Wednesday, April 6, 2011

Marry Me? (Part 1)

Author: happyhanna

Rating: General

Genre: gak jelas

Cast: Jung Yong Hwa (CNBLUE)
        Lee Shi Na (reader)

Othe Cast: Tiffanny (SNSD)
                  Kikwang (B2ST)

Note: selamat baca aja deh ....


  “aduh aku terlambat” kata shina sambil buru-buru memakai sepatunya dan menyambar tasnya diatas meja belajar lalu berlari menuju pintu depan rumahnya.
  “aishhhh….udaranya dingin sekali” katanya sambil menggosok kedua telapak tangannya yang tidak terbalut sarung tangan itu. Korea sedang mengalami musim dingin dan udaranya sungguh tidak bersahabat.
  “ah aku ketinggalan bis! Ottokhae?? Kalau aku terlambat pasti dosen akan memarahiku habis-habisan” kata shina cemas.
  “apa aku jalan kaki saja ya?” pikirnya, akhirnya ia melangkah meninggalkan halte bis menuju kampusnya yang memang tidak terlalu jauh.  Ia terus mengosokan kedua telapak tangannya.
  “babo! Kalau aku tidak bangun kesiangan pasti aku sempat mengambil sarung tangan dan baju yang lebih tebal” omelnya dalam hati.
  “ah lampu merahnya lama sekali sih” mata shina terus melihat pada lampu lalu lintas bergambar orang yang sedang berjalan dan berwarna merah, artinya para pejalan kaki belum boleh menyebrang. Shina mengetuk-ketukan sepatunya tidak sabar.
  “ah hijau juga” katanya lalu mulai melangkah menapaki jalan raya.
  “nona…hey nona…apa yang kau lakukan…nonaaaaaaaaa” orang-orang ribut memangiilnya. Shina hendak menoleh untuk melihat apa yang terjadi tapi…
 TIIIIIIIIIIIIIIN TIIIIIIIIIIIIIN . sebuah mobil meluncur cepat dan tidak berapa lama sukses menghantam tubuh mungil shina.

***
  Shina POV
  aduh tangan ku sakit sekali…kepalaku juga, kakiku juga…aduh aduh badanku juga….. apa yang terjadi? Ah aku ditabrak seseorang. Sial. Akupun berusaha membuka mataku, terlalu silau karena lampu gantung yang berada tepat diatasku.
  Dimana aku? Aku bingung. Rumah siapa ini? Seharusnyakan aku di rumah sakit atau dirumahku sendiri. Ah! Jangan-jangan. Akupun membuka selimut yang menutup tubuhku, pakaianku lengkap kok. Tentu saja shina, ini bukan seperti drama-drama yang kau sering tonton, kau ini baru ditabrak seseorang, tapi dimana aku sekarang?? Aku bingung….omma…appa….. tolong aku. Aku hampir menangis.
  “selamat siang nona, anda sudah sadar” muncul seorang wanita sepertinya pelayan dirumah mewah ini. Ia diam mematung sambil tesenyum.
  “aku kenapa?” tanyaku
  “nona tidak sengaja tertabrak oleh tuan yonghwa , jadi beliau membawa anda kemari. Saya datang untuk menanyakan apakah anda membutuhkan sesuatu?” tanpa pikir panjang aku menggeleng.
  “baiklah saya akan panggilkan tuan yonghwa ” lalu ia beringsut pergi.
  “waaaaaah rumah ini mewah sekali. Interiornya sangat berkelas” aku kagum melihat semua barang-barang dirumah ini. “pasti setiap barang disini sangat mahal dan dibuat bukan oleh sembarang orang” aku menyentuh pinggir tempat tidur ini dengan hati-hati.
  “silahkan masuk tuan” pelayan tadi datang diikuti oleh pria muda dengan pakaian yang rapih. Namun tidak dengan wajahnya yang langsung menatapku tajam.
  “sudah sadar yeoja babo?” katanya sabil berkacak pinggang. Yeoja babo? Bagus benar caranya memanggilku
  “eh! Siapa yang babo?!! Kau yang menabrakku kan? Jadi siapa yang babo huh?!!” aku ikut membentak namja itu.
  “cih! Tentu saja kau yang babo, menyebrang padahal belum waktunya. Untung kau tidak mati aku tabrak tadi hey. Kau membuat jadwalku kacau saja”. Aku mendengus kesal
  “tapi tadi lampunya sudah hijau!” aku tidak mau kalah
  “belum babo, kau berhalusinasi ya? Makanya hanya kau saja yang menyebrang sedangkan orang lain masih diam dipinggir jalan” apa ia aku berhalusinasi, apa karena itu tadi banyak orang yang memanggilku.
  “ah…gara-gara kau jadwalku kacau, aku jadi tidak bisa ikut rapat di hotel dan appaku pasti akan marah!!” katanya menunjuk wajahku.
  “kau juga, seharusnya aku sedang ujian di kampus sekarang! Kalau begini caranya pasti dosenku akan marah besar”
  “lalu kenapa kau membawaku kerumahmu, kenapa tidak kerumah sakit atau kantor polisi?!” tanyaku kesal
  “aku tidak mau merusak reputasi keluarga ku kalau sampai media tahu aku menabrak seseorang, babo” katanya. Kesal aku dikatai babo olehnya akupun beranjak dari tempat tidur itu.
  “aku pulang saja!!” kataku melangkah menuju pintu tapi lho lho..kenapa kepalaku rasanya berputar. Ah aku kehilangan keseimbangan….aku akan jatuh. Tapi sepasang tangan berhasil menopangku sebelum tubuhku menyentuh lantai.
  “kau baru sadar, kau masih pusing. Katakan dimana rumahmu, biar aku antar” kata namja bernama yonghwa  ini sambil membantuku berdiri setelah ia berhasil menahan tubuhku agar tidak jatuh.
  “tidak usah…aku bisa pulang sendiri” kataku masih kesal
  “nanti kalau kau pingsan dijalan bagaimana? Akan lebih repot”
  “apa pedulimu?”
  “sudah biar aku antar, anggap saja rasa maafku telah menabrakmu” katanya bersih keras. Masih punya hati juga ia.

