Monday, March 14, 2011

I DO (part 2- end)

Author : happyhanna @sarahhannamoran

Rating: PG 15

Genre: Romantic

Cast: Lee Jung Shin (CNBLUE)
         Lee Jong Hyun (CNBLUE)
         Song Jae Min (reader)

Other Cast: Yuri (SNSD)

Note: part 1 
        miaaaaaaaaaan kalo lanjutannya lama di post, tspi akhirnya selesai juga nih ff, makasih ide-ide dari reader dan boice semua, semogaff ini bisa menyenagkan hati reader okay. selamat baca deh, jangan lupa komen ya ya ya ya ///^^


JaeSun POV
  Aku melangkahkan kakiku masuk keruang pratek jonghyun, bukan sebagai pasien tapi. Ia tersenyum.
  “silahkan duduk noona” katanya mempersilahkan.
  “aku tidak akan lama, karena aku kesini bukan untuk jadi pasien mu” kataku basa-basi.
  “aku tahu noona pasti kesini karena masalah jae min kan?”
  “betul. Aku rasa hubungan kaian sudah berakhir cukup lama. Jadi tolong jangan terlalu dekat lagi dengannya. Kau boleh menjadi temannya tapi tolong mengertilah, ia sudah bahagia dengan jungshin dan sebentar lagi kebahagiaan mereka akan lengkap, mereka akan segera menikah jadi tolong jangan buat semuanya kacau....” aku setengah memohon. Jonghyun tersenyum
  “apa yang noona tahu tentang jodoh? Mianhae aku lancang, tapi noona bahkan belum menemukan seseorang yang terbaik untuk noona kan? Dan aku rasa jungshin belum tentu yang terbaik untuk jae min” aku terdiam mendengar ucapan jonghyun, ada benarnya juga.
  “noona tahu siapa yang menentukan jodoh?”
  “Tuhan” jawabku singkat setidaknya itu yang selama ini diyakini banyak orang. Tapi jonghyun hanya tersenyum singkat dan menggelengkan kepala.
  “Tuhan hanya memberi kita beberapa pilihan, dan kita sendirilah yang menentukan mana yang terbaik untuk kita, dan Tuhan membantu kita dengan ini” ia meletakan telunjuknya di dada nya.
  “cinta itu untuk di raih noona, bukan untuk di tunggu” kata-katanya menyentakku, apa ini yang terjadi jika seseorang terlalu lama berkutat dengan ilmu kedokteran di amerika??
  “jadi aku akan mengejar jae min, aku tidak akan menunggunya karna pasti ia tidak akan datang kalau aku hanya menunggu” jonghyun tersenyum lagi. Kali ini aku tahu kenapa jonghyun begitu ingin kembali pada adikku.
***
  Jaemin POV
  Betapa bodohnya aku sekarang ini? Sekarang tepat didepanku duduk jonghyun yang sedang mengaduk tehnya. Sekarang aku dan jonghyun ada disebuah kafe. Tadi pagi ia tiba-tiba menghubungiku dan mengajak bertemu, dan akupun meng-iya kan.
  “bagaimana kabar jungshin?” Tanya jonghyun
  “aku tidak bisa menghubunginya beberapa hari ini” kataku lagi
  “pasti karena aku ya?” Tanya jonghyun, aku hanya diam saja. Tiba-tiba ponselku berdering, ah dari junghsin
  “yoboseo~”
  “yoboseo” jawab seorang wanita diujung sana. Wanita?
  “apakah ini ponsel nona jaemin?” Tanya wanita itu
  “ne, ini…”
  “aku yuri, assisten jungshin, sekarang aku sedang bersama jungshin tapi ia dalam keadaan mabuk, bisakah kau kerumah jungshin sekarang?” pintanya
  “ya ampun, ia mabuk. Baiklah aku akan segera kesana” kataku mematikan hubungan telepon lalu bergegas keluar restoran meninggalkan jonghyun dengan wajah herannya, sesegera mungkin aku mencari taksi yang langsung mengantaku kerumah jungshin.
  Mobil jungshin terparkir dihalaman rumahnya, pintu depan tidak terkunci, akupun langsung masuk. Jungshin tinggal sendiri sedangkan kedua orang tuanya tinggal di china. Aku melangkah masuk menuju kamar jungshin, pintu kamarnya sedikit terbuka dan aku melihat jungshin tertidur dengan wajah kusut ia pasti mabuk berat. Lalu aku melihat seorang wanita disampingnya, ia yuri assisten jungshin, tapi apa yang ia lakukan disana? Ia mengelus kepala jungshin dan mengecup keningnya.
  “yuri? Sedang apa kau?” tanyaku saat memergoki ia akan mencium jungshin sementara jungshin masih tertidur. Yuri tiba-tiba berdiri dan menjauh.
  “ah jaemin, tadi teman jungshin meneleponku dan bilang jungshin sedang mabuk, aku segera kesana dan mengantarnya pulang lalu aku meneleponmu”
  “ne, aku akan menemaninya disini, kau boleh pulang” kataku sedikit ketus. Lalu ia mengambil tasnya dan pamit pulang.
  “oh ya, dari tadi ia terus memanggil namamu” kata yuri aku hanya mengganguk dan menutup pintu kamar jungshin lalu aku berjalan dan duduk disamping ranjangnya. Wajah jungshin sangat kacau, bau alcohol tercium.
  “babo, kenapa kau malah mabuk-mabukan? Bukannya menemuiku” kataku sambil menyelimuti tubuh jungshin
  “jae min…jaemin…” ia mulai memanggil namaku lagi
  “ne? aku disini” kataku
  “jaemin..kenapa kau jahat…?? Kita akan menikah tau….tapi kenapa kau malah pergi dengan laki-laki itu…jaemin…jaemin….” Kata jungshin ditengah tidurnya, aku berusaha mengabaikan omongan orang mabuk ini, tapi kata-katanya membuatku terdiam. Apa ia mabuk karena aku? pikirku
  “sudah tidurlah, aku akan disini…”
***
  Pagi-pagi sekali aku bangun, ternyata junsghin sudah duduk disampingku.
  “kenapa kau disini?” Tanya jungshin
  “semalam kau mabuk, jadi aku menunggumu disini”
  “kalau begitu, ayo aku antar pulang” kata jungshin
  “ani…”
  “kau pasti lelah, pulanglah” ajak jungshin
  “tapi aku ingin kau memaafkan aku dulu, mianhae kemarin aku ragu-ragu. Tapi sekarang aku yakin aku benar-benar mencintaimu” kataku pada jungshin yang masih dingin terhadapku. Lalu ia berjalan mendekat dan memelukku.
  “nado saranghaeyo” kata jungshin lalu mencium bibirku.
  “sekarang pulang ya” lalu jungshin mengenggam tanganku dan mengantarkan ku pulang.

