Friday, June 10, 2011

The Last CNBLUE Bachelor [Chapther 7]

Author: @Eonn1k4D / facebook / blogspot
Rating : T
Genre : Romance
Leght : Chapthered
Cast
Lee JungShin
Karen Michelle
OtherCast
Kang Min Hyuk
Jessica
Pernah diposting di: http://eonnik4d.blogspot.com
Disclamer : Seri terakhir dari Bachelor CNBLUE .. Plot kali ini bukan aseli milik author karena imajinasi sudah tercemar dari banyak novel yg dibaca.  Selamat membaca dan jangan lupa koment ya :)
Note : chapther 1, chapther 2 , chapther 3chapther 4chapther 5chapther 6         
           BACHELOR CNBLUE series
           I Think .. I Love You [ Jung Yong Hwa story 1-6 ]
           Love You ... Baby [ Lee Jong Hyun story 1-9 ]
           Is there any LOVE for me ? [ Kang Min Hyuk story 1-8]
           The Last CNBLUE Bachelor [Lee Jung Shin story] 




Karen mengatakan pada diri sendiri dimanapun tempat tinggalnya tidaklah penting. Ia akan baik-baik saja tinggal di apartemen sederhana yang terletak didaerah kumuh ini, karena hanya apartemen ini yang dapat disewanya perminggu sebelum menentukan langkah selanjutnya. Dengan cepat ia mengenyahkan rasa bahagia saat tinggal bersama keluarga Jessica.

Pagi hari Karen sengaja berangkat kantor lebih awal agar dapat mempersiapkan diri siapa tahu JungShin menghendaki penjelasan. Namun saat memasuki ruangannya ia tak yakin akan kesiapannya saat memandang JungShin yang bersandar di meja kerjanya.

“ Kurasa lebih baik kau tutup pintu itu Karen jika tak ingin pembicaraan kita didengar orang lain.” kata JungShin begitu Karen melangkah masuk. Karen melakukan yang diminta JungShin dan berpura-pura santai saat duduk di kursinya.

“ Pagi JungShin-ssi.”

“ Apakah malammu menyenangkan Karen ?.”

“ Ne, gumawo.”

“ Dimana kau melewatkan malam ?.” JungShin menggunakan nada santai yang tak sesuai dengan percikan amarah yang nampak di matanya.

“ Di tempat tidurku sendiri.” Karen melipat tangannya.

“ Lucu .. Kupikir tempat tidurmu ada dirumahku. Dan kukira kau sudah membayar sewa untuk tiga bulan kedepan. Kau ingin uangmu dikembalikan ?.”

“ Ani.. Aniyo.” Karen berhenti sampai disana. Sebenarnya Karen membutuhkan uang itu kembali karena ia tidak memiliki banyak tabungan untuk dihabiskan tapi Karen tak akan memintanya.

“ Apa yang sebenarya terjadi ?.”  Karen menatap JungShin dengan tajam

“ Kita berdua tahu JungShin-ssi. Jessica sadar dirinya telah membuat kesalahan dan menyesali kemurahan hatinya. Dan aku tidak ingin mengambil keuntungan dari hal itu …, jadi aku pergi.”

“ Kau tahu Jessica tak ingin kau pergi.” kelembutan dalam suara JungShin membuat Karen kehilangan kendali.

“ Ne, dia menginginkannya JungShin. Dia mungkin belum dapat melihat dengan jelas tapi aku bisa. Kenapa harus memberi Jessica tekanan lebih banyak karena dia bermurah hati. Aku akan menulis pesan meminta maaf karena pergi begitu saja.”

“ Dan seperti itukah kau ingin meninggalkan semua ini ?.”

“ Ne.” hati Karen mulai terasa sakit mendengar kelembutan JungShin.

“ Tolong keluarlah aku masih bayak pekerjaan.” yang membuat Karen lega JungShin akhirnya berdiri. Tubuhnya yang tinggi , ramping dan tampan wajahnya dimata Karen membangkitkan kerinduan tak tertahankan yang tak ingin lebih dalam diselami.

