Friday, June 10, 2011

[AL] New L.O.V.E


Author: va

Rating: PG

Genre: Romance

Cast:
  • Jung Yong Hwa  CNBLUE
  • Lee Hye Na  Fiction

Annyeong…aku bikin FF lagi….aku sangat…sangat sadar…FF ku ancur, jadi mohon bantuan nya biar FF ku ada peningkatan….maaf kalo banyak salah tulis….SELAMAT MEMBACA…. ^^



=======================================================================

Sepasang anak muda cintanya terhalang restu dari kedua orang tuanya, selama 1tahun mereka berpacaran secara diam-diam, hingga suatu hari mereka memberanikan diri meminta restu pada orang tuanya masing-masing, namun mereka berdua sama sekali tak mendapatkan restu dari orang tua masing-masing, alasannya adalh mereka berdua sudah di jodohkan oleh orang tuanya masing-masing.

Hye Na Pov.
“Malam itu aku termenung, memikirkan cara agar kedua orang tua ku merestui hubungan ku dengan Woo Bin namja chingu ku, selama 1 tahun ini aku menjalin hubungan ndengan nya, aku amat mencintanya, begitu juga dengan nya ia amat mencintaiku, namun cinta kami terhalang orang tua kami.”

“Drerrrrrrrrrrrrrrrrrt...” Hp ku bergetar, seseorang menghubungi ku, yang tak lain adalah Woo Nin adik perempuan Woo Bin, dengan cekatan ku ambil hp ku dan menjawab telpon.
“Yeoboseyo.................”
“Eonni.....oppa.......” Rengek nya di telpon.
“Wae??? Ada apa dengan oppa mu?
“Oppa....oppa......” ucap nya sembari terus menangis.
“Ada apa dengan Woo Bin?”
“Oppa.....dia meninggal.......” ujar Woo Nin sembari terus menangis.
Mendengar ucapan Woo Nin aku benar-benar tak percaya, tubuh ku lemas seketika hingga tubuh ku tumbang, aku menagis. Aku segera menuju rumah duka, aku mengendari mobil ku dengan kecepatan penuh sembari tetap menangis.

Di rumah duka....................

“Woo Nin..........katakan pada ku...kalau semua ini bohong.ia kan?”
“Anio eonni ini memang benar, oppa telah tiada.....”
‘Anio..anio...Woo Bin tidak mungkin meninggalkan ku secepat ini....anio....”
Woo Nin memeluk ku dan ia mencoba menenagkan ku.
“Eonni...oppa meninggalkan sepucuk surat untuk mu.....”
Aku menerima sepucuk surat berwarna Biru, ya warna biru adalah warna kesukaan ku danWoo Bin.

To My Love......Lee Hye Na.
Hye Na...Minhae....aku meninggalkan mu sendiri di dunia yang kejam ini, Hye Na kau tau kan betapa aku sangat mencintai mu, kau juga tau aku tak bis ahidup tampa mu, Hye Na aku harap kau memaafkan ku karena aku meninggalkan mu sendirian, aku benar-benar terpaksa meninggalkan mu, SARANGHAE........SARANGHAE......SARANGHAE.....

“Aku benar-benar tak percaya, Woo Bin meninggal bunuh diri karena cinta kami yang tak mendapat restu.

Setelah acara pemakaman Woo Bin selesai aku pergi dengan mengendarai mobil ku , menuju pantai yang sering kami kunjungi.
Aku meneriakan nama Woo Bin sekencang-kencangnya sembari menangis.
Perlahan aku berjalan menuju bibir pantai, dan terus berjalan hingga setengah tubuh ku terendam air, aku terus melangkah hingga tubuh ku tenggelam, aku memejamkan mata ku dan mengingat semua kenangan bersama Woo Bin, “Ini saatnya aku menyusul mu” gumam gu dalam hati, hingga akhir nya aku tak sadarkan diri.
Hye Na Pov end