  “annyeong…” kataku sambil melambaikan tangan dan mobil jungshin pun berlalu. Aku segera masuk ke apartemenku. Onni sedang tidak ada dirumah, akupun duduk santai. Hari ini aku tidak bekerja, aku membersihkan rumah dan menikmati saat-saat santai seperti ini.
  Sudah sore ternyata, aku pun memutuskan untuk pergi kekantor jungshin, aku rasa ia sudah tidak marah lagi padaku. mungskin aku bisa mengajaknya makan malam. Aku menelepon jungshin tapi ponselnya dimatikan. Akupun menelepon kantornya dan yuri assistant nya yang mengangkat.
  “apa jungshin sedang sibuk? Aku meneleponnya tapi ponselnya dimatikan”
  “pak jungshin sedang rapat, tapi 30 menit lagi akan selesai. Apa anda akan kemari?” tanya yuri
  “ne, aku akan kesana, tolong beritahu jungshin ya” lalu aku bergegas bersiap-siap.

Aku sudah sampai di kantor jungshin, aku bergegas keruangannya. Aku berhenti sebentar di depan meja yuri dan ,melihat meja yuri kosong.
  “kemana assistennya?” tanyaku heran. Akhirnya aku memutuskan langsung masuk saja keruangan jungshin, dan seketika itu juga aku tertegun melihat pemandangan didepanku.
  Jungshin dan yuri sedang berduaan, bahkan awalnya mereka tidak menyadari kedatanganku. Mataku dan mata jungshin saling bertatapan, saat itu juga jungshin melepaskan yuri dari rangkulannya. Akupun berlari ke lobby dan masuk kesbuah taksi yang langsung membawaku pulang lagi. Aku menagis sejadi-jadinya dikamarku, puluhan kali ponselku berdering, telefon dari jungshin tapi aku tidak memperdulikannya.
  Ponselku berdering lagi tapi kali ini bukan dari jungshin, tapi dari jonghyun.
  “yoboseo”
  “jaemin, kau menangis?” Tanya jonghyun terdengar cemas
  “kau dimana sekarang? Kau diapartemenmu?”
  “iya” jawabku pelan nyaris berbisik
  “aku akan kesana sekarang…” lalu hubungan telepon itu putus.