“ Oke, aku akan pergi. Tapi ini bukan akhir segalanya. Jessica berhak menerima lebih daripada itu.”


***


JungShin tahu ucapannya terakhir tadi menyakiti Karen. Ia bisa melihat di mata yeoja iyu. JungShin merasa tak enak tapi Karen memakai perisai tak kasat mata yang membuatnya sulit meraih yeoja itu. JungShin menelpon beberapa rekannya di Yonsei untuk mengecek latar belakang Karen. Dan memang benar yeoja itu lulusan sana malah meraih predikat terbaik di angkatannya.

Sedikit terlupakan tentang latar belakang Karen karena JungShin harus bergabung dengan KimSoa sunbae dan Karen menghadapi sidang pertama kasus mereka. Jam – jam berlalu hingga sore menjelang malam

“ Kerja bagus rekan-rekan. Kurasa keputusan hakim besok akan memenangkan kita.” kata KimSoa sambil menyalami Karen dan JungShin setelah mereka bertiga kembali ke kantor.

“ Kita tim yang hebat sunbae.” jawab JungShin dan KimSoapun berlalu setelah berbincang sejenak lalu mendahului mereka untuk pulang.

“ Kita makan siang dulu Karen. Makan siang yang terlambat atau makan malam yang terlalu awal.” ajak JungShin

“ Selamat malam JungShin-ssi.” kata Karen tak menjawab ajakan JungShin dan berlalu menuju lapangan parkir. JungShin menjejeri langkah yeoja itu dengan cepat.Tiba-tiba Park ahjussi keluar dari ruangannya.

“ Kalian bertengkar ?.”

“ Ani, kami sedang berdiskusi sedikit tentang sidang tadi. Bukankah begitu jagiya.” kata JungShin sambil merengkuh bahu Karen.

“ Hmm baiklah, anyeong.” kata Park dan berlalu dari hadapan mereka.

“ Tadi benar-benar nyaris.” desah JungShin

“ Aku sudah bilang kau tak perlu melanjutkan sandiwara ini lagi, dan aku bukan tanggung jawabmu.” Karen menarik diri dan mulai berjalan melalui koridor.

“ Apakah kau akan membuatku mengikutimu ?.” tanya JungShin tajam. Karen berhenti dan berbalik

“ Untuk apa kau mengikutiku ?.” JungShin tak percaya keluguan yang ia lihat di mata yeoja ini

“ Mungkin karena aku mengkhawattirkanmu. Aku ingin memastikan kau aman.” Karen langsung tertawa mendengarnya.

“ JungShin-ssi, umurku 27 tahun seorang yeoja dewasa. Kalau aku dalam keadaan tidak aman itu sepenuhnya kesalahanku. Tak ada hubungannya denganmu.” Karen berbalik dan mulai masuk mobil. Mungkin yeoja ini bukan tanggung jawabnya namun malam ini ia ingin mengetahui dimana yeoja ini tinggal dan apakah itu aman.

JungShin mengikuti mobil Karen yang berhenti di sebuah toko swalayan dan tak berapa lama keluar dengan membawa sedikit kantong belanjaan. Apakah dia kekuranagn uang atau memang porsi makannya sedikit ?. JungShin ingin membelikan banyak bahan makanan tapi pasti Karen tidak akan menerimanya. Karen adalah wanita mandiri.

JungShin merasa berat untuk pulang kerumah setelah mengetahui dimana Karen tinggal. Kawasan itu sangat rawan dan apartemennya terlihat kumuh. Dalam perjalanan kembali ke peternakan JungShin berusaha memikirkan pilihan-pilihan yang akan membuat Karen kembali hanya demi untuk keamanannya.



Saat bergabung dengan keluarga MinHyuk untuk makan malam, JungShin langsung berkata.

“ Hyung, kau tak bisa menguangkan cek itu.”  MinHyuk yang sedang mengunyah makanan seketika berhenti.

“ Aku memang tak beriat untuk menguangkannya kok.”

Ada apa Shin ?. Kau terlihat kesal.” tanya Jessica.

