Author: @Eonn1k4D / facebook / blogspot
Leght : Chapthered
Cast
Lee JungShin
Karen Michelle
Rating : T
Genre : Romance
OtherCast
Kang Min Hyuk
Jessica
Pernah diposting di: http://eonnik4d.blogspot.com
Disclamer : Seri terakhir dari Bachelor CNBLUE ..
Plot kali ini bukan aseli milik author karena imajinasi sudah tercemar
dari banyak novel yg dibaca. Selamat membaca dan jangan lupa koment ya
:)
Note : chapther 1, chapther 2 , chapther 3 , chapther 4 , chapther 5 , chapther 6 , chapther 7
BACHELOR CNBLUE series
I Think .. I Love You [ Jung Yong Hwa story 1-6 ]
Love You ... Baby [ Lee Jong Hyun story 1-9 ]
Is there any LOVE for me ? [ Kang Min Hyuk story 1-8] I Think .. I Love You [ Jung Yong Hwa story 1-6 ]
Love You ... Baby [ Lee Jong Hyun story 1-9 ]
The Last CNBLUE Bachelor [Lee Jung Shin story]
Karen langsung menyesali keputusannya menerima ajakan
JungShin untuk makan malam di peternakan Jessica. Berulang kali mencoba
menelpon kantor untuk membatalkan janji itu dengan alasan berubah pikiran namun
akhirnya tak sanggup dilakukkannya.
Jessica sudah sangat baik kepadanya semenjak dia datang ke kota ini, rasaya tak sopan
jika membatalkan janji dan JungShin pun tadi sudah berjanji bahwa dia akan
bilang pada Jessica agar mereka tak mengungkit-ungkit soal warisan itu lagi
Karen sadar bahwa JungShin adalah masalah yang lebih besar
daripada Jessica dan Onew. JungShin tidak ragu meciumnya kapanpun dia
menginginkannya. Bukan berarti Karen mengeluh.
Yach tentu saja merupakan masalah paling besar. Karena
sedari kecil Karen telah menyaksikan eommanya menghibur para lelaki hidung belang didepan hidungnya tanpa
malu-malu, hal itu menjadikan Karen yeoja yang tertutup. Sedikit kontak seksual
terhadapnya saat usia dewasa semakin meyakinkan bahwa itu tak akan berakhir
baik.
Jadi malam ini adalah malam terakhir kebersamaannya dengan
JungShin. Kecuali di kantor, apa boleh buat pasti ia akan selalu bertemu dengan
namja itu begitulah pikiran yang berputar-putar di benak Karen. Namun pikiran
itu buyar saat terdengar suara ketukan pintu.
“ Kau sudah siap ?.” tanya JungShin begitu pintu terbuka.
Karen anggukan kepala dan keluar mengikuti JungShin setelah menutup pintu
kembali.
“ Kita akan mampir sebentar ke toko boneka. Aku sudah
berjanji pada Aurel untuk membelikannya boneka Elmo. Anak itu seperti appanya
menyukai boneka Elmo.” kata JungShin saat mereka sudah berkendara di jalan.
Karen anggukkan kepala mengiyakan. Setelah membeli Boneka Elmo seri terbaru di
toko Serba Ada mereka melanjutkan lagi perjalanan.
“ Beruntung Aurel dimanjakan oleh pamannya.” kata Karen
sambil mengagumi boneka Elmo merah yang barusan dibeli JungShin.
“ Ne, anak itu menerima banyak kasih sayang orang tuanya.
Dan tentu saja dimanjakan oleh paman dan bibinya juga. Apakah kau sewaktu kecil
juga dimanjakan oleh eommamu ?.” pertanyaan JungShin jadi mengantung saat
JungShin teringat ucapan Karen tadi siang saat menangis.
“ Mianhe .. aku tak bermaksud.” Karen tersenyum datar
“ Tak apa JungShin. Aku tak bisa mengelak atau merubah masa
lalu. Eommaku memang seorang wanita penghibur. Wajahnya yang cantik banyak
disukai lelaki.” JungShin menatap paras Karen yang cantik, mungkin itu menurun
dari pihak ibunya.
“ Dia sempat berhenti menjadi wanita penghibur saat bertemu
appa, namun semenjak appa meninggalkan kami dia malah menjadi pecandu alkohol
dan obat-obatan. Dia bahkan kadang tak menyadari keberadaannku jika sedang
sakau.”
“ Berapa umurmu kala itu ?.”
“ Sekitar 3 atau 4 tahun mungkin.”
