Friday, June 17, 2011

Valuable Person [chapter 6]

Author: Kang Eunjin (@icicicaaa)

Rating: G

Length: Chaptered

Genre: Friendship, family, Romance, Angst (?) --a

Cast:
  • Jung Yongeun

  • Lee Jungshin CNBLUE

  • Jung Yonghwa CNBLUE

  • Lee Jonghyun CNBLUE

  • Seo Joohyun SNSD


Other Cast:
  • Kim Eunhee (fiktif)

  • Heo Chanmi co-ed

  • Kang Eunjin (author numpang nama akhirnya u,u)

  • Kang Minhyuk CNBLUE

  • Jungshin’s appa

  • Jungshin’s umma

  • Lee Hongki FT ISLAND

Note: FF ini tercipta karna author pengen banget punya abang kandung == apalagi kalau abangnya perhatian+cakep /plak. Mungkin bakal banyak chap karna author pengen juga buat ff penuh rahasia eaea tapi kayaknya gagal wk.
Mungkin pada bosen karna kelamaan, mian *bow*
Disclaimer: para artis milik yang maha kuasa, ceritanya punyaku, I don’t make money from this B) Uh, ini cerita sebenernya mau diberhentiin aja, abis miris liat komen, gak semangat lagi ;A; tapi yaudah deh, toh author cuma mau ‘latihan menulis’ juga disini^^v dan gaktau juga cara penulisannya author makin aneh abis ukk D: jadi mianhae (_ _) semoga saya bisa jadi lebih baik kedepannya v(_ _)v



Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamarku. “Ne, masuklah! Tidak dikunci!”
“Benarkah aku boleh masuk?” ternyata si brandal itu, cih apalagi ini. Sudah jam 11 malam, apa yang akan ia lakukan?
“Mau apa kau kemari?” tanyaku ketus. Dia menunduk dan menggigit bagian bawah bibirnya.
“Ya! Kalau hanya ingin mengangguku, lebih baik kau keluar!” seruku. Namun tiba-tiba saja dia berlutut dengan badan masih berada diluar pintu.
“Untuk malam ini, Jungshin. Jebal, jadikan aku sebagai hyung-mu untuk sebentar saja.”
Eh?
“Bicara yang jelas!” kataku lagi. “Berdirilah, kau bisa duduk disofaku.”
“Gomawo, aku kemari, maksudku adalah aku ingin berbicara padamu. Yah, sebagai Hyung dan dongsaeng,” aku tercengang mendegarnya. Hah, tingkah konyol apalagi ini yang direncanakannya?
“Katakanlah.”
“Aku ingin berubah. Bantu aku Jungshin! Aku mohon,” pintanya sambil mengeluarkan airmata. Jonghyun si brandal menangis? Ya ampun, pemandangan yang langka.
“Ap a pa apa yang bisa aku perbuat?” tanyaku sedikit gugup. Ini seperti bicara dengan orang yang baru ku temui saja.
“Apapun, tolonglah,” “Tolong Hyung-mu ini, dongsaengku!”
“Apa yang membuatmu tiba-tiba jadi seperti ini? Kau tahu, ini tidak seperti Lee Jonghyun.”
Dia menggigit bibir bagian bawahnya sambil menahan airmatanya yang telah banyak jatuh tadi, lalu dia menjawab pelan, “Senyum appa.”
“Hanya karena itu? Hanya karena seyum appa?”
“Ntahlah, mungkin.”
“Oh.” Kataku singkat.
“Ayolah, aku mohon. Aku harus mulai darimana?” pintanya tulus.
Aku lalu beranjak dari tempat tidurku. Ku bentangkan kedua tanganku lebar.
“Mulailah darisini, Hyung.” Ia menatapku. Awalnya ia ragu, namun ia langsung berdiri dan memelukku. Tangisannya pecah.
“Mianhaeyo, dongsaeng.” Katanya sambil terisak. Aku hanya tersenyum. Ternyata di balik keliarannya, ia punya hati yang sangat lembut. Baru tahu aku sekarang kalau hidup yang ia lalui sangat berat, ia hanya bingung akan dirinya sendiri. Bingung ketika dia dihadapkan pada dua pilihan, tetap selalu tersenyum walaupun hatinya sakit atau mengeluarkan semua emosinya walaupun sebenenarnya hati kecilnya tak menginginkan itu. Seharusnya daridulu aku sadar, tidak semua orang bisa bertahan ditengah tidak-harmonisnya-keluarga sepertiku. Ia hanya butuh perhatian dan kasih sayang lebih. Dan seharusanya daridulu aku juga harus sadar bahwa orang ini butuh seseorang disampingnya. Orang ini, Lee Jonghyun, Hyungku, yang sedang menangis dibahu dongsaengnya yang jahat pada hyung nya ini.
*.*.*
Jung Yongeun’s POV
“Yongeun, maksud pesanmu tadi malam itu apa?” tanya Jungshin tiba-tiba setelah menghadangku untuk masuk ke gerbang sekolah. Aku hanya diam, dan bersiap mengambil langkah agar bisa melewatinya. Tapi dia selalu berhasil menahan jalanku.
“Kau bisa membaca kan Jungshin?”
“Yongeun, kita harus membicarakan ini baik-baik. Aku ini punya hati Yongeun, jangan kau permainkan begitu saja!” Jungshin mengucapkannya dengan tulus, aku penasaran seperti apa ekspresinya saat ini, tapi bagaimana caranya, sedangkan daritadi aku hanya menunduk, aku benar-benar tidak bisa menatap matanya.
“Ya! Jawab Yongeun, kapan kau bisa menjelaskan semuanya? Jangan hanya diam!” kini dia sedikit membentakku. Oppa, aku harus berbuat apa?
“Mianhae, aku harus mengerjakan PR ku, permisi,” kataku sambil berusaha lagi untuk menerobosnya. Berhasil. Bukan karna aku mendorongnya, tapi Jungshin sendiri yang membiarkanku lewat.
Aku berjalan dengan cepat, kuarahkan pandanganku ke jendela ruang guru. Disana ada bayangan Jungshin yang sedang menatap sayu kepergianku. (bahasa orang meninggal ini perasaan =_=)
*.*.*
Seo Joohyun’s POV
“Eomma membelikanku banyak gaun malam yang mahal kemarin, kalian harus liat nanti,” Eunhee bercerita panjang lebar tentang barang-barang yang dikirimkan eomma nya dari amerika. Aku hanya mengangguk-angguk sambil menyeruput jus jerukku. Aku mulai bosan dengan semua cerita-ceritanya yang tidak berguna. Sedangkan Chanmi terus menanyainya dengan antusias.
“Waaw, aku tidak sabar ingin melihatnya. Jadi ceritanya kau sudah baikan dengan eomma-mu?”
“Haha, seperti biasa Chanmi.” Jawab Eunhee enteng. Eunhee memang sering dimarahi eommanya, tapi tetap saja uang dan segala kebutuhannya terpenuhi. Kalaupun kemarin ia bertengkar dengan eommanya sampai menangis, dia akan cepat melupakannya jika hadiah-hadiah sudah berdatangan dari luar negeri. Benar-benar gadis aneh.
“Tidak ada tempat lagi, Yongeun, jadi kita harus makan dimana?” samar-samar aku dengar suara Eunjin yang berbaur dengan keributan kantin.
“Eh, disana ada yang kosong,” itu suara Yongeun. Ternyata mereka mengambil tempat duduk yang berada dibelakang kami.
“Yongeun, aku kemarin bertemu dengan namja itu lagi. Di restaurant tempat kita berdua biasa makan, ya ampun dia makin tampan saja.”
“Eunjin, kau mulai lagi! Hahaha lalu lalu?”
“Kau tahu, aku mendengar chingu-nya memanggil nama namja keren itu.”
“Jinjja? Siapa namanya?”
“Jonghyun, Lee Jonghyun!” tiba-tiba aku dengar suara orang yang terbatuk-batuk, sepertinya tersedak.
“Yongeuniee, gwenchanayo? Kau ini kenapa? Baru menyebutkan namanya saja kau sudah memuntahkan minumanmu, bagaimana kalau kau bertemu dengannya langsung? Mungkin kau sudah pingsan ditempat.”
“Eunjin! Coba kau sebutkan ciri-ciri namja itu!”
“Andwae! Kau mau mendekatinya juga ya? Ya! Kau kan sudah punya Jungshin.”
“Aniyoo, sebutkan saja Eunjin! Ini penting!”
