Author: Kang Eunjin (@icicicaaa)
Rating: T
Genre: Friendship, family, romance.
Length: chaptered
Casts:
- Jung Yongeun (readers),
- Lee Jungshin CNBLUE,
- Jung Yonghwa CNBLUE,
- Lee Jonghyun CNBLUE,
- Seo Joohyun SNSD
Other Casts:
- Kim Eunhee (fiktif),
- Heo Chanmi Co-Ed,
- Jungshin’s appa,
- Jungshin’s umma,
- cast yang masih rahasia,
- dll cari sendiri aja didalam ff ini~ *author dikeroyok*
Note : FF ini tercipta karna author pengen banget punya abang kandung == apalagi kalau abangnya perhatian+cakep /plak. Mungkin bakal banyak chap karna author pengen juga buat ff penuh rahasia eaea tapi kayaknya gagal wk.
Disclaimer: para artis milik yang maha kuasa, ceritanya punyaku, I don’t make money from this, tapi kalau ada yang kasih ya gak nolak *dor*
- Jung Yongeun’s POV –
“Aku pulang oppaaa,”
“Yongeun? Sudah pulang?” Aku menjawabnya dengan anggukan sambil tersenyum. Dia oppa ku, Jung Yonghwa. Orang paling berharga yang aku miliki di dunia. Aku hanya tinggal berdua dengannya dirumah sederhana ini, ya semenjak orangtuaku meninggal karena kecelakaan dua tahun yang lalu.
Waktu kejadian itu aku baru masuk SMA, di saat uang benar-benar dibutuhkan. Namun siapa sangka musibah itu datang, aku benar-benar terpukul tapi oppa lah yang selalu menyemangatiku. Semenjak kejadian itu juga, oppa yang baru naik ke kelas tiga waktu itu harus mencari pekerjaan kemana-mana untuk menyambung hidup kami. Warisan appa tidaklah cukup, aku dengar sebelum meninggal appa bangkrut karena ditipu.
Sekarang oppa kuliah sambil kerja. Oppa namja yang pintar, jadi terkadang pekerjaan itu yang mencarinya, aku percaya pada oppa jadi aku tidak terlalu mau tahu tentang pekerjaannya. Ingin sekali membuat oppa bangga, tapi oppa selalu bilang dia sudah bangga karna aku sekolah mendapatkan beasiswa, namun bagiku itu belum cukup.
“Aih, ada apa dengan adikku yang manis ini? Kelihatannya senang sekali? Apa ada sesuatu yang hebat di sekolah hari ini?”
“Ani oppa, aku ke kamar dulu ya” ini juga yang membuat oppa tampak hebat bagiku, dia seperti tahu apa yang sedang aku rasakan. Dia benar, ada sesuatu yang hebat hari ini.
“Opaa! kenapa tiba-tiba masuk, mengagetkanku saja,” tiba-tiba oppa sudah berada dihadapanku.
“Kau tidak mau cerita pada oppa? Hei ayolah aku ini oppa mu, aku pernah merasakan hal seperti yang kau rasakan. Pipi merah, senyum seharian, hahaha ayo yongeun ceritakan.”
“Kalau oppa pernah merasakan itu, kenapa sampai sekarang oppa tidak pernah mengenalkan seorangpun yeoja padaku huh?”
“Aish kau ini, asal aku membicarakan tentang perasaanmu pasti kau justru bertanya balik padaku,” kata oppa cemberut. Aku memang tak pernah mendengar kisah asmara oppa. Pernah sih sekali waktu itu oppa yang bercerita pada umma tentang yeoja yang ia sukai, tapi itupun karena aku diam-diam menguping. Hanya sekali itu saja. Aku ingin sekali oppa bisa bahagia bersama seorang yeoja, jadi bukan aku saja yang diurusnya, namun oppa selalu menjawab, “Kau adalah yeoja yang kusayangi, satu-satunya setelah ibu. Mengurusmu saja sudah repot apalagi orang lain,” aish.
Oppa menepuk pundakku, “ya! Yongeun kau malah melamun. Ayo ceritakan pada oppa. Aih apa kau tidak percaya pada oppa ya?”
