Tuesday, June 7, 2011

[SongFic] Someday




Author: happyhanna (@shoutmehanna)

Rating: T

Cast: Jung Yong Hwa
Min Cha (fiktif)
Sulli (Fx)
Min hyuk

Note: songfic lagiiii....... :) terisprirasi dari lagunya nina yang judulnya "someday" hehehe mian kalo FF nya singkat atau gak jelas ceritanya, tapi semoga suka. selamat baca dan komen ok ok :)



***

Aku duduk disebuah restoran, menikmati makan siang ku bersama Yonghwa, namjacinggu ku. Itupun kalau masih bisa aku bilang namjacinggu.

Aku memotong daging dengan irisan tipis dan mengunyahnya pelan. Tiba-tiba ponsel yonghwa berdering dan ia pun segera mengangkatnya.

“yoboseyo honey” katanya dengan senyuman dibibirnya. Sekarang kalian taukan kenapa aku maragukannya sebagai namja cingguku.

“iya honey, aku akan segera kesana…….. iya aku sedang makan siang……sendirian kok” katanya lalu menatapku, aku hanya tersenyum tipis. Tak lama ia menutup teleponnya lalu memandangku.

“Sulli” kataku, karena aku yakin pasti tebakanku benar

“ne~ aku harus pergi sekarang, sulli sudah menungguku” ia pun beranjak pergi, sebelumnya ia mengecup keningku dulu lalu berlalu.

Aku meletakan pisau dan garpuku lalu menelan sisa makanananku, meminum jus dan kemudian pergi meninggalkan restoran itu dengan hati yang hancur.

***

Someday you'll gonna realize
One day you'll see this through my eyes
But then i won't even be there
I'll be happy somewhere
Even if i can't

Aku membenamkan tubuhku dibalik selimut tapi pandanganku kosong menatap langit-langit kamarku.

4 tahun sudah aku dan yonghwa menjalani hungungan palsu, kamipun tidak tau kenapa bisa sampai begini. Awalnya kami saling mencintai, hari-hari kami sangat indah seperti pasangan lainnya. Sampai satu haru yonghwa dan aku memutuskan untuk masuk kampus yang berbeda, dan ternyata seseorang telah merebut perhatian yonghwa dari aku. Dialah Sulli.

Dan kenapa aku masih mau bersama yonghwa? Aku juga tidak tau, ada sesuatu tepatnya banyak hal yang membuat aku selalu ingin dekat dengan yonghwa, karena aku yakin ia pasti akan kembali padaku. dan entah ide gila dari mana, aku pun mengizinkan yonghwa berselingkuh dengan sulli asalkan ia dan aku bisa terus bersama, aku gila. Ya aku sudah gila.

Aku hanya bisa berdoa suatu saat ia akan sadar aku selalu menunggunya, aku selalu ada untuknya, ia selalu jadi nomor satu. Tapi mungskin juga tidak, karena aku sudah tidak kuat menanggung segalanya, aku sudah tidak mungkin menunggu lebih lama, karena aku tahu ia tidak akan pernah kembali padaku. aku yakin akan ada yang lebih baik dari dia menungguku diluar sana, seseorang yang entah siapa yang akan menjadikanku nomor satu dihatinya, aku yakin.

***

Aku terbangun pagi-pagi karena ponselku bergetar, satu pesan masuk.

Yeobo, mian ya hari ini aku tidak bisa menjemputmu. Sulli ada ujian pagi-pagi dan dosennya galak sekali, jadi aku harus mengantarnya supaya tidak terlambat. Mian ya, aku yakin kau mengerti. Saranghae

Aku kembali meletakan ponselku dan mebuka tirai kamar, segera sinar matahari masuk kedalam kamarku dan membuat air mataku terlihat seperti bercahaya diantara sinar matahari.

“cukup yonghwa, cukup pengertianku selama ini. Mulai sekarang aku akan menyudahi semuanya, sudah cukup aku menjadi sampah dalam hidupmu yeobo” kataku lirih.

***

Aku turun kebawah, mendapati seluruh keluargu sudah siap dimeja makan.

“lama sekali kau turun?” Tanya appa

“mian, tadi aku mencari catatan ku dulu” kataku, tak lama kamipun makan.

“Min cha, sini sebentar” panggil appa dan omma dari ruang tamu,

“ne?”

“duduk sini” kata omma dan akupun duduk disamping omma, dan appa pun menyodorkan sebuah brosur.

“apa ini?” Tanya ku, sambil membuka dan membaca brosur itu.

“appa dan omma ingin kau kuliah di Inggris, kami rasa nilai gemilangmu sayang kalau hanya dibiarkan begitu saja. Appa dan omma rasa kau sangggup untuk kuliah di inggris, bagaimana?” tanya appa, aku diam sebentar.

