Saturday, May 28, 2011

When I'm With You

Author: Park Eunae ( @rachrinidian )

Cast:                
  • Park Eunae (author)
  • Kang Minhyuk (CNBLUE)


Main Cast:       
  • Kim Joo Won (Yesung SuJu)
  • Moon Geun Young


Genre: Romance, Tragedy, AU

Length: Oneshoot

Rating: T

Pernah diposting di: http://arachmarinidian.wordpress.com

Disclaimer: semua cast bukan punya author, tapi plot punya aku. Tapi kalo Minhyuk boleh buat author sih gak papa. *ditimpuk sandal*

Note: Happy reading aja deh, RCL jangan lupa, sangat aku butuhkan.hhehe, gomawo.^^




When I'm with you. When I'm with you
When I'm with you you you, You.. when I'm with you
What good's a memory, Without you there with me
The morning sun ain't the same, Without you here
You are the summer breeze, The wind blowing through the trees
You make the loneliness, All just disappear
(by westlife_when i’m with you)

Hari ini langit begitu cerah, warna biru yang mendominasi langit begitu indah, membuat langit tampak cerah sekali. Tapi sayang, hatiku tak secerah langit biru ini. Untuk kesekian kalinya, lagu yang berjudul when i’m with you yang dinyanyikan oleh Westlife, ku putar kembali demi mengenangmu. Kau yang sudah tidak akan ada lagi dihadapanku, tetapi ku yakin kau selalu berada disampingku.

“Eunae, kau menangis lagi??” tanya seorang wanita mengagetkanku.

“Ah, tidak kok Moon.” ucapku sambil menyeka air mataku yang terjatuh.

“Jangan berbohong. Kita bersahabat sejak dari kecil, aku mengetahui bagaimana perasaanmu.” balas Moon sambil menatapku tajam.

“ Janganlah kau tangisi dia terus. Aku mengerti perasaan mu Eunae, karna kita disini juga kehilangannya, tapi hidup itu bagaikan roda yang terus berputar Eunae. Jika kau terus seperti ini, aku akan membuang mp3 player ini, agar kau tak bisa mendengarkan lagu ini lagi.” jelas Yesung sambil menatap ku sungguh-sungguh.

“Sudahlah Yesung, ayo kita pergi saja. Biarkan Eunae sendiri dulu di sini, aku yakin dia butuh waktu.” ujar Moon menenangkan Yesung.

“Tapi sampai kapan dia akan terus seperti ini??!!” teriak Yesung sambil menunjuk ke arah ku.

“Sudahlah, ayo cepat.” ucap Moon sambil menarik tangan Yesung.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan ku. Aku tidak berucap sepatah kata pun sewaktu melihat mereka pergi meninggalkan ku. Ku dongakan kepala ku menatap awan, ku lihat sekelompok burung yang lalu lalang di langit. Burung-burung itu terlihat sangat bahagia.

Menyendiri diatas bukit, membuatku terus mengingatnya. Ingatan yang tak mungkin akan ku lupakan. Aku sering berada diatas bukit ini bersama sahabat-sahabat ku sejak kecil, yaitu aku, Moon, Yesung dan Minhyuk. Tetapi aku lebih sering menghabiskan waktu bersama Minhyuk, sampai tragedi 2 tahun yang lalu terjadi.


FLASHBACK
“Eunae, kau mau ke atas bukit gak?? Aku sangat bosan berada dirumah mulu, ya sekalian cari inspirasi untuk mu membuat lukisan. Bagaimana??” tanya Minhyuk dengan mengeluarkan puppy eyesnya kepada ku.

“Hmm, benar juga. Ayo kita kesana.” jawabku menyetujui.

Tanpa membuang waktu lagi, aku dan Minhyuk segera menuju ke atas bukit itu dengan perasaan teramat senang.

“Eh, ajak Yesung ama Moon gak??” tanyaku sewaktu dijalan.

“Tadi aku sudah mencoba mengajak mereka, tetapi mereka gak bisa. Kita berdua saja gak apa-apa kan??” tanya Minhyuk memastikan.

“Gak apa-apa kok. Berdua lebih baik, karna gak akan ada yang mengganggu ku saat melukis nanti.” ucapku riang sambil tertawa.

