Monday, June 13, 2011

Let's Try 3: Saranghae [chapter 9]


Author: kang hyeri (@mpebriar)


Rating: PG17


Genre: romance


Length: chaptered


Cast:
  • Lee Jonghyun CNBLUE
  • Choi / Lee Hyeri [fiktif]
  • Park Gikyoung [fiktif]
Other cast:
  • Jung Yonghwa CNBLUE
  • Kang Minhyuk CNBLUE
  • Lee Jungshin CNBLUE

Disclaimer: this' my own plot


Masalah foto, anggap aja Gikyoung itu mukanya mirip Seunghun FTI ;)
Happy reading..


TING TONG! TING TONG!

Hyeri terpaksa menghentikan aktivitas kerjanya –dia menjadi seorang sistem analis di sebuah perusahaan di bidang komputer-, beranjak dari tempat duduk dan berjalan ke arah pintu. Tanpa melihat layar interkom, Hyeri langsung membuka pintu rumahnya –rumah milik Gikyoung-.

KLEK!

Betapa terkejutnya Hyeri begitu mengetahui siapa tamu yang kini sedang berdiri di hadapannya.

“Annyeong!”

Hyeri tak mampu menjawab salam sang tamu.

“Hyeri-ya, kau bengong?” sang tamu melambaikan tangannya tepat di depan wajah Hyeri.

“Jonghyun? Bagaimana kau tau rumahku?”

“Kau pikir aku akan membiarkan kau pergi sendirian? Aku juga penasaran di mana kau dan Gikyoung tinggal.”

“Ah, kau mengikutiku tadi?”

Jonghyun mengangguk seraya tersenyum dengan kedua lesung pipinya.

“Boleh aku masuk?”

“Hah? Eh... silahkan!”

Hyeri memundurkan tubuhnya sendikit, bermaksud memberi Jonghyun jalan untuk masuk.

“Kok sepi? Mana Gikyoung dan Hyunri?” tanya Jonghyun sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang pertama kali dia datangi.

“Mereka sedang pergi ke supermarket, membeli kebutuhan sehari-hari.”

“Owh! Keluarga yang harmonis!” seru Jonghyun.

Hyeri mendengus kesal lalu berjalan menuju dapur. “Kau mau minum apa?” teriak Hyeri.

“Apa saja!”

Hyeri membuka kulkas dan mengeluarkan botol jumbo yang berisi jus jeruk instan yang dibelinya tiga hari yang lalu. Hyeri menuangkannya ke sebuah gelas besar, namun ditengah-tengah dia berhenti karena seseorang memeluknya dari belakang secara tiba-tiba.

Jantung Hyeri berdebar-debar dengan cepat dan dia juga bisa merasakan debaran jantung Jonghyun yang tidak kalah cepatnya. Sudah lama sekali dia tidak merasakan pelukan seorang Jonghyun.

Jonghyun mengeratkan pelukannya. Hyeri ingin sekali menggenggam tangan Jonghyun yang kini bersarang di atas perutnya. Tapi ada sesuatu yang mengganjal sehingga dia membiarkan tangannya sendiri menggantung bebas.

“Bogoshipo, jagiya! Nomu nomu nomu bogoshipo!”

Bisik Jonghyun mesra tepat di telinga Hyeri, mampu membuat darah Hyeri berdesir hebat. Wajahnya memerah seketika. Kata-kata yang mampu membuat Hyeri melambung tinggi.

“Mianhae untuk yang tadi siang, jagi, aku sudah bicara kelewatan padamu. Sekarang tolong bilang padaku kenapa kau tidak memberitahuku kalau dulu kau sedang mengandung anakku?” tanya Jonghyun yang masih setengah berbisik di kesunyian.

“A..aku..”

“Sudah lah! Aku nggak mau mendengarkan alasannya. Yang jelas aku sudah tahu kalau Hyunri adalah anak kandungku.”

