Monday, June 6, 2011

The Last CNBLUE Bachelor [Chapther 5]

Author: @Eonn1k4D / facebook / blogspot
Rating : T
Genre : Romance
Leght : Chapthered
Cast
Lee JungShin
Karen Michelle
OtherCast
Kang Min Hyuk
Jessica
Pernah diposting di: http://eonnik4d.blogspot.com
Disclamer : Seri terakhir dari Bachelor CNBLUE .. Plot kali ini bukan aseli milik author karena imajinasi sudah tercemar dari banyak novel yg dibaca.  Selamat membaca dan jangan lupa koment ya :)
           chapther 4
           BACHELOR CNBLUE series
           I Think .. I Love You [ Jung Yong Hwa story 1-6 ]
           Love You ... Baby [ Lee Jong Hyun story 1-9 ]
           Is there any LOVE for me ? [ Kang Min Hyuk story 1-8]
           The Last CNBLUE Bachelor [Lee Jung Shin story] 




Kicau burung dan hangat mentari menembus jendela yang tirainya tak sepenuhnya tertutup membuat JungShin terbangun. Sesaat diliriknya jam dinding yang menunjukkan angka 8. JungShin tahu ia terlambat bangun, semalam ia tak dapat tidur dan hanya berbaring dengan mata yalang hingga jam 4 pagi. Ini semua gara-gara Karen. Kombinasi kurang istirahat dan harus segera bergegas membuatnya menjadi sedikit pemarah.

Setelah mandi karena tak mendengar suara apapun di dalam rumah JungShin berasumsi Karen sudah bangun dan pasti berada di rumah utama untuk sarapan bersama mereka. Mereka keluarga besarnya. Aarrgghh …… JungShin langsung menuju dapur dan bukan hanya mendapati sesuatu untuk sarapan tapi juga Karen yang duduk sendiri di meja.

“ Mana yang lain ?.” tanya JungShin tanpa basa basi. Karen mendongakkan kepala menatap namja di hadapannya ini. Sebenarnya JungShin itu cukup tampan jika tidak cemberut seperti itu guman Karen dan kemudian menepis pikirannya.

“ Semua sudah berangkat ke danau .” peternakan Jessica mempunyai sebuah danau alam kecil di ujung barat. Dan tempat itu cocok untuk tempat picnic.

“ Kenapa kau tak ikut serta mereka ?.” tanya JungShin lagi.

“ Aku di suruh eommamu untuk menunggumu. Karena kau pasti akan bingung jika tak menemukan satupun dari kami disini.” JungShin hanya anggukkan kepala mendengar perkataan Karen. Selesai sarapan JungShin menuju istal di halaman belakang

“ Kau mau kemana JungShin-ssi ?.”

“ Mau ambil kuda. Tempat itu letaknya agak jauh dan tak bisa kita kesana jika naik mobil. Aku nggak mau jalan kaki kesana.” wajah Karen memucat, pantas saja tadi Jessica bertanya apa ia bisa naik kuda. Saat di jawab tidak Jessica hanya tersenyum dan bilang, biar itu nanti urusan JungShin …

“ Jangan bilang kau tak bisa naik kuda.” kata JungShin memandang paras Karen yang memucat. Karen tersenyum tipis

“ Aku memang tak lihai naik kuda. Tapi jika kau bersedia tidak memacu kudamu dengan cepat kurasa aku bisa mengikutimu JungShin.” kata Karen mantab. JungShin hanya mencibir tekad yeoja itu. Dan saat mendapati hanya tersisa satu kuda di istal JungShin mengumpat kesal. Pasti ini semua rekayasa Jessica, atau eommanya atau siapapun anggota keluarganya. Kuda milik Jessica sangat banyak, masa habis untuk mengangkut anggota keluarganya .... ?

“ Kurasa kita harus berbagi kuda ini.”

“ Apa kuda ini kuat membawa kita berdua ? Aku jalan kaki saja dech asal kau tunjukkan arahnya pasti aku bisa sampai disana.” Karen berkata dengan enggan. Berbagi kuda dengan JungShin ? .. Aigooo

“ Kau pikir Jessica memelihara kuda murahan ?. Ini Kuda aseli turunan Australia dan sudah beberapa kali menang pacuan. Kuda ini kuat untuk membawa kita berdua, apalagi badanmu juga kurus begitu. Kajja.” JungShin menatap tubuh Karen dari atas kebawah. Semburat merah muncul dipipi Karen.