***
  Author POV
 Sebuah porsche mewah merah berhenti didepan halaman rumah .rumah ini tidak jelek juga, hanya lebih sederhana dibanding rumah si pemilik porche tadi.
  “ini rumahmu?” Tanya yonghwa dibalik kemudinya
  “iya, kenapa? Jelek ya? Dibanding rumahmu tentu saja ini tidak sebanding” kata shina
  “tidak, rumahmu bagus, sederhana tapi terlihat hangat” kata yonghwa.
  “terima kasih sudah mengantarku, dan mian sudah merepotkanmu” kata shina
  “apa perlu aku antar sampai pintu rumah mu?” Tanya yonghwa sambil melepas sabuk pengamannya
  “ah tidak usah, nanti omma ku akan banyak Tanya. Sekali lagi terima kasih yonghwa-ssi” shinapun keluar dari mobil itu dan segera masuk kehalaman rumahnya, sementara Porsche itu meninggalkan halaman rumah shina.
***
  Shina berputar-putar didepan cermin
  “ah tidak ada luka yang serius, tapi kenapa badanku rasanya sakit sekali ya?” kata shina.
  “malang sekali nasibku hari ini, sudah terlambat, tidak ikut ujian dan tertabrak pula. Untung saja aku tidak mati atau luka parah. Dasar kau ini babo sekali shina…babo..babo…babo” kata shina sambil mengetukkan kepalan tangannya ke kepalanya sendiri.
  “shina…kau di panggil appa…” terdengar suara omma mengetuk pintu kamar shina
  “ne omma…aku akan turun” kata shina segera berlari menuju pintu kamarnya.
  “ada apa appa?”
  “sini, lihat apa yang omma belikan” kata appanya sambil memberikan kantong belanjaan.
  “gaun? Untuk apa?” Tanya shina sambil memperhatikan cocktail gaun berwarna soft pink yang terlihat manis.
  “nah begini, tempat apa bekerja sedang merayakan hari jadinya, dan akan mengadakan pesta, dan kita sekeluarga diundang, jadi appa harap kau akan datang bersama appa dan omma, arraseo? Dan kau pakai gaun itu ya”
  “hmm ne, aku akan ikut. Baiklah kalau begitu akan aku simpan dulu gaun ini”

