Friday, March 18, 2011

My Own Idol (part 2 -END-)

Author : happyhanna @sarahhannamoran

Rating: Teenagers

Genre: Romantic

Cast: Kang Min Hyuk (CNBLUE)
         Park Han Young (reader)
         Kang Seo Rin (fiktif)

Note:  part 1 miaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan *bow* ff ini lamaaaaaaaaaa bgt di post, ini pure kesalahan author mian mian mian....tapi tetep pada mau baca kan..???




Sudah jam 11 malam tapi aku masih membaca novel dikamarku, sambil menunggu susu panasku dingin. Lalu ponselku berdering. “yeoboseo” aku terdiam mendengar suara yang menyapaku

“apa kau sudah tidur?” tanyanya

“minhyuk ssi? A…aku…aku belum tidur” kataku

“oh aku kira kau sudah tidur” suaranya terdengar senang

“ada apa?” tanyaku sambul meletakan novel yang sedang aku baca

“begini…hmm bagamana kalau besok aku mengajakmu jalan-jalan.sudah hampir satu bulan kita tidak bertemu” katanya

“tapi..tapi kita sudah berjanji tidak akan bertemu lagikan?” kataku

“masalah itu, aku akan menyamar agar kita tidak bisa ditemukan wartawan. Aku ingin bertemu denganmu sebentar saja” katanya pelan

Aku ingin bertemu denganmu sebentar saja, kata-kata itu membuat aku harus menahan nafas, dan menenagkan jantungku yang mulai deg-degan lagi.

“bagaimana? Mau kan?” kata minhyuk setelah membiarkanku berfikir

“baiklah, tapi sebentar saja ya” kataku akhirnya

“ ah gomawo kau mau bertemu denganku, besok aku menjemputmu di kampus mu ya, setelah makan siang” katanya, suaranya terdengar girang .

“baiklah” kataku. Akhirrnya Ia memutuskan hubungan telepon, tiba-tiba senyumku mereka, aku merasakan pipiku panas. Dan tiba-tiba aku merasa sangat senang.




***

“ada apa denganmu? Terlihat sangat senang hari ini” kata seo rin saat kami baru selesai kuliah

“tidak ada apa-apa, memangnya kenapa?” tanyaku

“kau terlihat sangat ceria hari ini”

“mungkin hanya persaanmu saja” kataku lagi

“kau mau langsung pulang?” Tanya seo rin lagi

“tidak, aku akan pergi” kataku

“kemana?”

“apa oppa mu tidak cerita padamu ia mengajakku pergi hari ini?”

“minhyuk oppa? Mengajakmu pergi? Ia tidak bicara apa-apa padaku” kata seo rin kaget

“ah, kalau begitu….”

“wah oppa ku memulia start tanpa memberitahuku ternyata” kata seo rin sambil tersenyum padaku

“maksudmu?” tanyaku, tapi tiba-tiba sebuah motor sport berhenti didepanku dan seo rin

“ah itu motor minhyuk oppa” katanya, “sudah sana pergi, tenang saja oppaku sangat baik kok” kata seo rin sambil mendorongku pelan.

“oppa jaga hanyoung baik-baik ya” kata seo rin sambil melambaikan tangan, lalu minhyuk mengacungkan jempol.

“maaf aku menjemputmu dengan motor, supaya tidak ketahuan” katanya sambil membuka kaca helm full face nya

“tidak apa-apa” kataku lagi.




“ada apa tiba-tiba kau memintaku bertemu denganmu?” tanyaku sambil duduk diatas motor dan melihat pemandangan laut luas.

“tidak apa, aku hanya ingin bertemu saja” kata minhyuk sambil menyandarkan tubuhnya di samping motor

“kau tidak takut wartawan melihat kita lagi?” tanyaku

“tidak, tempat ini sepi dan hampir dekat perbatasan luar kota, mereka tidak mungkin menemukan kita disini. Dan aku rasa penyamaranku berhasil” katanya sambil tersenyum dan matanya tepat melihat kearahku.

“hahahaha dasar artis, selalu menyamar” kataku mengalihkan pembicaraan

“oh ya, seo rin bilang kau kurang suka dengan artis ya? Kenapa?” tanyanya. Aku terdiam sejenak

“sebenarnya, ya aku kurang suka saja. Aku rasa hidup para idol itu hanya gossip dan kontroversi. Dan semua berita tentang mereka itu tidak penting menurutku. Yah pokoknya aku rasa mereka itu menyebalkan” kataku gemas

“jadi maksudmu aku menyebalkan? Aku kan idol juga” katany polos

“hmm mungkin, tapi aku tidak tahu. Aku kan belum lama mengenalmu” kataku lagi

“kalau begitu, apakah aku harus berhenti menjadi artis agar kau mau mengenalku?” tanyanya. Kali ini matanya benar-benar melihat dengan sangat dalam padaku, aku jadi salah tingkah.

“ah~ ani~ anio. Tidak perlu begitu, aku rasa aku mulai membuka pikiranku tentang profesi mu itu. Walaupun ya dampaknya sedikit mengesalkan untukku” kataku. Minhyuk tertawa disebelahku.

