Saturday, June 11, 2011

Let's Try 3: Saranghae [chapter 8]


Author: kang hyeri (@mpebriar)


Rating: PG15


Genre: romance


Length: chaptered


Cast:
  • Lee Jonghyun CNBLUE
  • Choi / Lee Hyeri [fiktif]
  • Park Gikyoung [fiktif]
Other cast:
  • Jung Yonghwa CNBLUE
  • Kang Minhyuk CNBLUE
  • Lee Jungshin CNBLUE

Disclaimer: this' my own plot


Masalah foto, anggap aja Gikyoung itu mukanya mirip Seunghun FTI ;)
Happy reading..



Jonghyun pov

Ini hari keempat kami di Jepang. Konser kemarin berjalan dengan sukses. Aku sangat senang saat para fans memejamkan mata mereka seraya mendalami bait-bait lagu-lagu yang kami lantunkan.

Hari ini manajer memberi kami libur. Bukan hanya hari ini, juga tiga hari ke depan. Syukurlah! Entah ada angin apa agensi kami memberi libur sebanyak itu. Aku lelah sekali memang. Bukan lelah fisik, melainkan batinku. Tidak ada yang kami lakukan akhir-akhir ini selain promosi album ke enam kami. Otakku rasanya mau mengempes. Aku butuh penyegaran.

Yonghwa hyung berencana pergi ke Disneyland bersama Jungshin, Minhyuk ingin keliling-keliling Tokyo dengan kamera pro miliknya, sedangkan aku ingin ke Shibuya. Sudah lama aku tidak ke sana. Hanya sekedar melihat-lihat bagiku sudah bisa dikatakan sebagai penyegaran.

Shibuya seperti Myeongdong, ramai toko di sana-sini dan juga orang-orang berlalu-lalang. Mataku terpusat pada toko-toko di sisi kiriku. Kebanyakan pakaian. Hingga aku temukan sebuah kafe bernama Let’s Try Cafe. Haha, nama yang aneh. Aku penasaran, makanya aku masuk ke dalam.

KLENG KLENG! Lonceng berbunyi saat aku membuka pintu kafe. Cukup ramai pengunjung. Akupun memilih tepat duduk yang jauh dari keramaian. Semoga penyamaranku tidak ketahuan.

[[tulisan miring, anggap lagi ngomong bahasa jepang]]

“Selamat datang! Ini pesanannya. Let’s Try!”

Aku tersenyum pada pelayan itu. kemudian aku membolak-balikan daftar menu tersebut.

Aku pesan Black Coffe dan... Caramel Soft Cake.”

“Silahkan ditunggu!”

Akupun menunggu dan tak lama pesananku datang. Tapi bukan pelayan tadi yang mengantar, melainkan seorang gadis kecil yang ingin sekali aku jumpai belakangan ini.

“Hyun-ah! Aigoo, kau jadi pelayan di sini, hah?” kataku seraya tertawa, mengambil baki yang hampir terjatuh. Masa bodo dengan kopi yang hanya tinggal setengah gelas atau kue yang bergeser dari posisi awal di atas piring kecil. yang penting aku bertemu Hyunri lagi di sini. Aku memang suka dengan anak kecil, tapi yang ini spesial.

Aku mengangkat tubuh Hyunri dan mendudukkannya di pangkuanku.

“Bogoshipo, yeppo!”

“Nado, oppa!”

Dia bicara sungguh lancar sekali. Anak pintar.

“Sedang apa kau di sini?” tanya seraya mengelus-elus pipi chubby Hyunri.

“Aku membantu appa!”

“Appa? Yang mana appa-mu?”

“Appa sedang pergi dengan eomma.”

“Kok kau nggak ikut? Nggak di ajak?”

“Ani, aku nggak mau pergi. Aku maunya di sini, aku takut oppa ke sini.”

“Jinjja? Tuhan mempertemukan kita, nak!”

Iya, mungkin saja, kan?

Hyunri sangat lucu sekali hari ini. Dress selututnya membuatnya sebagai anak tercantik di mataku. Rambutnya lurus sebahu dengan pita biru cantik menghiasi rambutnya. Kalau tersenyum manis sekali, dua lesung pipinya muncul. Dan yang membuat aku menyukainya, senyumannya mirip Hyeri.

