya nina, jinyoung dan minnah menatapnya dengan pandangan aneh seperti ada yang salah dengan dirinya
  “mwo? Ada apa?” Tanya nina penasaran
  “ani…tidak ada apa-apa” kata minnah, lalu minnah dan jinyoung kembali mengerjakan pekerjaan mereka, begitupun nina.
  “eh kenapa akses internetku diblokir?” Tanya nina saat ia akan mengecek e-mailnya, tapi ternyata terblokir. Sontak minnah dan jinyoung saling tatap dengan wajah yang ragu-ragu.
  “oh…itu…entahlah, fasilitas internet kami juga di blokir kok, iyakan minnah??”
  “eh..i …iya” kata minnah juga terbata, mata nina menyipit merasa ada yang tidak beres.
  “ah aku ketoilet dulu ya…” minnah berdiri dan segera berjalan keluar ruangan.
  “jinyoung, ada apa sih? Apa yang terjadi saat aku tidak masuk kemarin?” Tanya nina penasaran
  “tidak ada apa-apa kok, ….” Tiba-tiba telepon dimeja kerja jinyoung berdering.
  “sebentar ya” kata jinyoung pada nina dan ia mengangkat telepon, nina pun kembali meneruskan pekerjaannya.

***
  Jam makan siang, nina , jinyoung dan minna berjalan ke food court di kantornya, mereka sedang memilih menu makanan saat 2 orang yeoja memerhatikan nina.

  “gadis itu kan….” Kata salah satu dari mereka sebelum seorang lagi mendekap mulut temannya dan membawanya menjauh.
  “babo, suaramu besar sekali, kalau ia tahu bagaimana?” nina hanya terperangah, tanpa ia sadari ia minnah dan jinyoung bernafas lega disampingnya.
  “nina kau makan siang apa?” Tanya minnah

Nina merasa kurang nyaman dengan tatapan beberapa orang kearahnya.
  “ada yang salah denganku? Penampilanku?” Tanya nina pada minnah dan jinyoung, sepintas mereka memerhatikan penampilan nina
  “tidak ada, kau selalu berpenampilan sempurna seperti biasanya” kata minnah,
  “lalu kenapa orang-orang melihatku terus?”
  “itu perasaanmu saja, sudah ayo makan” nina melepaskan ikatan rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai dan menutupi sebagian wajahnya.
  “eh!! Ini minhyuk kan? Dengan siapa dia. Ah mereka berciuman panas, tidak aku sangka”” terdengar suara 3 orang yeoja diseberang meja nina, mereka bertiga terpaku pada ipad ditangan salah satu dari mereka, mungkin sedang membuka web gossip, senyum singkat tersungging diwajah nina.
  “itu mungkin jia, ingat kan mereka sedang digosipkan punya hubungan khusus” kata salah seorang diantara mereka
  “tapi aku rasa ini bukan jia, dari postur tubuhnya itu bukan jia, pasti wanita lain lagi” kata yang lainnya
  “dasar playboy gila” gumam nina
  “nina, gwenchana?” Tanya minnah yang mendengar nina mendengus kesal
  “gwencahana”
  “oh ya, apa berita tentang minhyuk dengan jia itu benar?” Tanya jinyoung
  “mana aku tau, kenapa kalian Tanya aku. Tanya saja pada bagian yang interview dan news maker” kata nina sambil menyantap makan siangnya
  “kan kau kenal dengannya, aku rasa kalian cukup dekat. Apa kau tidak pernah bertanya tentang ini padanya?” Tanya jinyoung lagi
  “tidak. Untuk apa aku urusi masalah orang lain, tidak ada gunanya” kata nina
  “tapikan….”
  “mian, bisakah kita tidak membicarakan play boy itu sekarang?” nada suara nina sedikit meninggi
  “nina kau marah?” Tanya minnah
  “ani, mian. Sudah ah kita selesaikan makan kita. Miss han sudah menungguku”



