Wednesday, June 22, 2011

[AL] Love Line Do Not Cross (part-4]




Author: Pulippul
Rating: PG
Genre: Family, Romance
Cast:
  • Jung Yonghwa CNBLUE
  • Jung Soo Yeon/ Jessica SNSD
  • Seo Joo Hyun/ Seohyun SNSD

Other Cast:
  • Lee Jungshin CNBLUE
  • Han Ajumma (fiktif)
  • Im Seulong 2AM (numpang nama)
  • Kim Chae Rim (fiktif)

Note: mianhanda readers lanjutannya lama banget, maklum author sibuk kuliah! Yasudaaa…selamat membaca dan jangan lupa kritik/saran sangat ditunggu ^^




Author POV
Yonghwa menggesek kartu pada sebuah alat dan pintu terbuka otomatis #mianhae author g tau nma alatx...
“oppa...” panggil Seohyun, gadis itu berdiri didepan pintu sementara Yonghwa sudah masuk lebih dulu, merasa dipanggil ia menoleh. “apa kita hanya berdua?” tanya Seohyun masih pada posisinya, Yonghwa menoleh knan-kiri.
“ye, wae?” Yonghwa heran. “aish!” seperti menyadari sesuatu laki-laki itu segera menarik Seohyun masuk, yang ditarik hanya pasrah. “aku namja baik-baik dan tidak akan mencelakaimu”, katanya, Seohyun pun masuk dan mengganti sepatunya dengan sandal selop.
“lalu...kenapa kau mengajakku ke apartemenmu?” tanyanya setelah meletakkan tas di sofa.
“aku ingin kau membuat spagetti special untukku”, jawab Yonghwa, Seohyun mendengus. Hanya untuk itu? Batinnya. Dengan enggan ia melangkah menuju pantry, mencari bahan-bahan untuk memasak spagetty.
“wua~ benar-benar tidak ada makanan instan, apa dia memasak makanannya sendiri?” gumam Seohyun saat takjub melihat isi kulkas #beda jauuuuuhh ma keadaan di dorm cnblue!
“ah paling juga membuat bibimbap!” kali ini gumamannya lebih keras.
“mwo? Bibimbap? Ada apa dengan bibimbap?” tanya Yonghwa yang sudah ada dibelakang Seohyun.
“ah ani...” kata Seohyun.
“perlu bantuanku?” Yonghwa menawarkan diri.
“ne! Bisakah kau memasaknya sendiri?” kata Seohun galak.
“andwe! Kau harus memasaknya untukku!” balas Yonghwa galak, Seohyun mendengus kesal. Aish jeongmaaaall............!!!

“sepertinya kau tidak memasaknya setulus hati?” kata Yonghwa setelah menelan kunyahan pertamanya, Seohyun mengerutkan kening. “rasanya sedikit berubah”, lanjutnya.
“ne, aku memang memasaknya setengah hati!” jawab Seohyun ketus.
“ya, sepertinya kau sedang sensi padaku. Wae?” Yonghwa menghentikan suapannya.
“ani!” sangkal Seohyun. “oppa, bibirmu sudah tidak apa kah? Sepertina kau mengunyah tanpa masalah?” ia mengalihkan pembicaraan.
“aku sudah memberinya obat”, jawab Yonghwa smbil menarik-narik ujung bibir kirinya. “seohyun-ah katakan padaku apa yang kau keluhkan pada Jungshin ssi”, kata Yonghwa dengan mulut penuh spagetti.
“shireo!”
“marebwa!”
“shireoooo!”
“marebwaaaaa!”
“shireo shireo shireo!!!” Seohyun duduk berbalik memunggungi Yonghwa, laki-laki itu meletakkan piringna begitu sja keatas meja dan tiba-tiba menarik lengan Seohyun kuat lalu mencium bibirnya. Seohyun terbelalak, ia menatap mata Yonghwa yang terpejam tepat didepn matanya. Apa ini yang bisa membuatmu mulai melihatku oppa? Baiklah...batinnya dan ia pun mulai menggerakkan bibirnya membalas ciuman Yonghwa. Untuk beberapa saat mereka larut dalam perasaan masing-masing...

