Author: Rachmarini Dian (@rachrinidian)
Cast:
-hwang minchan
-jung yonghwa (cnblue)
-kang minhyuk (cnblue)
Main Cast:
-lee jungshin (cnblue)
-lee jonghyun (cnblue)
-yesung (suju)
-jessica (snsd)
Genre: romantic-garing
Rating: general
Note: Annyeong chingudeul, *dadah-dadah*, aku kembali lagi dengan lanjutan ff ku yang gaje dan membosankan ini. hhoho, dan inilah part akhirnya. yaudah gak mau banyak basa-basi, langsung baca aja yaa.^^
RCL nya jangan lupa, happy reading......^^
MINCHAN POV
Liburan sekolah pun tiba. Selama liburan, aku membantu Yonghwa Oppa mendaftar ke berbagai universitas.
Dan selama liburan pula, aku tidak berkomunikasi dengan Minhyuk. Ku telpon, tetapi nomornya tidak bisa dihubungi. Ku sms pun tetapi selalu gagal.
Dan tak terasa, liburan sekolah ku telah usai. Kini, aku kembali menjalankan aktifitas ku di sekolah.
"Jessica-ya, apa kau melihat Minhyuk??" tanyaku begitu sampai dikelas.
"Anio~ sepertinya dia belum datang." jawab Jessica tersenyum.
Tumben sekali Minhyuk belum datang. Biasanya dia selalu datang pagi. Kemana dia??
Jungshin Sonsaengnim pun masuk dan langsung menjelaskan materi pelajaran.
Tetapi apa yang dijelaskan Jungshin Sonsaengnim tidak masuk ke dalam otakku. Aku hanya sibuk memperhatikan bangku Minhyuk yang kosong dan memikirkan nya.
*****
3 hari telah berlalu. Tetapi Minhyuk belum juga masuk sekolah. Kemana dia sebenarnya???
"Jungshin Sonsaengnim!!" teriakku memanggil nya.
"Ne~ waeyo Minchan-ah??" tanya Jungshin Sonsaeng.
"Sonsaeng, apa kau tau Minhyuk dimana??" tanyaku penasaran.
"Loh?? Memangnya kau tak tau dimana Minhyuk?? Dia kan pindah lagi ke Busan, Appa nya yang menyuruh nya untuk pulang ke Busan." jelas Jungshin Sonsaeng.
Aku terbelalak kaget dan terpaku. Aku tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jungshin Sonsaengnim.
"Jinjja Sonsaeng??" tanyaku memastikan.
"Ne~ Minchan-ah." jawab Jungshin Sonsaeng dengan senyumannya.
"Kamsahamnida Jungshin Sonsaengnim." ucapku membungkuk.
"Cheonmaneyo Minchan." balasnya sambil berlalu.
Aku masih tak percaya dengan apa yang aku dengar. Apa ini maksudnya??Kenapa Minhyuk tidak bercerita pada ku??
Bel pulang pun berbunyi. Karna Yonghwa Oppa tidak bisa menjemputku, ku putuskan untuk berjalan kaki saja.
Ku telusuri jalan sambil menikmati udara sore. Lalu ku putuskan untuk mampir sebentar ke taman dimana waktu itu aku dan Minhyuk menghabiskan waktu setelah bolos dari sekolah.
Aku duduk disebuah bangku panjang ditengah taman. Ku dongakkan kepalaku dan menatap langit.
"Minhyuk, kenapa kau tak pamit dengan ku?? Kenapa kau tiba-tiba pergi begitu saja?? Apa aku ini bukan sahabat mu?? Kau ini menganggap ku apa??" gumamku lirih.
Tanpa terasa, air mataku menetes. Kecewa dan sedihlah yang aku rasakan sekarang.
"Ah sudahlah. Lebih baik aku pulang." ucapku dan bergegas pulang.
~dirumah~
"Kau dari mana saja Minchan?? Loh?? Waeyo, kenapa wajahmu kusut seperti itu Minchanie??" tanya Oppa heran.
"Anio Oppa. Gwechanayo." jawabku lesu.
"Jangan berbohong." ucap Oppa dengan wajah yang seakan minta penjelasan dari ku.