  ***
   “silahkan masuk” kata miss han saat pintu ruanganya diketuk, nina pun masuk
  “silahkan duduk” nina pun duduk, beberapa detik miss han memperhatikan wajah nina dari balik bingkai kaca matanya
  “kau tau kenapa aku memanggilmu kesini?” nina menggeleng
  “apa teman-temanmu tidak menceritakannya?” Tanya miss han, lagi-lagi nina menggeleng.
  “benar, ada yang mereka sembunyikan” pikir nina dalam hati.
  “baiklah, mungkin ini sedikit mengejutkanmu, tapi mau tidak mau aku harus memberitahu kau tentang ini” miss han meletakan beberapa lembar kertas dengan tulisan diatasnya dihadapan nina, nina mengambilnya dan ia terbelalak saat membaca barisan pertama tulisan itu.

  Lagi-Lagi Minhyuk tertangkap basah dengan seorang Wanita
  Dan 2 buah gambar dibawahnya yang membuat mata nina semakin terbelalak. Apalagi kalau bukan gambarnya dan minhyuk saat sedang berciuman diapartement nina beberapa saat lalu. Ternyata  ia tidak sadar bahwa pintu tidak benar-benar tertutup dan seseorang mengatahuinya dan memanfaatkan situasi dengan mangambil gambarnya dan menjualnya.
  Mata nina memanas, tapi ia berusaha menahan air matanya . sekarang ia sadar berita yang dibicarakan beberapa orang saat ia makan siang tadi sudah pasti berita dia dengan minhyuk.
  “nina, tolong jelaskan sesuatu” miss han berbicara sangat hati-hati saat melihat reaksi ninayang terlihat terguncang. Tapi tiba-tiba nina mulai terisak. Miss han merasa tidak tega, ia bergerak kesamping nina dan memeluk anak buah kesayangannya ini, dan membelai lembut rambut nina.
  “gwenchana….gwenchana….” miss han menenangkan nina. Tangan nina meremas lembaran kertas itu.
  “mian miss, aku harus pergi sekarang juga” nina bangkit dari kursi dan berjalan keluar tidak mempedulikan miss han yang memanggilnya. Tampak jinyoung dan minnah yang menunggu diluar ruangan terkejut saat melihat nina keluar dengan air mata.
  “nina….” Tapi nina terus berjalan mengambil kunci mobilnya dan segera berlari menuju tempat parkir.