“appa tidak memaksa, tapi siapa tau kau berminat. Kau boleh memilih jurusan apapun yang kau suka”

“baiklah, akan aku pikirkan dulu ya” kataku .

***

Aku mengetuk pintu apartement yonghwa, tapi tidak ada jawaban tapi aku yakin dia ada didalam. Dan seperti biasa aku bisa bebas masuk kedalam kapanpun aku mau. Akupun membuka pintu pelan, benar saja, aku mendengar suara TV dari dalam.

“yeobo~…” panggilu sambil berjalan menuju ruang tengah

“oh min cha kau datang rupanya” tapi yang menyahut bukan yonghwa tapi seorang yeoja yangsedang santai menyandarkan tubuhnya pada lengan kiri yonghwa.

“hai sulli, sudah lama?” Tanya ku basa-basi

“lumayan” kata sulli cuek, ia memang tahu aku ini yeoja cinggu yonghwa juga, tapi ia juga tahu kalau yonghwa lebih mementingkannya dari pada aku, dan lengkaplah sudah sikap egonya itu.

“ada apa kau kemari?” Tanya sulli.

“aku ingin bicara dengan yonghwa, penting dan hanya berdua” kataku

“lebih penting mana dibanding aku?” Tanya sulli.

“sulli, jangan begitu. Begini saja, aku antar kau pulang. Dan min cha kita bicara berdua disini” kata yonghwa

“yeobo~….” Sulli akan protes tapi bibir yonghwa sudah membungkam bibirnya terlebih dahulu dan aku muak melihatnya.

“kau sudah seharian denganku, apa kau belum puas?” kata yonghwa menggandeng tangan sulli.

“kau tunggu sini ya, 15 menit lagi aku kembali” kata yonghwa, akupun duduk disofanya sambil membaca ulang brosur universitas yang appa berikan padaku.

***

I know
You don't really see my worth
You think your the last guy on earth
Well I've got news for you
I know I'm not that strong
But it won't take long
Won't take long


“duduk sini yeobo” kata yonghwa menepuk sofa disampingnya, tapi aku duduk disofa lainnya yang jaraknya agak jauh. Aku menatap yonghwa sebentar.

“aku mau kita putus” kataku. Yonghwa terlihat sedikit kaget lalu ia berpindah duduk kesebelah ku dan menggengam tanganku.

“apa kau bilang? Putus? Kenapa?” Tanya yonghwa

“appa ku ingin aku kuliah di inggris dan aku menyanggupinya” kataku

“tapi kan…?? Lalu hubungan kita?” tanyanya sambil membelai pipiku. aku hanya menggeleng

“mian, tapi aku rasa sulli lebih bisa bersamamu dari pada aku” kataku sambil menatap mata yonghwa untuk meyakinkan diriku sendiri kalau ini adalah pilihan tepat.

“tapi, aku membutuhkanmu juga yeobo” kata yonghwa.

“tidak, kau hanya membutuhkan sulli. Jadi kalaupun aku pergi semuanya akan sama saja untukmu” kataku tersenyum. Tiba-tiba yonghwa mengulum bibirku, awalnya hanya ciuman halus. Aku pun berusaha memberontak, tapi yonghwa semakin memperdalam ciumannya.

Tanpa sadar akupun terbawa ritme yonghwa dan terbawa semakin dalam.

“sudah aku bilang, kau masih membutuhkanku. Jadi jangan pergi” katanya berbisik ditelingaku.

“mian aku harus pergi. Kau tau bagaimana sakitnya aku saat harus membagimu dengan sulli? Rasanya sangat sakit. Saat harus melihatmu bermesraan dengan sulli, dan saat aku harus bersabar saat semua perhatianmu hanya pada sulli”

“aku rasa aku sudah bersikap adil…”

“kau tidak pernah bisa adil. Jadi sampai disini hubungan kita, dan aku akan pergi ke Inggris dan melupakanmu. Sampai jumpa” kataku berdiri lau berjalan menuju pintu, tapi belum ada 3 langkah yonghwa menggengam tangaku dan menyentakan tanganku hingga tubuhkupun berbalik menghadapnya.

Yonghwa menciumku lagi, kali ini penuh paksaan dan kasar, ia bahkan tak sadar aku sudah kehabisan nafas.

“kau tau, hanya aku satu-satunya yang kau butuhkan…kau tidak bisa pergi” katanya disela ciumannya. Aku mendorong tubuhnya menjauh

“oh ya?? Apa kau sadar selama ini kau menyakiti aku dengan menduakan aku yonghwa!!! Dan aku tau? Aku tidak butuh laki-laki seperti mu” kataku berlari menuju pintu.

“YA…MIN CHA…..” kata yonghwa setengah berteriak. Aku memalingkan wajahku pada yonghwa.