***
  Shina POV
  Aku duduk manis di kursi belakang. Aku, omma dan appa dalam perjalanan menuju pesta peusahaan tempat appa ku bekerja, appa memegang jabatan yang cukup penting disana, maka dari itu pada acara seperti ini appa harus hadir.
  “coba saja kalau jungshin ada, pasti akan sangat menyenangkan” kata appa sambil mengemudi.
  “iyaya, sayang sekali ia baru bisa libur kuliah beberapa bulan lagi” kata omma disamping. Aku punya seorang oppa, jungshin oppa sedang kuliah di new Zealand, sebenarnya  appa juga menyuruhku kuliah diluar negeri tapi aku kasian pada omma dan appa yang hanya tinggal berdua di korea.
  “nah sudah sampai” kata appa saat mobil memasuki area Grand Lezza, hotel bintang 5 terkenal tempat apa bekerja. Aku pun turun dan berjalan disamping omma.
  “tersenyumlah” kata omma, akupun tersenyum
  “ah tuan Lee sudah datang, mari silahkan masuk, kami sudah menyiapkan tempat untuk anda” sapa seorang receptionist. Kamipun diantar menuju meja VVIP, aku hanya mendengus, aku tidak suka acara mewah seperti ini, tapi apa boleh dikata pekerjaan appa memang harus berhubungan dengan orang-orang elite.
  “oh tuan Lee kau sudah datang rupanya” sepasang suami istri dengan pakaian angun dan mewah datang menghampiri  appa dan omma.
  “ oh nyonya Lee anda juga datang, dan hey Lee Shina, kau cantik sekali” kata sang istri sambil menyentuh pipiku lembut.
  “kamsahamnida” kataku  tersenyum.
  “mari silahkan duduk” kata laki-laki ini yang aku tebak adalah pemilik perusahaan tempat appa bekerja.  Entah apa yang mereka perbincangkan, awalnya tentang oppa ku yang kuliah di new Zealand, lalu tentang apalah itu…aku tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan orang tua.
  “ah shina, kau bosan ya. Kalau begitu kau bergabunglah dengan anakku kalian seumuran, mungkin kalian bisa berbincang” kata nyonya ini. Lalu ia memanggil seorang pelayan untuk mengantarku ketempat anak nyonya tadi. Lalu tampak seorang namja tingi dalam balutan tuxedo sedang berdiri di balkon hotel memandang keluar.
  “tuan, seseorang mencari anda” lalu namja tadi membalikan badannya, dan….
  “kau…?!” tanyaku heran sambil menunjuk padanya.
  “kau boleh pergi” katanya pada sang pelayan.
  “sedang apa kau disini?” tanyanya tak kalah heran
  “aku…appaku berkerja dihotel ini dan aku disuruh appa ikut kepesta ini” kataku
  “lalu kenapa kau datang padaku?” Tanya lagi.
  “ommamu menyuruhku ngobrol denganmu, katanya supaya aku tidak bosan “ kataku.
  “oh begitu” kata yonghwa. “kemarilah, kau menghalangi jalan orang” katanya, akupun melangkah kesampingnya, dan melihat pemandangan malam kota seoul yang sangat indah.
  “ini….” Kata yonghwa sambil menyodorkan gelas tinggi yang aku tahu berisi wine. Aku mengambilnya dengan ragu.
  “bersulang…” katanya, lalu ia menyentuhkan ujung gelas kami hingga terdengar bunyi “ting” lalu ia meneguk wine itu hingga habis. Sementara aku hanya diam, karena aku tidak kuat minum wine, terakhir kali minum wine lidahku rasanya aneh sekali.
  “wae? Kenapa tidak kau minum? Kau tidak bisa minum wine ya?” tanyanya, aku mengguk pelan lalu ia mengambil gelas ditanganku dan menghabiskannya dalam sekali tegukan.
  “aku baru tau kau anak salah-satu teman appaku. Siapa nama appamu?” Tanya yonghwa
  “Lee Jung Min” kataku
  “oh jungmin ahjussi, ia tangan kanan appaku” katanya. Aku hanya diam
  “kau pasti terpaksa datang kesini karena disuruh appamu kan?” tanyanya jahil.
  “iya, sungguh bosan” kataku
  “kalau begitu ikut aku saja yuk” ajaknya
  “kemana?” tanyaku
  “kepesta yang lebih seru dari ini, tidak akan ada orang tua seperti disini. Mau tidak?” tanyanya lagi.
  Aku kan belum kenal dia, masa aku mau menerima ajakkannya?
  “tidak ah, aku disini saja, nanti appa dan omma akan mencariku lagi” kataku
  “kau yakin…?” tanyanya dengan senyum khas playboy, tapi…kenapa ia tampak keren dengan senyumnya itu?
  “i…iya…aku tidak ikut” kataku lagi, kenapa tiba-tiba aku jadi gugup sih?
  “ya sudah, jangan menyesal ya, annyeong” katanya melambaikan tangan sambil meninggalkan aku sendiri.
***
  Aku berjalan menyusuri lorong kampus hendak menuju gerbang kampus dan pulang. Aku melanglahkan kaki dengan hati-hati karena salju yang bisa saja membuat aku tergelincir dan jatuh.
  TIIIIIN TIIIIN TIIIIN
  “hey bisa minggir tidak?” sang pengemudi terlihat tidak sabaran, akupun segera menyingkir dan mobil itu parkir tepat didepanku.
  “aku rasa aku tahu mobil ini” kataku dalam hati. Benar saja aku keal pengemudi mobil ini.
  “kau lagi?” tunjukku pada wajah yonghwa yang baru saja keluar dari mobilnya.
  “kau…?? Sedang apa kau disini?” Tanya yonghwa
  “aku mahasiswi dikampus ini, apa kau mahasiswa disini juga?” tanyaku Karena tidak pernah melihatnya disekitar kampusku
  “bukan, aku hanya ada urusan. Oh ya dimana kantor rector?” tanyanya padaku.
  “digedung itu, kau jalan saja terus nanti didekat taman itu belok kanan nah kau bisa langsung menemukannya” kataku
  “antarkan aku” katanya tanpa menunggu jawabanku ia menarik tanganku.