30 menit kemudian.
  Sekarang aku dan jonghyun ada di ruang tamu, aku masih terisak mengingat apa yang jungshin lakukan tadi dengan yuri, jonghyun membelai rambutku halus sambil menghapus air mataku dengan jari-jarinya.
  “sudahlah, jangan kau pikirkan lagi. Ia memang bukan laki-laki baik untukmu” katanya jonghyun, lalu ia mengecup keningku.
  “kembalilah padaku, aku tidak akan pernah melukan hal bodoh seperti ini padamu. Kita akan menikah seperti janjiku dulu. Dan kau akan selalu bahagia, aku janji”  sekarang jonghyun mengenggam tanganku, dan matanya menatapku sangat dalam.
  “kembalilah padaku…” katanya memohon, lalu ia menciumku, tapi sebelum ia benar-benar menyentuh bibirku aku menjauhkan tubuhku darinya.
  “kenapa?” tanyanya heran, aku hanya menggeleng.
  “baiklah, tidurlah. Aku akan disini sampai sampai onni mu pulang.
***
  “tadi malam saat aku pulang aku lihat kau dan jonghyun tidur disofa” kata onni sambil mengolesakan selai diatas rotinya
  “hmm” aku hanay menjawab singkat sambil menuangkan susu kegelasku
  “kau kenapa? Matamu sembab” aku menarik nafas panjang dan mulai menceritakan apa yang aku lihat di ruang kerja jungshin, ia sedang berduaan dengan yuri.
  “kalian ini aneh, yang satu sedang bingung mana yang harus dipilih antara calon suamiu atau mantan pacarnya, yang satunya malah selingkuh dengan assistennya “ komentar onni ku, aku hanya diam.
  “aku memang tidak terlalu berpengalamn dengan hal cinta seperti ini, tapi hubungan kau dan jungshin sudah mulai tidak sehat, dan hubunganmu dengan jonghyun juga tidak bisa dibenarkan kalau kau masih jadi pacar jungshin”
  “lalu aku harus  putus dengan jungshin? Onni, aku sangat mencintai jungshin, sebentar lagi aku dan ia akan menikah onni”
  “apa kau yakin ia jodohmu? Jangan berfikir pendek, lebih baik kau yakinkan dulu hatimu. Jangan sampai setelah kalian menikah malah terjadi Sesuatu yang malah membuat kalian berpisah. Ingat sekarang jungshin sedang bermain dibelakangmu dengan yuri, bisa jadikan setelah kalian menikah ia melakukan hal yang sama?”
  Ada benarnya apa yang onni bilang, tapi kenapa hatiku masih yakin pada jungshin, sedangkan pada jonghyun….aku tidak yakin.
  “entahlah onn, akan aku pikirkan nanti. Aku harus bekerja. Annyeong” kataku sambil mengambil tas dan berjalan pergi.
***
  Dikantor pikiranku tidak tenang, aku terus memikirkan jungshin.  Aku masih memikirkan apa yang kau lihat kemarin. Sudah 3 tahun yuri menjadi assisten jungshin, kenapa baru sekarang mereka selingkuh? Apa sudah dari dulu, atpi aku baru tahu sekarang? Atau…tapi selama 3 tahun ini aku pacaran dengan jungshin aku merasa hunbungan mereka hanya sebatas bos dan assistant..
  Tiba-tiba ponselku berdering, dari  jungshin, aku menimbang apa aku menerimanya atau tidak…
  “yoboseo”, kataku akhirnya
  “jagi, aku ingin bertemu denganmu…ada hal yang ingin aku jelaskan” katanya
  “aku juga ingin minta penjelasanmu” kataku
  “bagaimana kalau kita bertemu, di restoran biasa?”
  “tidak usah, aku akan kekantormu sekarang, aku juga ingin bertemu yuri” kataku lalu menutup hubungan telepon itu. Lalu aku membereskan meja kerjaku dan bersiap pergi. Tapi ponselku berdering lagi.
  “apa kabar?” Tanya jonghyun diujung telepon
  “sudah jauh lebih baik” kataku sambil berjalan menuju lift
  “kau dikantor? Aku akan kekantormu”
  “tidak,aku akan keluar kantor” kataku
  “bertemu klien? Bagaimana kalau setelah itu kita bertemu, kebetulan tugasku dirumah sakit sebentar lagi selesai”
  “aku rasa tidak bisa, aku akan bertemu jungshin. Mianhae”
  “jungshin? Kau sudah baikan dengan jungshin?” Tanya jonghyun
  “entahlah, mian aku tutup teleponnya ya” kataku lalu menutup hungan teleponku dengan jonghyun.
  ***
  “bisakah aku bertemu dengan jungshin?” Tanya ku pada yuri sedang duduk dimeja kerjanya
  “tentu saja, silahkan masuk” katanya sambil tersenyum manis seolah tidak punya salah.
  “bisa kau antarkan aku?” pintaku
  “bukankah kau sudah sering masuk ruangannya?” kata yuri
  “bisakah kau mengantrku, sebagai klien?” tanyaku lagi. Yuripun beranjak dari tempat duduknya. Aku memperhatikan penampilannya yang berubah. Ia memaki rok ketat yang sangat pendek sampai-sampai pahanya terlihat dan juga bajunya terlalu ketat, sampai lekuk tubuhnya terlihat jelas. Dan dandanannya juga terlalu berlebihan.
  “dasar wanita penggoda” kataku mengumpat dalam hati.