“ Dia tinggal di apartemen kumuh hampir ambruk yang sewanya perminggu. Dia hanya membeli beberapa bahan makan yang hanya memenuhi setengah kantong. Tadi siang dia juga tidak makan dan tak mau kutraktir makan.”

“ Apa kau bilang padanya kami tak akan menguangkan cek itu.”

“ Sudah, tapi dia bilang MinHyuk berhak untuk itu karena bukan kesalahan kalian dia pergi dari rumah ini.”

“ Apakah dia akan baik-baik saja ?.” tanya Jessica cemas. JungShin angkat bahu

“ Menurutku dia tak berada di tempat yang aman, tapi aku tak tahu bagaimana cara untuk mengubah keadaan ini. Aku tak punya hak untuk melindunginya.”

Jessica berdehem setelah suasana hening di dapur.

“ Aku tadi siang menemui Junwo ahjussi pengacara appa.”

“ Dan … ?.” JungShin menunjukkan ketidak sabarannya.

“ Dia memang pernah mendengar tentang eomma Karen dan bahkan nama Karen Michelle tercantum dalam surat wasiat itu. Hanya saja Junwo ahjussi tidak dapat menemukan Karen saat pembacaan surat wasiat. Jadii …” Jessica menggantungkan jawabannya dan melirik kedua pria yang menatapnya tajam.

“ Dia adikmu yaebo ?.” MinHyuk menegaskan.

“ Ne, tapi aku tak tau bagaimana cara untuk memberitahukan hal ini kepadanya. Onew oppa juga sudah setuju untuk menyerahkan bagian warisan itu.”

“ Telpon saja dia, dan suruh datang kemari. Kurasa lebih nyaman kalian berbicara dari hati ke hati” usul MinHyuk. Jessica tersenyum mendengar usul suaminya. JungShin juga ikut lega mendengar penjelasan itu. Berarti Karen memang benar-benar anak Han DongJo ahjussi yang notabene adik tiri Jessica dan Onew.

“ Baiklah, nanti aku akan tanya Onew oppa kapan kami bertiga bisa bertemu.”

 ***

“ Karen ada telpon dari ny Jessica, apakah kau akan menerima atau menolak seperti biasanya ?.” tanya Juniel seketaris biro yang kebetulan menerima telpon.

“ Aku akan menerimanya dari ruanganku.” kata Karen. Berulang kali dia sudah menolak telpon dari Jessica. Tak bisa dihindari memang harus dihadapinya.

“ Anyeong eonni. Ini Karen, mianhe aku kemarin dulu pergi tanpa berpamitan padamu.”

“ Gwecana Karen. Aku dan Onew oppa ingin bertemu dengan mu. Apakah kau ada waktu siang ini ?.” tanya Jessica. Karen dapat erasakan ada sesuatu yang penting sehingga Jesica dan Onew ingin menemuinya.

“ Waeyo ?.” Jessica mengabaikan pertanyaan Karen.

“ Kami menunggumu di Cheri’s CafĂ© nanti jam 1 siang. Jangan terlambat ya.” Jessica menutup telpon sebelum Karen sempat menberi jawaban. Ada apa ini, pasti JungShin tau sesuatu guman Karen penasaran.

Karen bergegas ke ruangan JungShin dan bertanya pada seketarisnya yang duduk di depan apakah JungShin ada didalam karena pintu ruangan JungShin tertutup rapat.

Ada masuk saja. JungShin –ssi sedang tidak menerima tamu kok. Apalagi kau kan calon istrinya, masa kau tak boleh menemuinya.” Karen mengucapkan terima kasih. Berita pertunangan pura-pura itu ternyata sudah menyebar di seluruh kantor. Park ahjussi memang bermulut besar.

Saat Karen masuk dia melihat JungShin bersandar di ujung meja kerjanya menunggu.

“ Apa ada masalah ?.” tanya JungShin

“ Apa yang membuatmu berpikir aku ada masalah ?.” Karen balik bertanya.

“ Karena kau memutuskan untuk menemuiku. Kau kan selama ini selalu menghindariku.”

