Author: happyhanna (@hannamorant)
Rating: PG
Cast: Kang Min Hyuk
Nina (fiktif)
dan banyak cast lainnya
Note: semoga part kali ini play boynya minhyuk lebih keliatan ya..semoga reader juga "terbang" ma gombalan play boy yang satu ini. selamat baca n jangan lupa komen ya :))
***
Minhyuk POV
“nina....nina” aku mengejar yeoja itu, untung saja langkah kakiku bisa mengejarnya, aku menggapai tangannya
“mwo?” katanya kasar
“kau marah? Maafkan kata-kata jiyeon tadi, aku tidak seperti yang ia bicarakan” kataku
“sudahlah, aku mau pulang” kata nina
“ok, ayo kemobilku”
“tidak usah, aku bisa naik taxi” nina berusaha melepaskan genggamanku
“aku kan sudah bilang akan mengantarmu, tenang saja aku tidak akan melakukan apa-apa” nina terdiam sejenak. Lalu aku mengajaknya kemobilku.
Selama perjalanan ia hanya menatap jalanan, tanpa sedikitpun menoleh padaku. Aku mengerti perasaannya, ia tidak seperti yeoja lain yang pernah aku temui dan aku kencani. Bahkan aku saja sulit untuk dekat dengannya, tidak seperti yeoja lain yang berlomba mendekatiku.
Aku mengendarai mobil dengan hati-hati sesekali aku mencuri pandang pada yeoja cantik yang masih duduk diam disampingku.
“itu apartemenku” katanya, akupun masuk ke area parkir sebuah apartemen di pusat kota.
“gomawo sudah mengantarku” hanya kalimat itu yang terlontar sebelum ia keluar dari mobilku. Tiba-tiba akupun turun dari mobil.
“kenapa? Aku berharap aku mengajakmu masuk keapartemenku? Maaf aku tidak semurahan itu” kata-katanya membuatku tersentak, tidak pernah ada yeoja yang pernah berkata seperti ini padaku.
“bukan begitu...aku hanya ingin minta maaf masalah tadi, maafkan jiyeon, ia memang suka bicara seenaknya, jangan dimasukan hati” kataku, ia hanya tersenyum tipis, senyum yang dipaksakan lalu ia berjalan menuju lobby tanpa bicara apa-apa
“baru kali ini aku menemui yeoja yang malah membuatku penasaran, sekian banyak yeoja yang pernah aku temui tidak pernah ada yang seperti dia” aku melihat sosoknya yang menghilang di balik pintu lobby.
***
Nina POV
Aku mengambil jadwal sementara pekerjaanku didalam laci, aku mengamatinya. Tiba-tiba mataku terbelalak
Interview dengan Kang Min Hyuk Jumat 15 april jam 15.00
Tiba-tiba kejadian saat aku bertemu dengannya terlintas lagi, kali ini aku tidak bisa menghindar.
“kau kenapa?” tanya minnah
“gwenchana..hanya sedang membaca jadwal hari ini” kataku sambil menunjukan kertas jadwal
“kau interview dengan minhyuk itu ya?” tanya minnah, aku mengangguk
“semoga berhasil” kata minnah. Akupun melihat jam tanganku 14:50 sebentar lagi aku harus bertemu orang itu, kenapa aku ingin sekali menghindar ya? Tiba-tiba telepon di meja kerjaku berdering
“nina, model yang akan kau wawancara sudah siap, aku tunggu dibawah”
“ne, aku segera kesana” kata ku, aku menghela nafas panjang dan segera menuju ruang wawancara.
“nina ini daftar pertanyaannya” seseorang memberikan sebuah kertas dengan pertanyaan dan sebuah perekam suara, aku membaca singkat pertanyaan itu aku tersenyum membaca beberapa pertanyaan
“pertanyaan yang pantas untuk seorang playboy” kataku dalam hati.
Akupun melangkah kedalam ruangan, ternyata minhyuk dan seorang managernya sudah menunggu
“annyeonghaseyo”
“annyeongsaeyo” kata minhyuk dan managernya bersamaan, minhyuk tersenyum padaku, tapi aku hanya diam.
“bisa kita mulai interview nya? Aku rasa kalian juga tidak mau membuang waktu kan?” tanyaku menyiapkan alat perekam suara dan meletakannya dimeja.
“silahkan nona” akupun memulai dengan pertanyaan mendasar, pertanyaan basa-basi. Lalu mulailah pada pertanyaan yang lebih pribadi. Tiba-tiba aku sangat antusias dengan pertanyaan ini.