***
  Akhirnya aku pulang juga, setelah yonghwa itu masuk keruang rector akupun pergi meninggalkannya tanpa pamitan.
  Aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku.
  “shina, ada yang mencarimu” terdengar suara omma
  “nugu?”
  “sudah cepat keluar dulu, temui dia” akupun bangun dengan malas, merapikan rambut panjangku dan mengikatnya cepat.
  “siapa sih? Kalau teman-temanku pasti akan memberitahuku dulu” ocehku. Akupun turun ke ruang tamu, terdengar suara appa sedang berbincang dengan seorang namja.
  “apa yang mencariku itu namja?” tanyaku dalam hati.
  “ah shina sudah datang, saya tinggal dulu kalian ya, santai-santai sajalah disini” lalu appa permisi
  “ah baik ahjussi” aku hanya terperangah melihat orang mencariku. Kenapa dia ada dirumahku? Ada urusan apa.
  “kenapa kau diam saja? Bingung aku ada dirumahmu kan?” tanyanya.
  “sedang apa kau disini huh?” tanyaku hampir berteriak karena orang ini muncul tiba-tiba.
  “kau harus bayar hutangmu meninggalkanku dikampus mu tadi siang” katanya
  “lho? Kan aku tidak ada urusan lagi, ya sudah aku pulang. Lagipula kau ini….” Tapi tiba-tiba tangannya menarik tanganku dan membuka pintu rumah.
 “ya!! Kau mau bawa aku kemana lagi?? Kau mau menculikku ya?? Appa…omma…”
  “ah ahjussi, mianhae, aku ingin mengajak shina menikmati udara sore. Bolehkan aku mengajaknya?” Tanya yonghwa sopan pada appa. Dan tanpa perlu berfikir 2 kali appa tersenyum dan mengizinkan. Aku mendesah kesal.
  “tuh appamu sudah member izin. Kajja…nanti terlambat…”