Aku rindu sekali dengan Hyeri. Hingga sekarang dia masih hilang dariku. Aku bertanya pada mertuaku, tapi mereka sudah berjanji pada Hyeri untuk tidak memberitahukan keberadaannya pada siapapun, termasuk aku.

Mertua? Ya mereka masih mertuaku. Kami belum bercerai.

“Jong oppa, ini mobil appa!” katanya seraya menunjuk sebuah mobil yang baru terparkir di depan kafe. “Aku ke sana dulu ya, oppa.”

Dia turun dari gendonganku dan berlari keluar. Aku hanya mengamatinya dari dalam kafe, ada kaca jendela besar yang membantuku memantau anak kecil itu.

Kaca jendela sisi kiri mobil yang dihampiri Hyunri terbuka. Kurang terlihat jelas, tapi yang pasti dia namja. Tanpa membuka pintu mobil, namja tersebut mengangkat Hyunri dan memasukkannya melalui jendela. Pasti itu ayahnya.



“HYUUUUUUNG!!”

Suara Jungshin yang menggelegar membangunkan tidurku. Diapun datang menghampiriku yang tadinya sedang menikmati indahnya kota Tokyo melalui balkon kamar hotel di lantai 27, dan akhirnya aku malah tertidur.

“Kau berisik, Jungshin!” gerutuku.

“Kau nggak akan percaya dengan apa yang kami lihat tadi, hyung!”

“Lihat apa? Hantu? wajahmu pucat begitu!”

“Bahkan hantu tidak lebih menyeramkan. Tadi kami melihat Hyeri!” jawab Yonghwa hyung yang tiba-tiba muncul.

Hyeri? DIA DI JEPANG? Saking terkejutnya aku terlonjak dari dudukku.

“Hyeri, hyung? Choi Hyeri? istriku?” tanyaku seraya mengguncang bahu hyung. Ayo hyung bilang iya, ayo!

Yonghwa hyung mengangguk, juga Jungshin.

“Lalu?” tanyaku lagi.

“Lalu apa, hyung?”

“Kalian nggak samperin? Aish!”

“Kita tadi berusaha ngejar, Hyun! Tapi Disneyland hari ini ramai sekali. Kami kehilangan jejak mereka.”

“Mereka?”

“Iya, Hyeri nggak sendiri, hyung! Ada Gikyoung dan seorang yeoja kecil yang pernah kita temui di bandara beberapa hari lalu.”

“Mworago? Yeoja kecil? maksud kalian...?”

Yonghwa hyung dan Jungshin mengangguk dan berkata serempak, “Hyunri.”

Tubuhku melemas. Untunglah ada kursi yang menopangku.

Tadi siang aku baru saja bertemu dengan Hyunri. Jangan-jangan...

“Jonghyunie, kok bengong?”

“Hyung, tadi aku bertemu Hyunri. Aku melihat mobil yang dia bilang mobil orang tuanya. Jangan-jangan yang di dalam mobil itu... Gikyoung dan Hyeri.”

Jungshin menepuk bahuku, lalu kembali masuk, diikuti Yonghwa hyung.

Aku masih merasa tidak percaya. Bagaimana mungkin aku tidak merasakan Hyeri ada di dekatku. Aigoo! Yeoja yang aku cari-cari selama lima tahun ini tadi ada di sekitarku.

Hyunri. Anak Hyeri? Hyeri dan Gikyoung?


***


Mataku kembali terpusat pada jejeran toko di Shibuya. Aish! Aku lupa di mana letak kafenya. Sebaiknya aku terus mencarinya.

Lima belas menit berlalu, tapi tetap tidak kutemukan kafe itu.

Tiba-tiba sesuatu menjalar di kakiku. Aku menoleh ke bawah dan mendapati Hyunri sedang tersenyum padaku.

“Hyun-ah!”

Aku menggendong tubuh kecilnya.

“Oppa sedang apa di sini?” tanyanya seraya mengelus pipiku.