Apa boleh buat toh dia tak akan mati jika hanya berbagi kuda dengan JungShin begitu batin Karen. [author terpesona kuda Australia seharga 1,1M saat nganter anak belajar naik kuda di Arrowhead Horse School #plak nglantur]

“ Tumpukan kakimu di situ dan ayunkan badanmu ke atas.” kata JungShin menunjuk sangurdi [pijakan kaki di bawah perut kuda]. Karen mencoba tapi tak berhasil menaikkan tubuhnya dan malah merosot ke bawah.

“ Coba lagi.” perintah JungShin yang nggak sabar melihatnya. Kali kedua ini Karen mulus menaiki kuda tapi dengan dorongan JungShin pada pinggulnya dan dengan gaya luwes JungShin kemudian menyusul. Rasa jengah merambati Karen karena JungShin dengan santainya duduk menempel di belakangnya. Sadel ini ternyata terlalu sempit untuk dua orang guman Karen dalam hati. JungShin memacu kuda itu dengan perlahan.

“ Rileks saja. Kuda dapat merasakan ketegangan penunggangnya dia bisa ikut gelisah. Aku tak mau jatuh dari kuda ini.” bisik JungShin ditelinga Karen saat merasakan bahu Karen yang menegang. Perlahan Karen mencoba rileks mengikuti ayunan kuda. Tak ada perkacapan diantara mereka.

Karen terpesona pemandangan di sekitar peternakan. Hamparan padang rumput yang luas dengan ratusan ekor sapi jenis Hereford [sapi pedaging yang khusus di impor]. Sesaat Karen tertegun mengingat semalam  MinHyuk bilang mereka butuh uang untuk membeli mesin baru tapi dengan melihat ratusan sapi itu benarkah mereka kekurangan uang ? Harga satu sapi jenis Hereford bisa ratusan juta.

JungShin merasakan tubuh Karen rileks dan tanpa yeoja itu sadari bersandar nyaman di dadanya. Harum rambut yeoja ini membuat otak JungShin kacau. Apalagi melihat pipi halusnya dari dekat membuat JungShin terlupa …

“ Kau harum sekali .” guman JungShin tanpa sadar. Namja ini menumpukan dagunya di bahu Karen yang seketika menoleh dan malah mendapati bibirnya menempel bibir JungShin.

Tak menyiakan tawaran Karen .. JungShin memangut bibir Karen dengan cepat. Karen tersentak kaget hendak menarik diri namun lengan JungShin yang melingkari tubuhnya mengencang dan membelai dengan perlahan. Dan bagaimana bisa melepaskan diri jika mereka berdua ada diatas kuda ?

Mata Karen membelalak lebar namun saat JungShin mengubah ritme kecupannya menjadi lembut, perlahan mata itu menutup dan desahan halus terdengar saat JungShin menyusupkan lidahnya membelai rongga mulut Karen. Entah berapa lama mereka berciuman hingga Karen menyadari kehangatan jemari JungShin yang membelai lembut kulit perutnya bergerak ke atas

“ JungShin-ssi jangan ….” kata Karen sambil menarik wajahnya dan menahan jemari JungShin yang ada di balik bajunya. Keduanya bertatapan sesaat dan kemudian JungShin menarik jemarinya

“ Mianhe aku lupa diri.” kata JungShin dan hanya dijawab anggukan kepala Karen. Merekapun melanjutkan perjalanan dan sampai di pinggir danau dimana seluruh keluarga berkumpul. Mereka menggelar karpet piknik yang lebar. Para anak kecil ada yang berenang dengan pengawasan orang dewasa, sebagian yang lain memancing dan para eomma berbaring santai

“ Kenapa lama sekali. Kau tidak kesasar kan JungShin ?.” tanya MinHyuk menggoda dongsaengnya. Dengan cemberut JungShin turun disusul Karen yang cepat bergabung dengan para wanita.

“ Aku tidak kesasar. Dan tolong bilang pada Jessica untuk berhenti menjodohkanku dengan Karen. Kau juga.” gerutu JungShin dan bergabung bersama MinHyuk yang sedang memancing..

“ Apa yang kau bicarakan ?.” tanya MinHyuk pura-pura tak bersalah. JungShin menatap MinHyuk tajam.

“ Sebenarnya Karen bisa pergi bersama kalian tanpa menungguku, tinggalkan saja pesan di meja agar aku bisa tahu keberadaan kalian. Dan masalah kuda, bukankah kalian punya banyak kuda kenapa hanya tinggal satu. Apa Aurel sudah kau perbolehkan naik kuda sendiri ?.” JungShin menuntut penjelasan. MinHyuk nyengir melihatnya.