“kau tau, mulai hari ini aku bukan mainan mu lagi. Mainan yang kau pakai saat sulli sedang tak ada denganmu” kataku lalu aku membanting pintu apartement yonghwa dan berjalan menuju lift. Tepat saat pintu lift tertutup, air mataku mengalir.

Aku harus kuat, ya aku tidak boleh jadi wanita yang lemah, tidak, aku tidak lemah.

But now
I know you can't tell
I'm down,and I'm not do anyway
But one day these tears
They will all run dry
I won't have to cry
Sweet goodbye

Aku merasakan hembusan angin malam dibalon rumahku. Besok aku akan berangkat. Aku sudah menyiapkan semuanya. Tiba-tiba bayangan wajah yonghwa muncul diotakku. Dan tanpa pikir panjang aku menghubunginya.

“yoboseo” sapaku ragu saat seseorang mengangkat telepon

“ada apa kau telepon?” terdengar suara yonghwa yang ketus, aku sedikit kaget

“apa aku menganggu?” tanyaku

“yeobo itu siapa… matikan ah, manganggu saja” terdengar suara yeoja diseberang sana, aku tau itu suara sulli

“sebentar ya, aku selesaikan ini sebentar. Kau tunggu didalam saja. Tidak lama kok” terdengar suara yonghwa menjawab pertanyaan sulli. Aku hanya tersenyum tipis mendengarnya.

“apa ada?” tanya yonghwa lagi.

“aku hanya ingin bilang besok aku akan berangkat ke Inggris, itu saja” kataku

“oh” jawaban singkat yonghwa membuatku terdiam

“kau tidak ingin mengatakan sesuatu padaku? atau mengantarku?” tanyaku

“untuk apa? Kau bukan siapa-siapaku lagi kan? Sudah ya sulli sudah mengungguku” yonghwa pun menutus hubungan telepon dan aku menunduk dan air mataku turun.

Aku sudah tidak punya arti dimatanya lgi. Dia sudah benar-benar membuangku seperti sampah, aku menghapus air mataku dan berusaha menguatkan diriku.

Bukankah kau yang ingin melupakannya min cha? Bukankah kau ingin menjauh darinya?? Ia sudah menyakitimu. Kau sudah dapatkan apa yang kau mau. Sekarang kau pergi ke Inggris dan lupakan semua tentang yonghwa. Lupakan, ia tidak pernah ada dalam hidupmu. Kau tidak akan pernah menangis lagi karena dia. Kataku menguatkan diriku sendiri.

Coz someday, someone's gonna love me
The way, i wanted you to need me
Someday, someone's gonna take your place
One day I'll forget about you
You'll see, i won't even miss you

Sudah hampir 4 bulan aku tinggal di Inggris, dan aku mulai betah tinggal disini, sangat mengasyikan. Aku berjalan menuju cafeteria dan duduk disalah satu kursi sambil menunggu teman-temanku yang masih ada jadwal kuliah.

Aku memerhatiakn sekitar. Tiba-tiba aku teringat yonghwa, tapi aku sudah mati rasa. Karena aku yakin suatu saat nanti akau akan menemukan orang lain yang mencintaiku sepenuh hatinya. Itu terbukti, beberapa teman priaku disini menyatakan cinta padaku, tapi entah kenapa aku belum mau menjalani hubungan khusus dengan seseorang disini. Belum ada yang membuat aku yakin.

“annyeong, kau min cha kan?” sapa seorang pria yang tiba-tiba muncul dihadapanku. Aku tau ia orang korea, dari cara ia menyapa ku dan wajahnya yang sangat korea

“ne? kau siapa?” tanyaku

“kenalkan aku minhyuk, Kang Min Hyuk mahasiswa dari korea juga” katanya sambil mengulurkan tangan, aku menyambutnya. Lalu tatapan mata kami bertemu dan tiba-tiba jantungku rasanya tak karuan, ada yang aneh dengan perasaanku.

“ternyata aku bisa menemukan orang korea juga disini” katanya, lalu ia tersenyum.

Ya Tuhan senyumannya membuatku salah tingkah…aku merasakan wajahku yang mungkin memerah.

“boleh aku duduk disini?” tanyanya

“tentu saja boleh” kataku mempersilahkan. Tak perlu waktu lama kami pun sudah akrab, kami membicarakan banyak hal. Dan sepertinya aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

---END---

4 comments:

  1. huaaahh hilang yonghwa ketemu minhyuk .. untunglah bukan jungshin ixixixi :)

    nice FF

    ReplyDelete
  2. yonghwa jahat banget (><) gemes!!! kasina bener si min.
    yee sama minhyuk, maunya kkkk

    nice story :)

    ReplyDelete
  3. Duh, Yonghwa oppa nya jahat banget. Cubit nih (?)

    ReplyDelete
  4. Yong oppa emang playboy..*seo onni jauhi dia*

    untung aja si mincha jumpa minhyuk .. :)

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'