Sunday, June 5, 2011

Teach ME (Part 2)

Author: happyhanna (@shoutmehanna)

Genre: General

Cast: Lee Jung Shin
Jeon Boram (T-ara)

Note: selamat baca n komen aja ya .... :)



***

Boram POV

Kamipun makan disebuah restoran, jungso terlihat sangat senang sekali, makannya lahap.

“aku salut padamu jungshin-ssi, kau bisa membagi waktu antara pekerjaan dan jungso” kataku

“sebenarnya ini sangat merepotkan, tapi mau apa lagi” kata jungshin-ssi saat kami berbincang

“kenapa kau tidak membayar beby sitter untuk menjaga jungso?”

“sebenarnya aku punya niat itu dari lama, tapi aku tidak bisa menyerahkan jungso pada orang asing begitu saja. Ayah dan ibuku sudah lama meninggal sedangkan kakek dan nenek jungso dari pihak ibunya tinggal jauh diluar kota sana, sehingga aku tidak bisa menitipkannya” cerita jungshin-ssi

“begitu ya” tiba-tiba terbersit sebuah ide diotakku.

“bagaimana kalau kau menitipkan jungso padaku saja? Sepulang sekolah aku bisa membawa jungso pulang kerumahku lalu nanti sepulang kau kerja kau bisa menjemputnya….”

“ah boram-ssi, aku sudah terlalu banyak merepotkanmu, apa itu tidak semakin merepotkan?”

“tidak apa sungguh, lagian omma ku suka sekali pada anak kecil, ia pasti senang sekali ada jungso dirumah. Itupun kalau kau mempercayakan jungso padaku”

“aku pasti mempercayakan jungso pada gurunya sendiri, tapi aku sungguh merasa merepotkan” kata jungshin-ssi

“jungso, apakah kau mau setiap hari pulang kerumah sonsaeng lalu nanti sore saat appa mu sudah pulang kerja ia akan menjemputmu, mau tidak?” tanyaku pada jungso

“iya aku mau…aku mau sonsaeng” jungso terlihat senang

“lihat kan? Junsgo saja mau kok” kataku, jungshin-ssi terlihat sedang menimbang-nimbang ide ku

“tenang saja, ia akan baik-baik saja. Aku akan menjamin ia dapat makan dirumahku, dank au tidak usah membayar sepeserpun” kataku.

“appa….bolehkan….???” jungso menarik tangan jungshin

“baiklah boleh, tapi jungso harus janji jangan nakal dan merepotkan sonsaeng ya”

“siap boss” kata jungso, jungshin menengelus rambut putra semata wayangnya itu.

“kalau begitu mulai besok kau tidak usah menjemputnya disekolah, kau bisa menjemputnya dirumahku” laluu kamipun pulang.

“sekali lagi terima kasih boram-ssi” kata junsghin dari balik kemudinya saat mobilnya sudah berhenti didepan rumahku.

“sama-sama. Ah jangan panggil aku boram-ssi, cukup boram saja”

“ok boram, panggil aku jungshin juga” akupun turun dari mobilnya dan melambaikan tangan pada jungshin dan jungso, dan mobil merekapun berlalu.

***

Author POV

“jungso sini, makan siang dulu yuk” panggil nyonya Jeon, ibu boram.

“ne” kata jungso lalu berjalan menuju meja makan

“mulai sekarang kau panggil aku eomoni, ya anggap saja aku nenek mu, arraseo?” Tanya nyonya jeon sambil mengambilkan nasi untuk jungso

“ne, arasseo” kata jungso

“kau anak yang pintar” kata nyonya jung sambil mengelus rambut jungso

“siapa dulu gurunya” kata boram duduk disebelah jungso

“jungso, apakah boram guru yang baik?” anya nyonya jung

“iya, dia guru yang baik. Tidak suka marah-marah dan suka memberi aku dan teman-teman makanan, ia juga cantik” kata jungso polos

“tuhkan omma, anak kecil saja tau aku ini baik” tawa boram pecah .

