Monday, April 11, 2011

You're Diamond (part 2 -end-)

Author: happyhanna @hannamorant

Rating: General


Genre: Romance...apa aja boleh...

Cast: Kang Min Hyuk (CNBLUE)
         Lee Kyu Na (reader)
         Jessica (SNSD)

Note: ini part terakhir ya.......semoga seneng...selamat baca deh . jangan lupa komen okay ^^



***
  Author POV
    Kyuna mengeuyk-ketukan kakinya kelantai, setiap detik rasanya sangat lama.
  “kau gugup?” seseorang datang menghampiri kyuna.
  “iya, sangat gugup” kataku saat minhyuk berdiri disampingku, dihadapanku ada sebuah pintu yang sebentar lagi akan aku masuki untuk audisi.
  Tiba-tiba tangan minhyuk mengenggam tanganku.
  “lebih tenang?” Tanya minhyuk.
  “bagaimana bisa lebih tenang kalau kau malah mengenggam tanganku begini” teriakku dalam hati, aku malah semakin gugup.
  “Lee Kyu Na” panggil seseorang dari dalam.
  “ah giliranku” kataku sambil bangkit berdiri.
  “tenang saja, kau pasti bisa” kata minhyuk sambil menyentuh kedua bahuku.
  “fighting!!” kata minhyuk, lalu kami ber high5 dan akupun berjalan menuju ruang audisi.

***
 Kyuna POV
  “akhirnya selesai juga” kataku lega dalm hati, aku membungkukan badanku memberi hormat pada ke3 juri didepanku.
  “baiklah, kami akan mengumumkan hasilnya besok” kata bu jun. akhirnya aku keluar dari ruangan dengan hati yang lebih plong.
  “bagaimana?” Tanya minhyuk langsung menyambutku
  “aku rasa, aku melakukannya dengan baik” kataku
  “tuh kan sudah aku bilang kau pasti bisa, kau pasti terpilih” kata minhyuk sambil tersenyum.
  “hmm…minhyuk….” Panggilku.
  “ne?” tanyanya
  “aku mau green tea…” kataku malu-malu
  “oh, baiklah….ayo” katanya sambil menarik tanganku lembut.

***
  Aku memasuki ruang studio. Banyak teman-temanku yang sudah berkumpul bersiap mendengarkan hasil audisi kemarin. Aku duduk disalh astu kursi, jantungku berdetak tak karuan.
  “selamat sore semuanya….kami akan mengumumkan pemeran utama pentas ballerina ini, berdasarkan yang kami nilai kemarin, akan muncul satu nama sebagai pemeran utama. Oh ya, keputusan juri tidak dapat diganggu gugat…..” ibu jun berbicara panjang lebar semakin membuatku ttidak sabar
  “baiklah, nama yang terpilih adalah…….” Aku mengepalkan tanganku kuat, dan menggigit bibirku, jantungku sungguh tidak karuan…
  “selamat kepada….Jessica Jung” sontak aku menoleh pada Jessica, rasanya aku seperti dilempar dari langit dan langsung jatuh ke tanah. Kedua lututku rasanya lemas. Aku menunduk lemas. Semua mimpi dan harapanku hilang sudah, ternyata benar aku tidak bisa apa-apa. Akupun berdiri dengan sisa tenagaku dan berjalan keluar pintu. Terdengar tepuk tangan dan beberapa teman member selamat pada Jessica, tapi aku tidak perduli.
  “hey kyuna, lihatkan? Siapa yang mendapat peran ini?” Jessica menarik tanganku paksa.
  “selamat atas kemengangmu” kataku pelan.
  “terima kasih, sekarang kau tahukan siapa aku itik buruk rupa?” tanyanya sinis.
  “sampaikan salamku pada mimpimu yang sudah hilang itu” katanya mengejeku, akupun pergi keluar studio.
  “bagaimana? Kau terpilih?” Tanya minhyuk yang kebetulan lewat di depan studio, tanpa pikir panjang akupun memeluknya dan membenamkan wajahku didadanya dan air mataku keluar begitu saja. Aku terisak….
  “gwenchana….” Katanya sambil mengusap kepalaku, rasanya dadaku sesak.
  “menangislah…” katanya sambil memelukku. Aku mendekapnya lebih erat, tidak peduli beberapa orang memperhatikan kami. Ia masih mengelus kepalaku, dan akupun terus menangis.
***
  Sekarang aku duduk di café the itu, dengan mata sembab. Segelas green tea mengepul dihadapanku, tapi aku tida ada selera. Mataku hanya tertuju pada satu titik dan nafasku terasa berat.
  “minumlah, supaya kau merasa lebih baik” kata minhyuk dideapnku, wajahnya menunjukan kalau ia sangat khawatir dengan keadaanku.
  “nanti saja” kataku dengan suara serakku
  “kau sangat terguncang, aku tahu” kata minhyuk.
  “sebenarnya aku sudah mempersiapkan hati kalau-kalau aku tidak dipilih. Tapi masalhnya aku tidak mempersiapkan kalau yang mendapat peran itu Jessica” kataku, air mataku kembali menetes. Lalu minhyuk segera menghapusnya.
  “aku bilang jangan menangis, nanti cantiknya hilang” kata minhyuk.
  “sudahlah, masih ada kesempatan lain. Tapi kau asih ingin menjadi penari baletkan?” Tanya minhyuk.
  “tentu saja…aku hanay kesal dengan kata-kata Jessica tadi”
  “baguslah, kalau kau tidak menari lagi dari mana aku bisa semangat” kata minhyuk, aku hanya diam.
  “hm… gomawo minhyuk, disaat seperti ini kau memberiku semangat” kataku pada minhyuk, ia tersenyum dan rasa sukaku padanya semakin bertambah.
  “cheonmaneyo, itulah gunanya teman, cantik” aku tersenyum mendengar minhyuk memanggilku cantik.
  “jangan panggil aku cantik terus” kataku protes
  “tapi kau tersenyumkan?? Berarti kau suka aku panggil cantik” kata minhyuk
  “ah lihat pipimu jadi merah juga…..”
***

