Sunday, May 22, 2011

He is a Bookworm but He Stays Cool. [Part.5]

Author: Rachmarini Dian (@rachrinidian)

Cast:
-hwang minchan (it's me use name generator) hhihii
-jung yonghwa (cnblue)
-kang minhyuk (cnblue)

Pemeran pembantu:
-lee jungshin (cnblue)
-lee jonghyun (cnblue)
-yesung (suju)
-jessica (snsd)

Genre: romantic-garing

Rating: general

Note: Annyeong chingudeul, aku balik lagiiii, bawa kelanjutan ff ku yang semakin gaje ini dan udah seret ide, hhaha. gak mau banyak basa basi, langsung aja yaa, RCL jangan lupa yaa. kamsahamnida^^


***

MINCHAN POV

"Ya! Aku seperti ini karena seorang yeoja! Ya! Yeoja itu....!" ucap Minhyuk sambil mengepal tangannya yang gugup dan wajahnya mendadak menjadi wajah dendam.

"Minhyuk, waeyo?? Nugu Minhyuk-ah??" ucapku sambil menatapnya dalam.

Tiba-tiba Minhyuk langsung berlari meninggalkan aku. Dia menuju ke kelas dan langsung mengambil tas nya.

Aku hanya bisa mengikutinya. Aku pun langsung menyambar tas ku dan mengikuti Minhyuk yang masih saja berlari entah mau kemana.

Setelah beberapa menit aku berlari mengejar Minhyuk, akhirnya dia berhenti di sebuah taman. Ku lihat dia duduk di bangku taman, dan tanpa fikir panjang, aku segera menghampiri nya.

"Minhyuk, kau ini kenapa sih??" tanyaku dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Gwechana. Aku hanya merasa lebih baik jika berada di taman ini." ucapnya dengan pandangan lurus.

"Mau aku temani??" balasku menawarkan.

"Duduklah Minchan-ah." jawab Minhyuk sambil menyuruhku duduk.

"Ne~ apa kau mau bercerita??" tanyaku ragu-ragu.

"Hmm, entahlah. Tapi aku akan menjawab pertanyaan mu tadi." ucapnya sambil menatapku.

"Dulu, sewaktu SMP aku tidak berpenampilan seperti ini. Aku seperti anak-anak biasa. Ya, memang hobi ku membaca buku. Jika aku di dekat buku, aku bisa melupakan apapun yang ada di sekitarku. Sampai suatu kejadian pada saat aku kelas 2 SMP terjadi. Dan setelah itu, aku berpenampilan seperti ini." sambung Minhyuk dan mulai bercerita.

"Lalu?? Dan siapa yeoja yang kau maksud??" tanyaku semakin penasaran.

"Yeoja itu adalah yeoja yang aku sukai dulu. Tapi aku tak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan ku. Dan suatu hari, dia mengetahui perasaan ku. Banyak sekali yang memperebutkan dia, karna dia adalah yeoja favorit di sekolahku. Dan waktu itu, aku di undang ke acara ulang tahun nya dan disuruh berpakaian seperti penampilan ku saat ini, dengan alasan berpakaian seperti inilah dress code untuk ku." ucap Minhyuk sambil memandangi ku.

"Hmm, ne. Lalu??" ucapku penuh perhatian.

"Saat acara ulang tahunnya, tiba-tiba dia bertanya padaku, apakah aku menyukai nya. Aku hanya bisa tertunduk malu, karna semua teman-teman yang hadir, menujukan pandangan heran mereka kepada ku. Aku fikir mungkin itulah kesempatan ku untuk menyatakan perasaan ku kepada yeoja itu. Tapi ternyata......." potong Minhyuk dan meluruskan pandangannya.

Aku hanya bisa memandangi raut wajah Minhyuk yang penuh dengan rasa kecewa. Aku semakin tak tega melihat Minhyuk seperti itu.