“ya sudah, habiskan makanannya lalu kau boleh menonton TV sambil menunggu appa mu menjemput ya” kata nyonya jeon

***

Boram POV

Bel rumahku berbunyi dan akupun segera membukanya, trelihatlah seorang namja berdiri dan tersenyum

“annyeonghaseyo boram” sapanya

“annyeonghaseyo jungshin, ayo masuk” iapun masuk dan segera kupersilahkan duduk

“jungso sedang tidur, sebentar aku bangunkan” kataku

“jangan, biar aku menggendongnya ke mobil. Ia tidak suka kalau dibangunkan tiba-tiba” kata jungshin

“ya sudah kalau begitu, ayo kekamarku” kataku. Lalu kami beranjak kekamarku.

“annyeonghaseyo bibi” sapa jungshin pada omma ku

“annyeonghaseyo” sapa omma ku

“omma, ini jungshin, ayahnya jungso” kataku

“wah ternyata ayahnya jungso masih sangat muda ya” jungshin tersenyum

“mian ya bibi kalau jungso merepotkan selama disini” kata jungshin sungkan

“tidak apa-apa. Ia anak yang baik dan patuh, ia sama sekali tidak merepotkan. Aku sudah menganggapnya seperti cucu ku sendiri, besok-besok bawa ia kesini lagi ya. Rumah ini jadi tidak sepi lagi” kata ommaku

“kamsahamnida bibi, sudah mau membantuku mengurus jungso, aku sangat berterima kasih”

“ya, lagi pula dirumah ini hanya ada aku dan suami ku jga boram. Kakanya sudah menikah dan tinggal terpisah dengan kami, rumah ini sepi, kalau ada jungso jadi ramai kembali”

“appa….”terdengar jungso dari depan pintu kamarku, ia mengusap kedua matanya

“iya, appa sudah datang” jungshin berjalan kearah jungso dan menggendongnya.

“ayo beri salam pada boram sonsaeng dan eomoni”

“kalian mau langsung pulang? Tidak makan malam duku bersama kami?” ajaku

“tidak usah, kami langsung pulang saja. Terima kasih sudah mau membantuku mengurus jungso. Sampai jumpa”

“sampai jumpa sonsaeng, eomoni, besok aku kesini lagi ya” kata jungso masih sedikit terkantuk

“tentu saja boleh, setiap hari juga tidak apa” kata nyonya Jeon

Lalu akupun mengantar jungshin dan jungso sampai mobil mereka meninggalkan halaman rumahku.

***

Jungshin POV

“bagaimana hari ini?” tanyaku pada jungso yang sedang asik bermain dengan robot-robotan dikursi penumpang

“seru, tadi aku bermain dengan boram sonseang lalu kami makan siang setelah itu aku lelah aku tertidur deh” cerita jungso

“baguslah, kau harus jadi anak baik ya, jangan merepotkan boram sonsaeng. Kalau kau nakal nanti kau tidak boleh main dirumah nya lagi lho” kataku tetap focus pada kemudi

“baik boss” aku tertawa dan mengusap kepala jagoan kecilku.

“mian ya jungso, apa harus menitipkanmu seperti ini. Kalau saja omma mu masih ada, ia pasti akan mengurusmu dengan baik. Mian ya” kataku dalam hati.

***

Author POV

Anak-anak TK bermain dengan ceria di halaman sekolah mereka yang luas dan lengakp dengan berbagai jenis permainan, begitu juga dengan jungso yang bermain di kotak pasir bersama teman-teman yang lainnya.

“eh teman-teman kalian tau tidak, kemarin omma ku bilang kalau appa dan omma ku akan memberiku adik baru” kata ki young disela permainan mereka

“wah pasti kau senang sekali, aku juga ingin seorang adik” kata jungso

“mana bisa?? Kau kan tidak punya omma”

“aku punya omma, omma ku ada disana” kata jungso sambil menunjuk langit cerah

“ahahahah kau ini bodoh jungso, mana bisa kau punya adik kalau omma mu saja sudah meninggal” kata kiyoung menertawakan jungso. Jungso yang merasa tidak suka mendengar ucapan kiyoung, jungso pun mendorong tubuh temannya itu sampai ia terjatuh diatas pasir.

Kiyoung pun segera berdiri dan membalas jungso dengan mendorongnya juga, jungso pun terjatuh dan bagian belakang kepalanya tepat membentur pembatas kotak pasir yang terbuat dari semen. Darah segar pun mengalir dan jungso langsung tak sadarkan diri.

