Monday, June 13, 2011

The Last CNBLUE Bachelor [Chapther 8]

Author: @Eonn1k4D / facebook / blogspot
Rating : T
Genre : Romance
Leght : Chapthered
Cast
Lee JungShin
Karen Michelle
OtherCast
Kang Min Hyuk
Jessica
Pernah diposting di: http://eonnik4d.blogspot.com

Disclamer : Seri terakhir dari Bachelor CNBLUE .. Plot kali ini bukan aseli milik author karena imajinasi sudah tercemar dari banyak novel yg dibaca.  Selamat membaca dan jangan lupa koment ya :)
           BACHELOR CNBLUE series
           I Think .. I Love You [ Jung Yong Hwa story 1-6 ]
           Love You ... Baby [ Lee Jong Hyun story 1-9 ]
           Is there any LOVE for me ? [ Kang Min Hyuk story 1-8]
           The Last CNBLUE Bachelor [Lee Jung Shin story]



Karen langsung menyesali keputusannya menerima ajakan JungShin untuk makan malam di peternakan Jessica. Berulang kali mencoba menelpon kantor untuk membatalkan janji itu dengan alasan berubah pikiran namun akhirnya tak sanggup dilakukkannya.

Jessica sudah sangat baik kepadanya semenjak dia datang ke kota ini, rasaya tak sopan jika membatalkan janji dan JungShin pun tadi sudah berjanji bahwa dia akan bilang pada Jessica agar mereka tak mengungkit-ungkit soal warisan itu lagi

Karen sadar bahwa JungShin adalah masalah yang lebih besar daripada Jessica dan Onew. JungShin tidak ragu meciumnya kapanpun dia menginginkannya. Bukan berarti Karen mengeluh.

Yach tentu saja merupakan masalah paling besar. Karena sedari kecil Karen telah menyaksikan eommanya menghibur para lelaki hidung belang didepan hidungnya tanpa malu-malu, hal itu menjadikan Karen yeoja yang tertutup. Sedikit kontak seksual terhadapnya saat usia dewasa semakin meyakinkan bahwa itu tak akan berakhir baik.

Jadi malam ini adalah malam terakhir kebersamaannya dengan JungShin. Kecuali di kantor, apa boleh buat pasti ia akan selalu bertemu dengan namja itu begitulah pikiran yang berputar-putar di benak Karen. Namun pikiran itu buyar saat terdengar suara ketukan pintu.

“ Kau sudah siap ?.” tanya JungShin begitu pintu terbuka. Karen anggukan kepala dan keluar mengikuti JungShin setelah menutup pintu kembali.

“ Kita akan mampir sebentar ke toko boneka. Aku sudah berjanji pada Aurel untuk membelikannya boneka Elmo. Anak itu seperti appanya menyukai boneka Elmo.” kata JungShin saat mereka sudah berkendara di jalan. Karen anggukkan kepala mengiyakan. Setelah membeli Boneka Elmo seri terbaru di toko Serba Ada mereka melanjutkan lagi perjalanan.

“ Beruntung Aurel dimanjakan oleh pamannya.” kata Karen sambil mengagumi boneka Elmo merah yang barusan dibeli JungShin.

“ Ne, anak itu menerima banyak kasih sayang orang tuanya. Dan tentu saja dimanjakan oleh paman dan bibinya juga. Apakah kau sewaktu kecil juga dimanjakan oleh eommamu ?.” pertanyaan JungShin jadi mengantung saat JungShin teringat ucapan Karen tadi siang saat menangis.

“ Mianhe .. aku tak bermaksud.” Karen tersenyum datar

“ Tak apa JungShin. Aku tak bisa mengelak atau merubah masa lalu. Eommaku memang seorang wanita penghibur. Wajahnya yang cantik banyak disukai lelaki.” JungShin menatap paras Karen yang cantik, mungkin itu menurun dari pihak ibunya.

“ Dia sempat berhenti menjadi wanita penghibur saat bertemu appa, namun semenjak appa meninggalkan kami dia malah menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan. Dia bahkan kadang tak menyadari keberadaannku jika sedang sakau.”

“ Berapa umurmu kala itu ?.”

“ Sekitar 3 atau 4 tahun mungkin.”

“ Lalu siapa yang mengurusmu ?.”