“bibirmu pedas oppa!” komentar Seohyun setelah Yonghwa melepas bibirnya dari bibir Seohyun.
“kau yang membuatnya begitu pedas”, kata Yonghwa. “sekarang kau tau kan bagaimana rasanya masakanmu?” Seohyun menatap Yonghwa kesal.
“jadi untuk itu kau menciumku?”tanyanya galak, Yonghwa mengedikkan bahu dengan smirk-nya lalu beringsut pergi dari tempat itu, tanpa disadarina Seohyun telah bersiap melempar bantal kearahnya dan....BUGH! benda itu tept mengenai belakang kepela Yonghwa.
“YA!!!”
-----000-----
Seo Joo Hyun POV
Sudah 5 hari ini aku part time di cafe milik Im Seulong oppa -teman Yonghwa oppa saat di Jepang- dan itupun atas rekomendasinya! Sampai saat ini aku masih bingung antara kesal, bahagia atau berterimakasih pada Yonghwa oppa. Bhagia dan berterimakasih karena aku mendapat pekerjaan baru an sangat menyenangkan. Kesal karena menurutku pekerjaan ini seperti sebuah paksaan. Ya, Yonghwa oppa yang memaksaku untuk tidak menolak tawarannya! Aish...
“seohyun-ah, kau masih ingin beljar masak hari ini?” tanya Chae Rim eonni, aku menghentikan kegiatanku mengelap meja.
“ne eonni, kau luangkan sore ini?” oya, dan satu lagi aku bisa privat memasak gratis dengan rekan kerjaku ini, dia benar-benar baik hati...#author juga mau...^^
“mianhae Seohyun-ah aku ada janji dengan seseorang, lagipula bukankah kau masuk kuliah sore ini?
“ah ne, aku lupa! Hm...naeil ottokhe?” tanyaku.
“oke, jam 6 sebelum kau mulai bekerja. Bagaimana?” aku mengangguk lalu dia pmit untuk memenuhi janjinya.
-----000-----
Lee Jungshin POV
Sudah 1jam aku menunggu disini. Hhhh...sampai kapan ya aku akan setia menunggunya seperti ini? SeoJoo Hyun, aku sudah mengenalnya sejak duduk di bangku SMP, kita dekat dan mulai menjadi teman akrab. Jung Soo Yeon, aku mengenalnya sejak SMA kami bertiga satu sekolah dan saat itulah cinta segitiga itu dimulai...
-flash back-
5 tahun yang lalu....aku –seperti biasa- mengajak Seohyun pulang dengan sepedaku. Dia barusaja keluar dari ruang olahraga bersama Soo yeon, mereka berjalan menghampiriku.
Ciiiittt.....sebuah motor besar berhenti tepat didepan kami, sipengendara melepas helmnya dan tersenyum.
“annyeong...” sapanya pada kami, “ayo Soo kita pulang!” katanya sambil memberikan helm pada Soo Yeon.
“oppa, kau menjemputku? Keren!!!” ya, Soo Yeon yang biasa diantar jemput oleh mobil hari ini dijemput oleh seorang namja yang dia panggil oppa. “Seohyun-ah, Jungshin-ah aku pulang dulu yaaa...” pamitnya.
“ne, josimhaseyo...” kataku sebelum motor itu melaju pergi.
“kajja kita pulang!” ajakku pada Seohyun yang sedari tadi bengong.
“Jungshin-ah...namja itu...sepertinya aku menyukainya...”
-flash back end-
Jung Yonghwa, laki-laki itu adalah cinta pertama Seohyun. Ya, Seo Joo Hyun, gadis yang aku sukai menyukai kakak sahabatnya dan masih menyimpan perasaan itu sampai sekarang! Apa gadis itu tidak peka padaku? Bukankah aku yang selalu ada mendengar keluh-kesahnya, aku yang selelu tersenyum bahkan tertawa saat dia mengumbar kebahagiaannya, juga ikut menangis saat ia sedih....#aish istilah...istilah ya readers, jungshin kan tak cengeng!
Tuhan...andai bintang jatuh sore ini, aku mohon...agar cintaku tidak bertepuk sebelah tangan...jebal!!! #hahaha jungshin percaya ma bintang jatuh? Author ja kagakk!!! #plakk
“Jungshi-ah!!!” panggil seseorang membuyarkan lamunanku.
“Seohyun-ah”, aku tersenyum melihtna berlari menghampiriku.
“mianhae, sekarang kita jarang bertemu. Aku terlalu sibuk, mian...” katanya dengan napas terengah-engah.
“gwenchna...., oh ya apa kau sudah makan siang?” tanyaku, ia mengangguk.
“Jungshin-ah, kau tau aku sudah mendapat pekerjaan baru?”
“A, jinja?”
“jinja!” ia tersenyum, “aku bekerja di kafe BADA, didaerah Dungdaemun”, katanya.
“wa~ chukkahae!” seruku bahagia.
“kau tidak ingin mengunjungiku disana?”
“hm...akan kuluangkan waktuku untuk melihat-lihat kesana, mungkin lusa?” jawabku ragu.
“aku tunggu! Kajja kita masuk, sepertinya Goo seonsangnim sudah datang”, ajaknya sambil menarik tanganku.
-----000-----
Author POV
Namja jakung itu duduk sambil meneguk kopinya perlahan, bukan menikmati tapi tampaknya ia gelisah. Gelisah karena sesuatu yang dipirkannya saat ini. Ia terus melihat jam tangannya sambil sesekali melirik waitress yang sibuk melayani pelangganna. Harus kukatakan hari ini dan ditempat ini kah? Batinnya bimbang.
“oke, aku harus tenang”, gumamnya. Terlihat sang waitress berjalan kearahna sambil tersenyum.
“10 menit lagi shifku habis”, bisikny saat lewat disamping nmja itu.
“a..ah..ne...”jawabnya gugup.