“Selama ini aku sibuk .” JungShin tersenyum mendengar jawaban Karen. Memang sejak kemenangan di kasus pertama tentang pelecehan itu biro ini namanya langsung meroket dan kasus yang dibebankan kepada para jaksa menjadi lebih banyak. Tiap haripun JungShin bisa bekerja hingga larut malam, tak terkecuali Karen. JungShin menyadari itu.

“ Jadi bagaimana perkembangan kasusmu ?.”

“ Baik. Kau sendiri JungShin ?” JungShin tersenyum licik seolah tahu sesuatu alasan Karen datang ke ruanganya.

“ Cukup basa basinya Karen. Katakan saja apa tujuanmu kemari.”

“ Jessica eonni barusaja menelponku. Aku minta maaf padanya soal kepergianku tempo hari yang tidak berpamitan. Dan dia bilang hari ini akan mengajakku makan siang bersama Onew oppa juga.”

“ Itu bagus.” ujar JungShin datar-datar saja.

“ Jadi ada apa ?.”

Ada apa ? …  maksudmu apa Karen ?”

“ Kau pasti tahu sesuatu JungShin-sii. Aku akan menemui Jessica eonni dan Onew opp, tapi aku ingin siap menghadai apa yang akan terjadi. Kupikir … kupikir kau dapat memberiku peringatan awal terlebih dahulu.” JungShin menghampiri Karen dan menepuk lembut  bahunya menenangkan.

:” Karen,… Jessica dan Onew tak akan menyakitimu apapun yang terjadi. Pergilah makan siang bersama mereka. Oke.” Karen menatap JungShin dengan sangsi apakah ucapan namja itu benar adanya. Seakan tak dapat menahan diri JungShin menarik Karen dalam pelukan dan menciumnya.

Karen tak bermaksud membalas namun ciuman ciuman singkat yang selama ini di berikan JungShin. Namun yang satu ini telah membangkitkan minatnya, sungguh menggoda tapi Karen sudah bertekad tidak akan terpengaruh.

Begitu bibir hangat JungShin menyentuh bibirnya, tekad Karen langsung buyar. Lengan kuat JungShin memeluknya dan Karen merasakan kombinasi rasa aman dan cinta. Dua emosi yang jarang ia temukan dalam hidupnya.

“ Kita … kita tak seharusnya melakukan ini .” bisik Karen menarik diri dari bibir lapar JungShin.

“ Ne, kita harus melakukannya.” guman JungShin , tatapannya terpaku pada bibir Karen yang sedikit bengkak. Kemudian JungShin meraih Karen lagi, kali ini lebih mendesak menarik yeoja itu kedalam ciuman yang lebih dalam.

Karen tidak dapat berpikir atau memprotes apapun kecuali rasa mulut dan lidah JungShin. Ia dapat tinggal dalam pelukan JungShin selamanya. Tapi selamanya tidak dapat terwujud karena mereka disela suara keras …

“ JungShin bisakah kau …..” Park ahjussi melangkah masuk ruang kerja JungShin. Karen berusaha melepaskan diri dari pelukan JungShin tapi namja itu tetap memeluknya. Park membeku menatap keduanya

“ Aku ingin membicarakan salah satu kasus denganmu … setelah kau punya waktu.” sindiran tajam Park sebelum keluar dari ruang JungShin

“ Kasus yang mana ?.” Tanya JungShin

“ Kasus HanJun .”

“ Baiklah , aku akan berada di kanrormu dalam waktu 5 menit.” kata JungShin dan menatap pungung atasannya.

“ Kau baik-baik saja?.” tanya JungShin sambil mengecup kening Karen. Sentuhan lembut itu nyaris tak dapat Karen tanggung.

“ Kita tak seharusnya melakukan ini.”

“ Waeyo ?.” pertanyaan JungShin membuat Karen terkejut.

“ Kita bekerja ditempat yang sama. Kupikir kita sudah memutuskan …”

“ Ahaa soal ini lagi. Aku tak mau mebicarakannya. Sudahlah kau pergi makan siang bersama Jessica saja. Kita bicara lagi nanti.”  potong JungShin kembali mengecup sekilas pipi Karen sebelum keluar ruangan.