"Tapi ternyata aku salah. Tiba-tiba yeoja itu langsung menertawaiku dan menghina ku. Dia bilang kalau dia tak sudi aku menyukai nya. Karna bagi dia, aku hanya seorang kutu buku yang tak pantas menyukai yeoja yang perfect seperti dia. Perasaanku saat itu sungguh hancur. Aku sangat down dan perlu waktu lama untuk ku melupakan itu." jelas Minhyuk sambil tersenyum sinis kepada ku.

"Sungguh yeoja yang sangat kejam!" komentar ku sungguh-sungguh.

"Hmm, saat itu aku sungguh down. Amma ku sangat menghawatirkan ku, sampai-sampai suatu hari, Appa muak dengan sikap ku yang seperti namja cengeng, karna selalu tak berani menghadapi masalah. Appa menyuruhku untuk tinggal disini dan aku diminta untuk membuktikan bahwa aku bisa berdiri sendiri." ucap Minhyuk panjang lebar.

Aku hanya bisa mengangguk tanda mengerti saat Minhyuk bercerita. Dan sepertinya dia belum selesai bercerita, karna dia masih berusaha untuk melanjutkan ceritanya.

"Saat Appa memintaku seperti itu, aku sadar bahwa aku memang harus berdiri sendiri. Dan ya, aku pun menyetujui permintaan Appa." ucap Minhyuk.

"Ne, arraseo. Kau kan sudah berada ditempat yang berbeda, dan kau juga sudah jauh dari yeoja itu, tapi kenapa kau tetap berpenampilan seperti ini??" tanyaku sambil menunjuk-nunjuk dirinya.

"Kau keberatan??" tanya Minhyuk dengan tatapan sinis.

"Anio Minhyuk-ah, aku hanya tanya saja. Mianhae." jawabku tertunduk.

"Aku tetap seperti ini, karna aku ingin mendapatkan teman yang benar-benar ingin berteman denganku." ucapnya begitu dingin.

"Mianhae Minhyuk-ah." balasku menyesal.

"Kita sudah terlalu lama disini, sebaiknya sekarang kita pulang. Jangan lupa untuk meminta maaf pada Oppa mu yang telah kau tuduh." jelasnya sambil berlalu meninggalkan ku.

Aishh~ menyebalkan sekali kau!

Ku langkahkan kakiku menuju rumah. Selama di jalan, penjelasan Minhyuk masih saja teringat di kepala ku.

"Kasihan sekali dia. Yasudah, aku akan berusaha jadi teman baiknya.
Kyaa~ apa yang aku fikirkan?? Dasar pabo" gerutuku.

Tak lama kemudian, aku sudah sampai di depan rumahku, dan bergegas masuk.

"Minchanie, kenapa kau pulang jam segini??" tanya Amma kaget.

"Oh, itu...itu.." ucapku gugup seraya berfikir alasan yang tepat untuk berbohong pada Amma.

"Itu apa??" tanya Amma penasaran.

"Itu Amma, Sonsaeng ku tidak masuk, jadi ku putuskan untuk pulang saja." jawabku sambil nyengir gaje.

"Anio~ kau pasti berbohong kan?? Kau bolos lagi kan Minchanie??" tanya Amma menyelidik.

"Huaaaa, Mianhae Amma. Lagi pula aku baru 2x bolos Amma." balasku tertunduk.

"APA KAU BILANG??!! BARU 2X?? JANGAN KAU FIKIR AMMA TIDAK TAU, KAU SUDAH BOLOS 5X, MINCHANIE!!!" ucap Amma murka.

"Aigoo~ ampun Amma, mianhae." ucapku sambil berlari meninggalkan Amma biar tidak terkena jitakan Amma.



YONGHWA POV

Bel pulang sekolah berbunyi, aku pun bergegas merapikan buku dan menuju kelas dongsaengku.

Tetapi begitu aku sampai di kelasnya, aku tak mendapati dirinya.

"Jessica-ya, dimana Minchan??" tanyaku pada Jessica.

"Aku tidak tau Oppa, tadi aku hanya melihat Minchan mengambil tas nya dan pergi." jawab Jessica.