“ Lalu siapa yang mengurusmu ?.”
“ Para tetangga. Yang
kuingat saat aku umur 7 atau 8 tahun aku sudah bisa mengurus diriku sendiri. Mencuci
baju atau kadang memasak ramen jika eomma bisa ingat untuk belanja bahan makan
buat kami.” JungShin miris mendengarnya.
“ Kau bersekolah ?.” tanya JungShin ragu-ragu. Karen
tersenyum mendengarnya
“ Tentu saja. Untunglah kadang eomma sadar jika aku ada. Aku
didaftarkan disekolah negeri dekat rumah. Oleh guruku, aku di ikutkan pada
program anak kurang mampu jadi aku mendapatkan dua kali makanan hangat pada
pagi hari dan siang hari. Aku juga mendapatkan pakaian pantas pakai.” Karen
tersenyum mengingatnya. JungShin mengusap wajahnya dengan gelisah, tak
menyangka kehidupan masa kanak-kanak Karen begitu berat.
“ Lalu apa yang kau lakukan saat eommamu menerima .. mian
tamu. Apakah kau mengunci pintu kamarmu ?.” tanya JungShin ingin tahu.
“ Kami hanya mampu menyewa apartemen dengan satu kamar. Jadi
.. aku bersembunyi di dalam lemari jika .. saat .. eomma menghibur tamunya.
Kadang aku tertidur disana hingga pagi.” keheningan janggal di dalam mobil.
Tubuh Karen mengigil mengingat dirinya saat kecil yang
meringkuk ketakutan dan takut mengeluarkan suara dan saat beranjak besar
semakin takut jika para lelaki itu memergokinya. Postur tubuhnya yang tinggi
diatas rata-rata gadis sebayanya membuatnya selalu ketakukan jika para lelaki
itu bertindak kasar padanya.
“ Eheemm .. kau kan
pandai memasak, jika bukan eommamu yang mengajari memasak lalu siapa ?.”
JungShin ingat masakan Karen saat piknik dahulu.
“ Bukankah aku sudah bercerita kalau aku kerja di kafe
makanan cepat saji.”
“ Hmm mungkin aku lupa. Berapa umurmu saat itu ?.” Jungshin
bukan lupa tapi dia ingat saat itu dia pergi sewaktu Karen bercerita tentang
hal itu pada anggota keluarganya yang lain.
“ Aku kerja di kafe umur 16 tahun. Tanaka tetangga sebelah
apartemen kami memutuskan lebih baik aku bekerja bersamanya sebagai koki
daripada mengikuti jejak eomma” mata Karen menerawang jauh mengingat masa
kecilnya. Ia mengira akan menangis kembali namun JungShin melepaskan satu
tangan dari kemudi dan menggenggam jemari Karen.
“ Aku prihatin dengan masa kecilmu Karen.” Karen tersenyum
tipis dan berkata.
“ Mari kita hentikan saja pembicaraanmasa laluku JungShin.
Masa lalu biarlah menjadi masa lalu.” kata Karen dan ingin menambahkan masa
depan …? Akankah ada masa depan bersamamu .. bersama keluarga BLUE …
***
Jessica sudah berdiri di berada rumah saat mobil JungShin
berhenti. Begitu Karen turun Jessica berlari menyambutnya dengan pelukan.
“ Mianhe eonni. .. mianhe .”
“ Gwecana, kita tadi siang terlalu terbawa perasaan. Ayo
masuk, aku sudah menyiapkan makan malam yang lezat untuk kita.” Jessica
membimbing Karen ke dapur.
“ Hai Karen, kita ketemu lagi.” MinHyuk tersenyum hangat
menyambut kedatangan mereka.
“ Anyeong bibi Karen…wah kau lama sekali tidak kelihatan.
Aku merindukanmu.” Aurel menghambur dalam pelukan Karen. JungShin melihat mata
yeoja itu berkaca-kaca.
“ Kau melewatkan hal bagus bibi.” kata gadis mungil itu
sambil bergayut di lengan Karen.
“ Oh iya … hal bagus apakah itu ?.” tanya Karen
“ Black sudah melahirkan.” Black adalah kuda betina milik
Autel yang dihadiahkan oleh MinHyuk saat ulang tahun ke 3 gadis cilik itu.
“ Appa bisakah aku menunjukkan bayi kuda itu pada bibi Karen
?.” tanya Aurel pada MinHyuk.
“ Nanti ya sayang, kita makan malam dahulu.” kata MinHyuk
sambil mengambil gendongan Aurel dari Karen dan mendudukkan gadis ciliknya di
kursi.