  “silahkan masuk” katanya mempersilahkan masuk lalu ia beranjak pergi.
  “kau yuri, bisakah kau tetap tinggal disini?” perintahku, lalu yuri terlihat ragu-ragu, tapi akhirnya ia mengangguk juga.
  “nah jungshin, sekarang apa yang mau kau jelaskan?” tanyaku pada jungshin
  “jagi, aku tahu belaknagn kau marah besar padakum aku tahu kau pasti benci padaku, tapi aku mau menjelaskan aku dan yuri tidak ada apa-apa, hubungan kami hanya sebatas atasan dan assisten saja, mian kalau aku membuatmu marah jagi…tapi aku benar-benar tidak ada hubungan apa-apa dengan yuri…bukan begitu, yuri?” Tanya jungshin pada yuri yang masihh berdiri diam mematung
  “aku dan jungshin…kami berpacaran” kata yuri membuatku terkejut.
  “yuri!! Kau ini…..” jungshin juga terkejut
  “bahkan kami sudah tidur bersama. Kau ingat saat aku meneleponmu bahwa jungshin mabuk? Aku meneleponmu sesaat setelah aku dan jungshin…tidur bersama” kata yuri
  “yuri!! Jangan bicara sembarangan!” jungshin mulai membentak
  “kau tdak ingatkan jungshin? Kau sedang mabuk berat dan kau maksaku untuk melakukannya, kau tidak ingat…” kata yuri, aku bisa melihat matanya mulai berkaca-kaca
  “saat kau datang aku baru saja memakai kembali pakaianku, dan aku juga memakaikan kembali baju jungshin agar kau tidak tahu apa yang sudah terjadi, aku tidak tega padamu”
  “benarkah begitu jungshin?” tanyaku mulai kesal juga.
  “aku….aku…jujur saja untuk yang satu ini aku tidak yakin. Masalahnya saat itu sdang mabuk berat, aku tidak bisa mengotrol diriku, bahkan aku tidak ingat apa yang terjadi…tapi aku rasa aku tidak mungkin melakukannya” kata jungshin.
  “yuri, apa kau tidak bercanda?” tanyaku serius pada yuri
  “mana mungkin aku bercanda untuk hal seserius ini” kata yuri. Aku melihat pada jungshin yang diam mematung dan pada yuri yang mulai terisak.
  “kau harus percaya jaemin, aku dan jungshin sudah…sudah…” akupun berjalan cepat meninggalkan ruangan jungshin dan membanting pintunya. Aku tahu jungshin mengejarku tapi tidak ku perdulikan, tapi jungshin berhsil menarik tanganku.
  “jaemina~…”
  “mwo? Masih ada yang ingin kau jelaskan? Kau bahkan tidak ingat apa yang sudah kau lakukan pada  yuri, mian aku tidak bisa menikah dengan laki-laki seperti kau, pernikahan kita batl” kataku lalu meraik tanganku dari genganggam jungshin dan aku berlari secepat yang kau bisa.
***
   01:35 AM
  Ponselku berdering, akupun memaksa mataku terbuka.
  “yoboseo?”
  “selamat malam, apakah ini dengan nona Song Jae Min?”
  “ne, siapa ini?”
  “kami dari rumah sakit Yongdae, memberitahuakn bahwa tuan jungshin mengalami kecelakaan parah dan sekarang kondisinya koma dirumah sakit kami, kami menemukan nomor ponsel anda sebagai ontak terakhir diponsel tuan jungshin….”
  “baiklah, aku akan kesana sekarang” tanpa pikir panjang aku segera berlari menuju lobby sambil menggenggam ponselku kuat.
***
  Aku berdiri disisi kaca pembatas antara ruang perawatan jungshin dan ruang tunggu tamu. Aku memperhatikan tubuh jungshin yang diam, hanya gerak nafasnya saja yang terlihat. Aku menangis melihat keadaannya,aku masih mengunakan piama tidurku dan wajahkupun masih sangat kusut.aku terus melihat jungshin,kepalanya dibaut perban dan kondisinya masih koma.  Tiba-tiba seseorang datang dan berdiri disampingku.
  “yuri? Untuk apa kau kemari?” Tanya ku tanpa melihat kearahnya, mataku terus memandang jungshin yang belum sadar juga.
  “ia kecelakaan karena mabuk lagi, ia sangat sedih karena aku membatalkan pernikahan kalian”
  “dan kau senang?” tanyaku ketus.  Yuri hanya diam disampingku, untuk beberapa saat aku tidak memperdulikan yuri yang diam disampingku.
  “hmm….mian, aku….aku berbohong padamu” kata yuri lagi, kali ini aku melihat kearahnya
  “tentang…aku dan jungshin yang tidur bersama itu…itu tidak pernah terjadi” kata yuri sambil menundukan kepalanya
  “maksudmu?” tanyaku
  “aku…aku disuruh seseorang melakukannya. Dan hubunganku dan jungshin, itu juga hanya bohong, kami tidak punya hubungan apa-apa” kata yuri. Dan saat itu juga tanganku menampar pipi yuri, tapi ia hanya pasrah.
  “wae? Wae kau melakukan itu padaku dan jungshin?” tanyaku emosi. “sekarang kau senang karena junsghin koma karena ulahmu? Apa maumu sih?”
  “aku bilang seseorang menyuruhku, ia membayarku untuk membuat kalan bertengkar” kata yuri.
  “seseorang menyuruhmu? Siapa?” tanyaku
  “aku akan tau nanti. Ia sedang dalam perjalanan kesini”