"Yonghwa Oppa, Minhyuk pindah ke Busan dan tidak bilang pada ku Oppa. Aku merasa kecewa dan sedih Oppa." jelasku tertunduk.
"Aigo Minchan-ah. Kau mencintainya??" tanya Oppa lagi.
"Ne Oppa. Aku akui, aku mencintainya Oppa, aku mencintainya." ucapku terisak.
"Aishh~ sudahlah Minchan. Oppa kan sudah bilang padamu, jangan terlalu berharap padanya. Sudahlah hentikan air mata mu." ucap Yonghwa Oppa menenangkan ku seraya memeluk ku.
"Ne Oppa. Mianhae Oppa, aku tak mendengarkan apa yang kau katakan." ucapku menyesal.
"Gwechana Minchanie. Oppa menyayangi mu." balas Oppa.
Aku pun terisak di pelukan Oppa. Dan aku juga berniat untuk melupakan ini semua.
*****
Hari-hari ku, ku lewati tanpa Minhyuk. Minhyuk yang biasa mengajariku PR, sekarang tidak mengajarkan ku lagi.
Minhyuk yang selalu berpenampilan culun dan membawa buku-buku yang tebal serta selalu ngetem di perpustakaan, sudah tak ku temui lagi.
"Aku harap kau bahagia di Busan." gumamku.
"Minchan-ah!" panggil Jungshin Sonsaengnim, dan mengagetkan ku.
"Waeyo Sonsaeng??" tanyaku heran.
"Nilai mu terus membaik walau tak ada Minhyuk yang membantu mu. Kalau seperti ini, aku tak perlu hawatir pada mu nanti saat ujian kelulusan." jelas Jungshin Sonsaengnim dengan senyuman evil khasnya.
"Hehe, kamsahamnida Sonsaeng. Itu semua juga berkat Minhyuk." ucapku seraya cengar-cengir.
"Ne, cheonmaneyo Minchan-ah. Belajar untuk ujian kelulusan ya Minchan. Hwaiting!!" ucap Jungshin Sonsaengnim menyemangatkan ku seraya mengepal tangannya.
"Ne Jungshin Sonsaengnim." balasku riang.
"Minchannnn, ciee ciee yang nilainya tambah naik. Hahahaha..." teriak Jessica dan tertawa lepas.
"Iya nih, sekarang kau harus ajarkan kami." ucap Yesung.
"Mmhh, Minchan, mianhae waktu itu aku pernah mengadu kepada Yonghwa hyung tentang Minhyuk." ucap Jonghyun tertunduk.
"Ne, Jonghyun-ah. Mianhae juga kalau aku terlalu kasar pada mu waktu itu." balasku dengan senyuman.
Semenjak kejadian itu, memang aku jaga jarak bahkan tidak saling sapa dengan Jonghyun.
"Yaudah..Yaudah.. Ke kantin yukk.. Aku lapar ni." pinta Jessica.
"Yukkk.." ucap Jonghyun menyetujui.
Aku, Jessica, Jonghyun dan Yesung pun segera menuju kantin. Sesampainya di kantin, ku lihat suasana kantin sangat riuh karna ujian kelulusan yang akan dilaksanakan minggu depan.
"Aduh, ujian minggu depan, gimana ni??" keluh Yesung.
"Sudah, tenang saja dulu. Kalau kau grogi, nanti malah stress." ucapku menenangkan Yesung.
"Belajar bareng yukk pulang sekolah." ajak Jessica.
"Ne~ kita belajar dirumah ku mau??" ajakku.
"Mau..Mau..Mau.." jawab Jonghyun, Yesung, dan Jessica serempak.
"Oke deh, sepakat!!" ucapku riang.
Dan sepulang sekolah, kami pun bergegas menuju rumah ku. Sesampainya di rumahku, tanpa buang waktu lagi, kami pun langsung memulai belajar.
Suasana saat kami belajar, mengingatkan ku pada Minhyuk. Dulu aku sering belajar bersama nya. Saat belajar, aku sering bercanda dengan Minhyuk. Dan hal itulah yang membuat aku dan Minhyuk dekat. Bahkan membuatku mencintai Minhyuk.
"Kau ingat Minhyuk ya??" celetuk Jonghyun mengagetkan ku.