“Baiklah oppa. Aku, aku, ummmm, oppa aku maluuuu. Hum, seorang namja menyatakan perasaannya padaku,”
“MWO? Kyaaa, lalu apa jawabanmu? Dia orangnya bagaimana? Siapa namanya? Apa dia sekelas denganmu? Atau dia tidak bersekolah disana? Berapa umurnya? Apakah dia….”
“Oppaaaaa, bertanyanya satu-satu, aigo bersemangat sekali sih oppa. Aku menerimanya. Namanya jungshin, kita seumuran. Dia anak kelas sebelah. Kita sebenarnya sudah lama berteman bahkan bersahabat. Tapi masalahnya dia namja yang paling popular dan dikagumi di sekolah.” Ucapku sambil cemberut.
“YONGEUN DAEBAK!! Adikku memang pantas untuk laki-laki seperti dia, pasti dia tampan sekali. Kapan-kapan kau harus membawanya kemari oke? Untuk merayakannya hari ini aku akan memasak mi rebus special untukmu,” Aku menepuk-nepuk telingaku karena habis mendengar terikan oppa yang super keras “aigoo oppa ini pasti pantas jadi bintang rock” batinku.
Aku mengikutinya ke dapur, oppa akan memasakkan mi buatannya yang super lezat.
“Yongeun, kau bilang dia dulu sudah seperti sahabatmu. Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya?”
“Temanku di sekolah itu banyak oppa, aku malas memperkenalkannya satu-satu padamu. Lagipula dia anak yang sibuk di sekolah. Kalaupun kalian pernah bertemu, mungkin aku lupa mengenalkannya.”
“Apa dia pernah kerumah kita?”
“Pernah, kau ingat laki-laki yang tinggi yang mengantarku pulang waktu itu? Tapi dia tidak mau masuk karna ada urusan”
“Oh iya, tapi kan tidak kelihatan karna dia memakai helm dan waktu itu sangat gelap”
“Yasudahlah oppa, kapan-kapan aku bawa dia kemari”
*.*.*.*
“Yeobooooo” Seluruh murid menatapku, aish padahal baru masuk gerbang.
“ya! Jungshin, kau lihat itu, semua orang melihat kearahku. Kau tidak malu apa?”
“Aniyo, kenapa harus malu. Aku kan namjachingu-mu.”
“ya ya, terserah kau jungshin,” Jungshin mengusap-usap kepalaku, aku lihat sekeliling aish semua yeoja di sekolah ini seperti menatapku cemburu haduh. “Jungshin, kemarin aku menceritakan tentangmu kepada oppa ku, dia bilang dia ingin sekali bertemu denganmu.”
“Wah padahal aku ingin juga bertemu dengan oppa mu. Tapi dua minggu lagi ada pertandingan basket dan aku harus selalu latihan mulai dari sekarang. Engg aku juga tidak bisa mengantarmu pulang, mianhae yongeun, tak apa kan?”
“Tidak apa, oppa sabar kok, dan biasanya juga aku pulang naik bis kan?”
“Kau memang pengertian,” jungshin mengusap kepalaku lagi sambil tersenyum. Aku melenggang ke kelasku. Semua anak mengerumuni Eunjin sahabatku, ada apa?
*.*.*.*
Krinnnnngggg…
Benar-benar melelahkan. Seharian ini anak-anak mengerumuni aku dan Eunjin dan heboh membicarakan hubunganku dengan Jungshin. Aih aku bawa santai sajalah, selama mereka tidak membenciku saja. seharusnya aku pulang dengan Eunjin, tapi dia bilang dia pergi bersama pacar barunya itu, si Minho.
“Jung Yongeun? Hei apa kau yang namanya Jung Yongeun?” Aku menoleh. Mwo? Gadis-gadis centil itu memanggilku? Menyebut namaku?
Mereka Eunhee, Chanmi, dan Seohyun. Ntah kenapa aku tidak menyukai mereka dari sejak awal masuk kesini. Tiga gadis ini menyebalkan menurutku, dulu mereka senang sekali menarik perhatian kakak kelas, bahkan ‘playgirl-ing’ sudah biasa bagi mereka. Mereka seperti ratu berkeliaran di sekolah ini.
Eunhee yang biasanya berdiri paling depan dan paling banyak bicara,aku rasa namja satu sekolah ini menyukainya, dan aku dengar akhir-akhir ini dia mengejar Jungshin (mungkin karna ini dia memanggilku).