Para tetangga. Yang kuingat saat aku umur 7 atau 8 tahun aku sudah bisa mengurus diriku sendiri. Mencuci baju atau kadang memasak ramen jika eomma bisa ingat untuk belanja bahan makan buat kami.” JungShin miris mendengarnya.

“ Kau bersekolah ?.” tanya JungShin ragu-ragu. Karen tersenyum mendengarnya

“ Tentu saja. Untunglah kadang eomma sadar jika aku ada. Aku didaftarkan disekolah negeri dekat rumah. Oleh guruku, aku di ikutkan pada program anak kurang mampu jadi aku mendapatkan dua kali makanan hangat pada pagi hari dan siang hari. Aku juga mendapatkan pakaian pantas pakai.” Karen tersenyum mengingatnya. JungShin mengusap wajahnya dengan gelisah, tak menyangka kehidupan masa kanak-kanak Karen begitu berat.

“ Lalu apa yang kau lakukan saat eommamu menerima .. mian tamu. Apakah kau mengunci pintu kamarmu ?.” tanya JungShin ingin tahu.

“ Kami hanya mampu menyewa apartemen dengan satu kamar. Jadi .. aku bersembunyi di dalam lemari jika .. saat .. eomma menghibur tamunya. Kadang aku tertidur disana hingga pagi.” keheningan janggal di dalam mobil.

Tubuh Karen mengigil mengingat dirinya saat kecil yang meringkuk ketakutan dan takut mengeluarkan suara dan saat beranjak besar semakin takut jika para lelaki itu memergokinya. Postur tubuhnya yang tinggi diatas rata-rata gadis sebayanya membuatnya selalu ketakukan jika para lelaki itu bertindak kasar padanya.

“ Eheemm .. kau kan pandai memasak, jika bukan eommamu yang mengajari memasak lalu siapa ?.” JungShin ingat masakan Karen saat piknik dahulu.

“ Bukankah aku sudah bercerita kalau aku kerja di kafe makanan cepat saji.”

“ Hmm mungkin aku lupa. Berapa umurmu saat itu ?.” Jungshin bukan lupa tapi dia ingat saat itu dia pergi sewaktu Karen bercerita tentang hal itu pada anggota keluarganya yang lain.

“ Aku kerja di kafe umur 16 tahun. Tanaka tetangga sebelah apartemen kami memutuskan lebih baik aku bekerja bersamanya sebagai koki daripada mengikuti jejak eomma” mata Karen menerawang jauh mengingat masa kecilnya. Ia mengira akan menangis kembali namun JungShin melepaskan satu tangan dari kemudi dan menggenggam jemari Karen.

“ Aku prihatin dengan masa kecilmu Karen.” Karen tersenyum tipis dan berkata.

“ Mari kita hentikan saja pembicaraanmasa laluku JungShin. Masa lalu biarlah menjadi masa lalu.” kata Karen dan ingin menambahkan masa depan …? Akankah ada masa depan bersamamu .. bersama keluarga BLUE …


***


Jessica sudah berdiri di berada rumah saat mobil JungShin berhenti. Begitu Karen turun Jessica berlari menyambutnya dengan pelukan.

“ Mianhe eonni. .. mianhe .”

“ Gwecana, kita tadi siang terlalu terbawa perasaan. Ayo masuk, aku sudah menyiapkan makan malam yang lezat untuk kita.” Jessica membimbing Karen ke dapur.

“ Hai Karen, kita ketemu lagi.” MinHyuk tersenyum hangat menyambut kedatangan mereka.

“ Anyeong bibi Karen…wah kau lama sekali tidak kelihatan. Aku merindukanmu.” Aurel menghambur dalam pelukan Karen. JungShin melihat mata yeoja itu berkaca-kaca.

“ Kau melewatkan hal bagus bibi.” kata gadis mungil itu sambil bergayut di lengan Karen.

“ Oh iya … hal bagus apakah itu ?.” tanya Karen

“ Black sudah melahirkan.” Black adalah kuda betina milik Autel yang dihadiahkan oleh MinHyuk saat ulang tahun ke 3 gadis cilik itu.

“ Appa bisakah aku menunjukkan bayi kuda itu pada bibi Karen ?.” tanya Aurel pada MinHyuk.

“ Nanti ya sayang, kita makan malam dahulu.” kata MinHyuk sambil mengambil gendongan Aurel dari Karen dan mendudukkan gadis ciliknya di kursi.

“ Bagaimana kabarmu di kantor Karen ?.” MinHyuk mengalihkan pembicaraan.