***
  Nina POV
  Aku memacu mobilku cepat, tangan kiriku cekatan mencari nomor ponsel playboy satu itu. Aku mengaktifkan speaker supaya aku tetap focus pada jalanan, rasanya darahku berkumpul semua diotakku, dan mendididih.
  “yoboseo belle” terdengar suaranya diujung sana
  “dimana kau sekarang?” tanyaku ketus
  “masih diapartementku”
  “katakan dimana apartementmu!!!”  ia menyebutkan sebuah kawasan elite dan akupun segera mengarahkan mobilku kedaerah itu
  “jangan dulu pergi, tunggu aku disana!!!”
  “wow, kau tidak sabar ingin bertemu denganku belle, sampai kau datang ke apartementku segala”
  “diam kau!! Sudah tunggu saja” kataku lalu memutuskan hubungan telepon dan menginjak pedal gas semakin dalam.
  Aku memencet bel pintu apartementnya dengan tidak sabaran, tidak lama sosoknya muncul dibalik pintu.
  “annyeong, cepat sekali kau sampai disini” . tanpa basa-basi aku melemparkan beberapa kertas yang dari tadi sudah aku genggam kewajahnya
  “baca ini!!!!” teriakku. Ia membacanya sekilas dan tersenyum.
  “kau sudah tau masalah ini?” tanyanya santai
  “ya!! Kenapa kau menanggapinya santai sekali!!” tiba-tiba ia menarikku kedalam
  “kita bicarakan didalam saja, bahaya kalau ada orang yang tau” ia menarikku dan menutup pintu, aku hanya berdiri sambil memandang tajam sosok yang berjalan menuju pantry dapur dan membuka kulkas mengeluarkan sekotak jus dan menuangkannya.
  “kau repot-repot kemari hanya untuk membicarakan masalah ini? Aku kira kau kangen padaku” kata minhyuk
  “kau…kau masih bisa tertawa?? Oh ya aku lupa!! Kau kan namja terplayboy sekarang, jadi gossip seperti ini bukan apa-apa buatmu kan? Huh bodohnya aku”
  “berita ini akan segera menghilang, tenang saja aku akan memanggil orang untuk menyelesaikan masalh ini” kata minhyuk masih santai dan meletakan segelas jus dimeja didepanku, aku masih berdiri
  “dan kau pikir kau bisa membuat namaku baik lagi?” Tanya ku
  “tentu saja, toh wajahmu tak terlalu jelas disitu dan di seoul inikan wanita yang bernama nina bukan kau saja”
  “tapi orang-orang kantor ku tau, dan disitu jelas sekali kita sedang….sedang…kissu!!!” kesabaranku sudah habis
  “lalu kenapa? Kita memang sudah pernah kissu, aku juga tidak mau hal seperti ini sampai ketahuan ke public, tapi mau diapakan lagi.kita tidak bisa berbuat banyak” aku menghela nafas panjang memendam rasa kesalku. Tapi tampaknya aku sudah tidak tahan lagi
  “JANGAN SAMAKAN AKU DENGAN WANITA-WANITA LAIN YANG PERNAH KAU KISSU DAN MEREKA BANGGA DENGAN ITU, ATAU MUNGKIN  MEREKA YANG PERNAH KAU AJAK TIDUR!!!” aku berteriak melepaskan semua rasa kesalku.
  “YA!!! Kau pikir aku ini namja macam apa?? Aku memang suka berganti pasangan tapi tidak satupun sampai ku ajak tidur!! Aku juga masih menghormati  yeoja!!!” emosi minhyuk pun mulai memanas
  “aku benci padamu!!!” kataku. Tiba-tiba bibir minhyuk menempel tepat dibibirku, ia memperkecil jarak diantara kita. Ia bahkan tidak sadar kalau aku sudah kehabisan nafas. Aku mendorongnya tapi hasilnya nihil.
  PLAAAAK!!!
  Telapak tanganku mendarat keras dipipi mulusnya dan ia pun melepaskan bibirnya dari bibirku
  “MICHEO!!!”
  “kau yang gila, aku harus apa lagi supaya kau mengerti huh!!!” minyuk berbicara dengan nada suara tertahan
  “mengerti apa!!! Mengerti kalau kau playboy gila!!! Ya aku mengerti!!! PUTAIN!!!” aku berlari keluar, aku ingin pergi dari tempat ini tidak ingin melihat wajah orang itu.
  Aku membawa mobilku kemanapun aku mau, dengan air mata yang mengalir deras aku berusaha focus pada jalanan.


***
  Author POV
  Minhyuk hanya bisa diam melihat nina yang berlari keluar dari apartementnya, ia membanting tubuhnya keatas sofa empuk dan mengambil ponsel disakunya.
  “sandara” panggil minhyuk pada seseorang dijung telepon sana
  “oh yeobo ada apa? Kangen padaku ya? Ahahhaha” terdengar sandara terkekeh
  “aku harus bertemu denganmu sekarang”
  “owh kau terdengar sedang kesal yeobo, cepat kemari aku akan menemanimu” sandara kembali terkekeh
  “aku serius!! Sebentar lagi aku sampai” minhyukpun kembali memasukan ponselnya kesaku dan mengambil kunci mobilnya dan segera beranjak dari sofa.


