Monday, April 25, 2011

Marry Me (Part 3)

Author: happyhanna (@hannamorant)

Rating: apa aja boleh

Cast: Jung Yong Hwa
        Lee Shi Na (reader)
        Lee Jung Shin

Note: mian kalo agak lama post part 3 nya soalnya jujur author keabisan ide heheheheh. nah mungkin part selanjutnya agak lama juga, tapi tungguin ya :) ok happy reading aja ya , eh komen juga lho ya :)

Aku berjalan hati-hati di roof top yang agak gelap, terlihat sosok yonghwa berdiri diujung sana, akupun menghampiri.

  “yonghwa, ada apa kau minta aku kemari?” tanyaku. Yonghwa menoleh kearahku dan sontak ia menarik tanganku sehingga aku jatuh kepelukannya.

  “tiffany….” Ia mengerang ditelingaku.

  “yong…tolong lepaskan….” Kataku smabil memberontak agar lepas dari pelukannya, tapi ia malah mempererat pelukannya.

  “lepas…lepaskan” kataku sedikit sesak nafas karena dekapannya yang terlalu kencang.
  “tiffany…aku tidak akan melepaskanmu…”

  “YONGHWA LEPASKAN!!!” aku berteriak , yonghwa pun melonggarkan pelukannya tapi  kali ini bibirnya yang mendarat dibibirku, ia melumat bibirku kasar, ia menciumku dengan paksa.

  Aku berusaha mendorong bahu yong agar menjauh dariku, tapi tenaganya terlalu kuat mencengkrang tanganku.  aroma alcohol tercium, yonghwa mabuk berat.

  “tiffany, kali ini kau tidak bisa pergi…” kata yonghwa dan kembali menciumku paksa, akupun mengumpulkan kekuatanku lalu meninju wajah yonghwa, ia pun tersungkur.

  “kau mabuk yonghwa…” kataku mundur beberapa langkah.

  “aku tidak mabuk tiffany, makanya tinggalkan kikwang itu…aku tidak akan meninggalkanmu”
  “bahkan kau tidak tau siapa aku, kau mabuk” aku hendak pulang saat tiba-tiba yonghwa memegang kaki kananku, sehingga aku tidak bisa bergerak

  “jangan pergi, kau tau kau alasanku menerima perjodohan ini tiffany. Karena aku butuh pelarian, aku tidak bisa terima pernikahanmu dengan kikwang itu, dan orang tuaku berniat menjodohkanku, wanita itu hanya pelarianku saja tiffany, jadi kembalilah padaku ya…aku mohon…” yonghwa memohon padaku dalam keadaan mabuk, ia kira aku tiffany.

  Tapi aku tertegun dengan pengakuan yonghwa tadi, ia bilang ia menerima perjodohan ini karena butuh pelarian, jadi selama ini aku ini pelariannya karena tiffany? Jadi ia bohong masalah warisan itu?? Huh bodohnya aku. Aku – hanya – pelarian. Bagus sekali. Akupun menghentakan kakiku seketika genganggman tangan yonghwa dikakiku terlepas, akupun berjalan meninggalkan yonghwa yang mabuk. Tiba-tiba yonghwa memeluk tubuhku erat.

  “tiffany jangan pergi…tolong…ku mohon”

  “LEPASKAN AKU, AKU BUKAN TIFFANY DAN AKU BUKAN TEMPAT PELARIANMU!!!” ku berteriak keras dan mendorong yonghwa hingga jtuh ketanah, aku berlari menuju lift dengan air mata yang mulai mengalir deras.

  “aku benci yonghwa, kenapa aku begitu bodoh?? AKU BENCI YONGHWA” aku bertriak dalam hati.

***
  “shina…. Kenapa belakangan yonhwa tidak pernah mampir lagi kerumah?” Tanya omma, aku menari nafas panjang

  “aku tidak tau, sibuk mungkin” kataku

  “kau tidak pernah sms dia atau sengaja mengajak dia bertemu?”

  “tida, aku tidak ingin menganggu kesibukannya omma” kataku masih sambil menatap layar TV. Ada apa sih omma Tanya-tanya soal yonghwa, bikin kesal saja.

  “kau ada maslah dengan yonghwa?”

  “tidak”
  “kau bohong” kata omma dengan tatapan penuh curiga

  “tidak omma….” Tiba-tba telepon rumah berdering, akupun berjalan untuk mengangkatnya

  “yoboseo…”

  “yoboseo, dongsaeng”

  “oppa!!!” kataku, omma langsung berlari kesebelahkku

  “ye, apa kabar?” Tanya jungshin oppa

  “kami semua baik-baik saja, bagaimana dengan oppa?”

  “oppa juga baik disini. Ah ada kabar gembira”

  “apa???” kata aku dan omma bersamaan

  “minggu depan aku akan pulang ke orea dan mungkin aku akan disana untuk waktu yang cukup lama” kata jungshin, wajahku dan omma langsung berseri.