“Aku mencarimu, yeppo!” bualku.

Kemudian Hyunri menuntun jalan menuju ke kafe kemarin. Aku melihat seorang namja dengan wajah cemas berdiri di depan pintu kafe. Wajah cemasnya berubah menjadi terkejut begitu melihatku.


Gikyoung pov


Flashback

Kehidupanku di Jepang begitu membosankan. Padahal ini baru berjalan seminggu. Tapi ini tidak akan berlangsung lama karena hari ini Hyeri akan ke Jepang. Aku tidak tau apa tujuannya kemari. Apa mungkin karena Jonghyun?

Saat menjemputnya di bandara Haneda, aku terkejut melihat beberapa koper yang di angkut dengan troli yang didorong Hyeri. Bisa dipastikan dia akan di Jepang untuk waktu yang sangat lama.



Seminggu berlalu, Hyeri terus saja mengurung diri di kamarnya –dia menetap di rumahku-. Tiada hari tanpa suara tangisannya. Aku kasihan padanya. Apa masalahnya dengan Jonghyun parah sekali sehingga dia kabur ke Jepang demi menjauhinya. Aku ingin sekali memberitahu ini pada Jonghyun, tapi Hyeri akan mengancam pergi jika aku menceritakan keadaan dan keberadaannya pada orang lain, termasuk Jonghyun. Bahkan pada Jinki pun tetap dilarang.



Kemarin Hyeri melahirkan, tapi hingga sekarang Hyeri belum juga sadarkan diri. Dokter bilang dia sangat kelelahan ditambah karena fisiknya yang kurang fit saat sedang melahirkan. Aku sudah melihat anaknya, hasil hubungannya dengan Jonghyun. Anak yang cantik, tentu karena turunan paras orang tuanya. Bagaimana ya reaksi Jonghyun begitu tahu anaknya sudah terlahir ke dunia? Eh, Jonghyun sudah tau kan kalau selama ini Hyeri sedang mengandung?



“Eomma, aku mau nonton itu!” rengek Hyunri di atas sofa.

“Andwae! Itu musik orang dewasa, lebih baik kau nonton ini saja,” sergah Hyeri seraya menyetel video Barney kesukaan Hyunri. Taktik mendiamkan Hyunri ternyata sukses.

Ini bukan pemandangan pertama kalinya aku melihat Hyeri melarang Hyunri menonton acara musik. Dia takut Hyunri melihat sosok yang tidak seharusya Hyunri lihat. Ya, disini CNBLUE sangat terkenal dan musik-musik video mereka cukup sering diputar.

“Ahjussi!”

Hyunri menarik celanaku. Sejak kapan anak ini ada di sini?

“Ada apa, Hyunri?” aku mengangkat Hyunri.

“Aku bosan melihat Barney. Ajak aku jalan-jalan!”

“Jalan-jalan? Ada satu syarat!”

“Kau selalu meminta syarat kalau aku meminta sesuatu.”

Hahaha, kata-katanya mengingatkan aku dengan masa lalu.

Ah, sulit kalau bertemu dengan anak kecil sepintar Hyunri. Umurnya baru tiga tahun tapi sudah lancar sekali berbicara. Sepertinya keturunan dari sang ibu.

“Gikyoung, kau nggak ada kuliah kan hari ini? Tolong turuti kemauan Hyunri, ya? Jebal...”

“Aku belum mengajukan satu syarat!”

“Apa itu, ahjussi?” tanya Hyunri. Tangannya memainkan daun telingaku.

“Panggil aku appa dan aku akan mengajakmu bermain di Disneyland.”

“Andwae, Gikyoung! Kau bukan ayahnya. Aku nggak mau orang lain salah paham!”

“Ayo, appa! Kajja, kajja!” akupun tersenyum mendengar ajakan Hyunri.

Hyeri hanya memutar kedua bola matanya dan mendengus kesal.

“Kau bawa kunci, kan? Aku dan Hyunri mungkin akan pulang malam, mungkin sekitar jam delapan.”

“Delapan? Baguslah! Hari ini aku akan mendiskusikan materi skripsiku pada dosen pembimbingku hingga malam. Jemput aku ya nanti!”