Yong Hwa Pov
“Setelah selesai bekerja tiba-tiba saja aku ingin pergi kepantai, padahal sudah malam, aku pun mengendarai mobil ku dan menuju pantai.
“Suasana pantai sangat sepi tidak ada siapa pun di sana, aku hanya mendengar sura debur ombak dan angin yang berhembus dengan kencang, aku berjalan di sekitar pantai hingga aku melihat seseorang tergeletak di bibir pantai, aku segera berlari menghampirinya, kulihat seorang yeoja yang tergeletak di bibir pantai, segera ku cek detak jantung nya, dan ternyata ia masih hidup dan aku benar-benar lega,
Aku segera membawa yeoja itu ke rumahku, aku membawa yeoja yang tak sadarkan dir itu ke salah satu kamar yang ada di rumah ku, dan aku membaringkan di kasur dengan hati-hati..
Setelah itu aku segera menghubungi teman ku Joon ia seorang dokter, dan aku menyuruh nya untuk segera datang ke rumah ku.

20 menit kemudian Joon datang dan segera memeriksa keadaan yeoja itu, untungsaja dia tidak parah.
“Siapa yeoja cantik ini?” tanya Joon penasaran.
“Molla...aku menemukan dia di bibir pantai....”
“Mwo??? Apa mungkin dia berniat bunuh diri??”
“Molla......”
“Ah..sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit...”
“Ah..ne...gomawo..Joon....”
“Cheon maneyo....”
Aku meninggalkan yeoja itu, dan aku bergegas menuju kamarku.
Yong Hwa Pov end.

Sang mentari telah menampakan cahayanya, Yong Hwa segera beranjak dari tempat tidurnya, dan segera pergi mandi, dan setelah selesai mandi, ia bergegas menuju dapur, ia sengaja membuat bubur untuk yeoja yang ia temukan di pantai.
“Cklek....” Yong Hwa membuka pintu, dan segera masuk ke kamar yeoja itu.
Tak lama kemudian yeoja itu terbangun.
“Kau sudah bagun?”
“Kau siapa? Dimana aku?”
“Aku Yong Hwa, kau ada di rumah ku.”
“Kenapa kau membawa ku ke rumah mu?”
“Karena aku tidak tega membiarkan mu tergeletak di tepi pantai.”
“Seharusnya kau biarkan saja aku mati...”
“Sebaiknya kau sarapan dulu....” ucap Yong Hwa, ia pun menaruh bubur buatan nya di meja.
Bukanya di makan yeoja itu malah membanting mangkuk berisi bubur buatan Yong Hwa, hingga pecahan mangkuk nya melukai kaki Yong Hwa.
“Baiklah, jika kau tak mau makan.” Yong Hwa pun meninggalkan yeoja itu sendirian.
“Woo Bin...mianhae..aku belum bisa menyusul mu.......”
“Sebenarnya apa yang menyebabkan yeoja itu sampai-sampai ia ingin bubuh diri?” gumam Yong Hwa.

Yong Hwa Pov.
2 hari sudah yeoja itu tak makan apa pun, ia terlihat pucat dan lemas, hingga akhirnya ia harus di infus.
“Kau kenapa kau masih saja menolong ku?” tanya yeoja itu, dengan tatapan jatam.
“Karena aku ingin kau tetap hidup, kenapa kau begitu pengecut huh?
Yeoja itu diam membisu, ia mulai meneteskan air matanya, melihat nya seperti itu aku merasa sakit.
Aku pun meninggalkan yeoja itu sendirian di kamar.
Yong Hwa Pov.

Hye Na Pov.
Lagi-lagi namja itu menolong ku, padahal aku berharap ia membiarkan aku matai, aku benar-benar tak ingin hidup laki, tapi kenapa?? Kenapa namja itu selalu saja menghalangi niat ku?
Hye Na Pov end.

Di Rumah Hye Na.
Yeobo....bagaimana ini sudah 3 hari Hye Na menghilang.....?” Ucap Hye Na eomma.
“Yeoboseyo????” ucap Hye Na appa, ia menerima telpon dari seseorang.
“Mwo???? Kalian hanya menemukan mobil dan sepatu nya Hye Na?”
“Yeobo...ada apa?”
“Hye Na....Hye..Na..di duka bunuh diri, ia menenggelamkan diri di laut....”
“Mwo....anio...anio.....Hye Na tidak mungkin bunuh diri...anio.....” Hye Na eomma histeris hingga akhirnya ia jatuh pingsan.