"Pergi?? Kemana ya dia??" gerutuku pelan.

"Oppa, tadi aku melihat Minchan pergi menyusul Minhyuk, tapi aku tak tau mereka mau kemana." jelas Jessica panjang.

"Minhyuk tak masuk kelas??" tanyaku lagi.

"Anio Oppa." jawab Jessica singkat.

"Yasudah, gomawo Jessica-ya. Oppa duluan, annyeong." ucapku sambil membungkukan badan dan pergi.

Ku putuskan untuk segera pulang. Siapa tau, Minchan sudah berada di rumah.


*beberapa menit kemudian*

"Minchanie, where are you??" teriakku begitu sampai di rumah.
(author: sok inggris. #plak!)

"Ne~ waeyo Oppa??" tanya Minchan.

"Aku tidak melihatmu disekolah, kemana saja kau??" tanyaku spontan.

"Tadi aku pergi bersama Minhyuk, Oppa. Abis aku bosen pelajaran Jungshin si evil Sonsaeng terus. Dari pada aku tidur dikelas, lebih baik aku bolos saja." jawabnya cuek.

"Kyaaaaaaa~ Oppa, sakittt!!" teriaknya spontan ketika aku mencubit pipinya.

"Rasakan!!" jawabku sambil ngeloyor ke kamarku.

Aku memikirkan apa yang dikatakan dongsaeng ku tadi.

"Pergi kemana ya mereka?? Dan ngapain aja??" gumamku pelan.

Karna rasa penasaranku yang sangat besar, ku putuskan untuk pergi ke rumah Minhyuk.

"Mau kemana Oppa??" tanya Minchan begitu aku bersiap pergi.

"Aku mau ke cafe bersama teman-teman ku." jawabku asal.

"Kau tidak membohongi ku kan Oppa??" tanya Minchan.

"Anio~ dongsaengku. Oppa pergi dulu." ucapku seraya berlalu meninggalkan nya.

Segera ku nyalakan motorku dan pergi meninggalkan rumah.


~dirumah Minhyuk~

Tokk..Tokk..Tokkkk...

"Annyeong Minhyuk-ah." sapaku ramah.

"Annyeong hyung. Kajja masuk." titah Minhyuk.

"Gomawo." jawabku.

"Waeyo hyung??" tanya Minhyuk heran.

"Kau tadi membolos bareng dongsaengku??" tanyaku mulai menyelidik.

"Oh, mian hyung. Aku memang membolos dengan Minchan. Kami pergi ke taman, tapi aku tidak melakukan macam-macam dengan Minchan kok hyung." jelas Minhyuk gugup.

"Jangan gugup seperti itu, aku hanya bertanya saja. Aku tidak akan memukuli mu." godaku.

Minhyuk hanya cengar-cengir gaje. Ku lanjutkan pertanyaanku.

"Apa kau menyukai dongsaeng ku??" tanyaku serius.

"Anio hyung, aku hanya menganggap nya teman saja." balas Minhyuk tertunduk.

"Jeongmal?? Katakan saja yang sejujurnya." ucapku meyakinkan.

"Ne hyung. Aku pindah ke sini hanya untuk membuktikan kepada Appa dan Amma ku kalau aku bukan namja cengeng. Dan kedekatan ku dengan Minchan hanya sebatas teman, aku ingin membantu nya dalam pelajaran hyung." jelas Minhyuk sungguh-sungguh.

"Ne~ aku mengerti. Semoga kau bisa membuktikan kepada Appa dan Amma mu. Gomawo sudah mau membantu dongsaeng ku." ucapku seraya menundukan badan.

"Cheonmaneyo hyung." balasnya dengan menundukan badannya.

"Baiklah, aku harus pulang. Annyeong." pamitku dan bergegas pergi meninggalkan rumah Minhyuk.

Selama perjalanan pulang, aku terus memikirkan Minchan. Aku takut dongsaengku itu jatuh cinta pada Minhyuk, sementara Minhyuk hanya menganggap nya teman.

