Thursday, April 14, 2011

Marry Me (Part 2)

Author: happyhanna (@hannamorant)

Rating: General

Genre: Romance.....

Cast: Jung Yong Hwa (CNBLUE)
                 Lee Shi Na (fiktif)

Note: happy reading don't forget to comment....


Tok tok tok tok …..
  “sebentar omma ….. “ kata shina sambil meletakan sisir di depan cermin kamarnya
  “kau ini lama sekali … ayo kau sudah di tunggu “ kata omma.
  “nah…anak omma memang cantik …. Ayo kita turun.” Omma menggandeng shina
  “ada apa sih omma?” Tanya shina masih penasaran
  “nanti juga kau tahu …” shina makin bingung melihat senyum cerah ommanya
  Terdengar suara beberapa orang diruang makan … sepertinya sedang membicarakan dirinya karena ia mendengar namanya disebut-sebut.
  “nah … itu shina. Kemari nak, biar appa kenalkan” lalu shina berjalan ke dekat appanya, tapi pandangannya tertuju lekat pada namja yang duduk diantara seorang ahjussi dan ahjuma.
  “ada apa lagi sih yonghwa datang, bawa orang tuanya lagi” shina menggerutu dalam hati.
  “nah shina, kenalkan keluarga Kang. Ini tuan Jung, Nyonya Jung dank au pasti sudah kenal bukan namja satu ini Jung Yong Hwa, anak bungsu keluarga Jung” appanya memperkenalkan
  “annyeonghaseyo, Lee Shina imnida” Shina membungkuk sebagai tanda hormat
  “ah appa dia sungguh sangat sopan dan cantik” kata nyonya Jung  pada suaminya.
  “kamsahamnida” shina jadi sedikit malu dengan pujian itu
  “sungguh menantu idaman” komentar tuan Jung  dengan senyum ramahnya
  “menantu …?” Tanya Shina
  “betul nyonya, dengan perjodohan ini pasti keluarga kita akan makin rukun dan menyenangkan bukan?” kata ommanya shina.
  “perjodohan  apa?” Shina semakin heran
  “duduklah dulu, biar kami jelaskan” lalu shina duduk
  “jadi begini, kami ingin anak kami yonghwa mendapatkan istri yang baik dan kami rasa kau ini sangat sopan, sederhana dan cantik. Jadi kami memutuskan menjodohkan kalian. Mungkin terdengar kuno tapi tidak ada salahnya dicoba bukan?” kata nyonya kang
  “lagipula beberapa hari yang lalu saya melihat kau berkunjung kerumah, jadi saya rasa kalian sudah mengenal cukup baik. Dan ah ya appa mu juga bilang yonghwa pernah kemari dan mengajakmu pergi, itu awal yang bagus” tuan Jung  juga ikut angkat bicara.
  “omma ….aku masih kuliah, lagi pula …lagi pula…”
  “sudah kami jelaskan tadi kan sayang, dicoba dulu, kami tidak memaksa tapi kalau ternyata kalian benar berjodoh itu jauh lebih bagus” kata omma sambil membelai rambut panjang shina.
  “dan masalah kuliah, yonghwa mau kan menunggu shina sampai lulus kuliah?” Tanya appa shina
  “oh ne ahjussi, itu bukan masalah” jawab yonghwa.
  “dia sudah tau dan dia setuju begitu saja?? Apa-apaan ini …?? Ya Tuhan mimpi apa aku semalam?” shina meracau dalam hati. Dan perbincangan tadipun diteruskan dengan makan malam, kedua belah orang tua terus membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan jodoh dan jodoh sementara shina makan dengan tidak tenang, sesekali ia melirik yonghwa yang makan dengan tenang, raut wajahnya pun begitu tenang bahkan ia semangat menjawab pertanyaan appa dan ommanya.
  “apa dia setuju begitu saja dijodohkan denganku??” Tanya shina dalam hati.