Yong Hwa Home.......
“Apa keadaan mu sudah membaik?” tanya Yong Hwa.
“Seperti yang kau lihat aku biak-baik saja?” jawab yeoja itu ketus.
“Syukurlah....aku benar-benar lega.” Ucap Yong Hwa.

Hye Na Pov.
“Aku beranjak dari kasur, dan aku bergegas keluar rumah....aku teringat Woo Bin, rasanya aku rindu sekali padanya, tiba-tiba seseorang menepuk pundak ku pelan.”
“Ya....di luar dingin...lebih baik kau masuk......” ucap nya.
Yong Hwa menempelkan jaket ke tubuh ku....aku langsung meleaskan jaket nya, dan melemparnya ke arah nya, dan aku meninggalkan nya.
“Aish...dia benar-benar aneh....” Gumam Yong Hwa.
Hye Na Pov end.

Esok pagi y...........
“Tok....tok...tok.....” Yong Hwa mengetuk pintu kamar Hye Na.
Hye Na membuka pintu kamar, dan Yong Hwa langsung menarik tangan nya.
“Ya...lepaskan tangan mu......” Teriak Hye Na....
“Sudahlah...ikut aku......duduklah....” Ucap Yong Hwa.
“Dengar...kau harus tetap hidup...jalan mu pasih panjang, mestinya kau bersyukur Tuhan masih memberi mu kehidupan.” Ucap Yong Hwa sembari menuangkan nasi dan lauk pauk ke piring kosong yang ada di hadapan Hye Na.
“Makan lah....” ucap Yong Hwa, Hye Na pun menyantap makanan yang ada di hadapan nya.
Sesudah selesai makan, Hye Na memberekan meja makan dan membawa piring-piring kotor ke dapur...
“Agassi.....sudahlah kau tak perlu melakukan semua itu.” Ucap Yong Hwa.
“Panggil saja aku Hye Na...”
“Ne...baiklah...Hye...Na...” Ucap Yong Hwa.
“Sudahlah...biarka aku mengerjakan pekerjaan ini...” Ucap Hye Na.
“Ya...baiklah jika itu mau mu...”


“Kemana Yong Hwa.......?” Hye Na mencari-cari Yong Hwa, siang itu Hye Na tak menemukan Yong Hwa di mana pun.
Hye Na mendengar suara mobil, dan ia segera mengintip dari balik jemdela.
“Hye Na....ini...” Ucap Yong Hwa.
“Apa ini?”
“Aku membelikan mu beberapa potong pakaian untuk mu, tidak mungkin kan kau terus memakai baju mu itu...” Ucap Yong Hwa.
“Gomawo......mian aku belum bisa membalas semua kebaikan mu...” Ucap Hye Na sembari tersenyum.
“Aish...kau tak perlu membalas nya...” ucap Yong Hwa.
“Oya......nanti siang aku akan mengantar mu pulang....” Ucap Yong Hwa.
‘Anio...aku tak mau pulang....jebal..biarkan aku tinggal di rumah mu untuk sementara.” Ucap Hye Na.
“Tapi............”
“Jebal...biarkan aku tinggal di sini., aku akan melakukan apa yang kau suruh, aku akan membersihkan rumah mu setiap hari...” Pinta Hye Na.
“Ne...baiklah..kau boleh tinggal di rumah ku untuk sementara .” ucap Yong Hwa.
“Gomawo....Yong Hwa...” ucap Hye Na sembari memegang tangan Yong Hwa.

Hye Na Pov.
Sudah 3 bulan aku tinggal di rumah Yong Hwa, Yong Hwa selalu saja memperlakukan ku dengan sangat baik.
“Hye Na kau sudah siap???” tanya Yong Hwa.
“Ne.....” jawab ku, ya, sore ini Yong Hwa mengajak ku jalan-jalan.
Pphali...aku tunggu di mobil ya...” Teriak Yong Hwa.
‘”Ne.......” balas ku.
Sore itu Yong Hwa mengajak ku pergi ke taman bermain, dan setelah itu kami jalan-jalan di taman.
“Ah....ada sesuatu di rambut mu....” ucap Yong Hwa, ia pun mengambil daun yang ada si rambut ku dan membuang nya.
“‘Gomawo....” ucap ku.