***

“ Itu dia datang .” bisik Jessica saat melihat Karen berjalan menghampiri kafe tempat mereka akan bertemu.

“ Tenanglah sister.. jangan tegang begitu. Lihat wajahnya juga tegang dan waspada seperti kau.” kata Onew sambil menyesap kopinya. Jessica melirik sebal oppanya yang selalu saja menganggap enteng segala masalah.

“ Anyeong …  Jessi eonni. Onew oppa.” sapa Karen saat menghampiri meja Jessica.

“ Silahkan duduk Karen. Kau mau pesan makanan apa ?. Disini Chicken Phong saus Almond enak sekali lho.” tawar Onew santai. Jessica mendelik kearah oppanya yang cengar cengir itu.

“ Baiklah aku pesan itu saja.” kata Karen tak peduli apa yang dipesan toh ia tak akan lama ada distu untuk menghabiskan makanannya. Begitu pelayan meninggalkan meja mereka Karen memandang kearah Jessica dan Onew. Tahu dan siap akan  apapun yang akan di katakan kedua bersaudara itu.

“ Eheemmm .. aku minta maaf  Karen karena telah membuatmu sedih saat mengajakmu untuk bertemu pengacara appa tempo hari lalu. Tapi kenapa lalu kau pergi dari pertenakan Karen ?.” kata Jesica.

“ Soal keabsahanku sebagai anak han DonJo itu tidak penting lagi eonni. Tolong lupakan aku pernah bertanya tentang hal ini pada kalian.” jawab Karen tanpa emosi di raut wajahnya.

“ Junwo Ahjussi bilang kau benar anak appa. Appa dan ibumu bertemu saat appa sekolah di Jepang selama 4 tahun untuk mengambil spesialis bedah torax. Dan bahwa eommamu adalaahh seorang ..…” Jessica tak sanggup melanjutkan ucapannya

“ Wanita penghibur eonni … dan mereka sempat hidup bersama sampai appa kembali ke Korea. Dan sejak itu kami tak pernah mendengar keberadaan beliau lagi .” lanjut Karen datar. Onew tertegun mengamati sosok Karen yang tenang itu.

“ Jadi kau sebenarnya sudah tahu dengan pasti akan hal ini ?.” Jessica menegaskan dan Karen membenarkan dengan hanya anggukan kepala.

“ Tapi .. tapi kenapa saat kau datang ke peternakan hanya bilang ingin mengenal appa saja dan bukannya langsung memberitahu kami bahwa kau benar anak appa. Aiishhh …” Karen hanya gelengkan kepala tak menjawabnya.

“ Karen , kami ingin kau menjadi bagian dari keluarga kami. Kau memang keluarga kami.”

“ Tidak juga eonni. Kita hanya dialiri darah yang sama dari appa. Kita bukan sebenarnya keluarga.” kata Karen kaku. Onew tersenyum mendengarnya

“ Karen, … kita adalah keluarga. Aku menyadari bahwa begitulah appa di saat mudanya. Aku tak membenarkan sifatnya yang seperti itu. Kau tahu , aku juga baru mengetahui keberadaan Jessica saat kami sudah sama-sama dewasa. Selama ini appa menyembunyikan Jessica dari kami. Aku dan eommaku. Namun Jessica tetap bagian dari keluarga. Begitu juga kau Karen.” kata Onew sabar.

“ Ne, .. Karen. Kau adalah adik kami, bagaimanapun keadaannya.” kata Jessica.

“ Aniyo … Aku datang ke peternakan hanya ingin memastikan keadaan appa, apakah dia baik-baik saja. Aku tak tahu jika dia sudah meninggal. Dan aku hanya ingin mengetahui bahwa … bahwa dalam diriku juga mengalir hal – hal yang baik. Aku ingin mengenal anggota keluarga disisi positif, tidak seperti sisi negatif dari pihak eommaku.” Karen menunduk dan saat terngadah air mata membasahi pipinya.