“ Hmm memang tadi Aurel minta naik kuda sendiri dan aku tak kuasa menolaknya. Dan kau mengeluh karena berbagi kuda dengan yeoja cantik. Apa masalahmu Nak.” Kata MinHyuk sok tua padahal mereka hanya berbeda bulan saja.

“ Aku belum siap menikah Hyung. Dan meskipun aku sudah siap, Karen tak akan menjadi pilihanku. Aku bertaruh dia bahkan tak bisa memanggang pai atau memasak. Dia mungkin juga tak akan mau berhenti bekerja untuk memiliki anak, apalagi tinggal di rumah dan merawat anak kami.”

“ Mengapa Karen harus melakukan itu jika kau pun juga tak akan mau melakukannya. Berhenti bekerja maksudku.” tukas YongHwa yang ikut bergabung.

“ Aku melihat contoh di depanku. Istri kalian semua berhenti bekerja dan focus mengurus anak dan suami dirumah. Aku ingin punya istri seperti istri-istri kalian hyung.”

“ Whooaaa .. kau pikir Jessica tak bekerja. Dia bangun lebih pagi dari siapapun dirumah itu dan mulai bekerja memberi pakan ternak dan membersihkan kandang sebelum kami bangun. HyoRim noona tidak hanya diam dirumah tapi dia ikut organisasi amal dengan bejibun acaranya. TaeHee noona tak beda jauh saat ia membuka butiknya di Busan. Mereka semua juga bekerja Shin. Hanya tidak di kantor seperti Karen. Mereka bisa membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga.” MinHyuk menjelaskan panjang lebar.

“ Oke hyung aku mengerti maksudmu. Tapi intinya aku belum siap mempunyai istri dan membantunya membesarkan anak-anak kami. Dan aku tak ingin mendapatkan tekanan apapun disini.” MinHyuk angkat tangan tanda menyerah mendengar ucapan JungShin.

“ Tidak masalah. Aku juga tak menginginkan seseorang yang begitu menentang pernikahan untuk Karen. Dia sudah punya banyak masalah yang harus dihadapi. Omong-omong Jessica berterima kasih kau mau membantu Karen dengan masalah di kantor itu.”

“ Aku melakukannya karena dia berada di posisi sulit. Paling tidak menurutku begitu.”

“ Apa maksudmu .” YongHwa bertanya.

“ Mungkin itu memang rencana awal Karen untuk menggoda Park agar aku  jatuh dalam jebakannya.” YongHwa dan MinHyuk spontan tertawa terbahak-bahak.

“ Semoga Tuhan mengampunimu saeng. Kau lebih dari sekedar sombong. Kuakui suatu hari nanti kau pasti akan jadi suami dan ayah yang hebat. Tapi kurasa Karen tak perlu bertindak sejauh itu hanya untuk medapatkan perhatian seorang namja.” tukas YongHwa

“ Gumawo hyung atas prediksimu terhadapku di masa depan.” kata JungShin kekhi.

“ Sebaiknya kau cari tahu apa yang sebenarnya kau inginkan Shin. Kau mengirimkan sinyal-sinyal yang bertentangan.” kata MinHyuk sambil memeluk Aurel yang menghambur kearahnya.

“ Apa paman JungShin tadi datang bersama Karen ?.” tanya gadis mungil ini .

“ Ne, memang kenapa ?.”

“ Aku hanya ingin tahu apakah paman menyukai Karen, karena aku menyukainya.”

“ Tentu paman menyukai Karen. Sebagai teman maksud paman.” jawab JungShin yang di sambut cengiran lebar hyungnya.

“ Kurasa sudah waktunya makan. Para wanita sudah memanggil kita.” kata YongHwa berdiri dan berjalan kearah karpet piknik.


***


“ Paman JungShin bilang dia menyukaimu Karen.” kata Aurel mengumumkan begitu mereka sampai di karpet piknik. Para wanita yang ada di situ spontan terdiam dan Karen terpaku menatap gadis mungil itu.

“ Ne, tentu saja paman JungShin menyukai Karen sayang. Mereka bekerja sama di kantor.” kata Jessica memecah kesunyian.

“ Aku bertanya-tanya apa penyebab gadis itu bilang seperti ini.” guman eomma Lucy pada eomma Park ibunya JungShin seraya tersenyum simpul menatap Karen lewat sudut matanya.

“ Siapa yang tahu, Aurel punya telinga yang lebar seperi kelinci. Dia bisa menguping pembicaraan dari ratusan kilo. Dan JungShin kadang lupa ada Aurel disekitarnya.” timpal eomma Maery disambut tawa para eomma.