“Anio....anio...ini tidak mungkin, tidak mungkin..aku mulai menyukai Yong Hwa, anio..anio.......Woo Bin mianhe aku menghianati cinta mu, mianhe....jeongmal mianhe............”
Aku bergegas meninggalkan kamar dan menuju dapur.......ku ambil pisau, dan kuarah kan pisau itu ke pergelangan tangan ku.
“Hye Na...kau dimana????”
“Hye na.....apa yang kau lakukan??? Hye Na jangan lakukan itu...jebal......” Yong Hwa perlahan mendekat pada ku.
“Jangan mendekat.......kalau kau mendekat aku tak segan-segan melukai diri ku.” Ancam Ku.
“Hye Na jebal........buang pisau itu.....” Pinta Yong Hwa.
“Anio....anio.....”
“Hye Na.............” Yong Hwa pun semakin mendekat, dan dengan cekatan ia mencium bibir ku, seketika itu aku melepaskan pisau yang ada di genggaman ku.
Aku terdiam, aku benar-benar tak percaya dengan apa yang di lakukan Yong Hwa, dan Yong Hwa pun memeluk ku eret.
“Anio Hye Na....aku benar-benar tak ingin kehilangan mu.............” ucap nya sembari menagis.
“Wae???? Kenapa kau tak ingin kehilangan ku?”
“Karena...aku..menyukai mu, aku ingin kau tetap hidup dan selalu ada di samping ku.”
“Yong Hwa...apa kau tahu...apa alasan nya aku ingin mengakhiri hidup ku? Itu semua karena namja chingu ku tewas bunuh diri gara-gara orang tua kami tak merestui hubungan kami., bagai mana mungkin aku bisa menjalin hubungan dengan mu, sementara namja chingu ku bunuh diri karena kami tak di restui.”
“Hye Na.....almarhum namja chingu mu pasti menginginkan kau hidup bahagia, ia pasti tak mau kau mengikuti jejak nya.”
Yong Hwa terus saja memeluk ku, dan tak lama kemudian ia melepaskan pelukan nya dan kembali mencium bibir ku.
“Sebaiknya kau pergi tidur, selamat malam...” ucap Yong Hwa.
Lagi-lagi...Yong Hwa mencium ku, tapi aku tidak bisa menolaknya sama sekali, aku hanya terdiam, rasanya tubuhku ini susah sekali di gerakan.
Aku bergegas menuju kamar ku, aku mulai menari selimut ku dan mulai memejam kan kedua mata ku.
Tepat pukul 24;00 aku terbangun dari tidur ku, aku bermimpi bertemu dengan Woo Bin, ia terlihat begitu senang , ia berkata “ Aku benar-benar lega karena ada seseorang yang akan menjaga mu, Hye Na.....aku berharap kau hidup bahagia dengan Yong Hwa...”
Hye Na Pov end.

“Selamat pagi......” ucap Yong Hwa.
“Pagi..........” balas Hye Na.
“Yong Hwa.....bisa kah kau mengantar ku pulang?” tanya Hye Na.
“Ne...aku akan mengantar mu...” ucap Yong  Hwa.

“Tingnong...................” Hye Na menekan bel rumahnya.
“Omo..........Hye Na....kau masih hidup nak....” Hye Na eomma segera memeluk Hye Na.
“Eomma....mianhae....aku membuat mu cemas dan membuat mu sedih.” Ucap Hye Na sembari menangis.
‘”Siapa dia?” tanya Hye Na eomma.
“Dia Yong Hwa, dia orang yang telah menolong ku....” jawab Hye Na.
“Yong Hwa...jeongmal gomawo.karena kau menyelamatkan putriku.” Mendengar itu Yong Hwa tersenyum lebar.
“Baiklah kalau begitu aku permisi, aku masih ada urusan...” Yong Hwa pun meninggalkan rumah Hye Na, ia terlihat senang melihat Hye Na bahagia.