“ Baik. Berkat JungShin aku bisa menyelesaikan bebrapa kasus yang datang di biro.”

“ Apakah kau sudah menemukan tempat tinggal yang aman ?.” tanya MinHyuk lagi. Karen tidak menjawab pertanyaan itu karena sadar JungShin sudah menyuruhnya pindah dari apartemen yang kumuh dan lingkungannya taka man itu. Tapi apa boleh buat keuangannya sangat terbatas.

“ Kau bisa tinggal bersama JungShin lagi di rumah manager itu Karen. Kurasa kesalah pahaman ini sudah terselesaikan bukan .” tawar MinHyuk Karen melirik JungShin yang duduk disebelahnya.

“ Ngomong2 … Kau tahu berapa uang yang akan ditawarkan padamu dari Onew dan Jessi ?.”

“ Hyuuung ..” tegur JungShin. Dia sudah berjanji pada Karen bahwa tak akan ada pembicaraan mengenai uang warisan itu lagi. Jessica juga mendelik kepada suaminya.

Lima juta dollar. Sayang sekali kau menolaknya … bolehkah untuk Aurel saja.” kata MinHyuk lagi. Karen membelalakkan mata mendengar nominal uang yang disebut.

“ Mianhe Karen .. aku sudah janji padamu tak ada pembicaraan mengenai uang itu lagi dengan Jesi. Tapi dasar kau hyung …” omel JungShin kesal. MinHyuk hanya cengar cengir saja mendengar omelan JungShin, toh dia tak berjanji pada siapapun agar tutup mulut mengenai hal ini.

“ Gwecana JungShin-ssi. Kita makan lagi saja.” kata Karen menengahi. Setelah makan Aurel dengan tak sabar menarik tangan Karen untuk diajak ke istal yang letaknya tak jauh dari rumah utama untuk melihat bayi kuda yang baru lahir itu.

“ Pergilah bersama JungShin juga. Aku akan membereskan dapur. “ kata Jessica melihat keengganan Karen meninggalkan dapur yang acak-acakan. Ketika mereka bertiga sedang mengagumi bayi kuda terdengar suara sirene ambulan memasuki halaman rumah. Karen dan JungShin saling berpandangan heran. Apa yang terjadi ?

“ Kau kembali dulu saja ke rumah JungShin. Aku segera menyusul.” kata Karen dan seketika Jungshin berlari menuju rumah utama bersamaan dengan petugas kesehatan yang turun dari ambulans.

Ternyata Jessica jatuh terpeleset. Kelihatannya sepele namun menurut MinHyuk yang seorang dokter, pergelangan kaki Jessica patah. Jadi mereka menelpon ambulans karena tak mungkin MinHyuk membawa sendiri istrinya yang kesakitan dengan mobil.

Karen dan Aurel sampai didapur saat Jessica dibaringkan pada dragbar untuk dibawa ke Rumah Sakit. Melihat eommanya terbaring tangis Aurel pecah.

“ Eomma mau kemana ? Aku ikut ….” tangis gadis mungil ini. Karen buru-buru mengendong dan menenangkanya.

“ Eomma hanya terpeleset sayang dan harus dibawa kerumah sakit. Appa juga harus ikut menemaninya. Kau dirumah bersama bibi dan paman JungShin. Mau ya .. cupp cuupp jangan menangis lagi.” bujuk Karen. Aurel hanya anggukan kepala dengan lemah dan pipinya basah oleh airmata.

“ Bagaimana Aurel, siapa yang akan menjaganya.” kata Jessica di sela rintihannya.

“ Aku akan menjaga Aurel eonni. Aku akan menginap disini.” kata Karen mengenggam jemari Jessica sebelum pintu ambulan tertutup. JungShin berbicara dengan MinHyuk entah apa yang mereka bicarakan. Tapi sesaat setelah mobil ambulans berangkat MinHyuk menyusulnya dengan mengendarai mobilnya sendiri.

“ Baiklah princess. Karena hari sudah malam sekarang waktunya kau untuk tidur. Paman akan memandikanmu sekarang.” kata JungShin sambil mengacak rambut Aurel. Karen menyerahkan gendongan pada JungShin dan mengikuti namja itu masuk kembali kedalam rumah.