“Aish gayamu seperti tukang introgasi saja. Dia itu cukup tinggi, kira-kira 182 cm lebih. Dia punya lesung pipi yang bisa membuatku mati ketika dia tersenyum, rambutnya ikal kelihatan keren sekali! Hmm, aku tidak tahu dia punya abs apa tidak, soalnya waktu itu dia pakai jaket kulit warna hitam layaknya anggota motor brandalan, tapi mana mungkin namja yang punya wajah sepertinya ternyata perampok.” (pertama, Eunjin nya centil bgt =_= kedua, itu rambut zaman kapan yg disebutnya? =_= ketiga, penting apa abs disebut-sebut? =_= keempat, ini kenapa authornya malah ngomentarin si Eunjin =_= /abaikan)
“M m mwo? Kenapa persis sekali dengannya? Seingatku kemarin dia juga memakai jaket hitam waktu pulang kerumah.”
“Maksudmu siapa Yongeun? Kau benar-benar aneh.”
“Lupakan kata-kataku tadi! Eunjin, apa dia, apa dia sedikit mirip dengan Lee ahjussi? Maksudku, appa nya Jungshin?”
“Omona! Kau benar! Kalau dipikir-pikir mereka mirip, bahkan mirip sekali hahaha, kenapa bisa kebetulan ya? Apa ini tandanya jodoh, omona~” kudengar Eunjin berbicara semangat sekali. Ntah kenapa rasanya aku ingin mendengar cerita mereka, terlebih saat Eunjin mengatakan nama yang mirip dengan nama namja itu, namja sialan, mantan namja chinguku!
“Sssttt, tidak bisakah kau memelankan suaramu?”
“Habisnya aku senang sekali saat aku sadar kalau dia mirip Lee ahjussi. Mwo? Apa jangan-jangan dia hyung nya Jungshin?”
“Yaa!! Pelankan suaramu!!”
“Mianhae hehe, kenapa sih? Bagus kan kalau nanti kita jadi ipar?”
“Astaga Eunjin, pertama, dia saja belum kenal kau bagaimana caranya kau jadi istrinya nanti? Kedua, aku sudah putus dengan Jungshin!” Mwo? Yongeun dan Jungshin putus? Untung saja Eunhee sedang sibuk memamerkan hadiah yang diberikan ibunya. Kalau dia dengar, mungkin saat ini aku sudah ada dihadapan Yongeun bersama mereka berdua.
“Jinja? Aigo, kenapa bisa??!!”
“Ini sudah ketigakalinya aku memperingatkanmu untuk memelankan suara, Kang Eunjin!”
“Hehehe, sekali lagi mianhae, tapi waeyo?”
“Nanti kita bercerita dirumahmu oke? Disini terlalu berbahaya. Karna kau sahabatku, aku akan menceritakan semuanya. Aku juga butuh solusi Eunjin. Dan ini, juga berkaitan dengan namja bernama Lee Jonghyun itu. Saranku, kau jangan menyukainya ya? Lee Jonghyun itu jahat! Dialah dalang dari semua ini. Oppa ku bahkan punya masa lalu yang buruk dengannya,” deg. Apa Yongeun sudah tahu semuanya? Tentang hubunganku, Yong oppa, Hongki oppa, dan namja sialan itu? Sepertinya aku harus segera menjelaskan semuanya pada Yongeun.
“Jujur, aku belum bisa menerima saranmu Yongeun, tapi akan kudengar ceritamu dulu nanti.”
*.*.*
Lee Jungshin’s POV
“Ya! kenapa kau melamun?” aku tersentak setelah mendapati namja ini menepuk pundakku.
“Minhyuk, kau mengagetkanku. Aku sedang dilema, aku mau cerita hyukkie,” ucapku dengan memasang tampang aegyoku (author kejang-kejang).
“Bahasamu dan tampangmu sungguh menggelikan! (author ngakak) Cerita apa? Punya masalah dengan Yongeun lagi? Kan sudah kubilang kalau dalam hubungan datangnya masalah kecil itu wajar.”
“Ini bukan masalah kecil lagi. Kami putus Minhyuk. PUTUS!”
“MWO? Alasannya?”
“Sampai sekarang dia belum bicara apa-apa.”
“Hmm, tunggu beberapa hari Jungshin. Aku rasa dia butuh sendiri dulu, perempuan memang begitu Jungshin, mereka sulit ditebak. Hingga waktu yang tepat datang, baru kau tanyakan semuanya.”
“Mau sampai kapan Minhyuk? Berapa hari lagi?”
“Kau yang sabar makanya! Semuanya butuh proses shin-ah, ” jawab Minhyuk yang kini juga memasang tampang aegyo-nya (author ngences) .
“Bahasamu dan tampangmu jauh lebih menggelikan!” ucapku sambil meninggalkannya sendirian.
“Shin-ah, tungguuu~” Minhyuk malah memper-ekstrim (?) tampang aegyo-nya. (author melayang).
Ah, kata-kata Minhyuk ada benarnya juga, tapi tidak menyapa Yongeun selama beberapa hari bukanlah hal yang mudah bagiku.
*.*.*
- Author’s POV –
Jonghyun menunggu dengan gelisah didepan gedung sekolah yang cukup megah ini. “Payah, mau menjemput dongsaeng sendiri tapi malah tidak tahu kapan dia pulang,” omelnya dalam hati.
Kriiing
Bel sekolah yang berbunyi membuat Jonghyun tersenyum. Dia berlali kecil kearah gerbang. Namun sialnya, setibanya di gerbang ia malah diserang segerombolan anak sekolah yang berjalan keluar. Membuat Jonghyun berkali-kali tertabrak dengan mereka.
“Aww mianhae,” ucap seorang yeoja –salah satu orang yang menabrak Jonghyun-, ia menunduk, merasa sangat bersalah pada Jonghyun.
“Hei tidak perlu minta maaf, kan aku yang salah karna berdiri disini,” balas Jonghyun sambil tersenyum tipis.
“Ah kalau begitu gamsahamnida,” kali ini yeoja itu menghadap Jonghyun, ekspresi mukanya langsung berubah saat itu juga.
“Eh, Seohyun?”
“A a aku harus pergi, sekali lagi mianhae,” kata yeoja itu –Seohyun- tergagap dan langsung pergi.
“Ya! Seohyun! Tunggu dulu!” teriak Jonghyun, namun sayang yeoja itu sudah naik ketas mobil yang sepertinya dikendarai oleh supir pribadinya.
“Hyung? Wah, kau menjemputku? Ah terharu sekali rasanya,” Jonghyun menoleh kearah suara, ternyata Jungshin.
“Jungshin, aku batal menemputmu, pulang sendiri saja ya aku ada urusan. Bye~” Jonghyun menaiki motornya dan laangsung mlesat pergi.
“Biasanya juga aku pulang sendiri kan? Aneh!”
Tentu saja omelan Jungshin tidak terdengar oleh Jonghyun, ia terus memacu motornya mengejar mobil merah mewah didepannya. Mobil Seohyun,
“Setidaknya aku harus tau rumahnya dulu!”