“aku dengar kau adalah model yang play boy benarkah begitu?” tanyaku, minhyuk tersenyum sebentar
“aku bukannya playboy, hanya saja aku cepat bosan dengan sebuah hubungan dan masih ingin mancari tipe idealku” katanya, aku mengangguk mengerti
“kalau boleh tau sudah berapa banyak wanita yang sempat dekat dengan anda, aku harap itu jawaban jujur” kataku, sekali lagi minhyuk tersenyum
“32 wanita” katanya, aku terbelalak.
“kau minta jawaban jujurkan? Ya itu jawabannya” kata minhyuk menyadari reaksi kagetku
“oh...ok ok, apa dari sekian banyak wanita itu tidak ada satupun yang sesuai tipe idealmu?” pertanyaan ini langsung datang dari otakku
“aku belum menemukannya, tapi mungkin sebentar lagi aku akan menemukan yang ke 33” kata minhyuk
“aku rasa tipe idealmu pasti sangat sempurna sampai-sampai kau sulit menemukan yang cocok” ini pertanyaan dariku lagi
“tidak juga, aku hampir menemukannya” kata minhyuk, tatapan matanya menerawang entah kemana, akupun segera membaca kertas ditanganku dan segera bertanya sesuai dengan dengan pertanyaan yang sudah disiapkan
***
“nina” panggil seseorang
“jinyoung, kau sudah kerja lagi?”
“iya, kakakku pulih lebih cepat jadi aku bisa kerja lebih cepat juga”
“syukurlah kalau begitu, aku ikut senang”
“nah kalau begitu kau bisa kembali mengerjakan pekerjaanmu, terima kasih ya kau sudah menggantikanku beberapa hari ini, pasti repot sekali”
“sama-sama, sudahlah lagipula ini tanggung jawabku juga, oh ya ini jadwal pekerjaanmu hari ini” kataku sambil menyerahkan sebuah map.
“baiklah, kalau begitu aku ke studio dulu ya” jinyoung pun meninggalkanku dan akupun kembali keruanganku.
***
Author POV
Nina duduk didepan computer, akan memulai pekerjaannya
“nina, foto-foto untuk edisi berikutnya sudah ada, seperti biasa” kata hyun mi temannya. Tugas nina sebagai fashion editoor adalah membuat halaman fashion dan memilih foto-foto model.
Ninapun membuka file baru dikomputernya, dan iapun langsung terperangah saat puluhan foto minhyuk muncul dilayar komputernya. Nina terpesona pada wajah minhyuk dalam berbagai macam ekspresi, belum pernah ia melihat model dengan charisma yang seperti ini, sangat bersinar. Mata nina nyaris tidak berkedip saat gambar demi gambar ia lihat, rasanya ia ingin memasang semua photo itu dimajalah. Ia terpukau.
“bonjour belle, bagaimana? Sudah menemukan fotoku yang bagus untuk kau pajang dimeja kerjamu?” seseorang muncul dan membuyarkan lamunan nina.
“minhyuk-ssi?” nina terperangah melihat sosok yang tadi ada didalam komputernya sudah berdiri dihadapannya dengan senyum diwajahnya
“kaget ya aku ada disini? Tadi aku tidak menemukanmu di studio, aku Tanya crew disana katanya kau sudah kembali keruanganmu” lalu ia meletakan sekotak besar coklat dimeja kerjamu
“itu untukmu, sebagai permintaan maafku kemarin, kau masih marah?” Tanya minhyuk hati-hati
“kemarin?” Tanya nina, tiba-tiba ia lupa segalanya
“ia, saat aku antar kau pulang kau kemarin” minhyuk mencoba mengingatkan
“oh itu, sudahlah lupakan, dan kenapa kau repot-repot kesini?”
“aku ingin bertemu denganmu, aku tidak menemukan wanita cantik distudio hari ini, jadi aku mendatanginya disini” kata minhyuk, sontak beberapa teman seruangan dengan nina melihat kearah dua orang ini. Nina merasa malu dengan tatapn teman-temannya
“minhyuk, ayo ke studio. Semua sudah menunggu” kata seorang crew
“ah aku harus kebawah, sampai jumpa. Oh ya makan coklatnya ya, coklat bisa membuat kulitmu tambah lebih cantik” kata minhyuk sambil mengedipkan sebelah matanya dan berjalan keluar ruangan .
Nina masih terdiam.
“nina…kau baik-baik saja?” Tanya hyun mi
“ah ne, gwenchana” kata nina kembali memfokuskan diri kelayar computer tapi percuma saja karena toh gambar minhyuk masih terpampang disana.