"Aishh~ aku harus mengingatkan dongsaeng ku." gumamku.


MINCHAN POV

"Aku pulanggg!!" teriak seorang namja yang sangat aku kenal.

"Ya, Oppa!! Kau mengagetkan ku. Oppa, kau tidak membawa makanan untuk ku??" tanyaku.

"Anio Minchanie, Oppa lupa." jawab Oppa cengengesan seraya duduk di samping ku.

"Ah, Oppa pelit!" ucapku cemberut.

"Mianhae saeng, Oppa benar-benar lupa." ucap Yonghwa Oppa menyesal.

"Ne Oppa. Aku hanya bercanda." ujarku seraya tertawa lepas.

Yonghwa Oppa pun mengikuti ku tertawa, tapi tiba-tiba saja wajahnya berubah serius.

"Minchan-ah, apa kau menyukai Minhyuk??" tanya Oppa sambil menatapku lekat-lekat.

"Anio~ Yonghwa Oppa, aku hanya menganggapnya teman ku." jawabku sambil menatap Oppa.

"Jeongmal??" tanya Oppa lagi.

"Ne Oppa." balasku tersenyum.

"Mianhae, Oppa hanya tak ingin kau sakit hati." jelas Oppa tertunduk.

"Ne Oppa, arraseo." ucapku seraya memeluk Yonghwa Oppa.

Aku sangat mengerti tentang ketakutan Yonghwa Oppa. Dan aku pun akan selalu mendengar perkataan Yonghwa Oppa.


*****
Hari demi hari Minhyuk selalu membantu ku menyelesaikan PR yang di kasih oleh Jungshin Sonsaengnim.

Dan hal itu, membuatku semakin dekat dengan Minhyuk.

Setiap kali aku di dekatnya, aku merasakan jantung ku berdebar-debar. Selain itu aku juga selalu merasa nyaman berada di dekat Minhyuk.

"Apa aku menyukai namja culun itu?? Aishh~ apa yang kau pikirkan Minchan?! Pabo sekali dirimu." gumamku sambil melewati koridor sekolah.

"Minchan-ah, aku senang melihat mu sekarang." ucap Jungshin Sonsaengnim ketika aku bertemu dengannya di koridor.

"Waeyo Sonsaeng??" tanyaku heran.

"Aku senang karna kau bukan lagi murid pemalas dan pelupa ketika aku memberikan PR, dan nilai mu pun meningkat." jelas Jungshin Sonsaeng dengan senyum evil nya.

"Kamsahamnida Jungshin Sonsaengnim." ucapku seraya membungkuk.

"Cheonmaneyo Minchan-ah." balasnya sambil berlalu.

Ku lanjutkan lagi langkah ku yang terhenti, tapi tiba-tiba saja langkah ku terhenti lagi tepat di depan papan pengumuman.

PENGUMUMAN: UJIAN KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN AKAN DI LAKSANAKAN MINGGU DEPAN!!

Aku terbelalak membaca pengumuman itu.

"Mwo??? Aishh~ aku belum banyak belajar!" teriakku.

Aku berlari menuju perpustakaan untuk mencari Minhyuk. Setelah ketemu, aku langsung mendekatinya.

"Minhyuk-ah, ujian kenaikan kelas minggu depan loh!" ucapku tanpa basa-basi.

"Ne~ aku sudah mengetahui nya. Lalu??" jawabnya polos.

"Aishh~ aku belum ada persiapan ni." balasku.

"Yasudah, kita belajar bareng. Arra??" ucap Minhyuk dengan senyuman nya.

"Ne~ arraseo." jawabku riang.

Semenjak itu, aku dan Minhyuk sering belajar bersama untuk menempuh ujian kenaikan kelas.

Dan saat aku bersama Minhyuk, jantungku selalu saja berdetak kencang. Entah apa yang aku rasakan.