“kau ini lucu sekali” katanya, ah aku sangat suka melihatnya tersenyum.

“hei lihat, matahari mulai terbenam” katanya sambil menunjuk lurus kedepan.

“aku harap bisa terus seperti ini” katanya lagi

“mwo?” tanyaku yang kurang konsentrasi pada ucapannya karena terlalu terpana pada pemandangan matahari tenggelam

“tidak, bukan apa-apa” katanya lagi.




***

Aku membalik-balikan buku yang sedang aku baca.

“hey, kau baca buku atau sedang bengong?” Tanya hyun jin teman ku

“tidak, aku sedang membaca” kataku

“bagaimana bisa kau membaca kalau hanya membalik-balikan halamannya terus” katanya. Aku hanya diam dan menyeruput minuman yang aku beli.

“ah aku yakin dia sedang memikirkan sesuatu” kata seo rin lagi. Lalu teman-temanku saling membicarakan yang tidak nenarik perhatianku.

“ah kami harus pulang, sampai jumpa” kata teman-teman yang lain. Tinggalah aku dan seo rin yang masih duduk manis dikantin kampus.

“kau ini kenapa? Sakit?” Tanya seo rin

“tidak, aku baik-baik saja kok” kataku tanpa sadar aku menyeluarkan ponsel tapi aku hanya memperhatikan layar ponsel tanpa melakukan apapun.

“apa aku harus meneleponnya duluan?” aku bergumam pelan

“siapa?” tanay seo rin, ah ternyata ia mendengar gumamanku

“siapa? Kau sedang ingin menghubungi seseorang ya? Pantas saja kau diam dari tadi” kata seo rin, aku masih diam memerhatiakn ponselku ragu-ragu. Tidak ada yang berkomentar.

“ah! Kau ingin menelepon oppa ku ya? Kau kangen dia?” Tanya seorin tiba-tiba

“ah..tidak…bukan dia” kataku cepat

“ah kau bohong, lihat saja wajahmu langsung merah begitu. Sudah ngaku saja, kau ingin bertemu oppakukan? Sudah telepon saja” kata seorin sambil menyodorkan ponselku

“tidak , aku takut menganggunya” kataku memasukan ponselku lagi kedalam tas. Lalu seo rin mengeluarkan ponsenya menean sedeter angka dan menyerahkan ponselnya padaku

“ini, aku sudah menghubungan kau dengan oppaku, bilang saja apa yang mau kau katakana padanya” kataku. Aku menolak ponselnya tapi terdengar suara sapaan dari ujung telepon.

“ayo, bicaralah” kata seo rin sambil tersenyum

“yeboseo~” kataku ragu

“ah han young? Aku kira seo rin. Ada apa?” tanyanya.

“tidak…hmm begini….” Kataku ragu

“ada apa? Bilang saja” kata minhyuk

“apa aku menganggu?” tanyaku

“tidak, ada apa? Katakan saja” kata minhyuk

“aku…aku…aku ingin bertemu dengan mu” kataku dengan sekuat tenaga

“aku juga” kata minhyuk diujung telepon, ia terdengar sedang tersenyum.




***

“saengilchukhamnida…saengilchukhamnida….saranghaneun minhyuk ssi…saengilchukhamnida….” Akumenyanyi untuk minhyuk sambil memberikan chees cake yang aku beli dadakan. Lalu ia meniup 3 buah lilin diatasnya.

“gomawoyo” katanya lagi.

“mian, aku hanya bisa memberimu ini” kataku lagi

“tidak apa, aku sudah senang bisa bertemu denganmu lagi” katanya. Senang bertemu denganku? Bukankah seharusnya aku yang senang karena dia mau bertemu denganku? Pikirku.

“kita makan kuenya diluar saja yuk, uadarnay sedang cerah” ajaknya, lalu kami keluar dari mobil. Udara diluar memang hangat, walaupun hari sudah mulai sore. Kami ada dipantai yang kemarin kami datangi, sepertinya ini akan jadi tempat favorit kami.

“besok aku akan pergi ketaiwan” kata minhyuk lagi.

“oh ya? Kerjaanmu padat sekali ya?” komentarku. Ia menangguk

“bepara lama?” tanyaku lagi

“sekitar 4 hari….” Katanya. Tiba-tiba tangan minhyuk mengenggam tanganku. seketika itu juga jantungku berdebar lebih cepat.

“han young, apa yang kau pikirkan tentang aku setelah kita cukup lama kenal?” tanyanya

“aku rasa kau baik, dan ternyata profesimu tidak sejelek yang aku kira. Maaf soal itu” kataku, minhyuk tersenyum.

“hanya itu?” tanyanya

“hmm…aku senang bisa berkenalan denganmu, ternyata ide dongsaengmu tidak terlalu buruk. Dan satu lagi…..” aku terdiam karena malu mengatakannya

“apa?”