“kau punya hubungan khusus dengan minhyuk?” Tanya teman-temannya ingin tahu
“tidak, kami hanya relasi kerja seperti yang kalian lihat tadi” kata nina salah tingkah
“tunggu, yang kami lihat barusan sepertinya sesuatu yang lebih dari sekedar relasi kerja” minnah menunjukan wajah sedang menyelidiki
“kalian ini kenapa sih?” Tanya nina merasa suasana jadi aneh
“kau yang kenapa? Kau jatuh cinta pada minhyuk itu?” Tanya hyun mi
“ani!! Kalian ini ya, sudah ah kembali bekerja lagi, nanti miss han marah lagi” kata nina
***
Jam sudah menunjukan pukul 12:28 siang tapi nina belum beranjak untuk makan siang, tiba-tiba ponselnya berdering, dari nomor yang tidak dikenal
“yoboseo”
“yoboseo belle, sudah makan siang?”
“minhyuk-ssi?”
“ne, dimana kau sekarang?”
“masih dikantor” kata nina
“kalau begitu aku tunggu di babtols resto, kita makan siang bersama”
“apa? Tidak…..”
“sudah cepat kesini, aku tunggu ya” teleponpun terputus, nina mendesah, ia heran dengan satu orang ini, akhirnya iapun mengambil tasnya dan menuju resto tempat minhyuk menunggu
***
Nina POV
“annyeong” sapaku
“oh sudah sampai, silahkan duduk” akupun duduk, ia menyerahkan buku menu
“pesanlah apapun yang kau mau” katanya, setlah memesan makanan kami saling diam
“kenapa kau mengajakku makan siang?”
“kenapa? Kau tidak mau? Tapi toh kau kesini juga kan?” senyum mengembang diwajahnya.
“oh ya kau tau no ponselku dari mana?” Tanyaku
“crew studio yang baik hati memberikan no ponselmu dengan senang hati” aku mendengus. Lalu pesanan kamipun datang, kami menyantapnya.
“kau makan cepat sekali, lapar? Kurang? Pesan lagi saja”
“tidak, aku harus kembali ke kantor secepatnya, masih banyak pekerjaanku” katany
“kau terlihat sangat lelah, kau butuh istiraha, liburan sedikit” aku hanya tersenyum mendengar sarannya.
“apa setelah ini kau akan ke kantorku lagi?” tanyaku
“tidak, hari ini pemotretannya sudah selesai, aku akan ketempat lain” katanya
“bertemu pacar mu yang kesekian ya?” tanyaku jahil
“tidak, aku sedang single sekarang. Kenapa kau cemburu? Atau ingin jadi pacarku?” tanyanya dengan senyum jahil.
“mwo?!! Aku tidak mau jadi pacar seorang playboy, ah aku harus kekantor, sampai jumpa. Oh ya gomawo traktirannya” kataku lalu berlalu.
***
Hari ini sangat melelahkan, aku merebahkan tubuhku disofa. Tiba-tiba
“AAAAAAAAAAAAA” teriakku, seketika ruangan apartementku gelap gulita, aku berteriak karena kaget dan aku taku kegelapan, aku sangat takut kegelapan.
“omaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” kataku sambil berjokok diatas sofa dan menundukan kepalaku, aku memejamkan mata berharap ketika aku membuka mata semuanya terang kembali, aku membuka mata tapi masih tetap gelap. Aku mulai menangis, aku benar-benar takut kegelapan.
Dengan reflek aku meraba tasku dan mengeluarkan ponselku, cahayanya tidak membantu sama sekali. Tanpa sadar aku menyetuh layar ponselku, dan karena touch screennya yang sensitive tanpa aku sadari aku menekan nama terakhir yang menghubungiku, siapa lagi kalau minhyuk.
“yoboseo….” Aku diam ragu-ragu
“yoboseo….. nina? Ada apa?” suara minhyuk terdengar lagi, akupun menjawabnya
“minhyuk…..mian aku meneleponmu” kataku
“gwenchana, ada apa?” tanyanya
“hmm…tidak ada, aku salah sambung”
“tunggu, kau menangis?” Tanya minhyuk
“diapartemantku mati lampu” kataku, lalu terdengar minhyuk tertawa
“lalu?”