- TBC -

pertanyaannya: haruskah saya berhenti sampai disini? T----T

6 comments:

  1. lanjutin aja ca.. aku masih setia kok.
    di sini kebanyak silent reader TT__TT

    kependekan ca, huaaaaaaa #garukgaruktembok

    ada authornya numpang eksis

    jonghyunnya akhirnya sadar #sujudsyukur bisa ya org sadar karena senyuman.
    yongnya kasian ga nampil

    mesti lanjut

    ReplyDelete
  2. Lanjutkan aja onn.. mskipun aku baru komen sekarang tpi.. aku jnji nnti komen yg lainnya...:)

    ReplyDelete
  3. akhir'a sekian lama q menunggu kelanjutan chapter'a datang jg,,,,,dah kangen ama jungshin nih!!!!!
    omoooo abang jonghyun mau berubah!!! bagus222
    aq siap membantu mu bang!!!!

    author lanjuttttttt

    ReplyDelete
  4. Aduh, pingin Yongeun cepet-cepet balikan sama Jungshin. Kasian juga Jungshin ga tau apa-apa.


    Terusin ya Cha. Meskipun masih banyak yang ga komen. Aku suka, udah menunggu-nunggu lanjutan ff ini.

    Ayo, Cha. Jangan sedih kalo banyak yang ga komen. Aku juga pernah merasakannya kok, sedih banget karna dikit komennya. So, lanjutin ya, lanjutin.

    ReplyDelete
  5. ica, awal part ini aja aku sudah sedih bacanya ._. ditambah lagi backsoundanya lagu stay nya big bang lambah mewek aku ._.

    lanjut ya ca. aku nungguin ff mu ini loh.
    bagus dan keren ca XD

    ReplyDelete
  6. akhirnya tayang juga part ini ... lanjuuuttt #setia juga lho

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'