  Hampir 2 minggu aku tidak terlalu semangat latihan balet, rasanya aku masih sedikit kecewa.
Aku pun menonton TV sambil memakan sedikit cemilan diruang TV. Tiba-tiba ponselku berdering
  “yoboseo….”
  “bisakah saya bicara dengan kyuna?” terdengar suara wanita paruh baya diujung sana
  “iya, saya sendiri” kataku
  “ah kyuna, ini aku ibu Jun” oh ternyata guru baletku.
  “ada apa? Ada yang bisa saya bantu?” tanyaku, seingatku hari ini tidak ada jadwal latihan balet
  “begini, baru saja aku dapat kabar Jessica mengalamai kecelakaan yang membuat kakinya cedera dan tidak diperbolehkan menari sampai tanggal pementasan, aku bingung mencari penggantinya, maukan kau jadi pemeran utama dalam pemantasan nanti, aku tidak tahu harus meminta siapa lagi” terdengar suara cemas ibu Jun
  “baiklah, aku akan mencobanya” kataku menyanggupi
  “sungguh? Gomawo kyuna, aku tidak tahu harus berkata apa. Sekali lagi gomawo”
  “ne, cheonmaneyo…hmm kira-kira kapan saya mulai berlatih?”
  “kalau sore ini bagaimana? Mungkin waktunya sudah mendesak tapi aku yakin kau bisa”
  “baiklah, aku akan ke studio sebentar lagi” akupun segera bersiap berangkat.
  ***