***
  Sekarang kami duduk bertiga, aku, yuri dan jonghyun.
  “kenapa kau tega melakukannya padaku?” tanayku dengan tatapan tajam pada jonghyun.
  “karena aku ingin kau kembali padaku” kata jonghyun
  “apa dengan cara ini aku mau kembali padamu? Tidak!!” bentakku
  “aku tahu, dan sekarang aku menyesal. Aku tahu kau sangat mencintai jungshin, makanya kau mengakhiri semuanya hari ini” kata jonghyun
  “saat kau tahu kau sudah berhasil membuat jungshin koma?” tanyaku ketus
  “mian…mian…aku sungguh minta maaf, sekarang aku bisa merelakan kau dengan jungshin” kata jonghyun. aku menarik nafas panjang.
  “aku juga minta maaf, karena sudah mau bekerja sama dengan jonghyun untuk membuat masalh dalam hubunganmu dengan jungshin” yuri mulai berbicara.
  “sudahlah jonghyun, hubungan kita sudah masa lalu, aku sudah menemukan jungshin, dan aku yakin ia jodohku, aku akan meraihnya bagaimanapun. Dan aku rasa kau juga harus mulai mencari orang lain, aku yakin seseorang diluar sana menunggumu untuk kau raih” kataku, lalu aku menatap yuri.
  “dan kau, entahlah, aku rasa kau memang salah, tapi aku tahu kau orang yang baik” kataku pada yuri.
  “aku sudah memafkan kalian atas semuanya. Kita mulai dari awal” senyum merekah diwajah jonghyun dan yuri, akupun ikut tersenyum.
  “jaemin…jaemin…” terdengar suara lemah junshin memanggil namaku. Sepertinya ia sudah sadar, aku cepat-cepat berdiri dan memanggil dokter.
***
  Sekarang aku dalam balutan gaun putih indah ini, diantara ratusan undangan, dan seseorang yang sangat aku cintai berdiri disebelahku dan mengenggam tanganku. jungshin tampak sangat tampan dalam tuxedo hitamnya. Senyum tidak pernah hilang dari wajah kami. Ia suamiku sekarang.
  “jonghyun….” kataku sambil memeluknya.
  “terima kasih mau datang keacara pernikahan kami” kata jungshin
  “terima kasih juga kalian sudah mengundangku, aku yakin kaian akan bahagia selalu” katanya
  “ah aku juga mau berpamitan, besok aku akan kembali ke amerika” kata jonghyun lagi
  “amerika?” Tanya ku
  “ne~ aku rasa ada seseorang disana yang menunggu untuk aku raih” katanya
  “baiklah kalau begitu, hati-hati ya. Dan jangan lupa kabari kami” kata jungshin.