“ Aku akan membereskan dapur sementara kau memandikan Aurel.” JungShin anggukan kepala setuju dengan pembagian tugas itu. Sementara Karen membersihkan sisa piring kotor dan makanan yang masih berserakan di dapur terdengar teriakan dan tawa dari kamar mandi lantai dua. Mereka sedang bercanda, syukurlah Aurel tidak rewel ditinggal orang tuanya.


Setelah selesai membersihkan dapur Karen naik kelantai dua ingin melihat apa yang sedang di kerjakan JungShin karena setelah teriakan dan tawa yang tadi terdengar sekarang suasana menjadi hening dan sunyi. Karen mengintip kamar Aurel dan mendapati pemandangan yang hanya didengar dan dibacanya dari buku dongeng. JungShin sedang berbaring disisi gadis cilik itu sambil membacakan buku cerita.

Tertegun Karen melihatnya, ia belum pernah mengalami langsung dibacakan buku cerita sebelum tidur. Tapi saat ini dia melihatnya. Seorang anak dipeluk dengan kasih sayang dan cinta serta dibacakan dongeng sebelum tidur. Merasakan emosi yang akan meluap Karen turun kembali ke dapur. Tak lama kemudian didengarnya langkah kaki JungShin menuruni tangga.

“ Waahh kerja hebat. Kukira kau baru menyelesaikan pembersihan setengahnya.” kata JungShin melihat dapur sudah bersih.

“ Aku sudah banyak berlatih kok.” ujar Karen sambil memikirkan jam-jam malam yang dihabiskan saat bekerja membersihkan kafe tempat ia bekerja, belum lagi rumahnya.

“ Gumawo untuk semuanya Karen.” JungShin melangkah mendekati Karen

“ Tapi ada satu hal lagi yang perlu kau lakukan.” Karen menatap JungShin dengan mata bertanya.

“ Kau harus memberikan ciuman selamat malam.” Karen tiba-tiba gugup dan mundur selangkah sampai JungShin menjelaskan …

“ Untuk Aurel, dia menunggumu.”

JungShin terseyum saat ia berdiri sendirian didapur. Karen bisa dikatakan terbang kelantai dua beberapa saat yang lalu, mungkin dia mengira JungShin-lah yang menginginkan ciuman itu. Ia tadi juga melihat wajah Karen saat memperhatikannya menbacakan cerita untuk Aurel. Wajah yeoja yang merupakan kombinasi dari rasa gembira, mendamba.

JungShin yakin tak ada yang pernah membacakan cerita padanya saat waktu kecil. Bersyukur JungShin memiliki keluarga yang memperhatikannya. Walaupun ia ingat appa orangnya keras tapi sebenarnya hatinya baik. Paling tidak ia memiliki eomma dan hyung yang selalu memperhatikan kesejahteraannya.

Karen mendapati JungShin sedang menerima telpon saat turun kembali kedapur. Didengarnya JungShin menyebut namanya.

“ Baru saja hyung menelpon. Jessi sudah langsung dioperasi Onew. Begitulah kalau punya saudara dokter. Penangannya cepat dan hyung menyampaikan terima kasih padamu karena bersedia menginap disini menjaga Aurel. Kata hyung, kau bisa menempati kamar tamu.” Karen hanya anggukkan kepala.

“ Hmm berikan saja kunci apartemenmu dan akan kuambil barang-barangmu dari sana. Kau tak perlu ikut nanti siapa yang akan menjaga Aurel ..” kata JungShin lagi saat melihat mulut Karen terbuka akan menolak. Tapi tak jadi karena Karen sadar ia membutuhkan baju ganti selama tinggal sementara di sini.

“ Baiklah kau yang ambil barang-barangku dan aku akan mencuci tumpukan pakaian kotor yang tadi sempat kulihat di ruang cuci sambil menunggumu.” kata Karen sambil mengangsurkan kunci apartemen ke tangan JungShin.

“ Sepertinya kau cocok menjadi istri sekaligus ibu rumah tangga.” begitu Karen melangkah keluar dapur JungShin berguman sendiri.

“ Heii aku mendengar itu.” kata Karen berbalik dan berkacak pinggang.

“ Aku belum ingin menikah JungShin. Aku masih ingin mengejar karirku. Seperti juga kau dan tentang komentar-komentar pernikahan berserta ciuman-ciuman darimu tak akan menggoyahkanku. Kukira kau akan pingsan jika aku menganggap kau serius dengan ucapanmu barusan.”

“ Hmm apakah kau pikir aku tidak serius ?.” tanya JungShin sambil tertawa. Karen mundur dengan gugup.