“ Dia mungkin hanya ingin tahu kenapa aku tinggal bersama JungShin-ssi di rumah manager.” kata Karen setelah sebelumnya berdehem.

“ Ne, aku rasa karena itu.” kata eomma Park menyetujui sambil mengedarkan ayam panggang dan biskuit kesemua orang.

“ Biskuit ini bukan buatanmu kan Jagi ?.” tanya MinHyuk setelah mengigit biscuit yang diterimanya dari eomma Park.

“ Kenapa kau berkata seperti itu. Kau tak yakin aku yang membuatnya.” jawab Jessica, MinHyuk tersenyum

“ Aku kan sudah lama jadi suamimu. Aku tahu bukan kau yang membuat ini. Rasanya enak sekali. Cobalah hyung.” kata MinHyuk menyodorkan piring berisai biskuit pada JongHyun. Yang disetujui JongHyun begitu pula YongHwa jika rasanya enak.

“ Aku yang membuatnya tadi saat kalian bersiap-siap.” sahut Karen. JungShin menatap Karen dengan tajam

“ Benarkah ?.”

“ Ne, dan ayam pangang itu juga.” kata Karen bangga.

“ Kau telah merencakan ini semua.” protes JungShin sambil menunjuk hyungnya. Dan kemudian beranjak dari tikar pinik menjauh. Karen menatap heran JungShin mengira-ira apa maksud namja itu.

“ Ara. Aku tak merencanakan apapun.” kata MinHyuk dan berbalik menatap Karen.

“ Darimana kau belajar membuat biscuit seenak ini. Kurasa mereka tak mengajarkan hal ini di sekolah hukum.”

“ Aku berkerja sebagai koki untuk kafe makanan cepat saji. Hanya waktu itu aku tak pandai memasak dan karena aku sangat membutuhkan pekerjaan … maka koki disana merasa kasihan lalu menyuruhku membuat biscuit saja. Namun lama-lama aku jadi pandai memasak juga. Kau harus menjajal spaghetti panggang bikinanku. Itu pernah jadi menu favorit di kafe.” Karen tersenyum kearah mereka semua. Eomma Park tampak senang mendengarnya.

“ Aigoo Nak, kau harus mengajariku membuat spaghetti panggang.”

“ Tentu saja eomma.”

“ Aku tak lapar.” JungShin mendekat dan melempar serbet lalu pergi lagi sambil menghentakkan kaki dan berguman, lalu mereka melihat JungShin menaiki kuda dan berderap kembali kerumah.

“ Apakah aku tadi mengatakan sesuatu yang salah ?.” tanya Karen sambil menatap punggung JungShin yang menjauh..

“ Terkadang JungShin memang agak sulit dimengerti. Abaikan saja dia .” kata JongHyun. Ia tak dapat menahan seringainya yang menurut Karen aneh. Kemudian Karen juga melihat YongHwa mengerdipkan mata ke arah istrinya. Sementara para eomma cekikikan seperti anak kecil. Aaahh keluarga yang aneh guman Karen dalam hati.


tbc

7 comments:

  1. Onni,, buruan lanjutin yaaa :)

    ReplyDelete
  2. wow jungshin ya...udah muali nakal nih...kkkk tapi keren kissu di atas kuda heheheh. lanjuuuuuuuuuuuuuuuut onn

    ReplyDelete
  3. @haru .. segera posting ... :)

    @hanna .. jungshin kemaren ngambeg adegan romatisnya ko 'kalah' ma jonghyun hyung .. ixixixix .. akhirnya dengan berat hati onni kabulkan permintaannya ... :P

    ReplyDelete
  4. ah jungshin mah ga ada bedanya sama minhyuk, main sosor bibir cewek aja deh kekekeke..
    lanjut eon

    ReplyDelete
  5. omooo Shiniee so sweaaattt ... :)
    oniiii nggak pingsan nih wkwkwkwkw ... (lebih mikir perasaan author yg panaaaaasss) .. mian onnii ... ixixixix

    lanjutannya di tunggu on

    ReplyDelete
  6. @mpeb ... laahh kan minhyuk dan jungshin satu turunan .. jd samalah kl urusan yeoja .. ixixixi

    @ hyukiee ... kok tau onni panas dingin sampe nyaris pingsan pas ngetik adegan romantisnya ... ixixixix :P

    ReplyDelete
  7. Hik Hik Hik Hik Hik
    #nangis tersedu2#
    g rela Oppa nyium yeongja lain selai diriku

    wah Oppa Jung Shin jadi mirip Minhyuk
    suka nyosor n kehilangan kendali

    eonni lanjutan'a jangan lama2 y di tungguin nech

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'