“Aku bersyukur bahwa appa adalah orang baik. Dan kalian berdua juga orang-orang baik. Ini hadiah yang sangat berharga untukku. Tapi aku bukan anggota keluarga karena aku dibesarkan tidak setara dengan kalian.” Jessica menggenggam jemari Karen.

“ Bagaimana kau dibesarkan tidak menjadi masalah bagi kami Karen. Dan kami juga akan membagikan warisan yang menjadi hakmu. Junwo ahjussi sudah menerangkan bahwa memang ada bagian warisan appa untukmu….”

“ ANI … ANIYO .. aku tak menginginkan uang itu. Aku tidak mau eonni.” pekik Karen seraya bangkit dan berlari keluar kafe sebelum dapat dicegah.

***

JungShin hanya memakan sandwich untuk makan siangnya. Ia agak khawatir dengan pertemuan yang sedang dilakukan Jessica, Karen serta Onew. JungShin tak yakin bagaimana reaksi Karen jika mengetahui Jessica dan Onew berniat membagi warisan mereka. Entah bagaimana JungShin berasumsi Karen akan menolak pemberian itu.

Terdengar ketukan dipintu dan munculah Jessica dan Onew dengan tampang yang kusut. Tebakannya benar hanya dengan melihat tampang keduanya

“ Apa yang terjadi?.” desak JungShin. Jessica dan Onew menghempaskan tubuh di sofa ruangan JungShin.

“ Kami tak makan apa-apa. Padahal ayamnya enak sekali.” kata Onew yang dihadiahi pelototan mata Jessica. JungShin mesem mendengar kata-kata Onew.

“ Kami menjelaskan kalau dia benar-benar anak appa. Dan kami juga berniat membagi warisan kami. Tapi … tapi dia berteriak menolak tawaran kami dan pergi.” JungShin hanya anggukan kepala tidak berkata apa-apa.

“ Apakah dia kembali kemari ?.” tanya Onew.

“ Sebentar , kutanya seketarisnya dulu.” JungShin kemudia menelpon seketaris Karen apakah yeoja itu sudah kembali dari makan siang. Jawaban yang di dapat, Karen belum kembali ke kantor dan bahkan minta ijin pulang karena sakit kepala.

“ Dia tak kembali ke kantor.” kata JungShin menyembunyikan fakta Karen ijin pulang karena sakit kepala.

“ Aku tak tahu kenapa dia begitu marah saat kami menawari sebagian warisan itu.” Kata Onew.

“ Menerima sesuatu mungkin sama sulitnya dengan memberi. Mungkin malah lebih sulit.” JungShin mendesah.

“ Ini mungkin bukan pertama kalinya seseorang memberikan sesuatu kepadanya. Ia sudah bekerja keras untuk ada diposisi ini dimana tak membutuhkan derma dari orang lain.” lanjut JungShin.

“ Ini bukan derma Shin. Ini adalah hak nya.” protes Jessica.

“ Aku tak yakin dia memahami hal ini Jess. Nanti aku akan bicara padanya, dan akan kuajak dia makan malam di peternakan nanti malam.” kata JungShin akhirnya tak tega melihat iparnya kebingungan seperti itu.

“ Baiklah. Aku berharap padamu Shin. Kutunggu kalian nanti malam di rumah.” kata Jessica akhirnya. Kemudian Onew dan Jessica pergi meninggalkan JungShin yang memikirkan bagaimana caranya membujuk Karen agar mau datang ke peternakan.

***

JungShin mendatangi apartemen yang saat ini ditempati Karen. Dia melihat mobil Karen terparkir di samping bangunan yang akan ambruk itu. Saat mengetuk pintu apartemen itu tak terdengar apa-apa di dalam seolah tak ada orang. Khas Karen guman JungShin

“ Kalau kau tak membukakan pintu Karen. Aku akan mendatangi pengurus apartemen untuk membuka pintu ini dengan kunci cadangan. Aku khawatir kau akan bunuh diri.” pintu langsung terbuka dan Karen menjulurkan kepalanya.