Chanmi, gadis ini tomboy, agak kasar. Menurutku tingkahnya itu terlalu berlebihan, tapi aku tidak terlalu membencinya karena sikapnya termasuk wajar dibanding Eunhee.
Satu lagi namanya Seohyun. Pendiam, pintar, pemalu, ya, tapi ntah kenapa dialah yang paling membuatku mual. Menurutku dia munafik. Dia masih saja bergabung bersama Eunhee tapi tingkahnya sok baik, tekadang dia menyapaku kalau sedang sendiri. Entahlah, pikirannya aneh, mungkin dia seperti itu untuk menarik perhatian namja-namja saja.
“Ye? Ada apa memanggilku?”
“Kau. Dulu aku sudah pernah mengingatkanmu untuk tidak mendekati Jungshin kan? Sekarang aku dengar kau malah sudah menjadi pacarnya. Putuskan dia!”
“Babo. Membuang waktuku saja,” Aku melenggang meninggalkan mereka. Peduli apa aku dengan kata-kata mereka. Tidak ada yang bisa memisahkanku dengan Jungshin. Aku sedang malas berdebat sekarang. Dari arah jauh Eunhee berteriak memanggilku. Haha biarkan saja nenek sihir itu.
- Jung Yonghwa’s POV –
Sudah sepi tampaknya. Aih itu dia Yongeun. Hari ini aku putuskan menjemputnya, sekalian melihat Jungshin-nya itu. heh? Dia abis bertemu dengan siapa itu ya?
Deg
Dia….
“Oppa, tumben menjemputku?” Yongeun ternyata cepat mengetahui kalau aku datang. Tanpa bicara aku langsung menyuruhnya naik ke atas motorku dengan segera. Aku tidak mau berlama-lama disini. Jangan.
“Oppa, oppa kenapa sih?”
“Tidak, hanya kepikiran untuk menjemputmu saja,” Pikiran dan hatiku kacau sekarang. Jadi selama ini dia di sekolah yang sama dengan Yongeun adikku? Dia. Seohyun. Arggggh…
*.*.*.*
“Yong, kau ingat adik kelas yang aku ceritakan kemarin? Itu dia, cantik bukan? Dia akan tahu perasaanku besok”
Kenapa harus dia?
Kita memang bersahabat tapi kenapa cinta pertama kita harus sama?
Aigoo ~aku harus bilang apa…
Aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya..
Aku tidak mau persahabatan ini hancur..
“Tapi aku hanya menyukai Yong oppa”
“Oh, begitu ya Yong? Aku tahu sekarang, sahabatku!”
*.*.*.*
- Jung Yongeun’s POV –
Ada apa dengan oppa. Sepulang dari sekolah tadi dia langsung mengurung diri di kamarnya. Ah mungkin lebih baik oppa sendiri dulu.
- Lee Jungshin’s POV –
“Jadi semua uang itu kau kemanakan? Jangan-jangan benar kata orang kau bermain diluar sana. Hei pikir kalau kau punya istri dan anak disini. Dimana tanggungjawab mu sebagai suami dan ayah hah? Kemarin aku melihat ada bekas lipstick di jasmu benar-benar mencurigakan”
“Dimana tanggungjawabku? Seharusnya dimana kepercayaanmu? Pasti kau mendengar dari teman-temanmu yang suka menggossip itu kan? Uang saja yang kau fikirkan, lama-lama aku muak mendengar kau yang setiap hari mengoceh tidak jelas, soal lipstick itu aku tidak tahu, tiba-tiba ada disana”
Pemandangan yang biasa. Appa dan Umma, aku tidak mengerti jalan fikiran mereka berdua. Ada-ada saja yang diributkan. Apa mereka tidak malu apa sama tetangga? Hosh lebih baik didiamkan saja.
“Jungshin! Masuk menyelonong seperti maling, tidak bisakah kau mengucapkan salam. Pantas kau berkelakuan seperti ini, persis appa-mu.”
Aku hanya menoleh. Lalu berjalan kembali ke kamarku. Kudengar mereka melanjutkan kembali pertengkaran mereka. Sekarang topiknya berubah. Tingkahku tadi membuat appa marah karena umma menyebutku berkelakuan sepertinya. Seperti aku bukan anak mereka saja. Kekanak-kanakan.