"Anio~ aku sedang baca kok." jawabku berbohong.
"Jangan bohong. Dari tadi kami memperhatikan mu loh." timpal Yesung.
"Hmm, aku hanya sedikit ingat pada nya." jawabku.
"Minchan-ah, fokus pada ujian dulu. Aku yakin kalo kalian jodoh, pasti kalian akan bertemu lagi." jelas Jessica dengan bijak.
"Ne~ kau benar." ucapku.
"Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita pulang yukk." ajak Jonghyun seraya menatap Yesung dan Jessica.
"Ne." jawab Yesung dan Jessica kompak.
Lalu mereka bertiga pun pulang.
"Kau mengingatnya lagi yaa??" tanya Oppa tiba-tiba.
"Ne Oppa."
"Sudahlah, fokus lah dulu pada ujian mu. Biar kau mendapatkan nilai terbaik." ucap Oppa seraya mengacak acak rambutku.
Aku hanya tersenyum pada Oppa. Apa yang dikatakan Oppa memang benar. Aku harus fokus.
~ujian kelulusan~
"Minchanie, kerjakan dengan teliti ya. Hwaiting!! Oppa yakin kau bisa." teriak Yonghwa Oppa menyemangati ku.
"Ne Yonghwa Oppa. Aku masuk dulu, hati-hati di jalan Oppa." jawabku sambil melambaikan tangan ke arah Yonghwa Oppa.
Oppa pun berlalu meninggalkan ku, dan aku bergegas menuju ruangan ku.
"Minchan-ah, hwaiting!!" ucap Jessica seraya memeluk ku.
"Ne Jessica-ya. Kau juga, hwaiting!!" balasku.
Ujian pun segera dimulai. Ku pusatkan fikiranku untuk mengerjakan soal.
"Minchan, hwaiting!!" ucapku menyuport diriku sendiri.
*****
Ujian kelulusan telah ku lewati. Dan sekarang waktunya pengumuman kelulusan serta perpisahan.
"Bagaimana hasil ujian dongsaengku, Jungshin Sonsaengnim??" tanya Yonghwa Oppa.
"Hmmm, tidak buruk. Bagus kok, walaupun Minchan bukan yang terbaik." jawab Jungshin Sonsaengnim.
"Jinjja Sonsaeng??" tanyaku.
"Ne~ Minchan-ah." balas Jungshin Sonsaengnim dengan senyuman evilnya.
Aku tersentak kaget. Antara senang, haru, bangga, sedang aku rasakan saat ini.
Dengan refleks, aku melompat-lompat kegirangan seraya memeluk Yonghwa Oppa.
"Chukkae dongsaeng ku. Aku bangga pada mu." ucap Yonghwa Oppa sambil mengacak-acak rambutku.
"Gomawo Oppa." balasku riang.
"Minchannnnn, chukkae kau mendapat nilai bagus." teriak Jessica sambil berlari dan memeluk ku.
"Gomawo Jessica-ya." jawabku sambil memeluk erat Jessica.
"Traktir bisa kali yang dapet nilai bagus." ucap Jonghyun seraya melirik ku.
"Tau nih!" timpal Yesung.
"Baiklah, aku akan traktir kalian. Tapi dalem mimpi saja ya." ucapku tertawa.
PLETAK..PLETOK..PLOKKKK....
3 jitakan berhasil hinggap di kepalaku.
"Awwww, sakit tau!" keluhku cemberut.
"Hiks..Hiks..Kita akan jarang bertemu." celetuk Jessica sedih.
"Sudah, kan kita bisa berkumpul bersama kalau ada waktu. Iya kan??" ucapku memeluk Jessica.
"Ne~ apa yang dikatakan Minchan benar." timpal Jonghyun.
"Tapi kalian jangan sibuk masing-masing ya. Kalau ada waktu kita harus kumpul, arra??" pinta Yesung.
"Ne~ arra." ucapku, Jessica dan Jonghyun berbarengan.
"Minchanie, kajja kita pulang. Acara perpisahannya kan sudah selesai." ajak Oppa.
"Ne~ Oppa. Jessica, Yesung, Jonghyun, aku pulang dulu ya, annyeong." pamitku pada mereka.