“ Kau gila ya. Aku tak mungkin bunuh diri.” gerutu Karen kesal. JungShin tak menggubris omelan Karen dan memusatkan perhatiannya pada mata Karen yang bengkak dan pipinya yang pucat.

“ Kau bilang pada seketarismu kalau kau sakit? Ayo kita ke dokter.”

“ Ani…aku istirahat saja nanti juga baikan.” tolak Karen. JungShin menghela nafas tenang

“ Kau mau membicarakan hal ini padaku ?.” keprihatinan mewarnai suara JungShin.

“ Itu bukan urusanmu.” elak Karen.

“ Kenapa tidak ?. Kita kan .. berteman.” tanpa mengatakan apapun Karen menutup pintu tapi JungShin cepat-cepat menyelipkan kakinya dan pintu itu menghantam sepatunya yang bersol tebal.

“ JungShin … Kita tidak berteman bahkan tak begitu saling mengenal. Kita hanya teman satu kantor. Kau tak perlu mengurusiku lagi.” sambil berkata seperti itu Karen mencoba menutup pintu namun JungShin mendorong pintu itu hingga terbuka. Tenaga seorang namja lebih kuat dari pada yeoja. Dengan pasrah Karen mundur kebelakang membiarkan JungShin masuk dan menutup pintu dibelakangnya.

“ Aku sudah janji pada Jessica dan Onew untuk berbicara padamu.”

“ Aku tidak meminta uang warisan itu. Aku menolaknya.” desis Karen.

“ Aku tahu jagiya. Onew dan Jessica hanya ingin kau menerima hakmu. Itu saja.” Karen tersentak saat JungShin mendekat dan menumpukan tangannya di bahu.

“ Kalau begitu tak ada yang perlu dibicarakan lagi.”

Ada .. Jessica dan Onew tak ingin kehilangan keluarga Karen.” mata Karen mulai mengerjap-ngerjap cepat berusaha menahan lebih banyak air mata yang siap menetes mendengar ucapan JungShin

“ Aku .. aku tidak setara dengan mereka JungShin-ssi. Aku tak dibesarkan dengan selayaknya oleh eommaku. Aku .. aku ..” kata-kata Karen mulai terbata-bata. JungShin mengangkat dagu Karen agar yeoja itu menatapnya

“ Menangis bukan hal yang buruk Karen. Menangislah jika itu membuatmu lega.” begitu JungShin selesai bicara airmata Karen mengalir dengan deras. Dengan penuh kasih JungShin memeluk Karen yang sesenggukan.

“ Eomaku seorang wanita penghibur JungShin. Dia pelacur yang  menemani appa selama 4 tahun tinggal di Jepang. Mereka tidak menikah, aku anak haram … aku.”

“ Sstt ttt tidak ada anak yang terlahir haram didunia ini Karen. Kau harus mengerti itu. Semua anak terlahir suci.” bisik JungShin menenangkan isakan Karen didadanya. Hatinya ikut nyeri membayangkan kehidupan seperti apa yang dialami Karen sewaktu kecil. JungShin tak ingin memikirkannya.

“ Kalau kau sudah tenang, aku ingin mengajakmu makan malam di peternakan. Jessica mengundang kita. Kau mau kan ?.” Karen menegadahkan mukanya dan menatap JungShin.

“ Tapi .. tapi .”

“ Tidak ada tapi-tapian. Jessica ingin bertemu denganmu. Berbaik hatilah padaku, jika kau tak menemui Jessica dia pasti akan sedih dan menangis. Kau tahu jika Jessica menangis maka MinHyuk hyung akan sedih dan uring-uringan. Buntutnya aku yang kena imbasnya. Apa kau tak kasihan padaku ?.” kata JungShin mencoba melucu dan senyum Karen muncul disudut bibirnya.

“ Baiklah aku akan datang kepeternakan nanti malam.” putus Karen akhirnya.

“ Kau akan kujemput sepulang kantor.” kata JungShin.

“ Tidak usah JungShin, aku naik mobil sendiri saja. Nanti kau kerepotan jika harus mengantarku kembali kekota lagi.”