“Ya, kau ini. Bilang saja kau ingin berdua dengan ku kan??” ucap Minhyuk menggoda ku.

Pletaakkkkk……

“Kau ini bicara apa?? Percaya diri sekali kau.” balasku sambil menjitak kepala Minhyuk.

“Eunae, jitakan mu ini sangat sakit tau!” rengek Minhyuk sambil memegangi bekas jitakan ku.

“Makanya, jangan terlalu percaya diri.” ucapku sambil tertawa melihat wajah Minhyuk yang menahan rasa sakit.

Seketika aku dan Minhyuk pun tertawa lepas. Hingga jalan yang kami tempuh untuk menuju bukit sudah sangat jauh. Dan akhirnya kami pun sampai di atas bukit.

“Huaa, pemandangan disini semakin hari semakin indah saja. Aku akan mulai melukis sekarang.” ucapku begitu sampai diatas bukit dan langsung mengeluarkan alat-alat lukis ku.

“Karna pemandangan saat ini indah, aku ingin sekali kau lukis. Eunae, apa kau mau melukis ku?? Sekali ini saja deh, untuk kenang-kenangan.” pinta Minhyuk manja.

“Kenapa harus sekali ini saja?? Kapan pun kau mau aku melukis mu, kau tinggal bilang saja pada ku. Maka aku akan melukis mu, karna kau adalah sahabat ku Minhyuk.” jelasku dengan senyuman hangat kepada nya.

Sebenarnya, aku menginginkan lebih dari sekedar sahabat terhadap mu Minhyuk. Aku menyukai mu, bahkan aku mencintai mu. Sudah lama aku menyimpan perasaan ini untuk mu Minhyuk , tapi aku takut untuk mengungkapkan nya. Aku tak ingin merusak persahabatan kita.

“Hei Eunae, kenapa kau bengong seperti itu??” tanya Minhyuk heran.

“Eh, gak apa-apa kok. Cepatlah kau ambil posisi senyaman mungkin.” titahku pada Minhyuk.

“Seperti ini saja ya??” ucap Minhyuk sambil duduk diatas sebuah batu besar.

“Sipp.” jawabku singkat.

Aku pun segera melukis Minhyuk. Ku lukis dirinya dengan sepenuh hati ku. Aku ingin mempersembahkan yang terbaik untuk nya. Dan aku hanya bisa tersenyum ketika aku melukisnya.

Ku lirik Minhyuk, kemudian ku buat garis-garis yang membentuk wajahnya. Ku padukan warna, agar membuat lukisan itu indah dan menarik. Lalu setelah agak lama, akhirnya lukisan ku pun selesai.

“Minhyuk, sudah selesai ni.” ucapku sambil menyodorkan hasil lukisan ku.

“Wahhh, ini lukisan yang indah Eunae. Kau memang berbakat untuk menjadi pelukis. Aku berharap suatu saat nanti, aku dapat melihat mu menjadi seorang pelukis terkenal.” terang Minhyuk bersungguh-sungguh sambil memandangi wajahku yang memerah karna pujiannya.

“Kau ini berlebihan. Tapi aku juga berharap kalau suatu saat nanti aku menjadi pelukis terkenal. Dan aku akan membawa sahabat-sahabat ku ke pameran lukisan ku yang pertama kali.” ucapku penuh harap.

“Aminnn. Eunae, kita dengarkan lagu favorit kita yuk, sambil memandangi langit.” ajak Minhyuk.

Dan aku pun menyetujui ajakan Minhyuk itu. Lagu favorit kami adalah when I’m with you yang dinyanyikan oleh Westlife. Namun tak lama kemudian, Moon dan Yesung pun datang menghampiri kami.

“Hey, sedang apa kalian disini?? Ayolah pulang, hari semakin larut nih.” ajak Yesung.

“Iya nih, kalian kalau tidak disusuli, sepertinya tidak akan pulang. Sudah ayo cepat pulang.” timpal Moon membantu Yesung.

Aku dan Minhyuk pun hanya bisa tertawa garing. Dan akhirnya kami pun pulang.

“Besok kau temui aku di atas bukit jam 3 sore ya Eunae. Ada sesuatu yang aku ingin beritahukan kepada mu.” ucap Minhyuk tiba-tiba, begitu sampai dirumahku.