“Kau sudah pulang?” tanya makhluk itu ketika aku sampai di depan pintu kamarku. Aku liat makhluk itu berbaring diatas ranjangku. Kamarku tidak seperti ini tadi, pasti berantakan karna dia.
“Apa yang kau lakukan disini?! Keluar!”
“Gayamu sok sekali Jungshin, aku hanya beristirahat sebentar di kamarmu lalu melihat ini. Ini pacarmu? Cantik juga,” si Jonghyun ini memegang fotoku yang sedang bersama yongeun. Ya, dia hyungku. Tapi cuih aku tidak akan memanggilnya hyung. Sejak kecil kami memang tidak pernah akur. Dia selalu mengolokku dalam segala hal. Bahkan ia yang suka mempermainkan wanita itu pernah merebut cinta pertamaku. Tapi aku sudah melupakannya walaupun aku tetap tidak menyukai si Jonghyun yang tingkahnya berandalan ini.
“Pergi!”
“Oke, oke dongsaengku yang manis.” Akhirnya dia pergi. Memang, yang terburuk adalah saat pulang ke rumah. Namun aku juga tidak mau seliar jonghyun yang kadang tidak pulang. Sekali dia pulang, hanya jika uangnya habis. Aku sudah terbiasa dengan semua ini, jadi aku memutuskan selalu pulang ke rumah dan menganggap hanya aku yang ada disini. Lagipula kenapa aku membuang waktu diluar sana jika kebutuhan sehariku cukup disini. Appa walau seperti itu dia selalu punya uang untuk hidup kami. Umma, masih sempat mengurus rumah ini dengan mendatangkan pelayan-pelayan. Makanya aku diam saja ketika mereka bertengkar, yang penting setidakya mereka masih ingat bahwa mereka adalah orangtua. Ah lebih baik telpon Yongeun saja.
- Jung Yongeun’s POV –
Ku letakkan Handphone ku setelah menelepon Jungshin cukup lama. Lagi-lagi dia ada masalah dengan Hyung-nya. Jadi teringat degan oppa. Oppa, kau kenapa?
Dreeet dreeet
Handphoneku bergetar. Ada pesan. Dari Jungsin.
Yeobo, tadi kau bertanya kapan aku dan dia pernah akur kan?
Handphone ku bergetar lagi. Kali ini juga dari Jungshin, pesan gambar.
Foto ini diambil waktu Ahjumma ku datang kemari lima tahun yang lalu. Dia memaksa kami berfoto seperti ini untuk ditunjukkan pada nenek yang sedang sekarat, nenek memang ingin melihat cucu-cucunya ini akur (saat itu appa dan umma masih baik-baik saja). Aku heran kenapa si Jonghyun itu menurut. Mungkin dia masih punya sedikit hati untuk membahagiakan orang yang umurnya tidak lama lagi. Nah, bagaimana? Sudah puas kan kau melihat aku dan Jonghyun seperti ini? :p
Dibawahnya ada fotonya dengan Jonghyun oppa sedang berangkulan. Agak kaku tapi cukup keliatan bersahabat. Aku mengirimnya pesan.
Orang-orang yang melihat foto itu tidak akan mengira seperti apa kalian berdua sebenarnya.tapi ngomong-ngomong Hyung-mu tampan ya?
Mwo? Cepat sekali dia membalasnya.
Awas saja kalau kau menyukainya! Si sialan itu tidak boleh mengambil kekasihku lagi!-_-
Aku membalas pesannya.
Oke, oke aku hanya bercanda yeobo. Tapi walaupun dia ‘sialan‘,kau masih menyimpan fotomu dengannya ya, padahal sudah lima tahun yang lalu^^
Tidak ada balasan, mungkin dia sudah tidur. Atau… malu? Hahaha pokoknya aku sebagai yeojachingunya harus mengakurkan mereka. Yongeun HWAITING!
- Lee Jungshin’s POV –
Oke, oke aku hanya bercanda yeobo. Tapi walaupun dia ‘sialan‘,kau masih menyimpan fotomu dengannya ya, padahal sudah lima tahun yang lalu^^
Aku terpaku membaca pesan ini, benar juga Yongeun ini. Aku akui sulit menekan tombol delete untuk foto ini. Ntahlah, tapi aku rasa ini begitu berharga. Apa ini yang aku harapkan? Aku dan kakakku akur?