  Author POV
   “kyuna…” seseorang memanggil kyuna
  “minhyuk….” Minhyupun berlari menghampiri kyuna
  “kau latihan? Bukannya hari ini tidak ada jadwal latihan?” Tanya minhyuk
  “ah, tadi ibu Jun bilang Jessica mengalami cedera kaki, jadi aku diminta menggantikannya untuk pemantasan nanti”
  “wah, bagulah kalau begitu. Akhirnya Jessica mendapat pembalasan karena ulahnya” kata minhyuk
  “hus! Kasian dia” kata kyuna
  “mian, eh tapi kenapa kau tidak semangat begitu?” Tanya minhyuk
  “memangnya aku harus bagaimana?” Tanya kyuna
  “kau seharusnya senang, kau kan jadi pemeran utama, seperti keinginanmukan?”
  “entahlah aku harus senang atau tidak, toh aku dapat peran ini karena kebetulan Jessica cedera” kyuna tertunduk malas.
  “hey, justru ini jadi kesempatanmu menunjukan kalau kau yang sejarausnya mendapatkan peran ini dari awal. Ayo semangat…..” kata minhyuk menepuk punggung kyuna
  “gomawo minhyuk kalau begitu aku masuk studio dulu ya”
  “ok cantik, nanti aku tunggu seperti biasa okay” kata minhyuk
  “tidak usah, mungkin aku akan pulang lebih malam, aku harus latihan extra” kata kyuna
  “tidak apa-apa aku tunggu saja, justru bahaya perempuan secantik kau pulang malam-malam sendirian”
  “sungguh tidak usah, aku bisa pakai taksi, aman kan”
  “tapi…”
  “jangan membantah lagi atau akau akan marah!” kata kyuna
  “ok ok, aku tidak akan menunggu, aku pulang dulu. Dadah cantik….”

***
  Kyuna POV
  Aku berusaha mengangakat badanku lebih tinggi, dan berjinjit lebih tinggi lagi. Merentangkan tanganku dan berputar lagi dan lagi dan lagi. Aku berhenti sejenak, menarik nafas dengan susah  payah, aku menyeka kerringat diwajah dan leherku dengan punggung tanganku. aku memerhatian diriku dari cermin. Aku hanya diam memandangi cermin, melihat diriku dalam balutan pakaian balet yang sudah penuh keringat. 
  Aku tersenyum melihat diriku. Aku melirik jam, ah sudah jam 9 malam. Aku lanjutkan saja latihannya, kebetulan ibu jun mengijinkan aku memaki ruangan ini untuk latihan sendiri. Akupun mendekat kearah tape dan kembali memutar lagu pengiring, tiba-tiba kakiku terasa sedikit sakit. Aku berusaha menghiraukannya. Aku kembali ke tengah studio dan mulai menari lagi, menyempurnakan setiap gerakan.
  “ketukannya kyuna….” Kataku dalam hati mengingatkan diriku sendiri
Aku berusaha mengikuti irana dan menghafal setiap gerakan, merasakan penjiwaan setiap gerakan.
Aku kembali merentangkan tangan dan lagi lagi dan lagi aku berusaha menyempurnakan gerakanku.
  “aww…” erangku pelan saat kakiku mulai terasa sakit lagi. Akupun duduk bersila dilantai dan memegangi telapak kakiku, meminjitnya pelan mungkin ini akan membuatnya lebih baik. Tidak lama kakikua terasa normal kembali. Akupun berdiri dan memulai lagi tarianku. Sampai tiba-tiba
  “AWWWW……” kali ini kakiku benar-benar sakit. Sampaia aku jatuh dengan keras kelantai, jari kakiku rasanaya sangat kram….telapak kakiku panas…
  “ya Tuhan ada apa ini….” Kataku memegang kedua kakiku dan dengan segera aku membika sepatu baletku, ternyata 2 dari 5 kuku jari kakiku berdarah, darah segar mulai mengalir.
  “Ya Tuhan…aku mohon jangan sekarang, 1 minggu lagi aku harus pentas, jangan sampai aku terluka parah….” Akupun menccoba bangun untuk mengambil tissue ditasku saat tangan seseorang memegang tanganku lembut.
  ***
  Author POV
  Minhyuk duduk tidak tenang di atas motornya yang terparkir dibalik pohon rindang di dekat temppat parkir. Matanya tertuju pada pintu keluar studio sambil sesekali melihat jam tangannya.
  “seharusnya jam segini ia sudah pulang” kata minhyuk cemas. Seperti biasa, belakangan sejak kyuna sering latihan malam minhyuk menunggunya sampai pulang, karena kyuna tidak mengizinkan ia menunggunya sampai pulang minhyuk pun menunggu diam-diam, saat kyuna pulang dengan taxi ia membuntuti taxi itu, jika kyuna sudah sampai dirumahnya barulah minhyuk merasa tenang. Ia hanya khawatir pada kyuna,yang selalu pulang larut karena terus latihan.
  Tapi beda dengan hari ini, ia menunggu cukup lama, tapi kyuna tidak muncul juga.
  “apa aku lihat kedalam saja ya?” pikir minhyuk lalu mulai berjalan menuju pintu masuk dan menuju studio tempat kyuna berlatih.
  “ah lampunya masih tterang, pasti ia masih disana” pikir minhyuk lalu mengendap-endap menengok kedalam studio, ia tidak ingin kyuna tahu ia masih menunggunya pulang. Minhyukpun melihat dari sela pintu yang sedikit terbuka dan….
  “astaga…” minhyuk segera berkari kedalam dan memegang tangan kyuna saat ia tertatih meuju deretan kursi untuk mengambil tasnya.
  “minhyuk…kau masih disini?” Tanya kyuna, minhyuk melihat kaki kyuna yang berdarah, tanpa pikir panjang ia pun menggendong kyuna menuju kursi terdeket
  “minhyuk, sedang apa kau disini? Kau menungguku…?” Tanya kyuna.
  “diam dulu, biar aku obati dulu kakimu” kata minhyuk sambil mengeluarkan plester dari tasnya.
  “kau bawa plester?” Tanya kyuna
  “ia, aku tahu kau latihan terlalu keras, jadi aku jaga-jaga siapa tahu kau terluka” kata minhyuk sambil mengelap darah dikaki kyuna dengan tissue
  “lihat kakimu bengkak dan berdarah seperti ini” kata minhyuk
  “gwencahana….” Kata kyuna meringis menahan sakit dikakinya
  “gwencahana apanya, lihat kau saja sedang menahan sakit begitu….” Kata minhyuk mulai menempelkan plester di kaki kyuna.
  “jangan berlatih terlalu keras, istirahalah kalau kau sakit atau cedera nanti prtunjukan ini akan gagal total” kata minhyuk menceramahi kyuna, kyuna hanya tersenyum mendengar ocehan minhyuk.
  “aku hanya ingin menunjukan kalau aku bisa…” kata kyuna “kan kau sundiri yang bilang aku harus memakai kesempatan ini untuk menunjukan kemampuanku”
  “tapi tidak sampai begini juga, arasseo?” Tanya minhyuk, kyuna membungkuk dan meletakan bertopang tangan diatas lututnya, memerhatikan minhyuk yang sedang mengobati kakinya.
  “nah…selesai” kata minhyuk sambil melihat kearah kyuna. Minhyuk dan kyuna sama-sama diam mehan nafas masing-masing karena jarak wajah mereka yang terlalu dkat. Bukannya menarik diri minhyuk malah mendekatkan wajahnya pada kyuna, kyuna menutup matanya dan tak lama bibir merekapun saling bersentuhan lembut. Perlahan-lahan kyuna membalas ciuman minhyuk, tangan minhyuk mengenggam tangan kyuna.
  “saranghaeyo….” Kata minhyuk disela-sela ciuman mereka. Kyuna menahan senyumnya
  “nado….” Lalu mereka kembali mendelatkan wajah mereka dan ciuman mereka kali ini lebih dalam