See! Dia akan lulus strata satu hanya tiga tahun. Wajar kalau anaknya bisa sepintar ini.

Flashback end


Semua bayangan itu tiba-tiba saja muncul di kepalaku begitu melihat namja ini lagi. Namja yang kini duduk di sebrangku. Jonghyun.

“Apa kabar, Hyung?” tanyaku basa-basi. Kedua tanganku menopang tubuh Hyunri yang tak berdaya, dia tertidur karena kelelahan.

“Baik, kau?”

“Seperti yang kau lihat.”

Tatapan matanya tidak berubah, masih tajam. Entah semua orang ditatapnya seperti itu atau hanya denganku saja.

“Kau sudah kenal Hyunri rupanya? Aku nggak tahu kalau Jong yang selalu dia ceritakan adalah kau.”

“Ye! Aku bertemu dengannya di bandara. Sendirian, kehilangan ayahnya!” Aku tahu sekali maksud dari kata-katanya, dia berusaha menyindirku.

“Saat itu aku sedang... Ya, kau bilang aku ayahnya?”

“Kenapa? Kau mau menyembunyikan hubunganmu dengan Hyeri?”

Jonghyun mengira aku ada hubungan dengan Hyeri? hmm, menarik!

“Kau tahu kenapa aku menamakan kafe ini dengan nama Let’s Try?”

“Aku ngga tau dan nggak mau tau!”

“Aku melamar Hyeri dengan kafe ini. Yah, aku ingin membuatnya mencoba melupakanmu dan mencoba segalanya dari awal denganku.”

“Aku sudah bilang aku nggak mau tau!”

“Hmm, oke kalau kau nggak mau mendengar lanjutannya. Asal jangan menyesal saja nanti!”

Jonghyun mendengus kesal.

“Mana ibunya?” tanya Jonghyun, matanya mengarah pada sosok Hyunri yang tertidur pulas di pangkuanku

“Kau mencari Hyeri?”

“Siapa lagi memang ibunya? Wae? Kau cemburu?”

“Kau mau mendengar jawaban yang jujur atau tidak?”

Jonghyun kembali menatapku tajam.

“Kau tanya aku cemburu? Tentu saja aku cemburu! Hyeri sedang... ah itu dia!”

Aku menunjuk sosok Hyeri yang berdiri di belakang Jonghyun.


***


Hyeri pov


Aku berjalan tergesa-gesa ke dalam kafe milik Gikyoung hingga aku melihat dia sedang bersama seseorang yang duduk membelakangiku. Tunggu! Aku hafal sekali siapa si pemilik punggung ini!

“Hyeri sedang... ah itu dia!”

Bukan hanya Gikyoung saja yang menatapku, namja yang duduk membelakangiku juga menatapku.

Jonghyun?

Jantungku berdebar-debar. Setelah sekian lama aku menghindarinya, kini aku bertemu lagi dengan namja yang tidak ingin sekali aku lihat sekaligus namja yang sangat aku rindukan. Oh Tuhan, kenapa ini terjadi mendadak begini?

“Hyeri?”

Aku sudah lama tidak mendengarnya menyebut namaku. Ada perasaan senang sekaligus canggung yang menyelimutiku.

Aku ingin sekali bicara tapi tiba-tiba saja lidahku kaku.

“Duduklah di sini, aku akan membawa Hyunri pulang ke rumah. Nanti aku jemput, ya!”

Gikyoung bangkit seraya menggendong anakku yang sedang tertidur lalu meninggalkan aku berdua dengan Jonghyun.

Aigoo! Apa yang mesti aku lakukan?

“Hyeri-ya, duduklah!”

Jonghyun menggenggam tanganku dan menuntunku duduk di depannya. Astaga! Aliran listrik itu masih ada. Sentuhan yang sudah lama sekali tidak aku rasakan.

Sudah lama sekali aku tidak melihatnya secara langsung, lima tahun. Aku hanya melihatnya di televisi, itupun langsung aku tukar walaupun tanganku gatal ingin melempar remote televisi agar aku tidak menukar channel lain.