- Jung Yonghwa –
“Yeobo, kau memang hebat!”
“Gomawo oppa, aku akan melakukan apapun demi oppa”
“Yonghwa dan sahabatnya memang pantas dibegitukan, huh siapa suruh cari gara-gara denganku!”
“Aku mendengar itu, sialan kalian berduaaaaaaaa!!”
Mulai saat itu, aku tidak mau melihat mereka berdua lagi..
*.*.*
Aku tidak boleh larut karna masa lalu seperti ini lagi. Cukup sekali saja aku bertemu dengan yeoja itu. Aigo, daritadi aku tidak menyapa Yongeun. Aku harus keluar dari kamar sekarang.
“Hmmm, foto ini bagus juga kalau aku jadikan wallpaper, hum benar kan bagus sekali”
“Yongeun? Sudah makan?” Aku menyapanya yang sedang duduk melihat handphone-nya.
“Oppa! Aigo~ akhirnya kau keluar, aku khawatir sekali. Aku sudah makan kok oppa, oppa belum makan kan? Itu sudah aku siapkan di atas meja” Aku segera mengambil makanan yang ditunjuk Yongeun. Adikku ini memang perhatian. Yonghwa, seharusnya kau memperhatikan adikmu ini, bukannya malah meratapi masa lalu!
“Oppa, gwenchana? Ada masalah apa? Ceritalah”
“Ng? Aku tidak punya masalah apa-apa kok. Masakanmu enak sekali ya. Eh, itu siapa yang jadi wallpaper handphone-mu?” Aku tidak mau adikku ini memikirkan masalahku. Yongeun cemberut. Dia pasti tidak senang karna aku mengalikan pembicaraan tadi.
“Aish oppa, yasudahlah aku tidak memaksa kalau oppa tidak mau bercerita padaku. Tapi lain kali oppa harus cerita ya?!” Ancam Yongeun ke arahku. Aku hanya mengangguk.
“Hmmm, ini Jungshin bersama Hyung-nya, waktu Jungshin kelas satu SMP. Akrab sekali ya mereka seperti kita? Mereka juga tampan kekeke,”
“Huu dasar” Aku berdiri sebentar melihat wallpaper handphonenya.
Astaga...
“Yongeun? Ini benar Hyung-nya Jungshin?”
“Ne, waeyo oppa?”
“Sebaiknya kau akhiri saja hubunganmu dengan Jungshin itu Yongeun…”
- TBC –
selamat, kau berhasil bikin saya mupeng. ya ampun kalo punya kakak kayak yonghwa + karakternya yg super duper care abis, ga bakal aku relain dia nikah #plak
ReplyDeleteayaaaaaaaaaaah bundooooooooo , bikin kakak cowok *nasib anak pertama*
ceritanya bagus nih, fresh. konfliknya seru. chapter panjang oke aja asal seru :)
lanjutgan
(pergi ngerengek minta kakak)
cocok karakter yong jd hyung ...
ReplyDeletejonghyuuuunnnn knapa disetiap ff dikau jd badboy seehh #plak ixixix
di tunggu lanjutannya yaaa
gapapa on, jonghyun kalo dapet peran bandel malah makin keren kkkkk
ReplyDelete@ mpeb onn: iyanih eonn nasib anak pertama T_T mau dibikin lagi gak bisa, malah yang nambah para kurcaci liar /plak (re:adek) -_-v
ReplyDelete@k4d eonn: hehehe suka aja gitu ngeliat Jonghyun garang terus gayanya brutal (?) bikin melting :3 << mulai deh
padahal karakter jonghyun di ff onni berikutnya juga badboy ... aaiiihhhh emang cocok dia :)
ReplyDeletewah...baru baca..TT___TT *aku juga mau punya oppa kayak gitu...(nasib anak tunggal)...
ReplyDeletese bad boy apapun Jonghyun aku tetap Cinta... *NP-Muljam ~Cinta Mati
ditunggu yah thor..post part2 nya jangan lama2...semoga cepat dpt ilham buat part 2...=D