***
  Kyuna POV
  Aku melambaikan tangan pada minhyuk namjacingguku sekarang, ia masih terlihat sibuk mengajar drum. Tapi ia menghampiriku
  “15 menit lagi ya, cantik” kata minhyuk sambil mencubit ujung hidungku
  “ok, aku tunggu di sini saja ya” kataku
  “ok” kata minhyuk, akupun duduk di di kursi didepan studio drum, aku mendengarkan lagu dari ipod ku saat tiba-tiba seorang wanita tinggi datang menghampiriku.
  “kyuna….”
  “sooyoung…?”
  “Jessica mencarimu, ia ingin bicara denganmu” kata sooyoung
  “bicara? Bicara apa?” tanyaku heran Jessica mncariku
  “entahlah, ia tunggu di mobilnya di parkiran” kata sooyoung,
  “baiklah, aku kesana” kataku mengikuti sooyoung.
  Sampailah aku diparkiran, terlihat Jessica duduk dikursi roda dengan kaki kanan yang terbalut perban selutunya.
  “annyeong….” Sapaku, Jessica tersenyum
  “hai” ia terdengar sangat ramah padaku, dan untuk beberapa detik ami saling diam.
  “bagaimana keadaanmu?” tanyaku memperhatikan kakinya yang masih terbalut.
  “jauh lebih baik”
  “syukurlah, semoga kau cepat sembuh”
  “terima kasih….oh ya, sebenarnya aku kesini untuk meminta maaf dan berterima kasih padamu”
  “mwo?”
  “jadi begini, aku jujur saja ya. Sebenarnya aku bermain curang dalam audisi kemarin sehingga aku yang mendapatkan peran itu” kata Jessica, wajahnya sedikit tertunduk
  “maksudmu?” tanyaku tidak mngerti
  “begini, sebenarnya ibu jun sangat mengharapkan kau menjadi menjadi pemeran utama, tapi sayang 2 juri yang lain memilih aku. Dan sebenarnya miss Beatrix memilihku karena Ia tidak enak pada kedua orang tuaku, sebenarnya kau tahu kalau miss Beatrix juga ingin memilihmu. Dan juri yang satunya, aku membayarnya agar ia memilihku. Mian…mianhae….” Kata Jessica, ia tertunduk.
  “lalu kenapa kau melakukan itu?” tanyaku
  “aku…aku iri padamu. Kau sangat pandai menari, bahkan banyak orang memuji tarianmu yang sangat indah….. dan setelah aku mengalami kecelakaan ini aku sadar mungkin peran itu bukan untukku, peran itu memang milikmu kyuna”
Aku hanya diam, aku marah padanya, tapi disisi lain aku juga kasihan.
  “beberapa hari ini aku melihat kau latihan sangat keras untuk menggantikan posisiku, aku semakin sadar kalau peran ini memang untukmu, kau berlatih dengan sangat sempurna walaupun waktunya tidak banyak lagi. Aku salut padamu” kata Jessica.
  “kau marah padaku? aku mengerti, kau pasti marah karena perlakuan jahatku padamu kan? Tidak apa kalau kau tidak mau memaafkanku, aku bisa mengerti kok”
  “tidak, aku sudah tidak marah kok. Aku memaafkanmu” kataku sambil tersenyum, bagaimanapun memafaakan seseoran itu perbuatan baik bukan?
  “sungguh….gomawo….” kata Jessica dengan senyum diwajahnya, senyuman tulus yang baru kali ini aku lihat.
  “ne~ aku harap kau sungguh-sungguh minta maaf padaku” kataku
  “iya, aku sungguh menyesal dengan semua perbuatan konyol dan kekanak-kanakanku”
  “jadi kita teman?” Tanya Jessica sambil mengulurkan tangannya. Akupun menyambut uluran tangannya.
  “gomawo…” kata Jessica
  “ah kau harus latihan kan?? Aku yakin kau pasti akan tampil dengan sempurna nanti, selamat latihan….Kyuna!!! Fighting!!!”
  Aku dan Jessica tertawa bersama….