"Ne~ annyeong." ucap mereka bertiga.
Aku bergegas pulang bersama dengan Yonghwa Oppa.
Hari ini adalah hari kelulusan ku. Dan hari ini juga hari terakhir ku datang ke sekolah.
Di sekolah itu lah aku pertama kali bertemu dengan namja kutu buku nan culun itu yang bernama Kang Minhyuk.
Dan dari situ lah kenangan ku dengan Minhyuk terukir. Dari awalnya dia bersikap dingin dan acuh, sampai dia bersikap ramah.
Ya, walaupun cara bersikap dan bicara nya dia tetap sama. Yaitu masih sering gugup dan tertunduk. Tapi hal itulah yang membuat ku kangen pada nya.
Ku ingat lagi dirinya, dan tanpa ku sadari, aku senyum-senyum sendiri.
"Minchan-ah, waeyo?? Kenapa kau senyum-senyum sendiri??" tanya Yonghwa Oppa membuyarkan lamunan ku.
"Hah?? Anio~ Oppa. Aku hanya tak menyangka kalau aku sudah lulus sekarang." jawabku.
"Hmm, pasti karna kau inget Minhyuk kan??" goda Oppa.
"Hah? Kok Oppa tau?? Kau bisa membaca fikiranku ya Yonghwa Oppa??" balasku dengan wajah polos.
PLETAKKKK...
"Kau kan dongsaeng ku. Kita sudah bersama sejak kecil, bahkan kita sedarah, jadi aku bisa memahami perasaan mu. Pabo kau!!" jelas Yonghwa Oppa setelah mendaratkan jitakannya di kepala ku.
"Oooo..." jawabku seraya memegang bekas jitakan Oppa.
"Cepat turun, kita sudah sampai rumah." titah Oppa.
Aku pun segera turun dari motor Yonghwa Oppa, dan langsung masuk rumah.
"Minchanie, bagaimana hasilnya??" tanya Appa begitu melihat ku.
"Lumayan bagus Appa, walau aku bukan yang terbaik di sekolah." jawabku riang.
"Kalau gitu, kau daftar di universitas Oppa mu saja ya??" ucap Amma menawarkan.
"Benar apa kata Amma, jadi aku akan gampang mengawasi mu." timpal Yonghwa Oppa.
"Yasudah kalau gitu. Tapi Oppa, kau jangan terus mengawasi ku, aku sudah besar." balasku.
"Waeyo Minchan-ah??" tanya Oppa.
"Ya! Oppa! Kalau kau terus mengawasi ku, bagaimana kau bisa mendapatkan yeojachingu untuk mu??" jelasku.
"Aishh~ kau tenang saja Minchan-ah." balas Yonghwa Oppa seraya mengacak-acak rambut ku.
"Atau jangan-jangan, kau tidak laku ya Oppa?? Hhahaha..." godaku sambil tertawa lepas.
"Kyaaaa~ dongsaeng yang menyebalkan! Awas kau ya!!" ancam Yonghwa Oppa sambil mengejarku.
Dengan sigap aku lari menghindari amukan Yonghwa Oppa.
PLETAKK..PLAKKK..PLOKKK..JEGERRR..DUAARRR...
Yonghwa Oppa pun berhasil menangkapku. Dengan sukses, Oppa menyarangkan jitakan, dan cubitannya kepada ku.
Appa dan Amma yang melihat tingkah ku dan Yonghwa Oppa, hanya bisa tersenyum gaje seraya menggeleng-gelengkan kepala.
*****
Sekarang, aku sudah diterima di universitas yang sama dengan Yonghwa Oppa.
Dan kegiatan kuliah ku pun telah di mulai sejak beberapa hari yang lalu.
Walaupun aku sudah menjalani aktifitas baru ku, tapi bayangan Minhyuk si kutu buku nan culun itu masih tetap berada di kepala ku.
Aku kangen dengan dirinya. Aku kangen melihatnya memakai kacamata tebal dan membawa buku yang tebal juga. Aku kangen sikap dingin dan cara bicara nya yang selalu gugup.
Hari itu sepulang kuliah, ku putuskan untuk mampir ke taman dimana aku dan Minhyuk pernah menghabiskan waktu bersama.