***
Author POV
  Shina melipat kedua tangannya didada , bibirnya mulai bergetar.
  “kau kedinginan?” Tanya yonghwa sambil mematikan AC mobil dan menyalakan penghangat, tapi tubuh shina masih bergetar.
  “kau ini kenapa? Tidak pernah naik mobil bagus ya?” tanya yonghwa sombong.
  “hey, kau bodoh ya. Aku hanya menggunakan kaos dan celana denim padahal suhu diluar sana -3 derajat bodoh. Kau sih menculikku tiba-tiba jadi aku tidak sepat bawa baju hangatkan” shina mengomel.
  “mana ada orang menculik tapi memberitahu dulu” ejek yonghwa. Shina masih menggigil. Yonghwa menepikan mobilnya lalu membuka jaket yang ia kenakan.
  “ini, pakailah. Kau akan hangat” kata yonghwa sambil menyodorkan mantel nya yang terlihat sangat menghangatkan. Tapi shina hanya diam karena gengsinya yang besar.
  “cepat … kita akan diluar ruangan untuk waktu yang lama. Aku tidak ingin mengembalikan kau pada orang tuamu sebagai bongkahan es” akhirnya shina mengambil jaket itu tapi hanya menyampirkannnya dipahanya.
  Akhirnya mobil yonghwa melaju kembali dan berhenti di taman kota.
  “Ayo turun, kita sudah ditunggu” kata yonghwa sambil melepaskan sabuk pengamannya dan keluar mobil, lalu ia berjalan ke sisi mobil lainnya dan membukakan pintu mobil untuk shina. Shina keluar dengan hati-hati dan dengan segera udara yang lebih dingin menyergap shina. Lalu yonghwa mengambil jaketnya dan membetulkan letak jaketnya dibahu shina. Lalu tangan kekar yonghwa merangkul shina. Shina memberontak tapi yonghwa memelototinya sehingga shina hanya diam didalam rangkulan yonghwa.
  “nanti kau hanya ikuti saja apapun yang aku katakana ok” perintah yonghwa.
Mereka berjalan menyusuri taman dan berhenti dihadapan  sepasang …kekasih mungkin??
  “annyeong ….” Sapa seorang wanita cantik dengan rambut pirang dan senyum manis serta mantel bulu berkelas. Membuat shina merasa minder dengan penampilannya saat ini.
  “annyeong … tiffany. Lama tidak berjumpa” kata yonghwa.
  “kenalkan ini kikwang namjacingu ku” lalu pria disebelah tiffany tadi mengulurkan tangan dan yonghwa menyambutnya.
  “ini shina, yeojacingguku” kata yonghwa, shina terlihat terbelalak kaget tapi yonghwa mencubit tangan shina sehingga shina hanya mengangguk dan tersenyum.
  “ah kau manis sekali, cocok dengan yonghwa” kata tiffany dengan senyum ,manisnya
  “kalau begitu ayo kita makan , kami sudah memesan restoran” kata kikwang dan mereka beranjak menuju mobil masing-masing. Yonghwa dan shina menuju mobil yonghwa dan tifanny dan kikwang menuju mobil kikwang yang tak kalah mewah dengan mobil yonghwa.
 ***
  “siapa wanita itu?” tanya shina saat mobil yonghwa melaju mengikuti mobil kikwang
  “tiffany, sahabatku” kata yonghwa
  “oh” shina hanya menjawab singkat.
  “dia baru pulang dari amerika, setelah menyelesaikan kuliahnya” shina hanya mengangguk.
  “mereka tampak cocok, yeojanya cantik dan namjanya juga tampan” kata shina
  “kau pikir begitu?” Tanya yonghwa.