  “akhirnya oppa pulang” kataku, lalu omma merebut gagang telepon dariku

  “baiklah kalau begitu omma akan siapkan kedatanganmu” kata omma sangat senang.

  “sesudah ini kau telepon appa dikantor, ia pasti akan sangat senang” kata omma lagi.

  “ne, tapi aku tidak usah disambut segala omma” kata jungshin oppa

  “sudah tidak apa, omma kangen padamu”

  “aku juga omma, nanti aku kabari lagi ya kapan kau berangkat, jaga diri kalian baik-baik”

Aku dan omma kembali duduk didepan TV

  “akhirnya oppa mu pulang juga, omma sangat rindu”
 
“aku juga, pasti oppa banyak berubah…aku ingin main dengan oppa lagi” kataku
  “iya, ia pasti tambah dewasa. Ah semoga ia baca yeojacinggunya kemari. Jadi nanti omma bisa mangundang jungshin dengan yeojacinggunya dank au dngan yonghwa, pasti akan sangat menyenagkan” kata omma, aku diam saat mengingat nama yonghwa.

  “omma akan siapakn menu istimewa” kata omma sambil berlalu, aku pun berlalu menuju kamarku dan mengurung diri disana. Yonghwa masih sangat menyebalkan dimataku.


***
  Incheon International Airport
  Aku dan omma menunggu di gate kedatangan luar negeri, pesawat dari new zealan akan mendarat 5 menit lagi.

  “sayang sekali appa harus rapat mendadak, seharusnya appa juga menjemput oppa mu”

  “ta apalah omma, kan sudah ada kita. Jungshin oppa pasti mengerti” kataku.

  “aishh…omma ingin ketoilet dulu ya, kalau oppa mu sudah sampai kalian tunggu disin ya”

  “iya, omma” kataku, akupun menunggu sendirian, tak lama terdengar pengumuman pesawat dari new Zealand sudah mendarat, dan ya para penumpang sudah terlihat keluar dari gate.

  Aku bisa melihat oppa ku yang sedang berjalan menuju gate, tubu oppaku cukup tinggi dibanding orang kebanyakn sehingga bisa dengan mudah aku menemukannya.

  Aku melambaikan tangan, dan jungshin oppa langsung berjalan kearahku. Aku berlari dan memeluk oppaku. Jungshin oppa memeluku sampai-sampai kakiku terangkat.

  “oppa…bogosipoyo” kataku

  “nado, ah kau sudah besar sekarang” oppa mengusap rambutku. Aku hanya tersenyum.

  “mana omma?”

  “sedang ke toilet, sebentar lagi juga datang”

***
  “ah aku kangen rumah ini” jungshin oppa menghempaskan tubuhnya disofa

  “kamarmu sudah dirapikan, masih seperti tearkhir kali kau meninggalkannya” kata omma

  “aku lho yang merapihkannya, baik kan aku”

  “pasti kau bilang itu karena ada maunya ya?”kata jungshin

  “ahahah oppa tau saja, aku mau oleh-oleh” kataku

  “itu, kantong belanja itu untukmu” oppa menunjuk kantong belanja didekat meja, akupun mengambilnya.

  “sudah biarkan oppa mu istirahat dulu. Ia pasti lelah”

  “tidak apa omma, aku juga kangen pada dongsaeng ku yang bandel ini” oppa tertawa sementara aku memandang kesal padanya.

  “ah ya kenapa kau tidak ajak yeojacinggumu? “

  “dia masih harus ujian omma, lain kali aku ajak dia deh”

  “ah iya, mana namjacinggu mu? Tidak menyambut calon kaka iparnya?” oppa tersenyum

  “yonghwa maksud oppa?” tanyaku, aku hanya menunduk.

  “iya, kenapa? Kalian sudah putus?” Tanya oppa menebak-nebak

  “kau putus dengan yonghhwa?” kli ini omma juga ikut menanyai ku

  “bagaimana mau putus? Pacaran saja tidak pernah” kataku

  “lho? Bukannya kalian dijodohkan?” jungshin oppa bertanya dengan wajah serius

  “kan kami hanya dojodohkan, bukan berarti kami harus pacaran kan? Lagi pula katanya kita diberi waktu, ya sudah” kataku jungshin oppa mengerutkan keningnya tidak mengerti.

  “ya pokoknya aku dan yonghwa itu tidak ada hubungan apa-apa” kataku

  “kalian ini, kan kalian sudah sering jalan-jalan baersama, ia sering menjemputmu . omma kira kalian pacaran”

  “aduh..kalian bisa tidak kalian tidak bicarakan aku dan yonghwa. Jungshin oppa kan baru pulang, jadi kita bicarakan dia saja” kataku.  Kenapa harus yonghwa lagi sih?? Aku semakin kesal pada orang yang sudah memanfaatkan aku itu.