Kurang dari 30 menit minhyuk sudah duduk disalah satu kursi disebuah restoran milik sandara.
  Minhyuk menceritakan semua yang sudah terjadi antara dia dan nina tadi, sandara mendengarkan dengan seksama
  “pantas saja wajahmu kusut begitu, habis bertengkar rupanya” sandara tertawa
  “sudah ku bilang dari awal kan, kau harus berfikir dua kali sebelum kau melakukan sesuatu, kasihan kan yeoja itu jadi sakit hati”
  “aku hanya ingin tau saja perasaannya padaku, apa itu salah?”
  “tidak salah, hanya saja caranya yang salah. Apa kau pikir dengan memintaku berpura-pura menjadi pacarmu lalu kita berakting mesra didepannya akan menjelaskan kalau ia menyukaimu? Sekarang kau lihatkan ia sakit hati, apa kau tega?” Tanya sandara
  “kita berteman sudah lama, aku juga sudah tau sifatmu. Dan jujur saja baru kali ini aku melihat kau menyukai seorang yeoja sampai seperti ini. Aku salut padamu”
  “kau harus jelaskan semuanya, atau kau akan menyesal nanti” sandara memberi saran
  “tapi dia juga tidak sadar pada perasaannya sendiri, ia sudah menangis karena melihat kita berdua dibar tapi ia tidak sadar ia menangis karena ia menyukaiku dan cemburu, aku bingung pada yeoja satu itu, sulit sekali mendekatinya” kata minhyuk, sandara tersenyum mendengar celotehan sahabatnya ini
  “berarti ia bukan yeoja sembarangan, terus kejar dia. Aku tau kau sangat menyanganginya”



***
  Nina duduk di cap mobilnya sambil mengelap pipinya yang basah dengan tissue, ia masih terisak. Matanya memandang lurus kedepan, kearah gulungan ombak yang saling berkejaran.
Tanpa terasa matahari sudah berganti menjadi bulan dan nina pun memutuskan untuk pulang.


***
  “nina, apa kau serius?” minnah mengguncangkan tubuh nina
  “iya minnah, aku serius” seulas senyum terukir dibibir tipis nina
  “nina…pikirkan lagi” minnah merengek sambil memeluk nina. “kami sudah tidak mempermasalahkan berita itu lagi kok”
  “aku sudah memikirkannya matang-matang. Dan re-sign adalah pilihan terbaik” kata nina, dan jinyoung pun bergabung memeluk nina.
  “kami akan selalu merindukanmu” kata jinyoung, matanya mulai berkaca-kaca
  “kapan kau kembali ke perancis?” Tanya miss han, wajahnya murung, sangat sulit baginya melepaskan anak buah yang sudah sangat ia percaya ini
  “2 hari lagi”
  “kenapa kau harus pulang ke perancis?” Tanya jinyoung lagi
  “sementara aku akan menenangkan diri dulu disana, mungkin aku akan kembali lagi kesini kalau aku sudah siap”
  “kami akan sangat merindukanmu nina” pelukan 3 sahabat ini semakin erat.
  “jangan beri tahu dia kemana aku pergi” bisik nina pada jinyoung dan minnah. Mereka mengangguk mengerti.


  ***
  Nina memakai kaca mata hitam channelnya dan masuk keruang tunggu bandara, ia duduk sambil meminum cappuccino hangat. Tak berapa lama Ia melihat jam tangannya, ia pun berdiri dan berjalan menuju pesawat yang akan membawanya pulang ke perancis.


***
  Didalam pesawat nina hanya diam sambil mendengarkan lagu-lagu dari ipodnya, ia memandang langit cerah diluar sana. Tapi pikirannya masih tertinggal dikorea sana.
  “apa pilihanku benar, untuk kembali ke perancis? Kenapa baru meninggalkan korea beberapa jam saja aku sudah ingin kembali. Aku kangen sekali dengan suasana kantor, minnah jinyoung dan miss han, pekerjaan yang menumpuk, deadline yang membuat stress setengah mati….dan….playboy micheo itu” pikiran nina kembali melayang pada saat terakhir ia bertemu dengan minhyuk, saat itu suasananya sungguh tidak enak.
  “bahkan aku belum pemit padanya” nina menundukan kepalanya, dan menghapus air mata yang mulai menggenang diujung matanya.