Rambutnya hitam panjang bergelombang, mengingatkan aku pada sosoknya saat debut di Korea dulu. penampilan yang aku suka.

“Apa kabar?” tanya Jonghyun, nada canggung terdengar jelas dari suaranya.

“Aku baik! Kau dan Junhee apa kabar?”

“Aku baik-baik saja!” dia hanya menjawab tentang dirinya sendiri. Apa dia tidak mendengar jelas pertanyaanku?

“Junhee?”

“Kenapa kau bertanya tentang dia?”

“Aku hanya mau tau saja. Hubungan kalian pasti baik-baik saja, kan?” mulutku... Aish! Pabo!

Jonghyun menatapku tajam. “Begitukah? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya, Hyeri!”

Aku tahu kalau sebenarnya Jonghyun dan Junhee tidak ada hubungan apa-apa. Aku berusaha tidak peduli tapi rasa penasaranku sangat besar saat itu hingga aku berselancar di dunia maya dan mencari berita tentang mereka berdua. Aku agak terkejut saat melihat pernyataan Junhee yang berkata bahwa dia ingin sekali meminta maaf pada orang yang telah disakitinya. Tidak dijelaskan untuk siapa, tapi aku tau itu untukku.

Tapi tetap saja itu tidak mengurungkan niatku untuk pergi menjauh dari Jonghyun. Aku ingat betul kata-kata Junhee mengenai impian Jonghyun dan aku rasa dia benar. aku tidak mau menghancurkan impian orang yang sangat kucintai. Bagiku, melihatnya bahagia sudah merupakan suatu kebahagian bagiku.

“Owh!” seruku berusaha tidak peduli. Dalam hatiku aku sangat senang.

“Hanya itu tanggapanmu? Kau sudah nggak peduli lagi denganku?”

“Peduli apa? Kita sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi, Jonghyun!”

“Ini!” Jonghyun memperlihatkan punggung telapak tangan kirinya. Di jari tengahnya masih tersemat sebuah cincin yang sangat aku kenal betul. Buru-buru aku menurunkan tangan kiriku, tapi keburu di cegah Jonghyun. Aish!

“Kau.. kau juga masih mengenakannya, jagi!”

“Lepas, Jonghyun! Dan jangan panggil aku jagi!” aku berusaha melepaskan tangannku dari genggaman Jonghyun, namun dia terus mempertahankannya.

“Katakan padaku kalau kau tidak menikah dengan Gikyoung!”

“Menikah? Dengan Gikyoung? Omong kosong apa yang sedang kau biacarakan?”

Dia mencondongkan wajahnya ke arahku, spontan aku mundur.

“Kau benar tidak menikah dengan Gikyoung?”

Aku hanya tersenyum sinis dan kemudian dia tersenyum puas.

“Lalu Hyunri? Dia anakmu dengan siapa?”

Pertanyaan gila macam apa ini? Ah iya, dia belum tau sama sekali kalau aku dulu mengandung anaknya.

“Apa maksudmu anakku dengan siapa? Kau kira aku pernah tidur dengan namja lain selain kau?” tanyaku ketus.

Kini dia yang tesenyum sinis. “Lalu kenapa Hyunri memanggil appa pada Gikyoung? Dan apa yang Gikyoung maksud dengan rumah? Kalian tinggal serumah?” sederet pertanyaan muncul dari mulut ketus Jonghyun.

Kau membuatku kesal Jonghyun!

“Ini bukan urusanmu!”

“Jelas ini urusanku! Aku masih suami sah mu, Hyeri! Aku nggak mau istriku tinggal dengan namja lain, bahkan tidur sampai menghasilkan an....”

“CUKUP!” spontan aku menggebrak meja, mengundang perhatian para pengunjung dan para pegawai yang sudah kukenal.

Akupun bangkit dan berjalan meninggalkan Jonghyun. Aku muak lama-lama dekat dengannya.

KLENG KLENG! BRAK! Aku membuka dan menutup pintu kafe dengan kasar.

Aku berjalan dengan perasaan kesal, menyusuri jalan Shibuya yang ramai orang berlalu-lalang. Tak sedikit orang yang kutabrak karena jalanku yang sembarangan.

Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang. Deru nafasnya yang tidak beraturan terasa jelas di telingaku. Wangi parfum yang sudah lama tidak kuhirup kini masuk ke hidungku, berhasil menghipnotisku sejenak.

“Lepas, Jonghyun!”

“Shiro!”

“Lepas!”

Orang-orang kini melihat ke arah kami.

“Shiro, Hyeri! SHIRO! SHIRO!”

Aku rasa orang-orang melihat kami bukan hanya karena tontonan yang tidak biasa di jalanan, tapi juga karna sosok Jonghyun yang mencolok. Seorang idol yang memeluk seorang yeoja di tengah kerumunan orang banyak. Ya, Jonghyun sang idola memelukku dan habislah dia.

“Jonghyun, orang-orang melihat kita!” bisikku pada Jonghyun.

“Aku nggak peduli!”

“Jonghyun? Mereka akan tau kau sudah punya istri.”

“Wae? Biarkan saja! Aku nggak peduli! Aku nggak mau kehilangan kau lagi Hyeri!”

“JONGHYUN!” aku berteriak, membuat Jonghyun kaget. “Kau tau kenapa aku pergi darimu? Aku nggak mau mengacaukan impianmu, Jonghyun! Aku nggak mau merusaknya! Sekarang pergilah!”

Jonghyun menatap mataku lekat-lekat. “Kau pergi hanya karena itu? Oh, Hyeri!” Jonghyun memelukku lagi dan entah kenapa aku membiarkannya. “Dulu musik memang impianku, tapi sejak ada kau, kaulah impianku. Dan aku nggak ingin meninggalkan impianku lagi.”

Benarkah itu, Jonghyun?


Jonghyun pov


“Kau dari mana saja, hyung?” tanya Minhyuk begitu aku baru saja masuk ke kamar hotel.

“Shibuya.”

“Sudah bertemu dengan mereka, hyung?” kini dongsaengku yang kedua bertanya.

Aku hanya mengangguk lemas.

“Mereka benar-benar menikah?” tanya Jungshin dan Minhyuk serempak.

“Aku mau menghirup udara segar!”

Aku melenggang ke arah balkon tanpa memperdulikan pertanyaan dongsaengku barusan. Sesampai di balkon, aku langsung merebahkan tubuhku di kursi santai.

Aku senang sekali akhirnya aku bisa menemukan belahan jiwaku. Aku berhasil menemukan yeoja yang selalu kucari sejak lima tahun yang lalu. Dia... dia di Jepang. Aish, pabo kau Jonghyun! Aku sudah sering ke Jepang tapi kenapa baru sekarang aku bertemu dengannya.

Aku sangat senang saat melihat cincin pernikahan kami masih melingkar di jari manis tangannya. Dan aku cukup senang mengetahui fakta kalau dia tidak menikah dengan Gikyoung. Tapi Hyunri? Anak mereka?

Yah, persetan dengan semua itu. Aku tidak peduli Hyeri sudah tidur dengan namja lain atau tidak. Aku sudah terlalu mencintai Hyeri. Aku akan menerimanya apa adanya. Aku akan menganggap Hyunri sebagai anakku sendiri, lagipula aku juga menyukai anak itu. Yang penting Hyeri tidak jauh-jauh lagi dariku.

Cintaku terlalu buta, ya?!

Tapi aku juga tidak bisa memaksakan kehendakku. Semua terserah padanya.

Besok aku sudah harus kembali ke Korea. Aku memintanya ikut denganku. Dia belum mengiyakannya tapi aku yakin dia akan ikut pulang bersamaku dan kembali hidup di sisiku.

“Mereka tidak benar-benar menikah, kan?” tanya Yonghwa hyung yang tiba-tiba muncul lalu duduk di kursi sampingku.

“Mereka nggak menikah, hyung! Tapi mereka tinggal serumah dan Hyunri...”

“Jangan bilang kalau kau menganggap Hyunri itu anak Hyeri dan Gikyoung?”

“Wae? Wajar dong kalau aku menuduhnya begitu!”