***
  Aku memoles blush-onn dipipiku, memperhatikan diruki di cermin.
  “gaun yang cantik sayang….” Terdengar suara omma ku
  “omma….seharusnya omma duduk dikursi penonton saja, kenapa omma ke back stage?” tanyaku
  “omma hanya ingin meyakinkan kalau kau sudah siap”
  “aku sudah siap omma, hanay sedikit gugup” kataku. Omma mengenggam tanganku
  “omma yakin kau pasti bisa sayang….” Omma mengelus rambutku.
  “iya, ah sudah omma ke kursi penonton sana, nanti appa menunggu…” kataku.
  “ok, nanti omma dan appa akan memberikan tepukan tangan paling keras untukmu” kata omma lalu berlalu dibalik pintu. Akupun meluruskan kedua kakiku, dan mengatur nafasku, menghilangkan rasa gugupku. Tiba-tiba ponselku bergetar, sebuah pesan masuk
  Hyuk jagiya: annyeoooong  cantikJ sudah siap?
  Aku: sudah, tapi masih gugup. Kau dimana?
  Hyukjagiya: kenapa gugup? Aku sudah di bangku penonton
Aku: ini kali pertama aku pentas sebagai pemeran utama. Ahhh aku semakin gugup
  Hyukjagiya: apa perlu aku ke back stage dan menenagkanmu?
 Aku: tidak usah, tadi omma sudah sudah kesini….justru kau yang membuatku gugup
  Hyukjagiya: aku membuatmu gugup?? L kkkkk~
  Aku: iya…..ah sebentar lagi aku tampil
  Hyukjagiya: ok, aku tidak sabar melihat mu tampil cantik
  Aku: ahahahah, tunggu saja aksiku nanti
  Hyukjagiya: ok, saranghae…..
  “hmm kenapa kau tersenyum sendiri begitu? Pasti pesan dari minhyuk ya?” yoona muncul dari balik pintu.
  “sebentar lagi akan dimulai….ayo kita siap-siap” kata yoona…