Sesampainya ditaman, ku lihat sebuah bangku panjang yang kosong, dan tanpa pikir panjang, aku bermaksud ingin duduk di bangku itu.
BBRRUUUKKKK....
Tanpa sengaja aku menabrak seorang namja yang sedang membawa sebuah buku tebal dan sebotol air mineral.
"Kyaaa~ mianhae, jeongmal mianhae." ucapku tertunduk.
"Aishh~ kalau jalan tuh yang benar. Lihat apa yang kau perbuat!! Buku ku jadi tertumpah air kan?? Ini semua karna mu!! Pabo!!" bentak namja itu seraya mengusap bukunya yang tertumpah air.
"Aigoo~ aku kan sudah meminta maaf! Aku kan benar-benar tak sengaja, kenapa kau mengatai ku pabo!!!" balasku tak terima.
"Ya! Karna kau............" ucap nya terhenti dan menatap ku lekat.
Siapa namja ini?? Kenapa dia menatapku seperti itu?? Apa yang salah dari ku?? Sepertinya aku mengenal namja ini, tapi siapa??
"Ehemm, waeyo??" tanyaku heran.
"Minchan?? Ya, kau Minchan kan??" tanya balik namja itu dengan mata berbinar.
"Kau siapa?? Apa kita kenal??" tanyaku lagi.
"A..A..Aku..Aku Kang Minhyuk." jawab namja itu tertunduk.
Aku tersentak kaget dan tak percaya dengan apa yang dikatakan namja itu.
"M..Mw..Mwo???? Kau Kang Minhyuk??" tanyaku dengan mata terbelalak.
"Ne~ ini aku Kang Minhyuk." jawabnya pasrah.
"Benarkah ini diri mu?? Kau sungguh berbeda, kau merubah penampilan mu??" ucapku seraya memegangi wajah Minhyuk.
"Aku merubah penampilan ku, setelah aku kembali ke Busan." jawab Minhyuk.
"Kenapa kau tidak memberi tahu kan ku jika kau kembali ke Busan?? Hah??" teriakku seraya mendorong tubuh Minhyuk.
"Mianhaeyo Minchan, Mianhaeyo. Aku hanya tidak ingin membuat mu sedih." jelasnya sambil menatapku lekat.
"Apa kau bilang?? Kau tidak ingin membuat ku sedih?? Tapi kau sudah membuatku menderita Minhyuk-ah!!" ucapku lirih.
"Mianhaeyo, jeongmal mianhaeyo. Jebal Minchan-ah." ucap Minhyuk seraya memeluk ku.
Aku pun terisak di dalam pelukan nya. Dan aku hanya pasrah menerima pelukannya.
"Mianhae, saranghaeyo Minchan-ah." ucap Minhyuk lirih.
Isakan ku terhenti ketika Minhyuk mengucapkan 'saranghaeyo' kepada ku.
"Apa yang kau ucapkan barusan Minhyuk-ah??" tanyaku seraya memandang nya.
"Saranghaeyo. Aku mencintai mu, maka dari itu aku tak mau memberitahu kan mu tentang kepulangan ku ke Busan. Aku tak ingin membuat mu sedih, tapi ternyata aku salah, aku malah membuat mu menderita." jelas Minhyuk sambil memegangi tangan ku.
"Jeongmal Minhyuk-ah??" tanyaku.
"Ne~ Mianhae Minchanie, jebal." ucap Minhyuk memohon.
"Ne Minhyuk-ah, aku memaafkan mu. Jangan pergi lagi dari ku." pintaku lirih.
"Aku tidak akan pergi lagi dari mu, karna aku juga kuliah di universitas yang sama dengan mu." ujar Minhyuk riang.
"Jinjja Minhyuk-ah??"
"Ne~" jawab Minhyuk singkat.
"Oiya, kenapa kau merubah penampilan mu?? Dan sikap mu juga berubah." ucapku.
"Aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri, seperti aku yang dulu. Lagipula, aku sudah menemukan seorang yeoja. Sikap ku berubah karna aku ingin melindungi yeoja itu." jelas Minhyuk panjang lebar.
Aku pun hanya mengangguk dan tersenyum tanda mengerti.