Jonghyun kembali mengeratkan pelukan yang sempat kendur. Dagunya menempel di bahu Hyeri. Jonghyun menghirup dalam-dalam aroma tubuh yeoja yang sangat dicintainya itu.

“Kau masih suka pakai sabun beraroma strawberry rupanya. Aku rindu sekali dengan aroma tubuhmu, jagi!”

Wajah Hyeri kembali bersemu.

Jonghyun membalikkan tubuh Hyeri hingga dia bisa menatap wajah merah Hyeri. Hyeri menundukkan wajahnya karena tidak berani menatap wajah Jonghyun sedekat itu. Ujung bibir Jonghyun terangkat, tangannya meraih ujung dagu Hyeri hingga mata mereka bertemu.

“Kau masih mencintaiku, jagi?” bisik Jonghyun.

Hyeri tidak mampu menjawabnya. Andai Jonghyun bisa mendengar apa kata hati Hyeri saat ini, pasti dia akan senang bukan kepalang.

“Kau tidak menjawab? Baiklah, semoga ini dapat menjawabnya!”

Jonghyun menarik dagu Hyeri dengan telunjuknya, mendekatkan wajahnya ke wajah Hyeri. Mereka dengan perlahan menutup mata mereka hingga bibir mereka saling bertemu. Jonghyun melumat habis bibir Hyeri yang ternyata juga merespon. Suara kecapan permainan bibir mereka terdengar jelas memenuhi seisi ruangan yang sunyi senyap. Jonghyun sedikit menggigit bibir bawah Hyeri hingga yeoja itu terpaksa membuka mulutnya. Lidah Jonghyun menyusup ke dalam rongga mulut Hyeri dan bermain-main di dalamnya. Hyeripun melakukan hal yang sama. Tangan Hyeri mulai melingkar di leher Jonghyun dan mulai menikmati permainan yang Jonghyun berikan, jari-jarinya menyusup dan sedikit menjambak rambut ikal Jonghyun karena Jonghyun menciumnya sedikit kasar. Lama-lama bibir Jonghyun menurun dan mulai bermain di leher putih Hyeri.

“Jong...jonghyun..” Hyeri sedikit mendesah. Tangannya berusaha mendorong tubuh Jonghyun namun tidak berhasil.

Jonghyun masih asik menyesap leher jenjang Hyeri dan mulai mabuk karena aroma strawberry yang melekat di tubuh Hyeri. Sesekali dia tersenyum begitu menyadari sebuah benda yang sangat Jonghyun kenal masih bertengger di leher Hyeri. Benda yang sama juga masih bertahan di leher Jonghyun.

“Kau masih mencintaiku, jagi!” bisik Jonghyun.

Tangan Jonghyun menyusup ke dalam baju Hyeri dan mengusap-usap punggung Hyeri. Bibirnya kembali mendarat di bibir yeoja yang kini mulai terbuai.

Hingga tiba-tiba...

“Eomma...”

Suara melengking Hyunri yang berasal dari arah pintu berhasil menghentikan aktivitas Jonghyun yang sebenarnya baru saja akan memulai permainan yang sesungguhnya. Hyeri buru-buru merapihkan bajunya yang sedikit terangkat.

“Hai, kami mengganggu, nggak?” tanya Gikyoung datar begitu muncul di dapur, bersama Hyunri yang sedang digendongnya.

“Mengganggu apa, Gikyoung?” tanya balik Hyeri. dia merasa canggung saat ini.

“Ani! Hanya saja hawa terasa panas, padahal pendingin ruangan nggak dimatikan!”

Jonghyun menatap tajam Gikyoung, begitupun sebaliknya.

“Jangan melakukannya di rumahku!” seru Gikyoung.

Gikyoung menurunkan Hyunri sehingga Hyunri kini berlari ke arah Jonghyun.

“Jong oppa...”