“ Ani, kau kujemput sepulang kantor. Oke.” kata JungShin yang dijawab anggukan kepala pasrah Karen.

“ Baiklah, aku kembali kekantor. Kau istirahatlah.” kata JungShin sambil mencium kening Karen sebelum keluar apartemen. Karen termangu melihat pintu yang tertutup didepannya. JungShin namja dengan masa depan gemilang, mampukah aku meraihnya dan keluarga yang didepan mata akankah mereka juga menerimaku guman Karen sebelum berbaring kelelahan.


tbc

14 comments:

  1. asiiiik jungshin dah mulai suka karen tuh kekekek
    lanjuuuuuut onn :)

    ReplyDelete
  2. omooo jungshin lembutnya .. :)
    authornya pasti cemberut liat JS mesra ma Karen .. ixixixix *ngakak evil

    onew oppaaaa .. knapa ayam melulu yg kau pikirkan ?? <-- lirik mpeb *mana dia ?

    di tunggu lanjutannya

    ReplyDelete
  3. @sarah .. namja mana sih yang nggak tergoda ma Karen ? .. hehehe

    @hyukieeeeeeee .. tau ajaaaaa yeeeee authornya manyun melulu kalo JS mesra2an ma yeoja .. hahahaha :P

    ReplyDelete
  4. annyeong gue readers baru nih .. kaget ada ff jungshin disini (ngebut baca dr part awal dech)

    eonnii biasnya JungShin ya ? .. *kita bersaing* hehehe
    di tunggu lanjutannya

    ReplyDelete
  5. @bunnygirl .. annyeong juga cingu

    ehh eehh ... apaaaaaaaaaaa bias JS juga ???
    MARI KITA BERSAING SECARA SEHAT ... #Halaahhh ... hehehehe

    gumawo ya sudah suka ff ini
    lanjutannya ditunggu yak :)

    ReplyDelete
  6. sesek baca part yang ini.... -..- ....
    tapi aku rela kan deh, lanjutkan eonn... :)

    ReplyDelete
  7. meleleh ngebayangin jungshin selembut ituuuuu... >,<

    ReplyDelete
  8. @haru .. beneran nih relaaa .. *authornya nggak rela* ... ixixixix :P

    @princess .. coklat kale meleleh .. yumiiee emang Shin semanis dan selembut coklat .. ahahaaii

    All gumawo sudah suka .. bow bow :)

    ReplyDelete
  9. Terinspirasi dari cerita harlequin ya?

    ReplyDelete
  10. "bibir lapar jungshin"!!!!!
    ternyataaaaaaa,,,,,,

    dah g bisa berkata2 nih!!!! Lanjut aja yeee

    ReplyDelete
  11. ga bisa bayangin klo jungshin ngomong selembut itu. karen suka, yeeeee
    lanjut eon

    ReplyDelete
  12. @sari .. Iya terinpirasi dari sana juga :) penggemar HQ juga ya ?.. cerita HQ membuat khayalan nglantur kemana2 hehehehe

    @biuti .. lapar kan harusnya makan yak ? .. :P

    @mpeb .. bias sendiri harus di lembutin lah biar romantis getuu :)

    ReplyDelete
  13. Iyak, aku punya bertumpuk2 koleksi novel HQ di kamar. Iya seh kadang ampe ngayal kemana2 tapi langsung di skip ^^ . Tapi terbukti ceritanya romantis semua. Awalnya seh belum nyadar, lama2 baru baru ngeh.
    Tapi klo cn blue di masukin ke cerita persis sm yang ada di HQ, makin tambah jauh aja kali ya ngayalnya. Hags hags.
    Fighting ya sista.. Klo lagi stres suka baca blog ini sambil dengerin lagunya cn blue agar terlupakan sejenak. ^^

    ReplyDelete
  14. @sari .. kebetulan karakter awal JungShin di bachelor CNBlue udah gue cast jd lawyer .. trus pas giliran nulis FF jatah JS terispirasi berat HQ .. makanya gue tulis disclamer Plot bukan aseli milik author .. :)

    selamat menikmati FF di blog ini yaaaa :)

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'