“aku takut” kataku
“ahahahah kau bercanda?” Tanya minhyuk, tiba-tiba ku melihat bayangn di jendela,aku tahu itu hanya bayangan tirai saja, tapi itu membuatku semakin takut. Akupun terisak
“kau benar-benar takut?” Tanya minhyuk, suaranya terdengar serius kali ini
“i..iya” kataku masih terisak ketakutan, aku mulai berkeringat
“tunggu sebentar, aku akan kesana secepatnya” lalu telepon terputus dan akupun membenamkan wajahku diatas lututku berusaha melawan ketakutanku pada kegelapan.
***
Minhyuk POV
Aku langsung memutar arah mobil , menekan pedal gas dan langsung menuju apartement nina, aku tidak ingin ia ketakutan. Utung lalu lintas tidak terlalu ramai sehingga aku bsa melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Kurang dari 15 menit aku sudah sampai.
***
Author POV
Ting Tong….terdengar suara bel pintu berbunyi, nina tersentak
“nina, ini aku minhyuk” kata minhyuk. Ninapun berjalan sambil meraba sekitarnya agar tidak tersandung, ia membuka pintu dan langsung memeluk minhyuk dengan refleknya.
“akhirnya kau datang juga” kata nina, masih terisak.
“gwenchana?” kata minhyuk, nina mengangguk walaupun minhyuk tidak bisa melihat terlalu jelas karena suasana yang gelap. Merekapun masuk dan duduk disofa.
“gomawo sudah datang, aku benar-benar panic dan takut” kata nina.
“ya, gwencahana, oh ya tadi aku Tanya petugas dilobby katanya listrik mengalam gangguan dan jenset entah kenapa tidak bisa digunakan, mungkin beberapa jam lagi listrik baru akan menyala”
“entah aku harus bilang apa, tapi aku sungguh berterima ksih kau mau menemaniku” kata nina merasa tidak enak pada minhyuk.
“sudahlah jangan dipikikan, aku senang kok bisa membantumu, lagi pula aku sudah tidak ada kerjaan lagi” lalu suasana hening. Tiba-tiba terdengar nina menguap.
“kau ngantuk? Tidurlah, aku akan menunggumu disini sampai lampunya menyala sesudah itu aku akan pulang” kata minhyuk, nina pun tidak bisa mengelak karena ia memang sudah ngantuk berat. Minhyukpun membantu nina menuju kamarnya.
“kau takut tidur dalam gelap?” Tanya minhyuk
“sedikit, tapi kalau aku sudah pulas sepertinya akan baik-baik saja” kata nina
“apa perlu aku temani disini? Atau aku perlu menunggu disebelahmu?”
“tidak…tidak usah…” nina panic, tapi minhyuk malah terkekeh
“ya sudah,a ku tunggu disofa saja, pintu kamar aku buka, kalau ada apa-apa panggil saja aku” kata minhyuk lalu beranjak keluar kamar.
Beberapa menit nina belum bisa tidur karena suasana yang masih gelap gulita, dan tiba-tiba ia merasa tidak ada suara minhyuk, ia mulai ketakutan lagi.
“minhyuk? Kau masih disini?” kata nina
“ya, aku masih disini, kenapa?” Terdengar suara minhyuk, nina pun bernafas lega.
“semalat malam” kata nina akhirnya
“ya selamat malam, tidur yang nyenyak”
***
Nina POV
Aku terbangun, aku melihat jam disisi kiriku masih ada waktu untuk siap-siap kekantor, akupun beranjak keruang tengah tiba-tiba mataku tertuju pada seorang manja yang tidur pulas disofa.
Aku mendekatinya, bermaksud untuk membangunkannya tapi saat aku lihat ia tidur dengan pulas rasanya aku tidak tega membangunkannya, dan tanpa sadar aku memerhatikannya, tanpa aku sadari telapak tanganku bergerak dan menyentuh pipi halus playboy yang sedang tertidur pulas ini, aku tersenyum. Tiba-tiba minhyuk membuat sedikit gerakan yang mebuantku kaget, aku kira ia terbangun ternyata ia hanya sedikit bergerak , ia masih pulas. Akupun memutuskan untuk mandi dan setelah itu menyiapkan sarapan.
***
Aku memakai komono handukku dan berjalan menuju kamarku.
“bonjour….”
“sudah bangun?” kataku, minhyuk mangangguk lalu tatapannya minhyuk beralih pada kakik lalu bergeser keatas dan ia memerhatikan ku dari atas kebawah.
“wae? Ada yang salah?” kataku, senyum mengembang diwajahnya
“kau berusaha menggodaku pagi-pagi, dengan cara seperti ini? Boleh juga” kata minhyuk, aku pun menatap diriku sendiri, dan dalam hitungan detik aku berlari menuju kamarku dan menutup pintunya keras.