***
  “onniiiiiiiiiiiii” nina berlari kearah onninya yang sudah menjemputnya dibandara, mereka saling berpelukan
  “bogosipoyo dongsaeng ah~”
  “nado….” Mereka melepas rindu.
  “nina….” Panggil seseorang dibelakang mereka
  “omma…papa….” Nina berlari kearah kedua orang tuanya dan memeluk mereka erat….
  “kau sudah semakin dewasa sekarang” kata ommanya sambil mengelus pipi anak bungsunya ini
  “sini peluk papa” nina pun beralih pada pelukan ayahnya yang adalh asli orang perancis namun sudah fasih berbahasa korea.
  Sesuah saling berpelukan merekapun pulang kerumah mereka.


“onni, malam ini aku tidur dikamar onni ya” kata nina sambil membawa bantal dan selimut dan duduk diatas ranjang kakanya
  “boleh, sini kita cerita-cerita” sasya kakaknya menutup laptopnya
  “bagaimana korea?” Tanya sasya antusias
  “ya begitu deh, masih ramai dan menyenangkan” kata nina sambil memainkan rambut panjangnya
  “kau re-sign dari majalah itu?” Tanya sasya pada adiknya, nina hanya mengangguk
  “wae?”
  “hmm….aku kan pulang keparis, masa iya aku tinggal diparis sementara pekerjaanku dikorea”
  “dan kenapa kau pulang ke paris tiba-tiba seperti ini?”
  “tidak tiba-tiba. Aku sudah merencanakannya dari lama, hanya saja aku menceritakannya baru minggu lalu”
  “pasti karena namja itu” kata sasya
  “namja mana?” nina bingung tepatnya pura-pura bingung, karena ia tau kearah mana onninya mulai berbicara, lalu sasya mengambil majalah disamping tempat tidurnya dan membuka sebuah halaman dan meletakannya didepan nina
  “siapa lagi kalau bukan dia” telunjuk sasya tepat menunjuk gambar minhyuk, nina mengambil majalah itu, menutupnya dan meletakannya sembarang
  “bukan”
  “kalau bukan kenapa kau harus menyingkirkan majalah itu ? dan kenapa kau gelisah begitu?” nina hanya diam
  “tuh kan pasti karena dia” sasya semakin yakin pada tebakannya, saat ia hanya melihat nina diam, tiba-tiba adiknya itu tterisak dan airmatanya mulai mengalir. Sasya langsung memeluk adik satu-satunya itu.
  “stttt…..ulljimae, ada onni disini. Jangan pendam semuanya sendirian, kau bisa cerita pada onni kok, aku mau mandengarkannya. Sttttt uljimmae” sasya berusaha menenangkan nina

--TBC--

6 comments:

  1. sabar yaa nina :'( kasian kalau jadi dia

    ReplyDelete
  2. YAH KOK TBC huaaaaaaaaa lagi asik-asik baca (><)
    seru. uwow mau jadi nina.
    minhyul nyesel bgt klo sia-sia in aku, eh maksudnya nina #halah
    minhyuknya belum tau tuh nina ke perancis.

    lanjut yooooo

    ReplyDelete
  3. hadoooohhh lagi asyiknya baca tiba2 tbc .. hyeriii kita berdua kuciwaa ... hua hua huaaa

    lanjutannya jangan lama2 thor .. #penasaran berat

    ReplyDelete
  4. nina pergi gak bilang-bilang D: kasian minyuk u,u
    penasaran ntar bakal gimana :O lanjut lanjutt

    ReplyDelete
  5. @hanin: iya aku juga prihatin ma nina -_-

    @mpeb+ kanti+eunjin onni: kan biar reader penasaran.okay-okay part selanjutnya udah siap tayang kok

    ReplyDelete
  6. wah, makin seru aja. pingin tau respon minhyuk kalo tau nina pergi.

    lanjutkan :)

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'