Sepulang sekolah, ku habiskan waktu untuk belajar bersama Minhyuk. Sampai waktu ujian pun tiba.

"Minchanie, apa kau menyukai Minhyuk??" tanya Yonghwa Oppa ketika dijalan menuju sekolah.

Aku terdiam. Oppa selalu menanyakan hal ini kepada ku. Berulang kali aku menyangkal nya, tapi sekarang entah apa yang harus ku katakan.

"Mwollayo Oppa." jawabku ragu.

"Anio Minchanie, jangan terlalu berharap pada nya." ucap Yonghwa Oppa.

"Waeyo Oppa??" tanyaku heran.

"Dia hanya menganggap mu teman saja." balas Oppa.

Aku terdiam mendengar perkataan Oppa. Tapi apa yang dikatakan Oppa memang benar.

Tak terasa aku sudah sampai di sekolah.

"Kerjakan lah soal dengan teliti dongsaengku." ucap Yonghwa Oppa seraya pergi menuju ruangan ujiannya.

"Ne~ Oppa. Yonghwa Oppa hwaiting!!" teriak ku seraya mengepalkan tangan.

Aku bergegas menuju ruangan ujian ku.

"Minchan-ah, semoga sukses." ucap Minhyuk ketika aku sampai di ruangan.

"Ne. Kau juga Minhyuk-ah." balasku tersenyum.

Ujian pun di mulai. Ku kerjakan soal-soal dengan sangat percaya diri.

Sewaktu sedang mengerjakan soal, aku teringat kata-kata Yonghwa Oppa tadi pagi. Aishh~ apa benar aku mencintai Minhyuk?? Anio~


~ 1 minggu kemudian ~

MINHYUK POV.

Ujian kenaikan kelas telah aku lewati. Dan sekarang adalah waktu untuk pembagian rapot dan perpisahan kelas 12.

"Minhyuk-ah, chukkae kau mendapatkan nilai terbaik. Dan kau naik ke kelas 12." ucap Jungshin Sonsaengnim sambil tersenyum.

"Ne, kamsahamnida Sonsaeng." balasku dengan menundukan badan dan tersenyum puas.

Lalu aku berjalan menuju lapangan untuk melihat acara perpisahan kelas 12.

"Minhyuk-ah, chukkae kau mendapatkan nilai terbaik." ucap Minchan ketika aku sampai dilapangan.

"Gomawo Minchan-ah. Hmm, dari mana kau tau aku mendapatkan nilai terbaik??" tanyaku heran.

"Si evil Sonsaengnim itulah yang memberitahu kan ku." balasnya riang.

"Lalu bagaimana dengan nilai mu??" tanyaku lagi.

"Hmm, tidak terlalu buruk. Tapi cukuplah bagiku." ucap Minchan dengan senyuman nya yang manis dan membuatku deg-degan.

"Itu semua berkat dirimu Minhyuk si kutu buku." celetuk Jessica sambil tertawa.

"Ya! Jessica-ya, jangan memanggilnya kutu buku seperti itu." balas Minchan cemberut.

"Waeyo?? Kau menyukai Minhyuk ya Minchan-ah?? Apa kalian berdua sudah pacaran??" tanya Jessica menyelidik.

"Anio~ kami hanya berteman saja Jessica-ya." jawabku gugup seraya menunduk untuk membenarkan kacamata tebalku.

Ku lihat wajah Minchan yang memerah dan tertunduk. Aku memang merasa nyaman berada di dekat Minchan. Mungkin aku menyukainya.

Tapi tujuanku kesini adalah untuk membuktikan kepada Appa dan Amma bahwa aku bisa mandiri.

"Minhyuk-ah, gomawo sudah membantu dongsaeng ku." ucap Yonghwa hyung tiba-tiba dan membuyarkan lamunanku.

"Ah. Ne~ hyung, cheonmaneyo. Lalu bagaimana dengan hasil kelulusan mu hyung??" tanyaku.

"Ya, lumayan. Aku lulus." balas Yonghwa hyung dengan senyuman di wajahnya.