Betapa bodohnya ku tanpa sadar aku keluar kamar kandi hanya menggunakan handuk kimono dan lupa kalau ada seorang namja yang sedang tidur disofa dan ternyata ia sudah bangun. Ya Tuhan!!! Betapa bodohnya aku, kalau tadi pikiran minhyuk sedang tidak beres apa jadinya??!!!
Akupun segera mengganti bajuku, aku ragu-ragu untuk keluar kamar tapi aku lapar sekali dan akhirnya akupun memutuskan keluar kamar.
“mian, aku membuatmu kaget lagi ya? Aku hanya bercanda tadi’ kata minhyuk. Aku merasa wajahku panas
“ne, maaf juga, aku biasa dirumah sendiri jadi aku lupa kalau ada namja disini. Kau lapar kan? Aku buat sarapan dulu ya” akupun menuju counter dapur.
“boleh aku request?”
“apa?” tanyaku masih merasa malu pada minhyuk
“aku mau makan masakan perancis” aku berfikir sebentar
“baiklah, aku akan membuatkan Monsieur de Veau, kau pasti suka” kataku smabil membuka lemari es dan menyiapkan bahan-bahan.
“aku yakin masakanmu pasti enak, tangan wanita secantikmu pasti akan menciptakan makanan yang sangat lezat”
“berhenti menggombal minhyuk” minhyuk tertawa akupun ikut tertawa.
“kalau masakanku tidak enak?” tanyaku sambil mengiris bawang
“akan aku cium kau” katanya, aku membelalakan mata dan menoleh kearahnya, ia duduk disofa tidak jauh dari dapur sambil menonton berita pagi
“kalau begitu aku akan masak yang enak sekali, biar kau tidak menciumku” aku kembali focus pada pekerjaanku memasak.
“oh ya, apa menegermu tidak mencarimu, kau tidak pulang semalam” kataku
“aku sudah mengirim pesan , aku bilang aku tidur disalah satu rumah gadisku”
“gadismu??” aku kurang suka mendengar cara minhyuk menyebut “salah seorang gadisku” kesannya aku ini salah satu “wanitanya”
“kenapa?” kata minhyuk mungkin sadar aku hanya diam
“ani”
“aku bercanda belle, aku bilang aku menginap dirumah temanku untuk suatu pekerjaan” kata minhyuk “mana mungkin aku menyamakan kau dengan wanita-wanita diluar sana, kau kan special” kata minhyuk lagi.
“sudah ku bilang berhenti menggombal atau pisau ini akan menancap dikepalamu” kataku sambil mengangkat pisau ditanganku, minhyuk tertawa terbahak-bahak.
---TBC---
Waduh Minhyuk parah. 32 wanita? Jangan2 salah satunya author sendiri ya? #plak
ReplyDeleteLanjutkan :)
melting banget liat si minhyuk >.<
ReplyDeleteMinhyUk badb0y ><
ReplyDeletedeg-deg-an Lh0w yg baCa...
wait v0 d neXt paRt XD
eh btw, piC ny MinhyuK dsitu bLh mnta gx? aKu bLm pNy nii :(
aUth0r, *toweL" auth0r* bsa kiRim viA emaiL?
g0maw0 nee~
@daehyun: gak dong...author yang terakhir aja ah hehehehe
ReplyDelete@haninrare: ati-ati meltingnya jangan kelamaan
@anya: lewat twitpic aja gimana? uname kamu apa??
d tggu part 4ny :)
ReplyDeletebtw , kren ..
huwoo beruntung deh itu si nina jadi orang spesialnya minyuk ><
ReplyDeletelanjutkan~><
setdah, 32? ga kurang banyak? aku jadi yang terakhir dan selamanya aja deh #plak
ReplyDeletedikirain nina mau digrepe-grepe sama minhyuk kkkk *bayanganku kalo playboy suka bandel*
lanjut sar, penasaran
@eunjin: part selanjutnya on going kok
ReplyDelete@mpeb onni: wah ide bagus tuh onn, tunggu part selanjutnya deh +wink+
@happYhAnna, gx pNy tWitteR.. ><
ReplyDeleteff nY seRu, biKin peNasaRan :D udh gTu MinhYuk keRen Lh0w dsNi..
NexT chApter..
untung minhyuk nggak bilang kl eon yg ke 3 ... hmm mmm jd ketawa ketiwi sendiri ngeliat gombalnya mantan .. :P
ReplyDeletelanjuuttttt