“ Bagaimana kabarmu di kantor Karen ?.” MinHyuk mengalihkan
pembicaraan.
“ Baik. Berkat JungShin aku bisa menyelesaikan bebrapa kasus
yang datang di biro.”
“ Apakah kau sudah menemukan tempat tinggal yang aman ?.”
tanya MinHyuk lagi. Karen tidak menjawab pertanyaan itu karena sadar JungShin
sudah menyuruhnya pindah dari apartemen yang kumuh dan lingkungannya taka man
itu. Tapi apa boleh buat keuangannya sangat terbatas.
“ Kau bisa tinggal bersama JungShin lagi di rumah manager
itu Karen. Kurasa kesalah pahaman ini sudah terselesaikan bukan .” tawar
MinHyuk Karen melirik JungShin yang duduk disebelahnya.
“ Ngomong2 … Kau tahu berapa uang yang akan ditawarkan
padamu dari Onew dan Jessi ?.”
“ Hyuuung ..” tegur JungShin. Dia sudah berjanji pada Karen
bahwa tak akan ada pembicaraan mengenai uang warisan itu lagi. Jessica juga
mendelik kepada suaminya.
“ Lima
juta dollar. Sayang sekali kau menolaknya … bolehkah untuk Aurel saja.” kata
MinHyuk lagi. Karen membelalakkan mata mendengar nominal uang yang disebut.
“ Mianhe Karen .. aku sudah janji padamu tak ada pembicaraan
mengenai uang itu lagi dengan Jesi. Tapi dasar kau hyung …” omel JungShin
kesal. MinHyuk hanya cengar cengir saja mendengar omelan JungShin, toh dia tak
berjanji pada siapapun agar tutup mulut mengenai hal ini.
“ Gwecana JungShin-ssi. Kita makan lagi saja.” kata Karen
menengahi. Setelah makan Aurel dengan tak sabar menarik tangan Karen untuk
diajak ke istal yang letaknya tak jauh dari rumah utama untuk melihat bayi kuda
yang baru lahir itu.
“ Pergilah bersama JungShin juga. Aku akan membereskan
dapur. “ kata Jessica melihat keengganan Karen meninggalkan dapur yang
acak-acakan. Ketika mereka bertiga sedang mengagumi bayi kuda terdengar suara
sirene ambulan memasuki halaman rumah. Karen dan JungShin saling berpandangan
heran. Apa yang terjadi ?
“ Kau kembali dulu saja ke rumah JungShin. Aku segera
menyusul.” kata Karen dan seketika Jungshin berlari menuju rumah utama
bersamaan dengan petugas kesehatan yang turun dari ambulans.
Ternyata Jessica jatuh terpeleset. Kelihatannya sepele namun
menurut MinHyuk yang seorang dokter, pergelangan kaki Jessica patah. Jadi
mereka menelpon ambulans karena tak mungkin MinHyuk membawa sendiri istrinya
yang kesakitan dengan mobil.
Karen dan Aurel sampai didapur saat Jessica dibaringkan pada
dragbar untuk dibawa ke Rumah Sakit. Melihat eommanya terbaring tangis Aurel
pecah.
“ Eomma mau kemana ? Aku ikut ….” tangis gadis mungil ini. Karen
buru-buru mengendong dan menenangkanya.
“ Eomma hanya terpeleset sayang dan harus dibawa kerumah
sakit. Appa juga harus ikut menemaninya. Kau dirumah bersama bibi dan paman
JungShin. Mau ya .. cupp cuupp jangan menangis lagi.” bujuk Karen. Aurel hanya
anggukan kepala dengan lemah dan pipinya basah oleh airmata.
“ Bagaimana Aurel, siapa yang akan menjaganya.” kata Jessica
di sela rintihannya.
“ Aku akan menjaga Aurel eonni. Aku akan menginap disini.” kata
Karen mengenggam jemari Jessica sebelum pintu ambulan tertutup. JungShin
berbicara dengan MinHyuk entah apa yang mereka bicarakan. Tapi sesaat setelah
mobil ambulans berangkat MinHyuk menyusulnya dengan mengendarai mobilnya
sendiri.
“ Baiklah princess. Karena hari sudah malam sekarang
waktunya kau untuk tidur. Paman akan memandikanmu sekarang.” kata JungShin
sambil mengacak rambut Aurel. Karen menyerahkan gendongan pada JungShin dan
mengikuti namja itu masuk kembali kedalam rumah.