 ***
  “omma….kenapa menjodohkan aku sih? Omma takut aku tidak ada yang suka?” Tanya shina saat keluarga Jung  sudah pulang.
  “bukan begitu sayang, omma dan appa hanya ingin kau mendapat suami yang baik. Kau lihatkan sekarang ini banyak namja yang tidak benar, lagipula keluarga kita sudah mengenal keluarga Jung  dengan sangat baik sayang” kata omma sambil menyisir rambut shina.
  “tapi aku masih muda omma “
  “omma tau, tapi coba kau lihat omma dan appa, kami menikah saat umur kami masih muda dan kami masih rukun sampai sekarang kan?”
  “kenapa tidak carikan calon untuk jungshin oppa saja dulu” omma tersenyum  mendengar  pertanyaan shina.
  “oppa mu kan itu sudah punya yeojacinggu orang new Zealand sana, omma pernah bertemu dengannya saat mengunjungi oppamu 3 bulan lalu, dan mereka terlihat serasi dan ibu rasa itu jodoh oppamu”  shina hanya mendengus
  “ya sudah tidur sana, sudah malam besok jangan bangun kesiangan ya

***
  Shina menutup pintu pagar dan mulai berjalan menuju halte bis terdekat, walaupun ia dari keluarga yang cukup berada entah kenapa ia tetap lebih suka menggunakan transportasi umum, padahal sudah beberapa kali appanya menawari untuk dibelikan mobil.
  Tapi tiba-tiba mobil sedan hitam mencegatnya. Dan salah satu jendelanya terbuka.terlihat namja dengan kaca mata hitam
  “ayo masuk …” ternyata itu yonghwa, sedangkan shina terpaku ditempatnya
  “ayo masuk… nanti kau terlambat” shina pun masuk kedalam mobil dan tidak berapa lama mobil itupun melaju pergi.
  “kenapa kau menjemputku?” Tanya shina
  “appa menyuruhku, dan lagi pula kau kan calon istriku jadi mulai sekarang kau akan aku jemput” kata yonghwa sambil terus focus pada jalanan.
  “siapa juga yang mau jadi istri mu huh? Oh ya kenapa kau setuju dengan perjodohan ini?”
  “karena kalau tidak aku tidak akan mendapat warisan appa, itu artinya ku tidak punya jaminan hidup” kata yonghwa.
  “oh ternyata hanya karena warisan toh” komentar shina
  “kalau aku tidak mau, kau tidak akan dapat warisanmu itu?” Tanya shina lagi
  “iya, makanya kau harus mau” kata yonghwa.
  “kau memaksa? Kau memanfaatkanku ya?! Kalau nanti kita menikah sungguhan bagaimana?”
  “itu bisa diatur nanti, lagipula kita masih diberi waktu yang cukup lama kan” yonghwa menoleh pada shina yang duduk disampingnya, shina pun hanya mengangguk pelan.
  “mobil baru?” Tanya shina basa-basi
  “iya, mobil yang kemarin sudah membosankan” kata yonghwa.

***
  “hey … sedang apa sendirian” hyuri datang dan menepuk pundak shina yang sedang bengong. Hyuri adalah sahabat shina dari SD, mereka kuliah di kampus yang sama tapi berbeda jurusan tapi mereka masih sering bertemu.
  “menunggumu pulang” kata shina.
  “eh tadi pagi aku liat kau diantar seseorang, siapa dia?pacar barumu ya?” Tanya hyuri, lalu shina menceritakan semuanya.
  “waaaahhh enaknya jadi kau, kau sudah punya calon suami yang kaya raya. Hidupmu pasti sangat terjamin” kata hyuri
  “bukan begitu, masalahnya namja itu hanya memanfaatkan aku dan aku kan bisa mencari pilihan hatiku sendiri…”
  “kau ini, sudah bagus diberi calon yang sempurna begitu malah ditolak”
  “kau ini ya. Ah sudahlah pulang yuk “