“aku….aku selalu ingin bertemu denganmu” kataku lagi, aku menunduk malu, aku yakin saat ini wajhku sudah merah padam. Tiba-tiba minhyuk mendekatkan wajahnya dan berbisik “ hanyoungie~ saranghaeyo” bisiknya pelan. Lalu kami sama-sama tersenyum. Lalu minhyuk mencolek krim kue yang aku pegang, lalu menempelkannya dipipiku.

“minhyukie~” kataku sambil mencolek krim juga dan menempelkannya di hidungnya. Kamipun tertwa bersama.

***
Aku sudah sampai dijepang, apa kau bisa menungguku selama 4 hari? Aku tersenyum membaca sms dari minhyuk
 
Hanya 4 hari? Tentu saja bisa. Balasku. Tidak lama ponselku berdering lagi
  
Apa kau yakin? Tanyanya lagi
 
Tentu saja. Oh ya apa perlu aku menjemputmu dibandara nanti, balasku lagi
 
Boleh saja, kalau kau mau

Baiklah, nanti kau kabari aku kapan kau pulang. Ok, sudah larut malam, aku mau tidur. Annyeong

Tidur nyenyak ok, saranghaeyo, aku tersenyum, dan menarik selimut menutupi tubuhku. Akupun tertidur dan sepertinya bermimpi tentang minhyuk.

***
 
Aku memarkir mobil minhyuk tempat parkir bandara, aku membawa mobilnya agar lebih mudah saat ia sampai nanti, ini ide seo rin. Akupun keluar dan berjalan menuju terminal kedatangan luar neger. Tapi aku merasa dikuti seesorang, tapi aku melihat kesekitar sepertinya biasa saja. Orang-orang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Akupun duduk disebuah kursi yang agak sepi, menunggu minhyuk sampai, aku masih merasa diikuti, persaanku tidak enak. 15 menit kemudian pengumuman bahwa pesawat dari jepang sudah mendarat.

Aku melambaikan tangan saat melihat minhyuk, dan ia pun datang menghampiriku.

“menunggu lama?” Tanya sambil tersenyum,

“tidak juga” kataku, lalu ia menggandeng tanganku, tapi tiba-tiba rentetan blitz menyorot kami, dan segerombolan wartawan berkumpul disekitar kami.

“ottokae?” tanyaku panic. Lalu minhyuk menarik tanganku, kabur dari kejaran para waertawan yang berteriak-teriak menanyakan berbagai pertanyaan.

“dimana kau memarkir mobil?” tanay minhyuk.

“disana” kataku sambil menunjuk kesalah satu arah dan kamipun segera berlari, kami masuk mobil dan minhyuk pun memacu mobil dengan kecepatan tinggi.

Kami sepertinya berjalan kearah luar kota.

“mau kemana kita?”

“kemana saja, asal tidak dikejar-kejar lagi” katanya.

45 menit kemudian kami sampai di daerah pedesaan diluar kota seoul. Pedesaan ini terlihat sepi. Hanya terlihat beberapa orang yang melakukan aktivitas. Akami berhenti dipinggir padang rumput luas

Aku tertawa .

“kau kenapa?” Tanya minhyuk

“aku hanya merasa lucu saja, kita dikejar-kejar wartawan seperti ini” kataku. Minhyuk mengehela nafas panjang lalu tertawa juga

“kau tidak marah?” Tanya minhyuk

“kenapa harus marah?”

“kau tidak marah, harus dikejar-kejar seperti tadi. Kau kan tidak suka artis apalagi gossip. Dan mungkin sekarang kau yang akan jadi gossipnya” kata minhyuk

“hmm~ aku rasa kau sudah mengubah cara berfikirku. Aku rasa sekarang aku pikir bagaimanapun keadaannya kalau kita bersama dengan orang yang kita sayangi, akan ada apapun tidak masalah. Aku yakin kita bisa melewati gossip yang akan muncul nanti” kataku

“hmm aku rasa juga begitu” menihyuk mengangguk

“jadi kau tidak benci lagi pada idol?” aku menggeleng. Lalu minhyuk memegang kedua pipiku. lalu ia menciumku. Tiba-tiba kilatan blitz meyorot kami dari jok belakang. Kami yang kaget sontak menjauh dan meliaht kearah belakang

“waaah berita besar ini, kalau ku jual foto ini aku pasti kaya raya.usahaku tidak sia-sia” kata seo rin sambil melihat camera yang ia pegang.

“ya!! Sejak kapan kau disana?” Tanya minhyuk kaget

“hahaha, tidak usah tahu sejak kapan. Mulai sekarang aku jadi paparazzi khusus untuk kalian’ kata seo rin keluar mobil. Minhyuk pun keluar mobil, dan mengejar seo rin. Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

------end------

2 comments:

  1. ck jadi kalo mau jadian sama idola harus deketin adeknya ya (?) /abaikan
    envyy, pengen juga u,u *peluk cnblue*

    nice ff :3

    ReplyDelete
  2. keren ..
    so sweet ..
    tpi kalo gx slah nma ny di ff part 1 beda ya dgn part 2 ??

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'