“ Aku akan membereskan dapur sementara kau memandikan
Aurel.” JungShin anggukan kepala setuju dengan pembagian tugas itu. Sementara
Karen membersihkan sisa piring kotor dan makanan yang masih berserakan di dapur
terdengar teriakan dan tawa dari kamar mandi lantai dua. Mereka sedang
bercanda, syukurlah Aurel tidak rewel ditinggal orang tuanya.
Setelah selesai membersihkan dapur Karen naik kelantai dua
ingin melihat apa yang sedang di kerjakan JungShin karena setelah teriakan dan
tawa yang tadi terdengar sekarang suasana menjadi hening dan sunyi. Karen
mengintip kamar Aurel dan mendapati pemandangan yang hanya didengar dan
dibacanya dari buku dongeng. JungShin sedang berbaring disisi gadis cilik itu
sambil membacakan buku cerita.
Tertegun Karen melihatnya, ia belum pernah mengalami
langsung dibacakan buku cerita sebelum tidur. Tapi saat ini dia melihatnya.
Seorang anak dipeluk dengan kasih sayang dan cinta serta dibacakan dongeng
sebelum tidur. Merasakan emosi yang akan meluap Karen turun kembali ke dapur.
Tak lama kemudian didengarnya langkah kaki JungShin menuruni tangga.
“ Waahh kerja hebat. Kukira kau baru menyelesaikan
pembersihan setengahnya.” kata JungShin melihat dapur sudah bersih.
“ Aku sudah banyak berlatih kok.” ujar Karen sambil
memikirkan jam-jam malam yang dihabiskan saat bekerja membersihkan kafe tempat
ia bekerja, belum lagi rumahnya.
“ Gumawo untuk semuanya Karen.” JungShin melangkah mendekati
Karen
“ Tapi ada satu hal lagi yang perlu kau lakukan.” Karen
menatap JungShin dengan mata bertanya.
“ Kau harus memberikan ciuman selamat malam.” Karen
tiba-tiba gugup dan mundur selangkah sampai JungShin menjelaskan …
“ Untuk Aurel, dia menunggumu.”
JungShin terseyum saat ia berdiri sendirian didapur. Karen
bisa dikatakan terbang kelantai dua beberapa saat yang lalu, mungkin dia
mengira JungShin-lah yang menginginkan ciuman itu. Ia tadi juga melihat wajah
Karen saat memperhatikannya menbacakan cerita untuk Aurel. Wajah yeoja yang
merupakan kombinasi dari rasa gembira, mendamba.
JungShin yakin tak ada yang pernah membacakan cerita padanya
saat waktu kecil. Bersyukur JungShin memiliki keluarga yang memperhatikannya.
Walaupun ia ingat appa orangnya keras tapi sebenarnya hatinya baik. Paling
tidak ia memiliki eomma dan hyung yang selalu memperhatikan kesejahteraannya.
Karen mendapati JungShin sedang menerima telpon saat turun
kembali kedapur. Didengarnya JungShin menyebut namanya.
“ Baru saja hyung menelpon. Jessi sudah langsung dioperasi
Onew. Begitulah kalau punya saudara dokter. Penangannya cepat dan hyung
menyampaikan terima kasih padamu karena bersedia menginap disini menjaga Aurel.
Kata hyung, kau bisa menempati kamar tamu.” Karen hanya anggukkan kepala.
“ Hmm berikan saja kunci apartemenmu dan akan kuambil
barang-barangmu dari sana .
Kau tak perlu ikut nanti siapa yang akan menjaga Aurel ..” kata JungShin lagi
saat melihat mulut Karen terbuka akan menolak. Tapi tak jadi karena Karen sadar
ia membutuhkan baju ganti selama tinggal sementara di sini.
“ Baiklah kau yang ambil barang-barangku dan aku akan
mencuci tumpukan pakaian kotor yang tadi sempat kulihat di ruang cuci sambil
menunggumu.” kata Karen sambil mengangsurkan kunci apartemen ke tangan JungShin.
“ Sepertinya kau cocok menjadi istri sekaligus ibu rumah
tangga.” begitu Karen melangkah keluar dapur JungShin berguman sendiri.
“ Heii aku mendengar itu.” kata Karen berbalik dan berkacak
pinggang.
“ Aku belum ingin menikah JungShin. Aku masih ingin mengejar
karirku. Seperti juga kau dan tentang komentar-komentar pernikahan berserta
ciuman-ciuman darimu tak akan menggoyahkanku. Kukira kau akan pingsan jika aku
menganggap kau serius dengan ucapanmu barusan.”