***
  Seseorang mengetuk pintu rumah shina saat ia baru saja selesai sarapan.
  “siapa sih pagi-pagi sudah bertamu” kata shina sambil membuka pintu.
  “annyeong jagi …. “ seorang namja tersenyum ramah, untuk beberapa detik shina terdiam melihat namja dengan senyum yang hangat.
  “hey, kaget ya aku datang pagi-pagi. Akukan sudah bilang akan menjemputmu setiap hari dan mengantarmu kuliah jagi….”
  “kau ini apa-apaan? Jagi? Sejak kapan aku mengizinkanmu memanggilku jagi huh? Pacar saja bukan!!”
  “oh ya kalau begitu yeobo saja, akukan calon suami mu” yonghwa terkekeh
  “siapa yang datang? Oh ternyata yonghwa, mari masuk” ajak omma shina
  “tidak usah ahjumma. Aku hanya ingin menjemput shina saja kok”
  “oh begitu, ah jangan panggil aku ahjumma, tapi panggil saja aku omma ya”
  “oh baiklah, omma” kata yonghwa sopan, shina hanya memalinkan wajahnya sebal karena ulah yonghwa.
  “baiklah omma, aku berangkat dulu. Sampai jumpa” kata shina sambil mencium pipi ommanya. Lalu yonghwa menggandeng tangan shina.
  “kajja jagi….” Omma shina melihat kedekatan mereka berdua merasa sangat senang, rencananya menjodokan mereka tampaknya akan berjalan baik.

***
  Shina POV
   “hmm namja ini tampan juga” shian memerhatikan penampilan yonghwa yang lebih kasual, menggunakan kaus bergaris dengan V neck dan celana jeans simple.
  “kenapa? Aku tampan ya?” tanyanya sembari memalingkan wajahnya sebantar dari jalanan.
  “ani…kau ini keGRan sekali” cibir shina, yonghwa hanya terkekeh.
  “hmm….sebenarnya kau tak perlu repot-repot  mengantarku seperti ini. Aku bisa pergi sendiri, kalau alasanmu karena aku ini dijodihkan dengan mu …. Aku rasa berlebihan, lagipula kita belum benar-benar sepaat tentang perjodohan ini kan?” kata shina
  “ini perintah ayahku, ia bilang aku harus memperlakukanmu layaknya calon istriku, kalau tidak…”
  “kau tidak akan mendapat warisan, benarkan?” tebak shina benar.
  “kau tau jawabannya kan” kata yonghwa, shina menangkap sorot wajah yang berbeda dari yonghwa.
  “apa kabar tiffany dan kikwang?” shina mencoba mengalihakn pembicaraan
  “bak-baik saja” kata yonghwa. “ akhir-akhir ini aku jarang bertemu mereka, mereka sepertinya sedang sibuk mempersiapkan pernikahan mereka”
  “oh mereka akan menikah? Mereka memang sangat cocok”
  “jadi …. Kapan kita menikah?” yonghwa memandang jahil pada shina dengan senyumnya yang menawan, shina tidak dapat menjawab karena hati dan pikirannya tertuju pada senyum yonghwa.
***
Author POV
  “shina seseorang mencarimu” kata jun hee temannya
  “siapa?” Tanya shina sambil bangkit dari duduknya, ia dan teman-temannya sedang duduk-duduk diselasar kampus sendang mengerjakan beberapa tugas dosen.
  “entahlah, lihat saja sendiri” tunjuk jun hee pada sebuah mobil hitam mengkilap di lapangan parkir kampus. Shina menghela nafas panjang.
  “sana! Kau sudah dijemput pacarmu…oops mian calon suami mu maksudku” kata hyuri, shina reflek mencubit pinggang shina dan mengaduh. Stelah berpamitan ia berjalan menuju mobil hitam itu.
  “lama sekali sih?” protes yonghwa
  “mian, tadi aku sedang mengerjakan tugas”
  “aku lapar” komentar yonghwa selanjtunya. Tapi shina hanya diam, ia mengikuti kemana pun yonghwa membawanya pergi, hingga mobil yonghwa akan berbelok menuju restoran kelas atas.
  “eh, bisakah kita tidak makan disini?” Tanya shina
  “wae? Makanan disini enak lho” kata yonghwa
  “bukan begitu, kau kan selama ini sering makan direstoran mewah, bagaimana kalau sekali-kali kita makan di restoran biasa? Aku jamin rasanya tidak kalah enak lho” yonghwa terlihat berfikir sejenak
  “hmm baiklah, asal tidak bikin sakit perut ya” yonghwa.
  “sip boss, selera makanku tidak usah diragukan” kata shina bangga, yonghwa kembali tersenyum, dan shina terpukau lagi dengan senyumnya.