 ***
  Hampir jam 1 malam tapi aku belum bisa tidur juga, wajah yonghwa masih berlalu lalang dipikiranku.

  “kemana saja kau selama ini? Sejak kejadian di roof top itu ia tidak member kabar lagi” kataku pada diriku sendiri

  “apa kau mah aku meninggalkanmu dan menonjokmu? Seharusnya aku yang marah karena kau sudah menciumku dengan paksa”

  “kau-mencium-ku” kataku, tiba-tiba bibirku rasanya panas mengingat yonghwa pernah menciumk, jantungke berdebar kencang.

  Aku melirik  ponselku,  apa aku hubungi dia? Tapi apa aku tidak menganggunya malam-malam? aku menatap ponselku bimbang.

  Tok tok tok

  Junghin oppa terlihat mengintip dari balik pintu


  “masuk oppa” kataku, jungshin pun masuk
  “lampu kamarmu masih menyala jadi oppa lihat, ternyata kau belum tidur. Oppa duduk disisi tempat tidurku.

  “oppa sendiri?” tanyaku

  “aku tidak bisa tidur”

  “oppa pasti kengen yeoja cinggu oppa ya?” kataku sambil tersenyum menyelidiki

  “iya, aku baru saja meneleponnya. Hmm… kau tidak kangen yonghwa?” aku tercekat mendengar pertanyaan oppa. Aku mebuang muka ke arah jendela

  “hubungi dia besok. Selesaikan masalahmu dengannya” dan aku hanya mengangguk

  “sudah malam, tidur sana. Selamat malam” oppa pun mematikan lampu kamarku dan keluar dari kamarku.


***
  Aku kerepotan membawa buku-buku ini ditangan, tiba-tiba seseorang datang dan mengambil sebagian buku dari tanganku.

  “yonghwa?”

  “hmm..kau mau pulang kan?? Ayo” aku mengikutinya menuju mobil. Sepanjang perjalanan ia hanya diam, tatapan matanya dingin.

  “kemana saja kau selama ini?” tanyanya datar, bahkan saat bertanya ia tidak melihat kearahku.

  “kau yang kemana saja” kataku

  “banyak urusan yang harus aku kerjakan” katanya

  “kau pasti sibuk sekali, lalu apa yang kau lakukan dikampusku?” tanyaku berharap yonghwa bisa melunak sedikit.

  “ada sedikit urusan” kata yonghwa. Aku hanya mengangguk

  “kau baik-baik saja?” tanyanya, kali ini ia melirik sekilas kearahku

  “ya aku baik-baik saja. Kau sendiri?” tanyaku, apa ia ingat kejadian waktu itu?
  “aku juga…baik-baik saja….”

  “baguslah”

  “kau terlihat sangat senang” kata yonghwa lagi

  “tentu saja”

  “ya sudah pasti kau senang….” Yonghwa tersenyum masam

  “ada apa dengan yonghwa, ia sangat dingin padaku” pikirku

  “aku turun disini saja, aku harus mengembalikan beberapa buku ke perpustakaan kota” kataku. Yonghwa menepikan mobilnya dan akupun turun.

  “gomawo” kataku

  “cheonmaneyo. Selamat bersenang-senang dengan namja cinggumu” katanya, mobilnya pun meninggalkanku.

  “namjacinggu?? Ada apa sih dengan orang ini?”

---TBC---

 



9 comments:

  1. Penasaran, ditunggu lanjutanya :)Jung Yong Hwa oppa emm saranghae :*

    ReplyDelete
  2. huaaaa ~ yonghwa oppa cemburu ma jungshin oppa nih kaya'nya XDD
    ditunggu lanjutannya ya thor ~~ :)

    ReplyDelete
  3. Huaa, sakit hati banget dijadikan pelarian.

    Wah, ini jangan-jangan Yonghwa udah mulai cemburuan. hehe

    Ditunggu kelanjutannya :)

    ReplyDelete
  4. ooh JungShiiinn kau emang oppa yang penuh perhatian di FF ini ... muach buat authornya ... hehehehe :)

    #bakalan lama nih lanjutannya :P

    ReplyDelete
  5. hoho Yonghwa pasti ngira Jungshin namjachingunya, yakan? *soktau
    bener ternyata yonghwa suka sama tiffany :p

    lanjut eonn^^

    ReplyDelete
  6. kanti onn: tau aja bakal lama nih lanjutannya ahahah mian ya reader

    eun jin: hmmm bener gak ya...???? tunggu aja lanjutannya hahaha

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. yaaah kan beneran ternyata yonghwa ada rasa sama tiffany.
    kasian shina...

    yonghwa salah pahamkah, namjachingu yg yong maksud itu jungshin bukan?

    lanjut!

    ReplyDelete
  9. bagus chingu
    chapter 4 secepatnya yaa :3

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'