"Wah, chukkae hyung." ucapku seraya menjabat tangan Yonghwa hyung.

Dan tak terasa acara perpisahan pun sudah selesai. Aku bergegas pulang ke rumah.

Sesampainya dirumah, tiba-tiba saja hp ku berdering.

~ I don't know how to life without you, i don't know how to breath in life, tell my self i'd stop everyday, knowing that i won't, because of you, because of you, it's the truth ~

Ku lihat hp ku, dan nama Appa lah yang tertera di layar hp ku. Aku pun langsung mengangkat telponnya.

"Yeoboseo, waeyo Appa??" ucapku ketika aku mengangkat telpon dari Appa.

"Bagaimana hasil ujian mu??" tanya Appa.

"Aku mendapatkan nilai terbaik dan naik kelas." jawabku dingin.

"Sudah Appa duga kau pasti bisa mandiri seperti ini. Pulanglah ke Busan nak, Amma mu kangen sekali ingin bertemu dengan mu. Dan kau lanjutkan sekolah mu di Busan saja." ucap Appa dengan nada bangga.

"Apa itu artinya Appa sudah percaya kalau aku bukan namja yang cengeng??" tanyaku dingin.

"Ne, Minhyuk-ah, Appa percaya pada mu. Appa tidak akan meragukan mu lagi." ujar Appa meyakinkan ku.

"Ne Appa. Aku akan pulang ke Busan besok." jawabku bersungguh-sungguh.

Aku pun mengakhiri pembicaraan telepon bersama Appa.

Sudah lama aku menunggu Appa bersikap seperti itu. Dan sekaranglah waktunya.

Lalu ku bereskan barang-barang ku. Dan tiba-tiba saja aku teringat Minchan.

"Apakah aku harus memberitahukan Minchan tentang kepindahan ku?? Anio~ aku tak mau membuatnya sedih." gumamku.

Ku urungkan niat ku untuk memberitahu Minchan, aku tak mau membuatnya sedih.

Karna dia adalah teman terbaik yang pernah ku dapatkan. Dia juga yang membuka pandangan ku bahwa setiap yeoja itu berbeda.

Sepertinya saat ini, aku mulai mencintai Minchan. Tapi tujuanku sudah terpenuhi, saatnya aku pulang kembali ke Busan.

"Mianhae Minchan, jeongmal Mianhae. Saranghaeyo, i'll be back for you." gumamku.



TBC

kyaaaa~ entah ini ff apa jadinya, hhehehe.
mianhae chingudeul kalo ff ini makin gaje dan membosankan, hhehe.
tinggalkanlah jejak yaa, RCL jangan lupa, itu sangat berarti bagi ku, hhoho.
kamsahamnida yang udah mau baca.^^

4 comments:

  1. rrrr itu cewek yg gituin minhyuk belum pernah dikasih bogem mentah kali ya?
    gemes.
    yah kalo ke busan, ga ketemu minchan lagi dong? minhyuknya udah mulai suka, hihihi.. lanjut

    ReplyDelete
  2. sbenernya tuh cwe udh ngerasain bogem mateng onn, tp bogem mentahnya sih blm, hhahaha

    iya deh, jd gak ketemu lg. kasian bgt si minchan. *digampar*

    ReplyDelete
  3. huahaaahh jungshin jutek amat jadi guru dah ... hihihi #ngebayangin wajahnya :)

    Yong2 terlalu sayang ya ma adeknya .. readersnya pada ngarep punya kaka' setampang Yong nih

    lhaaa kok malah balik ke Busan ? deuuu deuu othokhee dengan minchan ?

    #penasaran penasaran

    ReplyDelete
  4. kkekeke, abis wajahnya Jungshin pas eonn kalo di buat jutek, hhaha *digampar*

    ne eonn, minhyuk balik ke busan soalnya dia mau nikah ama authornya, *dilempar sendal*

    hhehe, tunggu kisah selanjutnya eonn, kkeke

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'