  “ini apa?” Tanya yonghwa sambil menunjuk makanan dihadapannya
  “ini ramyeon yang di campur dengan udang dan ikan salmon, ini segar sekali lho. Ayo coba” shina mengunyah ramyeon dimulutnya sementara yonghwa masih terlihat ragu.
  “ayo coba …. Kau pasti suka. Aaaaa….” Kata shina sambil menyodorkan sumpit yang penuh dengan ramyeon. Yonghwa pun membuka mulutnya dan mengunyah ramyeon yang  shina suapkan.
  “enak kan? Kau tidak percaya sih” kata shina terkekeh. Lalu yonghwa menyumpitkan ramyeon dan menyodorkannya pada shina, lalu shina melahapnya. Lalu mereka tertawa bersama.
***
  Sunset terlihat indah saat yonghwa dan shina bersandar di kap mobil yonghwa dan menikmati indahnya suset dipinggir pantai, shina mengajak yonghwa ke pantai demi mengajak yonghwa merasakan ramyeon yang sudah menjadi langganan keluarganya.
  “indah” kata shina, matanya terus tertuju pada matahari yang perlahan menghilang dan hanya menyisakan sinarnya yang berwarna orange.
  “apa kau punya pacar?” Tanya yonghwa tiba-tiba. Shina tertunduk dan menggeleng.
  “memangnya kenapa kalau aku tidak punya pacar?” Tanya shina
  “kita kan dijodohkan, bisa repot kalau kita punya pacar, pasti aka nada salah paham” shina terdiam setuju dengan kata-kata yonghwa.
  “mau sampai kapan kita pura-pura setuju dengan perjodohan ini?”
  “entahlah, aku juga tidak tau”
  “ya! Yonghwa kau jangan memikirkan dirimu sendiri saja. Kalau begini aku juga bisa repot. Lebih baik aku bilang appa dan omma ku juga appa dan ommamu agar perjodohan ini dibatalkan saja” shina mulai kesal.
  “ya! Jangan!!”
  “kenapa? Kau takut tidak akan mendapat warisan?? Cari saja perempuan lain yang bisa kau manfaatkan untuk mendapatkan warisan”
  “apa kau punya seseorang yang kau suka ? sehingga kau tidak mau ia tahu kau sudah dijodohkan?” Tanya yonghwa.
  “tidak, aku sedang tidak suka namja manapun” kata shina
  “kalau begitu bantu aku sebentaaaaaaaaaar saja. Aku janji kau tidak akan terbawa masalah apapun, kau tidak akan sungguh-sungguh menikah denganku” yonghwa meyakinkan shina yang mesih terlihat kesal.
  “terserah kau saja” kata shina akhirnya. Yonghwa tersenyum dan mengusap rambut shina
  “ayo pulang, nanti appa dan ommamu mancarimu” kata yonghwa.