“mworago Jungshin-ah? Apa ang ingin kau katakan padaku?” tanya gadis rambut pnjang itu setelah duduk dihadapan Jungshin. Gadis itu Seo Joo Hyun, sudah mengganti seragam part timenya dengan kaos lengan pendek dan celana jeans ¾.
“kau tidak pesan minum dulu?” tanya Jungshin.
“aku sudah minum banyak didalam”, tolaknya halus. “apa yang ingin kau katakan padaku Jungshin-ah...tidak biasanya kau malu-malu?? Phali...marebwaaa...” bujuk Seohyun seakan tak sabar dengan apa yang akan disampaikan sahabatnya itu. Dia tidak tau kalau itu yang membuat Jungshin sedaritadi gelisah. Namja itu menarik napas dan melepaskannya cepat.
“Seohyun-ah...”panggilnya.
“ne?”
“Seo Joo Hyun, apa yang kau rasakan tentangku selama hampir 8th kit bertemn?” tanynya tenang. Seohyun diam sejenak.
“hm...noneun...neomu jeoheun chinguya!” jawabnya semangt.
“hnya itu?” tanya Jungshin lagi, “apa...kau tidak merasa bahwa aku menganggapmu lebih dari itu?” aku memiliki perasaan padamu, aku menyukaimu Seohyun-ah...” ujarnya datar, mencoba lebih tenang. Seohyun tersenyum sama sekali tidak terkejut.
“aku sudah menduganya sejak 2th kita bersahabat, aku pikir aku yang akan lebih dulu menyukaimu tapi ternyata perasaan itu lebih dulu timbul padamu, hehehe...” kekehnya, “tapi...sebuh prinsip yang menjaga hatiku agar tidak menyukaimu Lee Jungshin, prinsip bahwa aku tidak akan menjadikan sahabat laki-lakiku sebagai temn kencan. Kau...sudah seperti saudaraku!” paparnya, Jungshin hanya diam. “sampai aku bertemu namja yang sampai saat ini masih kucintai, aku mulai tidak pernah berpikir untuk menukaimu melebihi sebgai seorang sahabat. Mianhae...jeongmal mianhae...” Jungshin menghela napas berat.
“ne~ arasso” katanya lirih.
“gwenchanayo?” Seohyun khawatir melihat reaksi juga ekspresi putus asa Jungshin.
“ah ne, nan gwenchana”, katanya, Seohun tersenyum lega, ia membuang pandangannya keluar jendela kaca dan terkejut melihat sosok yang berdiri diluar jendela kaca besar itu –entah sejak kapan- dengan tatapan tajam kearahnya, tepatnya kearah mereka berdua. Jungshin menyadari keterkejutan Seohyun, dia pun mengikuti arah pandang Seohyun dan melihat sosok yang membuatnya kesal beberapa hari yang lalu bahkan sampai saat ini. Sosok itu memberi isyarat Seohyun untuk keluat, gadis itu langsung berdiri tapi Jungshin mencegahnya.
“cangkamanyo, apa...di tau perasaanmu?” tanyanya, Seohun menggeleng.
“dia menyukaimu?” kali ini Seohyun mengedikkan bahu.
“tapi sepertinya dia mulai melihatku”, katanya yakin. “kau bisa melepaskanku kan untuknya?” Jungshin menarik tangannya yang tadi menggenggm lengan Seohyun.
“ne, jangan hanya membutna melihtmu tapi baut dia memperhatikanmu!”
“gumawo”, kata Seohyun sambil tersenyum kemudian berlalu keluar kafe.