“Menuduh? Kau bilang begitu pada Hyeri?”

Aku mengangguk. “Dan dia marah mendengarnya. Kenapa harus marah? Harusnya aku yang marah!”

Tiba-tiba tangan Yonghwa hyung menjitak kepalaku. Akupun mengusap-usap kepalaku sendiri karena rasanya sakit.

“Apa sih, hyung?”

“Paboya! Kau bodoh, Hyun! Jelas saja dia marah. Bagaimana perasaanmu jika kau yang ada di posisi Hyeri? Anakmu dibilang hasil hubunganmu dengan yeoja lain?”

“Ya aku pasti mar... Ya! Maksudmu dia anakku?”

“Jeongmal paboya, dia itu terlalu mirip denganmu, Hyun! Kulit Hyeri dan Gikyoung nggak seputih kulit Hyunri dan dari mana lagi Hyunri memiliki kulit putih itu kalau bukan dari kau. Juga mata hitam kecoklatannya dan lesung pipinya. Sebagian dia dapatkan dari ayahnya dan itu kau!”

“Jinjja?”

“Masih nggak sadar juga? Aku, Jungshin dan Minhyuk seudah menduga-duga ini sebenarnya dari kemarin.”

Hyunri anakku? Dia anakku? Aku sangat senang!!!!!!!!

ASTAGA! Aku jadi teringat ucapanku pada Hyeri. ASTAGAAAAAAAAAAAA!!!!!!

-tbc-

12 comments:

  1. akhirnya terungkap semua kebenaran ini #halah

    wuah si onni bikin penasaran lagi -.-.... cpet ditamatin ya onn.. :)

    ReplyDelete
  2. OMO !!
    JONGHYUN PUNYA ANAAAAAAAK
    keren kak cerita......^ ^

    ...................... jangan bilang ini mau udahan ceritanya TT___TT

    ReplyDelete
  3. unnie, ff nya daebak. keren unnie. lasnjutnya jgn lama2 unnie. yak unnie ya. hehehe

    ReplyDelete
  4. akhirnya mereka bertemu jugaaaa. wahhh endingnya di tunggu bgt nih thor (Y)
    next chapter jgn lama lama ya thor #plakk

    ReplyDelete
  5. wahhh....

    hihihihi

    makin seru
    semoga mereka bersatu lagi...

    hihihi...hyunri...kebayang deh..ada anak cewek cantik kyk jonghyun *kyeoptaaaa..

    yah..kalo uda mau bahagia...jangan2 udah mau udahan yah thor??hiks.....

    keren..

    sukaaaa bgt...in FF favotritku =)

    ReplyDelete
  6. wahh curiga udah mau the end ini sihh T_T
    ga relaaaaa
    jangannn FF favorit nihh
    hahaha
    lanjutannya jangan lama2 ya unnie
    *muachh hehehe

    ReplyDelete
  7. jadi namja yang di tabrak ma jonghyun di bandara itu bukan jinki? tapi gikyoung ?
    akhirnya jonghyun ketemu ma hyeri juga ~

    ReplyDelete
  8. Huaaa, ini ff so sweet sekaligus so sad juga. Mengharukan gimana gitu :')

    Gak ketemu 5 tahun, sedih banget :'(

    Jadi ngebayangin kalo aku sama Hyun yg kayak gtu #plak

    Gak sabar baca kelanjutannya..

    ReplyDelete
  9. hmm....author ak kn jd sedih T.T hajiman daebakk....sarangta!!! ^^
    jowa jowa jowa...
    ditunggu lanjutnx

    ReplyDelete
  10. yeaaaaaah ketemu juga mereka akhirnya....
    jonghyun babooooooooooo baru sadar diakhir cerita menjelang TBC ....
    lanjut onn

    ReplyDelete
  11. walaaaaahhhh ada tbc nya (lagi asiknya baca getuuu)... huaaa penasaran tingkat dewa
    jangan lama2 posting part selanjutnya :)

    ReplyDelete
  12. aaaa telat :(

    eh baru sadar setelah kejadian terakhir sama juniel itu udah beberapa tahun ya heheh
    Gikyoung lucu deh :D

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'