***
  Shina POV
  “Pasti sekarang yonghwa sedang sibuk, kemarin ia bilang hotelnya akan membuka cabang baru di jeju. Hmm… apa aku kirim pesan ya?” akupun mengambil ponselku yang tergeletak dimeja belajar.
  Aku: annyeong …. Sedang sibuk ya? . lama tidak ada respon, sepertinya ia sedang sibuk. Tapi tiba-tiba ada tanda pesan masuk diponselku.
  yonghwa: annyeong juga …..  tidak terlalu sibuk kok, ada apa?
  Aku: ani…. Hanya ingin member semangat… FIGHTING !!!! J J J J
  yonghwa: gomawo J . sedang apa kau??
  Aku: hmm …. Hanya diam dikamar. Kau sendiri?
  yonghwa: dasar malas! Kekeke. Baru saja rapat dengan salah satu pemegang saham.
  Aku: sudah makan malam??
  yonghwa: belum, mungkin sebentar lagi, belum lapar. Kau sudah makan?
  Aku: belum juga, makanannya masih dimasak omma
  yonghwa: bukannya bantu omma mu pemalas.
  “Shina … makan malam sudah siap” terdengar panggilan omma dari bawah
  “ne’ akupun bangkit dari tempat tidur.
  Aku: sudah dulu ya, aku makan malam dulu. Kau jangan lupa makan malam juga jangan eterlalu sibuk
  yonghwa: iya cerewet … kau sudah seperti pacar sungguhan ku saja kekeke. Selamat makan J
 “ah iya, aku dan yonghwa suda seperti pacar sungguhan saja ….” Aku meletakan ponselku dan berjalan menuju ruang makan. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu pada yonghwa.
  “apa aku mulai menyukainya ….?? Ah bukan, sepertinya aku jatuh cinta padanya…aishhh bagaimana ini?? Kami kan hanya pura-pura dekat untuk beberapa waktu saja …. Tapi aku terlanjur”
  “shina, kenapa kau malah diam ditangga” kata omma, aku pun segra duduk di kursi makan.
  “bagaimana hubunganmu dengan yonghwa?” Tanya appa disela-sela makan malam.
  “baik-baik saja”  aishhh kenapa appa menanyakan yonghwa?
  “sejauh mana hubunganmu dengannya?” ah omma juga ikut-ikutan
  “kami berteman baik” komantarku
  “masa hanya berteman?” appa berkomantar lagi
  “omma dan appa tidak percaya?”
  “tiap hari ia mengantar dan menjemputmu apa itu hanya teman?”
  “okay, kita bersahabat” kataku memperbaiki kata-kataku
  “baiklah, kalau kalian belum mau mengaku. Kau pikir appa dan omma tidak pernah muda seperti kalian? Appa tahu kok mana yang sungguhan sahabat dan yang masih malu-malu bilang kalau kalian pacaran” appa tersenyum melihatku.
  “ah terserah kalian saja deh. Hmm aku sudah selesai makan, aku duluan. Ada tugas yang harus aku kerjakan” akupun membereskan piring dan beranjak kekamarku. Aku tiduran sambil mengerjakan tugas kuliahku. Tiba-tiba terlintas kesepakatan antara aku dan yonghwa. Kami berpura-pura setuju dengan perjodohan ini supaya yonghwa mendapat jatah warisannya. Berarti kalau yonghwa sudah mendapat warisannya aku dan yonghwa tidak perlu pura-pura lagikan? Kita bisa hidup masing-masing. Masing-masing? Kenapa aku tidak suka dengan kata-kata itu …?? Ahhh aku ini kenapa jadi galau begini sih …?? Hmm sebentar…apa aku benar-benar jatuh cinta padanya ….”
***
Author POV
 Ponsel shina berdering, nama minhyu tertera dilayarnya.
  “yoboseo ….”
  “shina, dimana kau sekarang?” terdengar suara yonghwa.
  “aku dirumah ….” Kata shina
  “cepat kemari, aku ingin bertemu denganmu” kata yonghwa. Shina kaget yonghwa ingin bertemu dengannya, tapi ia juga merasa senang
  “tapi apa tidak terlalu malam?” taya shina mengingat sekarang sudah hampir jan 11 malam.
  “cepat kemari, aku ingin bertemu denganmu, aku membutuhkanmu” yonghwa memohon. Shina berfikir sebentar.
  “baiklah … kau dimana sekarang??”
  “aku di Grand Lezza, aku tunggu kau di roof top” lalu sambungan terputus.

TBC

3 comments:

  1. waah unnie ketauan mikirin mihyuk terus masa " Ponsel shina berdering, nama minhyu tertera dilayarnya" kekkeke

    ReplyDelete
  2. oh iyaya?? aduh mian salah ngetik.....aku betulin deh. gomawo ya udah ngasih tau ^^ ktauan deh lagi mikirin minhyuk

    ReplyDelete
  3. uwoo ke rooftop, biasanya bakalan so sweet *sotoy lagi

    yaelah itu si shina gak mungkin gak suka yong~ lah, kecuali udah ada yang dia suka sebelumnya, apalagi yong nya cakep, kaya lagi /dordor

    next part eonni^^

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'