***

“Sonsaengmin……sonsaengnim…..” beberapa anak berlari ke ruang guru.

“ada apa?” Tanya hara sonsaengnim menghampiri murid-murid

“itu…itu…jungso pingsan. Kepalanya berdarah” hara yang kagetpun segera berlari menuju halaman, boram yang mendengar laporan muridnya pun segera berlari dan mendapati jungso tergeletak di pinggir kotak pasir dan tak jauh dari sana terlihat kiyoung menangis menyesali perbuatannya.

“boram, cepat telepon ambulance dan bawa jungso kerumah sakit” perintah hara. Boram pun segera menelepon ambulance dan menggendong jungso untuk dibawa ke UKS.

“kiyoung, ikut sonsaeng ke kantor guru” ajak hara halus pada kiyoung yang masih menangis.

***

Boram POV

Aku berjalan mondar-mandir didepan ruang UGD, setelah menelepon Jungshin member tahu apa yang terjadi pada jungo akupun kembali panic.

“boram” jungshin berlari sepanjang koridor rumah sakit, diikuti seorang pria yang mungkin temannya

“jungshin” kataku, seketika panikku hilang

“apa yang terjadi?” tanyanya, akupun menceritakan apa yang terjadi, kelakuan kiyoung yang membuat jungso harus masuk rumah sakit seperti ini.

Tak lama dokterpun keluar dan kamipun segera menanyakan keadaan jungso.

“ia menderita gegar otak ringan dan kepalanya harus dijahit sebanyak 6 jahitan, kondisinya sudah membaik. Ia sudah sadar tapi ia harus dirawat dirumah sakit sampai ia pulih benar” penjelasan dokter membuatku shock, jungsin pun langsung terduduk lemas, dan seorang namja yang mungkin temnnya itu menepuk punggung jungshin member semangat.

“apa aku bisa melihatnya?” Tanya jungshin pada dokter.

“sementara belum bisa, tapi setelah ia dipidah keruang perawatan anda bisa menemaninya” sang dokterpun masuk kembali keruang UGD

“yunji, mian aku tidak bisa merawat anak kita dengan baik. Yunji mian” terdengar jungshin mengucapkan nama seseorang, mungkin itu istrinya, pikirku

“sudahlah jungshin, ini bukan salahmu kok” kata namja itu.

“jungshin, aku yang seharusnya minta maaf karena aku tidak bisa menjaganya disekolah. Mian aku tidak bisa menjadi guru yang baik” kataku menyesal. Kedua namja itu menoleh padaku.

“sudahlah, kalian ini jangan menyalahkan diri kalian sendiri, tidak ada yang salah disini, ini semua hanya sebuah kecelakaan” kata namja itu

“minhyuk, kau tidak tau bagaimana rasanya ketika anakmu mengalami kecelakaan dan kau harus menghadapinya sendirian” kata jungshin menyanggah keningnya

“tidak, aku tidak sendiri. Ada aku disini” kataku, aku terdiam sebentar menyadari kata-kata yang baru saja keluar dari mulutku.

“gomawo” kata jungshin pelan,. Lalu pintu ruang UGD terbuka dan jungsopun siap dipindahkan keruang perawatan.

--- TBC---

5 comments:

  1. Kyaaa anak siapa itu berani bikin anak ak n jungshin luka (?)....

    author cpet lnjutin ya...

    ReplyDelete
  2. waahh alurnya agak di luar dugaan ..
    bagus bagus .. lanjutannya jangan lama, bikin penasaran aja nih :)

    ReplyDelete
  3. bkan cma jungshin ko yg ada di sisi jungshin!!!! aq jg akan selalu ada buat jungshin!!!

    semoga jungshin g marah ye ma boram!!! jungshin kan appa yg baik

    ReplyDelete
  4. Aduh, kasian Jungso. Aku bersedia kok menggantikan posisi eommanya dan memberikan adik (?)

    Lanjutkan :)

    ReplyDelete
  5. yah anaknya ngajak ribut banget itu, siapa namanya? keong??
    haha kasian sih, kecil2 udah kehilangan ibu.
    boram siapa gantiin yunji (lah?)

    lanjut~

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'