  “mana onni mu?” Tanya jungshin, lalu aku menunjuk kesalah satu sudut.
  “itu, dengan pacar barunya” kataku sambil tertawa.
  “jaemina~…”panggil jungshin
  “gomawo sudah mau menikah denganku” kata jungshin
  “gomawo juga sudah memintaku untuk menikah denganmu” kata ku. Lalu jungshin mencium bibirku lembut, lalu tepuk tangan para undangan terdengar seiring ciuman jungshin yang semakin dalam

END

8 comments:

  1. happy ending^^ kirain jungshin nya bakal meninggal *lho
    bagus author (Y)

    ReplyDelete
  2. huaaahh setelah lama ditunggu ... hehehehe
    #bersyukur komanya jungshin nggak lama ... ixixixix :)

    ReplyDelete
  3. waktu yuri curhat dia sama jungshin 'bobo', tiba-tiba yg da dipikiranku EFEK DARI TEASER 2 KELUAR (haha apadeh #abaikan, padahal mah bikinnya sebelum)
    shock banget pas tau kalau jonghyun dalangnya.

    pagi-pagi aku udah jejeritan

    daebak daebak (><)

    ReplyDelete
  4. omaigot..pas awal2 baca aja udah dugeun2..deg2an suerr...
    ampun.....ruwet jga...aku pikir Jungshin selingkuh...ehh ternyata..dalangnya tidak lain dan tidak bukan adalah Jonghyun...Jonghyun ke amerika...kekkekekkkeee... (nyusul aku tuhhh)

    Good FF author...

    ada cerita after storynya dong...abis Jungshin dan Jaemin Nikah ^^

    ReplyDelete
  5. @caica: iya happy ending, kasian sih kalo jungshinnya meninggal hehehe

    @k4D onni: iya akhirnya jadi juga nih ff,

    @mpeb onni: ohohoho bad boy gitu ya onn, padahal kan jungshin disini orang kantoran onn hehe

    @ddesingneeworld: hehe mian ya bikin jantungan hehehe. after story ya?? mau yang kaya gimana nih? *evil smirk* ntar di kupulin idenya dulu ya, tapi gak janji ya ^^v

    @all; makasih buat komennya, mian kalo bikin jejeritan n dugeun2 hehehe gak maksud lho saya hehehe

    ReplyDelete
  6. Bagus bgt endingnya. Bikin aku senyum2 sendiri bacanya sampe dilirik bokap yg lagi nyetir gara2 aneh ngeliat aku.

    Huaaaaa,, keren abis..

    ReplyDelete
  7. @amaririe: gomawo komennya...hehehe padahal ini bikinnya buru-buru lho, tapi seneng deh kalo pada banayk yang suka hehe

    ReplyDelete
  8. keren abiz ..
    so sweet ..
    :D

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'