“Ada apa Minhyuk?? Kenapa kau tidak bicara sekarang saja??” tanyaku penasaran.

“Jangan, besok saja yaa. Karna aku fikir waktu yang pas adalah besok. Pokoknya aku tunggu disana jam 3 sore ya Eunae.” ucap Minhyuk sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Yasudah, besok aku akan menemui mu disana. Sampai bertemu besok Kang Minhyuk.” ucapku sambil melangkah memasuki rumahku.

“Sampai besok Eunae.” balasnya dengan nada riang dan wajah gembira.

Aku pun melangkah memasuki rumahku dengan perasaan yang sangat penasaran dan bingung. Aku menerka-nerka apa yang akan dia katakan besok. Dan perasaan ku yang sangat penasaran ini, membuat ku sangat sulit memejamkan mata. Tetapi aku juga merasakan perasaan yang sedikit gelisah, lalu setelah ku paksakan untuk memejamkan mata, akhirnya aku bisa memejamkan mata ku.


**********
Keesokan harinya, aku terbangun lebih pagi dari biasanya. Ku buka jendela ku dan ku lihat sosok Minhyuk yang sedang berdiri menyirami tanaman yang di rawat oleh Amma nya.

“Tidak biasanya dia menyirami tanaman, kenapa ya dia??” gerutuku heran.

Sejujurnya aku sangat tidak sabar untuk menanti jam 3 sore. Rasanya waktu berputar sangat lama. Ku putuskan untuk melukis agar aku bisa mehilangkan sedikit rasa penasaran ku.

Ku lukis segala keadaan yang sedang berada di dekatku. Dan setelah sangat lama aku berkutat dengan kanvas, kuas, dan cat air ku, jam pun menunjukan pukul 2 sore. Aku pun membereskan alat lukis ku lalu bersiap untuk menemui Minhyuk. Setelah selesai berbenah diri, aku pun langsung bergegas menuju bukit, tempat aku dan Minhyuk akan bertemu.

Sesampainya di bukit, ku lirik jam tangan ku, dan ternyata sudah jam 3 tepat. Tetapi aku belum melihat sosok Minhyuk berada disana. Aku pun menunggunya. Tiba-tiba saat itu juga, ada perasaan gelisah dan tidak wajar berkecamuk dihatiku. Aku hanya bisa pasrah menanti kedatangan Minhyuk. Berulang kali aku melirik ke jalanan, tetapi aku tak kunjung mendapati sosok Minhyuk. Aku berinisiatif untuk menelponnya, tetapi telepon ku tak dijawab olehnya.

Kemudian 2 jam telah berlalu, sekarang jam ku sudah menunjukan jam 5 sore., tetapi sosok pria yang ku tunggu belum juga datang. Saat perasaan ku gelisah, tiba-tiba saja handphone ku berdering. Ku lihat nama Moon yang muncul dan dengan segera aku mengangkatnya.

“Halo Moon, ada apa???” tanyaku spontan.

“Eunae, Min…Min..Minhyuk….” jawab Moon terbata-bata dan menangis.
“Minhyuk kenapa Moon?? Ada apa?? Kenapa kau menangis??” tanyaku semakin penasaran dan gelisah.

“Minhyuk ke..ce..la..kaan dan sekarang dia tak sadarkan diri.” jawab Moon menangis.

Aku tersentak kaget dan tak percaya dengan apa yang barusan dikatakan Moon. Tanpa buang waktu lagi, dengan segera aku menuju rumah sakit tempat Minhyuk di rawat.

Setelah aku sampai di rumah sakit, benar saja, aku mendapati Minhyuk disana. Perasaan ku sungguh kacau, aku menangis sejadi-jadinya. Aku tidak peduli dengan orang-orang yang berada disana, aku menjerit sejadi-jadinya di lorong rumah sakit. Lalu dokter pun menyuruhku masuk karna Minhyuk ingin sekali menemui ku.

“Minhyukkk, jangan tinggalkan aku.” teriakku spontan begitu melihat keadaannya sangat parah. Banyak perban yang menempel dibadannya, dan wajahnya sangat pucat sekali.

“Eunae, hapus air mata mu. Aku tidak ingin melihat mu menangis. Aku mencintaimu sejak kita masih kecil, itulah yang ingin aku katakan kepada mu. Dan sekarang aku sangat lega karna sudah mengatakannya pada mu. Hapuslah air mata mu jika kau juga mencintai ku.” ucap Minhyuk lirih.