***
  Author POV
  Lampu dipanggung menyala redup, sesaat kemudian alunan irama lembut mulai terdengar, lampupun semakin terang seiring seorang ballerina dalam balutan gaun putih mulai menari di tengah panggung. Setiap gerakannya sangat sempurna, semua mata tersihir dengan gerakannya.
  Tidak lama beberapa penari lain mucul, namun tetap saja pandangan tertuju pada penari utama. Kyuna.
  Senyum terus terukir diwajahnya, setiap ketukan ia perhatikan dengan detail. Ia berputa putar dengan sempurna, melompat dan merentangakan tangannya dengan penuh semangat.
  Aura di ruangan pertunjukanpun berubah menjadi hangat. Semakin lama tarian yang kyuna bawakan semakin indah………seluruh ruangan tersihir oleh tarian kyuna.
  Kyuna berputar dan berputar dengan anggunya. Hingga ia menapakkan kedua kakinya mantap diatas panggung. Lagu berhenti, tarian selesai dengan sempurna dan tepuk tangan para penonton riuh terdengar. Kyuna tersenyum puas dan bangga.
  Ia menunduk hormat pada para penonton dan ia berusaha mencari orang-orang yang ia cintai.
  Ia bisa melihat appa dan ommanya berteuk tangan dengan semangat. Ia juga melihat minhyuk yang menagcungkan jempolnya dengan senyum yang mengembang diwajahnya, dan ia juga melihat Jessica yang tersenyum tulus padanya.

***
  Aku duduk didepan cermin, menghapus make up diwajahku.
  “kau berhsil kyuna” kata ku dalam hati.
  “kau berhasil” aku tersenyum pada diriku.
  Tok tok tok…. Terdengar pintu waiting roomku diketuk
  “masuk” kataku, lalu seseorang masuk dan menutup pintunya
  “minhyuk….jagi…” minhyuk memeluku dari belakang dan memberikan buklet bunga besar padaku.
  “kau sangat cantik jagi….sempurna…” katanya sambl mengusap rambutku
  “gomawo….” Kataku sambil memperhatikan bunga bunga indah ditanganku”
  “lihatkan, kau bisa menyelesaikannya dengan sempurna. Aku yakin kau bisa” kata mihyuk, akupun berdiri
  “itu juga karena semangat dan dukunganmu kan jagi…” kataku. Lalu minhyuk beringsut maju dan mendekatiku
  “ada hadiah lain untuk keberhasilanmu hari ini” katany dengan senyum manisnya, ia pun mendekatkan wajahnya padaku. aku tahu apa yang akan ia lakukan.
  Kamipun hanyut dalam ciuman kami… hangat…..lalu minhyuk mengusap wajahku…
  “saranghae kyuna….” Kata minhyuk, lalu ia kembali menciumku dalam
  “min…minhyuk….”
  
END 
 












8 comments:

  1. Wah, suka bgt sama endingnya :)

    Keren. Two thumbs up deh!!

    ReplyDelete
  2. hwaaa uda ending T-T
    endingnya DAEBAK b^^d
    aku jadi ikut terhanyut ma ni cerita XDD
    apalagi bagian Kyuna tampil, aku jadi ikutan gugup (loh?)

    ReplyDelete
  3. waa endingnya bagus (><)
    hyukjagiya, rrrrrrrrrrrrrr

    ReplyDelete
  4. arrggghh melting sama endingnya *O*
    DAEBAK unnie

    ReplyDelete
  5. @all : makasih udah baca and udah komen.... sekali lagi gomawo...^^

    ReplyDelete
  6. ending yang bagus .. hyukjagiya .. aiihh bakal di plak hyeri nih ... hehehe :P

    ReplyDelete
  7. waa endingnya >,< jadi baik semua :3
    nice ff :)

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'