"Oiya, Minchan-ah, kau harus ganti buku ku yang kau rusakkan. Ini buku limited edition tau!" ucap Minhyuk sambil menunjuk-nunjuk buku nya.
"Huaaa, mianhae. Bagaimana cara ku untuk mengganti buku mu itu?? Kan kata mu itu buku limited edition??" tanyaku dengan wajah polosku.
"Gampang saja, kau harus menjadi yeojachingu ku. Ottokae??" balas Minhyuk dengan wajah menggoda.
PLETAKKKK...
"Bilang saja kau mau menjadi namjachingu ku! Kalau gitu, aku mau menjadi yeojachingu mu." ucapku seraya tertawa.
"Aishh~ kenapa harus menjitak ku sih??" protes Minhyuk.
Tanpa basa-basi lagi, aku langsung berlari menghindari Minhyuk yang sepertinya akan membalas perbuatan ku.
Aku sungguh senang dapat bertemu Minhyuk kembali. Bahkan kini Minhyuk menjadi namjachingu ku.
"Saranghaeyo Kang Minhyuk." gumamku.
~ 3 bulan kemudian ~
"Chagi, tutuplah buku mu itu. Kajja kita pergi, aku bosan belajar trus." pintaku.
"Aishh~ tanggung, dikit lagi buku ini selesai ku baca." jawab Minhyuk dengan tetap fokus pada bukunya.
"Aku fikir dengan kau merubah penampilan mu, kau akan merubah hobi membaca buku mu itu." ujarku cemberut.
"Chagi, membaca buku itu hobi ku. Aku tidak akan bisa merubahnya." jawabnya.
"Setidaknya, berilah waktu mu sedikit untuk ku." protes ku.
"Hehe..Mianhae chagi." balas Minhyuk seraya merangkul ku.
"Aishh~ dasar kutu buku!" ucapku.
"Walaupun aku kutu buku, tapi aku keren kan?? Seperti namja-namja pada umumnya. Iya kan chagi?? Buktinya, kau mencintaiku." ucap Minhyuk menggoda ku.
"Ne~ chagi. Walaupun kau kutubuku, tapi kau tetap terlihat keren kok." balasku dengan senyuman termanisku.
"Kajja kita pergi." ajak Minhyuk seraya menarik tangan ku.
Ya, walaupun kebiasaan kutubuku Minhyuk tidak berubah, tetapi dia terlihat sangat keren. Dan aku sangat mengagumi nya. He is a bookworm but he stays cool. Saranghaeyo Kang Minhyuk.^^
THE END!!
aishh~ akhirnya selesai jugaa. mianhae chingudeul kalo jalan ceritanya membosankan, maklum author sering ke abisan stok ide, jeongmal mianhae chingudeul.^^
aku tetep minta RCL nya yaa, kamsahamnida, jeongmal kamsahamnida buat yang udah bersedia baca dan meninggalkan jejak.^^
kamsahamnida.^^
Thursday, May 26, 2011
He is a Bookworm but He Stays Cool. [Part.6-END]
Labels:
CNBLUE,
jessica,
jonghyun,
Jung Yong Hwa,
Kang Min Hyuk,
Lee Jung Shin,
SNSD,
Super Junior,
Yesung
5 comments:
Cara komen (bagi yang kurang jelas):
1. Ketik komen kalian di kotak komentar.
2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)
3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)
4. Klik 'Poskan komentar'
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
cihuuyy cihuyyy ... akhirnya lulus pula si michan end happy ending ... :)
ReplyDeletebagus bagussss
ditunggu FF lainnya yaaaa :)
akhirnya berakhir dengan bahagia.. cerita remaja, dibacapun juga ringan..
ReplyDeletebagus
@eoni K4D: ne eonn, gomawo. hhehe.
ReplyDeleteIya eonn, tar aku bkin ff yg laen deh onn. hhehe
@eonni mpeb: hhehe, sipp. Gomawo eonn,hhe
huwaah onnie (mian gak komen di part sebelumnya, koneksinya ini T-T)
ReplyDeleteMinhyuknya jadi keren lagi owowowo beruntung bgt Minchan u,u
endingnya seru onn^^ mantap ^^b
Daebak!!tapi kesannya alurnya terlalu cepet,keep writing!
ReplyDelete