Jung Yonghwa POV
Aku sudah memperhatikan mereka sejak tadi tapi entah apa yang mereka bicarakan, hanya dapat kutangkap bahasa tubuh meraka dari luar jendela kaca besar ini. tapi toh mereka hanya duduk diam sambil berbincang #aigo yoooong sama ajah! Yong: biarin thor, wekk XP
Aku tidak bergeming dan terus memperhatikan 2orang yang duduk didalam kafe itu dengan tatapan tajam, sampai yeoja itu menyadari keberadaanku. Aku masih menatap meraka tajam kemudian tanganku bergerak memberi isyarat agar dia keluar. Gadis itu berdiri tapi namja itu menahan lengannya.
“aish...apa-apaan dia!” umpatku, hanya beberapa saat an namja itu melepaskan tangannya dari lengan yeoja itu, diapun berlari keluar kafe lalu melambai kearhku engn senyumnya seperti biasa.
“oppa!” serunya, aku tersenyum.
-----000-----
-TBC-

6 comments:

  1. jungshin aq kan sllu setia disini untuk mu!!!

    yongppa yg hari ini ultah maen nyosor aja ye^^

    author lanjutttttttttt

    ReplyDelete
  2. Duh, kasian juga Jungshin cintanya bertepuk sebelah tangan :'(

    Ditunggu kelanjutannya ya :)

    ReplyDelete
  3. ciee yonghwa~~~
    trus yg di perancis (perancis kan?) gimana tuh?
    lanjutt

    ReplyDelete
  4. wah~ keren.. keren..
    lanjutkan chingu!!!! :D

    ReplyDelete
  5. Annyeong.
    Mw nny ne,
    Part 1,2,3 nya mn ya?
    Aku bru bbrapa hr ne bka FF.
    Jd aku gag tau.
    Hehehe

    Thx bfre :)

    ReplyDelete
  6. WAAAAA...!!
    Aq suka yg part ini.. :) :D

    ayo yonghwa! Seohyun! Yonghwa! Seohyun! \('o')/

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'