“ Hmm apakah kau pikir aku tidak serius ?.” tanya JungShin
sambil tertawa. Karen mundur dengan gugup.
“ Sudah kukatakan, aku belum ingin menikah dalam waktu dekat
ini. Bahkan aku tidak yakin apakah pernikahan akan baik untukku. Aku ingin
memantabkan karirku dahulu sebelum hal itu mengubah seluruh hidupku. Maksudku
pernikahan.”
JungShin tertegun mendengar ucapan Karen. Ucapan yang sama
pernah ia lontarkan saat para eomma dan hyung mendesakkan untuk segera
mengakhiri masa lajang. Namun demi mendengar ucapan sama keluar dari mulut
Karen, JungShin menjadi tidak suka
***
Pagi harinya MinHyuk datang dengan tampang kusut dan
memberitahu bahwa Jessica akan lebih lama tinggal dirumah sakit. Tapi tidak
mungkin MinHyuk tiap malam menunggunya karena Aurel juga membutuhkan appanya.
Dan Karen juga tidak mungkin untuk menempati kamar tamu karena hanya akan ada
MinHyuk disana tanpa Jessica.
Jadi Karen kembali menempati kamar disebelah kamar JungShin.
Dan tiap pagi dan malam membantu MinHyuk menyiapkan sarapan serta makan malam
untuk mereka semua. Membantu membereskan kekacauan rumah. Untunglah MinHyuk
sudah menyewa seorang yeoja untuk menemani Aurel selama orang-orang dewasa
bekerja di kantor.
Hari-hari Karen dimulai sangat pagi, tapi JungShin
memastikan dirinya muncul di dapur untuk membantu tak lama setelah Karen bangun.
Hyungnya menggodanya karena menjadi lebih jinak. JungShin membalas dengan
mengatakan ia hanya mengikuti jejak MinHyuk.
Pekerjaan di kantor jaksa juga berjalan normal. Seringnya Park tidak mengindahkan Karen. Tapi saat
Park mengajak Karen untuk
menemaninya saat menjadi pembicara dalam acara ceramah mengenai hak wanita.
Karen akhirnya malah jd ikut berbicara di depan para peserta seminar dan mengatakan
betapa bangganya ia menjadi satu-satunya pengacara di kantor jaksa itu dan
berharap di waktu yang akan datang akan lebih banyak lagi wanita yang bergabung
dengannya. Park sangat terkejut mendengar komentar tersebut tapi melihat respon
peserta ceramah dia tak bisa berbuat
apa-apa.
Hingga ada kasus besar menghampiri biro saat istri Han LeeAn
pejabat pemerintah membunuh suaminya yang kedapatan ditempat tidur bersama
wanita lain, dan mrs.LeeAn pun segera menyewa pengacara terkenal dan mahal.
Penyelidikan dilakukan berulang-ulang membuat semua jaksa dan pengacara kedua
belah pihak harus bekerja keras.
Hanya dalam waktu singkat opini publikpun terbagi dua. Para pria manganggap mrs.LeeAn adalah pembunuh, tapi para
wanita menganggap LeeAn ahjussi telah mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Sebagai satu-satunya jaksa perempuan Karen ditugaskan menjadi tim penutut.
Akhirnya Karen menyatakan jika mereka, tim penuntut tidak
mengambil sikap yag berbeda maka mereka akan kalah dan mrs.LeeAn akan bebas.
JungShin setuju dengan hal itu. Saat salah satu jaksa menyindir secara tak
langsung bahwa JungShin mendukung pendapat Karen karena mereka telah tidur
bersama perkelahianpun tak dapat dihindari antara kedua pria itu.
Park ahjussi menengahi keributan itu dan dengan mengejutkan
mendukung pendapat Karen. Pasti
karena Park
juga mengkhawatirkan kedudukannya sebagai Ketua Jaksa Wilayah, yang apabila
kalah dalam kasus ini bakal dicopot posisinya.. Setelah Park
meninggalkan ruang rapat semua pria disana berbalik memandang Karen.
KimSoa jaksa paling senior bertanya apa rencana Karen
selanjutnya. Bukan bersembunyi karena malu Karen dengan tegas bicara.