Jonghyun merentangkan tangannya, bermaksud ingin menerima pelukan Hyunri. Begitu Hyunri sudah ada dipelukan Jonghyun, namja itu menggendong tubuh kecil Hyunri.

“Yeppo, berhenti memanggil aku oppa.”

“Waeyo? Kau nggak mau jadi oppaku?” tanya Hyunri polos.

“Ani! Kau mau aku menjadi oppa atau appa?”

“APPA...!” teriak Hyunri kegirangan. Tangan kecil Hyunri memeluk leher Jonghyun dan bibir kecilnya mencium pipi putih milik Jonghyun.

“Aku appa-mu, yeppo! Maaf ya aku baru muncul sekarang!” Jonghyun membalas kecupan pipi Hyunri.

“Jinjja? Kau appa-ku benaran?”

Jonghyun tersenyum mengangguk. Telunjuk mungil Hyunri menusuk-nusuk kedua lesung pipi Jonghyun.

“Aku juga punya lubang-lubang ini seperti appa,” kata Hyunri seraya mengusap lesung pipi ayahnya. “Berarti kau benar appa-ku!”

Jonghyun sangat senang mendengar celotehan anak kecil yang sedang digendongnya itu.

Anakku, gumam Jonghyun di dalam hatinya.



“Hyunri-ya......” seru Minhyuk begitu melihat Hyunri yang muncul bersama Jonghyun di kamar hotel yang memang sedang mereka tempati beberapa hari ini. Jonghyun meminta izin pada Hyeri untuk membawanya ke hotel.

“Huaa, hyung! Kau membawa pacarmu ke hotel!” goda Jungshin.

“Ya, ini anakku!”

Jungshin menggendong Hyunri dan meletakkan tubuhnya di atas bahunya. Jungshin menggenggam kedua tangan mungil Hyunri agar tubuhnya tidak terjatuh.

“Kau tinggi sekali, oppa!” seru Hyunri.

“Yeppo, jangan panggil dia oppa. Panggil saja ahjussi!” kata Jonghyun terkekeh.

“Aniya! Aku mau manggil oppa saja pada Jungshin oppa dan Minhyuk oppa. Kecuali Yong ahjussi!”

Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin terkekeh mendengar celotehan Hyunri. Yonghwa hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

“Mian, hyung! Omongan Hyunri jangan di ambil hati ya!” kata Jonghyun.

“Ani! Bukan soal itu!”

Jungshin dan Minhyuk sadar, ada sesuatu yang penting yang ingin dibicarakan Yonghwa pada Jonghyun, maka dari itu mereka berdua membawa Hyunri jalan-jalan keluar.

“Hyung, wajahmu serius sekali!”

“Duduk di sampingku, Hyun!”

Yonghwa yang memang sedari tadi sedang duduk menggeser posisinya dan mempersilakan Jonghyun duduk di sampingnya. Yonghwa mengotak-atik laptopnya sebentar dan kemudian menyodorkannya pada Jonghyun.

“Hyung, ini...” Jonghyun terkejut melihat beberapa foto dirinya sedang memeluk yeoja di sebuah situs fancafe. Wajah yeoja itu tidak terekspose karena terbenam di pelukan Jonghyun. Tapi Jonghyun yakin sekali itu Hyeri dan itu terjadi tadi siang.

“Kau tahu, Hyun? Responnya rata-rata negatif!”

Jonghyun membaca satu per satu komentar-komentar dibawah foto-foto tersebut.

Ya Tuhan, Jonghyunku memeluk seorang yeoja. ANDWAE!!!!

Oppa, katakan kalau dia bukan pacarmu.

Siapa yeoja itu? berani-beraninya memeluk Jonghyun ku.

Habislah hidup yeoja itu!

SIALLLLL! Aku akan membencimu oppa kalau benar kau berpacaran.

Jonghyun agak terkejut melihat komentar-komentar yang sebagian besar tidak menyukai foto-foto tersebut.

“Kau nggak seharusnya bertindak segegabah itu, Hyun!”