“ Sudah kukatakan, aku belum ingin menikah dalam waktu dekat ini. Bahkan aku tidak yakin apakah pernikahan akan baik untukku. Aku ingin memantabkan karirku dahulu sebelum hal itu mengubah seluruh hidupku. Maksudku pernikahan.”

JungShin tertegun mendengar ucapan Karen. Ucapan yang sama pernah ia lontarkan saat para eomma dan hyung mendesakkan untuk segera mengakhiri masa lajang. Namun demi mendengar ucapan sama keluar dari mulut Karen, JungShin menjadi tidak suka


***


Pagi harinya MinHyuk datang dengan tampang kusut dan memberitahu bahwa Jessica akan lebih lama tinggal dirumah sakit. Tapi tidak mungkin MinHyuk tiap malam menunggunya karena Aurel juga membutuhkan appanya. Dan Karen juga tidak mungkin untuk menempati kamar tamu karena hanya akan ada MinHyuk disana tanpa Jessica.

Jadi Karen kembali menempati kamar disebelah kamar JungShin. Dan tiap pagi dan malam membantu MinHyuk menyiapkan sarapan serta makan malam untuk mereka semua. Membantu membereskan kekacauan rumah. Untunglah MinHyuk sudah menyewa seorang yeoja untuk menemani Aurel selama orang-orang dewasa bekerja di kantor.

Hari-hari Karen dimulai sangat pagi, tapi JungShin memastikan dirinya muncul di dapur untuk membantu tak lama setelah Karen bangun. Hyungnya menggodanya karena menjadi lebih jinak. JungShin membalas dengan mengatakan ia hanya mengikuti jejak MinHyuk.

Pekerjaan di kantor jaksa juga berjalan normal. Seringnya Park tidak mengindahkan Karen. Tapi saat Park mengajak Karen untuk menemaninya saat menjadi pembicara dalam acara ceramah mengenai hak wanita. Karen akhirnya malah jd ikut berbicara di depan para peserta seminar dan mengatakan betapa bangganya ia menjadi satu-satunya pengacara di kantor jaksa itu dan berharap di waktu yang akan datang akan lebih banyak lagi wanita yang bergabung dengannya. Park sangat terkejut mendengar komentar tersebut tapi melihat respon peserta ceramah  dia tak bisa berbuat apa-apa.

Hingga ada kasus besar menghampiri biro saat istri Han LeeAn pejabat pemerintah membunuh suaminya yang kedapatan ditempat tidur bersama wanita lain, dan mrs.LeeAn pun segera menyewa pengacara terkenal dan mahal. Penyelidikan dilakukan berulang-ulang membuat semua jaksa dan pengacara kedua belah pihak harus bekerja keras.

Hanya dalam waktu singkat opini publikpun terbagi dua. Para pria manganggap mrs.LeeAn adalah pembunuh, tapi para wanita menganggap LeeAn ahjussi telah mendapatkan ganjaran yang setimpal. Sebagai satu-satunya jaksa perempuan Karen ditugaskan menjadi tim penutut.

Akhirnya Karen menyatakan jika mereka, tim penuntut tidak mengambil sikap yag berbeda maka mereka akan kalah dan mrs.LeeAn akan bebas. JungShin setuju dengan hal itu. Saat salah satu jaksa menyindir secara tak langsung bahwa JungShin mendukung pendapat Karen karena mereka telah tidur bersama perkelahianpun tak dapat dihindari antara kedua pria itu.

Park ahjussi menengahi keributan itu dan dengan mengejutkan mendukung pendapat Karen. Pasti karena Park juga mengkhawatirkan kedudukannya sebagai Ketua Jaksa Wilayah, yang apabila kalah dalam kasus ini bakal dicopot posisinya.. Setelah Park meninggalkan ruang rapat semua pria disana berbalik memandang Karen.

KimSoa jaksa paling senior bertanya apa rencana Karen selanjutnya. Bukan bersembunyi karena malu Karen dengan tegas bicara.

“ Kau bilang LeeAn telah berulang kali selingkuh dan istrinya tahu akan hal ini. Yaachh kurasa kita harus fokus pada alasan MENGAPA ia membunuh suaminya KALI  INI. Apa yang berbeda sekarang ? Mengapa dia dulu bisa mentoleransi semua penghianatan suaminya dan sekarang TIDAK ?.”  tiba-tiba mereka memandang Karen tertegun. Tidak lagi secara acuh karena mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Karen barusan.