***

Shina POV
  Aku membuka pintu rumah, setelah menunggu mobil yonghwa meninggalkan halaman rumah shina. Baru saja ia akan melangkah menuju kamarnya appa dan ommanya mencegahnya.
  “dari mana kau?” Tanya omma antusias
  “makan malam dengan yonghwa-ssi dan temannya” jawab ku
  “sejak kapan kau kenal yonghwa?” kali ini appa yang bertanya tak kalah antusias
  “hmm….kira-kira 2 minggu yang lalu…itupun tidak sengaja” kataku
  “appa, ini kesempatan yang bagus appa….” Kata omma
  “bagus apanya?” aku tidak mengerti apa yang  appa dan omma bicarakan
  “kau ini, kau pacaran dengannya kan? Kalau begitu itu sangat bagus. Appa dan omma mengenal siapa orang tuanya. Kalau kau berpacaran dengannya berarti kita akan berbesan dengan keluarga jung, bukan begitu appa?” appa mengangguk setuju dengan senyum sumringahnya
  “kalian ini, aku dan dia tidak saling mengenal … dan tolong jangan berfikiran terlalu jauh. Ah aku lelah, aku tidur dulu” akupun berlari menuju kamar sebelum omma dan appa mengajukan pertanyaan yang lebih aneh lagi.
***
  Aku duduk disofa sambil meliatt sekitarku, rumah ini benar-benar mewah. Hampir setiap sudut ruangannya terdapat lukisan yang aku jamin pasti dihasilkan oleh para seniman kelas dunia. Aku memperhatian kantong yang aku bawa, jaket yonghwa yang lupa aku kembalikan saat terakhir kita bertemu. Sebenarnya aku tidak perlu mengembalikan jaket ini karena aku yakin ia pasti mempunyai lebih banyak jaket atau bahkan mungkin pabriknya.
  Tapi tiba-tiba pintu depan terbuka dan masuklah sesosok ahjussi dengan langkah tegap. Akupun berdiri dan memberi hormat.
  “annyeonghaseyo ahjussi” kataku sembari membungkukan badanku.
  “ah Shina-ssi ada apa kau kemari, apakah appamu menyuruhmu kemari?” tanyanya dengan wajah ramah berwibawanya.
  “anio~ aku kemari untuk menemui yonghwa” kataku sopan
  “oh yonghwa, kalian sudah berteman dekat sejak pesta kemarin ya” aku hanya mengangguk sungkan.
  “pelayan, tolong bilang pada yonghwa cepat ia turun, tidak baik membiarkan wanita menunggu terlalu lama” perintahnya pada seorang pelayan yang langsung mengerjakan tugasnya.
  “kalau begitu saya tinggal dulu ya”

***
  Author POV
  Shina tersadar dari tidur siangnya saat aroma masakan yang sangat lezat tercium hingga kamarnya. Segera ia pun bangun dari tidurnya menuju dapur, terlihat ommanya sedang meracik beberapa bumbu.
  “pagi omma …. Ah sedap sekali wanginya. Oh ya tumben omma memasak banyak makanan? Kita hanya ber3 lho apa tidak terlalu banyak?”
  “tidak, akan ada yang datang hari ini. Tamu special” kata omma sambil mengambil sendok untuk mencicipi masakannya yang muali matang.
  “siapa? Jungshin oppa?” Tanya shina
  “bukan bukan….jungshin oppa belum bisa libur kuliah”
  “oh …. Teman appa ya? Sini biar aku bantu….” Kata shina sambil mulai mengaduk masakan buatan ommanya
  “eh eh….tidak usah. Sekarang kau mandi yang bersih lalu berdandan rapi ….jangan lupa make up. Oh ya omma belikan kau baju baru … omma taruh dikamar omma, ambillah”
  “tapi …”
  “sudah sana, jangan membantah” akhirnya shina mengikuti perintah ommanya dengan rasa penasaran yang amat sangat. 
 TBC

4 comments:

  1. itu kenapa Yong ngaku2 shina pacarnya? buat tiffany cemburu ya? *sotoy

    mau dijodohkan kah itu? uwoo lanjuuuut >O<

    ReplyDelete
  2. shina polos amat yak .. hihihihi
    mau jg kl di jodohin sm Yong .. kekeke

    di tunggu lanjutannyaaa

    ReplyDelete
  3. sama namja tajir, ga bakal nolak deh *matre *

    suka ketemu secara kebetulan, jodoh deh.

    lanjut gan

    ReplyDelete
  4. @all: dijodohin gak ya....????
    hmm.....liat part selanjutnya aja ya hehehhe

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'