“Mian, hyung! Aku hanya terlalu senang karena sudah menemukan Hyeri!”

Mereka berdua terdiam cukup lama, terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Kau sangat mencintainya, kan?” tanya Yonghwa tiba-tiba, memecah kesunyian yang telah mereka buat.

“Iya, hyung. Aku sangat mencintainya!”

“Sebaiknya kau selesaikan semua ini! Lebih baik kau berterus terang pada masyarakat tentang sesuatu yang telah kau sembunyikan selama ini!”

“Tapi hyung... Kau lihat kan komentar-komentar mereka? Aku takut mereka akan pergi dari kita.”

“Hyun, itu hanya komentar-komentar sebagian kecil dari seluruh fans kita dan kita nggak tahu bagaimana tanggapan yang lain. Aku tahu mungkin saja ini akan berdampak pada CNBLUE. Tapi aku, Minhyuk dan Jungshin sudah pasrah pada apa yang akan terjadi nanti. Kita ini keluarga, Jonghyunnie, bukan hanya sekedar rekan kerja. Kami sayang padamu dan kami tentu ingin melihat kau bahagia. Kasihan juga Hyeri, terus menyembunyikan identitasnya. Aku yakin dia pasti menderita sekali.”

“Tapi CNBLUE...”

“Tenang saja! Sudah kubilang selesaikan masalah ini. Aku merasa yakin para fans akan tetap setia dengan kita walaupun kebenaran telah terungkap. Mereka mencintai musik kita, Hyun, dan aku yakin mereka akan sulit untuk meninggalkan kita!”

Yonghwa tersenyum pada Jonghyun.

“Hyung, kau memang cocok sekali menjadi leader!”

Jonghyun memeluk Yonghwa yang duduk di sampingnya.

“Gomawo, hyung!”

“Cheonman! Aku hanya menasehati dongsaengku sendiri!”

Tangan Yonghwa mengusap-usap punggung Jonghyun, memberikan ketenangan tersendiri pada Jonghyun.

“Ahjussi... Cuma aku dan eomma yang boleh peluk appa!” seru Hyunri yang datang tiba-tiba. Tangan mungilnya melepas tangan Yonghwa.

“Kau cemburu ya, Hyunri? Kalau begitu kau saja yang aku peluk!” Yonghwa langsung menggendong Hyunri dan bermain-main dengan tubuh kecil Hyunri. Gelak tawa Hyunri-pun memenuhi seisi ruangan karena Yonghwa terus membolak-balikkan tubuh Hyunri. Hyunri-pun ketagihan.

Jungshin duduk di samping Jonghyun seraya tersenyum padanya. Minhyuk yang berdiri di belakang Jonghyun, menepuk-nepuk bahu Jonghyun dan ikut tersenyum, seakan memberi semangat pada Jonghyun. Jonghyun merasa sangat berterima kasih pada Tuhan yang telah mempertemukannya dengan tiga orang tersebut. Keluarganya.


***


Kali ini terpaksa mereka berempat masuk melalui pintu rahasia bandara. Terlalu banyak fans dan media massa di pintu utama. Banyak media massa? Tentu saja bukan ingin mengantarkan kepergian CNBLUE kembali ke Seoul. Mereka ingin mendengar klarifikasi Jonghyun mengenai foto-foto yang beredar kemarin.

Jonghyun membawa Hyunri ikut serta ke bandara, karena itu mereka lebih memilih masuk melalui pintu bandara yang lebih privasi. Jonghyun masih belum siap mengungkap kebenarannya saat ini.

“Jonghyun!” panggil suara seorang yeoja yang sedari tadi Jonghyun cari di ruangan VIP bandara, tempat mereka berjanji untuk bertemu. Ruangan VIP hari ini kosong dan ini membuat mereka lebih leluasa untuk bertemu.

“Eomma!”

Tangan Hyunri mengarah pada Hyeri. Hyeripun mengambil alih Hyunri dari Jonghyun.