1 minggu kemudian..............
“Tingnong...........” Yong Hwa menekan bel rumah Hye Na....
“Yong Hwa-sshi.................silahkan masuk”
Yong Hwa pun masuk.....
“Hye Na-ssi....aku ingin mengajak mu ke sutu tempat.” Ucap Yong Hwa.
“Kemana?” tanya Hye Na.
“Nanti juga kau akan tahu...” ucap Yong Hwa.
“Baiklah kalau begitu...aku ganti baju dulu...” Ucap Hye Na.
‘Ne...aku akan menunggu mu...” Ucap Yong Hwa sembari tersenyum.
20 menit kemudian.....
“Aku sudah siap......” ucap Hye Na sembari tersenyum.
Yong Hwa menggandeng tangan Hye Na, dan bergegas menuju tempat tujuan.

“Mwo???laut.......” ucap Hye Na...
“Ne...laut............” ucap Yong Hwa.
Yong Hwa dan Hye Na pun turun dari mobil dan berjalan menuju bibir pantai......
“Hye Na....di tempat ini lah...pertama kalinya aku menemukan mu......aku menemukan mu tergeletak di sana....” ucap Yong Hwa sembari menunjuk .
Hye Na terdiam.......
“Hye Na....kau benar-benar pabo...” ucap Yong Hwa.
“Mwo???pabo???”
“Ne...apa kau tahu...dulu yeoja yang aku kenal...begitu ingin bertahan hidup, tapi kau malah ingin mengakhiri hidup mu.” Ucap Yong Hwa.
“Ap dia yeoja chingu mu?” tanya Hye Na.
“Ne...dia yeoja chingu ku, dia meninggal karena kanker otak, padahal kami sudah berencana untuk menikah,.” Ucap Yong Hwa.
“Hye Na...apa kau mau menjadi yeoja chingu ku?” tanya Yong Hwa sembari memegang tangan Hye Na dengan lebut.
“Ne...aku mau...” jawab Hye Na...
“Tai ingat...kau tak boleh....bunuh diri lagi...” ucap Yong Hwa.
“Ne..aku tidak akan..melakukan hal bodoh itu lagi...” ucap Hye Na.
“Hye Na.....” ucap Yong Hwa, ia mendekatkan wajah nya ke wajah Hye Na, Yong Hwa mencium bibir Hye Na mesra, Hye Na begitu menikmati ciuman dari Yong Hwa, begitu juga Yong Hwa, mereka berciuman di iringi suara debur ombak, di bawah cahaya bulan...

The end.....

Jangan lupa kritik dan saran nya.... ^^ Gomawo.....

8 comments:

  1. Aku suka ...ff nya :)

    ReplyDelete
  2. @Haruzawa Kimi: Gomawo.........karna dah mau baca FF ku... ^^

    ReplyDelete
  3. yeee akhirnya ga jadi bunuh diri..
    seru~~

    mau komen yg penulisan abis pov. klo bukan kalimat langsung mending gausah pake tanda ["]. cuma itu aja.

    overall bagus :)

    ReplyDelete
  4. ini yang udah terlanjur di post email ya ? jd blom sempat edit ulang .. :)

    cerita sdh bagus cuman kurang greget dikiitt
    ditunggu FF selanjutnya :)

    ReplyDelete
  5. humm...bagus sih ceritanya...=)

    tapi lebih bagus kalau gga dibuat one shoot..

    cocok kalo dibuat series..^^

    semoga dibuat series deh ^^

    ReplyDelete
  6. ff nya keren ^^ tp itu.. anu typo nya bikin ngakak eonni harus nya tapi jd "tai" hehe tp gpp aku suka bngt ff nya :D keep writing

    ReplyDelete
  7. ceritanya bagus ....
    tpi mngkin sedikit kurang deskripsi sikap.. jdi kita gk banyak gambaran dgn mimik dan situasinya,,, fighting author.. good job..:D
    maaf reader bnyk comment hhehe

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'