“ Karen benar. Kita harus mencari tahu apa yang berubah kali ini. Kita harus kembali mewancarai teman-teman dan kenalan-kenalan mereka. Kita tidak bisa mejerat mrs.LeeAn hanya dengan fakta dia menarik pelatuk pistol maka dia dihukum. Pengacara mereka punya seribu alibi yang bisa membebaskannya.” kata JungShin menyetujui ucapan Karen.



“ Bagaimana kasus pejabat LeeAn ?.” tanya Jessica yang sudah kembali kerumah tapi belum bisa beraktifitas normal karena masih memakai kruk saat Karen menyiapkan makan malam dibantu JungShin.

“ Sulit eonni.” jawab Karen singkat. Memang Karen jarang berbicara tentang pekerjaan kantor dengan orang lain karena mungkin dia terbiasa mandiri.

“ Kurasa itu hukuman yang setimpal buat laki-laki yang selingkuh.” kata Jessica geram. MinHyuk yang barusaja bergabung ikut nimbrung.

“ Mungkin mrs. LeeAn adalah istri yang tidak menyenangkan dirumah. Suka marah-marah, kasar dan tidak mencintai suaminya hingga si suami mencari wanita lain.”

“ Sejelek-jeleknya istri kenapa harus selingkuh. Mereka kan bisa bercerai ?.” JungShin dan Karen saling berpandangan melihat kedua orang itu berdebat sendiri tentang siapa yang salah dan benar.

“ Eheemm … kami tinggalkan kalian berdua dan Aurel ya. Aku akan mengajak Karen makan malam di rumah sebelah saja.” kata JungShin sambil membawa piring berisi makan dan menarik Karen keluar dari dapur. Seketika MinHyuk dan Jessica berhenti berdebat dan berteriak memanggil mereka berdua agar kembali. JungShin hanya tertawa dan melambaikan tangan tak peduli.


***


“ Aku mulai berpikir kita akan kalah JungShin.” terawang Karen saat mereka berdua duduk di beranda.

“ Jangan pikirkan. Itu pekerjaan kantor nih makan saja.” kata JungShin menyuapi Karen sepotong kecil daging panggang karena makanan yang tadi dia bawa hanya satu piring saja. Karen masih berkutat dengan pikirannya spontan membuka mulut dan menguyah daging yang disodorkan JungShin

“ Hmm ternyata ada jiwa anak kecil yang bersembunyi dalam tubuhmu Karen.” guman JungShin. Karen menoleh heran

“ Maksudmu ?.” tanya Karen

“ Tuh … sudah kusuapipun masih ada saos bawang mengalir di sudut bibirmu.” kata JungShin lembut menyeka sudut bibir Karen dengan ujung jarinya. Tatapan keduanya terkunci dan tidak tahu siapa yang memulai,  keduanya menyatukan bibir penuh kerinduan.


tbc

8 comments:

  1. Aahhh onni... kenapa kissu melulu... *sesek*

    lanjutkan segera onn :)

    ReplyDelete
  2. Shiinn lama2 terlalu romantis bikin envyy .. huaaa huaaaa

    lanjutannya jangan lama2 ya eon

    ReplyDelete
  3. aaaahhhhh jungshin malu-malu kucing sih bikin greget aja.

    eh jessica lagi sakit ya?? sini ma aku aja minhyuknya LOl

    ReplyDelete
  4. Aiihh kesempatan tuh Shiinnn .. sikaaaattt /plaakk apaan sih ya gue ... hehehe

    lanjutannya di tunggu on

    ReplyDelete
  5. @tikka + Ugirl .. envy yak ? ... sama dunk hehehe :)

    @Sarah .. bakal berebut ma mpeb dah kalo urusan Hyuk :)

    @hyukiie .. hahahaha di tunggu ya lanjutannya :)

    ReplyDelete
  6. ahhhhhhh,,,jungshin bikin aq mau pingsan nih!!!!
    it's oke

    lanjut aja ye ^^

    ReplyDelete
  7. aku udah mulai 'eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee' pas bagian ngomong hukum, speechless aja.
    jungshin, the king of kisser

    ReplyDelete
  8. @biuti .. jungshin siap sedia menopang tu jika dikau pingsan .. ixixixi

    @mpeb .. king of kisser .. <-- eon tutornya .. kekekeke :)

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'