“Mana tasmu?” tanya Jonghyun begitu menyadari Hyeri tidak membawa tas besar atau koper, hanya sebuah tas kecil yang Hyeri sampirkan di bahunya.

“Mianhae, Jonghyun! Aku nggak bisa ikut!”

“Wae? Kita bisa kembali hidup di sana bersama-sama. Bersama anak kita.”

“Ani, Jonghyun! Aku dan Hyunri hanya akan jadi pengacau!”

“Pengacau apa? Kalau kau dan Hyunri nggak ada di sisiku, justru itulah yang bisa mengacaukan hidupku.”

“Ani, Jonghyun! Kau harus sadar, kau bisa sebesar ini karena fans. Kau harus bisa mengerti perasaan mereka.”

“Jadi kau sudah mendengar beritanya?”

“Berita itu ada di mana-mana, Jonghyun! Mana mungkin aku nggak tau.”

Jonghyun menghela nafasnya. “Para fans tentu harus mengerti perasaanku juga. Bagaimanapun aku juga manusia biasa. Aku butuh pendamping! Kalian berdualah pendampingku!”

Jonghyun memeluk Hyeri dan Hyunri. Namun Hyeri mendorong tubuh Jonghyun.

“Mianhae! Jeongmal Mianhae!”

Hyeri berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh, tapi usahanya sia-sia. Hyunri hanya ikut menangis begitu melihat air mata ibunya jatuh, lalu memeluk leher Hyeri.

“Baiklah! Baiklah kalau itu memang maumu!” kata Jonghyun pasrah. Jonghyun berjalan mendekati istri dan anaknya itu, kemudian mengecup kening mereka secara bergantian.

“Aku nggak akan menyerah! Kalian harus kembali ke sisiku. Tunggu sampai saat itu tiba!”

Tiba-tiba terbersit sebuah rencana begitu Jonghyun selesai berpamitan pada Hyeri dan Hyunri.

Ya, tunggu tanggal mainnya, batin Jonghyun seraya menahan air matanya, berjalan menelusuri anak tangga yang membawanya naik ke pesawat..

-tbc-


PENDEK YA??? Ga biasanya aku bikin pendek kekekeke. Mian ya kalau di part ini kurang memuaskan #halah

8 comments:

  1. eonni, makin penasaran deh ama lanjutannya gimana, hhehe
    semangat onn, aku menanti part akhirnya, hhehe

    ReplyDelete
  2. waah belom ending ya --"
    penasaran akut nih ama endingnya.
    ayoo unnie. chapter selanutnya di tunggu (Y)

    ReplyDelete
  3. Ehem, adegan ciumannya #@?!/:; (?) Kkk :D

    Bagian terakhirnya mengharukan banget :')

    Makin penasaran sama cerita selanjutnya.. Oke, lanjutkan :)

    ReplyDelete
  4. mengharukan ... kl lagi dinas luar sehari aja eon rasanya udah kangen anak2 n suami .. apalagi sampe 4 tahun .. huuaaa tidaakkk

    huuuffttt masih harus nunggu part selanjutnya

    JANGAN LAMA2 ...:)

    ReplyDelete
  5. Adegan ciuman nya ituloh H.O.T...

    onni lanjutannya jangn lama2 aku mau tau endingnya gimana ^o^

    ReplyDelete
  6. penasaran berat nih endingnya kpan, ceritanya seru ki thor. ayo lanjut lanjut !

    ReplyDelete
  7. @mpeb onni: onn kayaknya kita sama aja deh, salahin author balik ah.... #piss
    lanjuuuut

    ReplyDelete
  8. kekekekkeeke...ampyun dah..trnyata baru skrg di Post..padahal uda bolak balik ke sini nunggu lanjutannya....=) *yah..si gikyoung buru2 dateng nih...merusak suasana....kekekekke...lanjut thor..lanjut...part 10 jangan lama2..=)

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'