“Akan ku hapus air mata ku, karna aku juga mencintai mu. Tapi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” balasku sambil menggenggam erat tangan Minhyuk.

“Eunae, kalau kita tidak bisa bersatu di dunia ini, maka kita akan bersatu di dunia yang berbeda nantinya. Jagalah dirimu baik-baik, pertahankan persahabatan kita. Maaf aku tak bisa menjaga mu lagi. Aku mencintai mu sampai nafas ku ini berhenti Eunae.” jelas Minhyuk dengan senyuman terpaksa nya.

“Akan aku lakukan apapun demi mu Minhyuk, asal kau tetap bersamaku.” ucapku lirih.

“Tenang saja, aku akan terus berada disamping mu Eunae. Aku sangat mencintaimu Pa..rk.. Eun…ae…” ucap Minhyuk dengan nada kesakitan dan diikuti dengan layar monitor yang memunculkan garis datar.

Aku hanya bisa mematung melihat ini semua. Aku masih tak percaya, bahwa orang yang selama ini aku cintai, pergi dengan sangat cepat dihadapanku.

“Eunae, ini cincin yang Minhyuk titipkan kepada ku untuk diberikan kepada mu. Dia tertabrak mobil sewaktu menyebrang sehabis membeli cincin ini untuk mu. Karna dia sangat terburu-buru dan tidak ingin membuat kau menunggunya sangat lama, maka saat itu dia tidak memperhatikan jalan dan langsung menyebrang begitu saja. Pakailah cincin ini terus dan jangan pernah kau lepaskan.” jelas Yesung sambil memelukku yang masih mematung dan menangis histeris.

FLASHBACK END
Kang Minhyuk, aku sangat mencintai mu. Aku berjanji akan menjaga cincin ini selamanya. Dan sampai sekarang, aku belum bisa membuka hatiku untuk mencintai pria lain. Hatiku masih tetap dikuasai oleh mu Minhyuk. Kemudian ku lirik jam ku, dan ternyata waktu sudah menunjukan jam 5 sore.

“Minhyuk, aku mau pulang dulu. Besok aku akan kesini lagi untuk melukis dan mendengarkan lagu favorit kita. Cincin dan lukisan mu akan selalu ku jaga. Ketika aku bersamamu, aku selalu mendapat kebahagiaan. Dan aku berjanji, aku akan selalu bersama mu walau takdir memisahkan.” ucapku sepenuh hati.

Ku langkahkan kaki ku untuk pulang ke rumah. Dan tak lupa ku play mp3 player ku pada sebuah lagu favoritku bersamanya. When i’m with you by westlife. Aku mencintaimu Kang Minhyuk.

I don't wanna face this world alone,  Without you by my side,
You're the only one, That makes it feel like home,
And I need you in my life, When you're not around I'm feeling
Like a piece of me is missing, When it feels like the day is closing in
Somehow I find the faith, To make it through,
When I'm with you, When I'm with you,
When I'm with you you you, You.. when I'm with you…
(by Westlife_When i’m with you)

END.

8 comments:

  1. hiks sedih minhyuknya mati T_____T good ff

    ReplyDelete
  2. minhyuj
    kny mati .. TT_TT
    bagus eon ..

    ReplyDelete
  3. hikss~ nangis beneran aku baca ini~
    sakit banget pasti jadi seorang eunae TT_TT
    nice ff^^

    ReplyDelete
  4. hhehe, mian baru aku bales.
    kamsahamnida yang baca dan udah ninggalin jejak, hhehe. kamsahamnida deh, *bow 90 derajat*

    ReplyDelete
  5. tidaaaaaaaaaaaaaaak, minhyukku mati..
    sedih bacanya huhuhu.
    nice ff :)

    ReplyDelete
  6. sedihnyaaa n setianya eunae .. hikkss hikkss
    ff ini sukses mengharu birukan hati eoni

    ReplyDelete
  7. hhehe, kamsahamnida eonni.
    hhehe, kamsa udh baca dan meninggalkan jejak, hhihi

    ReplyDelete
  8. sedih........ hix hix......
    jadi inget novel yg q baca.... itu juga yang cowok mati....

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'