“ Kau bilang LeeAn telah berulang kali selingkuh dan
istrinya tahu akan hal ini. Yaachh kurasa kita harus fokus pada alasan MENGAPA
ia membunuh suaminya KALI INI. Apa yang
berbeda sekarang ? Mengapa dia dulu bisa mentoleransi semua penghianatan
suaminya dan sekarang TIDAK ?.”
tiba-tiba mereka memandang Karen tertegun. Tidak lagi secara acuh karena
mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Karen barusan.
“ Karen benar. Kita harus mencari tahu apa yang berubah kali
ini. Kita harus kembali mewancarai teman-teman dan kenalan-kenalan mereka. Kita
tidak bisa mejerat mrs.LeeAn hanya dengan fakta dia menarik pelatuk pistol maka
dia dihukum. Pengacara mereka punya seribu alibi yang bisa membebaskannya.”
kata JungShin menyetujui ucapan Karen.
“ Bagaimana kasus pejabat LeeAn ?.” tanya Jessica yang sudah
kembali kerumah tapi belum bisa beraktifitas normal karena masih memakai kruk
saat Karen menyiapkan makan malam dibantu JungShin.
“ Sulit eonni.” jawab Karen singkat. Memang Karen jarang
berbicara tentang pekerjaan kantor dengan orang lain karena mungkin dia
terbiasa mandiri.
“ Kurasa itu hukuman yang setimpal buat laki-laki yang
selingkuh.” kata Jessica geram. MinHyuk yang barusaja bergabung ikut nimbrung.
“ Mungkin mrs. LeeAn adalah istri yang tidak menyenangkan
dirumah. Suka marah-marah, kasar dan tidak mencintai suaminya hingga si suami
mencari wanita lain.”
“ Sejelek-jeleknya istri kenapa harus selingkuh. Mereka kan bisa bercerai ?.”
JungShin dan Karen saling berpandangan melihat kedua orang itu berdebat sendiri
tentang siapa yang salah dan benar.
“ Eheemm … kami tinggalkan kalian berdua dan Aurel ya. Aku
akan mengajak Karen makan malam di rumah sebelah saja.” kata JungShin sambil
membawa piring berisi makan dan menarik Karen keluar dari dapur. Seketika
MinHyuk dan Jessica berhenti berdebat dan berteriak memanggil mereka berdua
agar kembali. JungShin hanya tertawa dan melambaikan tangan tak peduli.
***
“ Aku mulai berpikir kita akan kalah JungShin.” terawang
Karen saat mereka berdua duduk di beranda.
“ Jangan pikirkan. Itu pekerjaan kantor nih makan saja.”
kata JungShin menyuapi Karen sepotong kecil daging panggang karena makanan yang
tadi dia bawa hanya satu piring saja. Karen masih berkutat dengan pikirannya
spontan membuka mulut dan menguyah daging yang disodorkan JungShin
“ Hmm ternyata ada jiwa anak kecil yang bersembunyi dalam
tubuhmu Karen.” guman JungShin. Karen menoleh heran
“ Maksudmu ?.” tanya Karen
“ Tuh … sudah kusuapipun masih ada saos bawang mengalir di
sudut bibirmu.” kata JungShin lembut menyeka sudut bibir Karen dengan ujung
jarinya. Tatapan keduanya terkunci dan tidak tahu siapa yang memulai, keduanya menyatukan bibir penuh kerinduan.
tbc
Aahhh onni... kenapa kissu melulu... *sesek*
ReplyDeletelanjutkan segera onn :)
Shiinn lama2 terlalu romantis bikin envyy .. huaaa huaaaa
ReplyDeletelanjutannya jangan lama2 ya eon
aaaahhhhh jungshin malu-malu kucing sih bikin greget aja.
ReplyDeleteeh jessica lagi sakit ya?? sini ma aku aja minhyuknya LOl
Aiihh kesempatan tuh Shiinnn .. sikaaaattt /plaakk apaan sih ya gue ... hehehe
ReplyDeletelanjutannya di tunggu on
@tikka + Ugirl .. envy yak ? ... sama dunk hehehe :)
ReplyDelete@Sarah .. bakal berebut ma mpeb dah kalo urusan Hyuk :)
@hyukiie .. hahahaha di tunggu ya lanjutannya :)
ahhhhhhh,,,jungshin bikin aq mau pingsan nih!!!!
ReplyDeleteit's oke
lanjut aja ye ^^
aku udah mulai 'eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee' pas bagian ngomong hukum, speechless aja.
ReplyDeletejungshin, the king of kisser
@biuti .. jungshin siap sedia menopang tu jika dikau pingsan .. ixixixi
ReplyDelete@mpeb .. king of kisser .. <-- eon tutornya .. kekekeke :)