Author: happyhanna @sarahhannamoran
Rating: Teenagers
Genre: Romance
Pemeran: Kang Min Hyuk (CNBLUE)
Park Jun Hae (Reader)
Pemeran pembantu: Kang Min Hee (whoever)
Pemeran pembantu: Kang Min Hee (whoever)
Pernah diposting di: Facebook (Sarah Hanna Moran)
“kau sudah memakai syal biru?” Tanya seseorang di ujung telefon sana
“sudah” kataku sambil merapikan syal yang melingkar di leherku
“bagus. Sebentar lagi orang itu akan datang. Tunggu lah”
“apa kau yakin dengan cara ini?” tanyaku
“sudahlah, aku yakin. Kau hanya tinggal menunggu disitu ok”
“baiklah” lalu hubungan telepon itu terputus. Akupun menaruh ponselku kedalam tas dan melihat sekeliling, masih ragu-ragu dengan keputusanku ini. Aku meminum sedikit jus ku untuk menghilangkan rasa grogi.
“ah annyeong, kau park Junhee kan?” Tanya seseorang. Aku terdiam memerhatikan orang yang ada didepanku. Aku rasa aku pernanh melihatnya, batinku.
“maaf, apa kau park Junhee?” Tanya sekali lagi, membuatku sedikit kaget.
“ah iya, dari mana kau tau?” tanyaku
“syalmu, kau pasti teman adikku min hee kan?” Tanya lagi. Bodoh.
“iya, kau pasti….”
“minhyuk. Kang minhyuk” jawabnya sambil mengulurkan tangan. Ya kang minhyuk, pantas saja aku merasa pernah melihatnya, diakan artis itu. Tapi sebentar.
“kau oppanya seo rin?” tanyaku padanya
“ya, kenapa?”
“min heetidak pernah cerita kalau oppanya seorang artis”
“oh itu, dia sedikit tertutup, mungkin ia tidak ingin terbebani profesiku juga” jawabnya sambil tersenyum. Apa maksud min hee mengenalkan aku pada kakanya, artis pula. Akukan paling benci artis.
“kau sudah memesan makanan?” tanyanya saat melihat hanay ada segelas jus diatas meja
“aku tidak lapar, kalau kau mau pesanlah”
“hmm, nanti saja” jawabnya sambil celingukan kanan-kiri sedikit gelisah.
“ada apa?” tanyaku yang aneh melihat tingkahnya
“ah tidak, bukan apa-apa” ucapnya lagi. Lalu kilatan blitz menyorot kami. Aku mencari tahu dari mana arah blitz itu. Saat aku mencari tahu ponselku bergetar. ‘min hee’ nama itu tertera diponselku.
“aku angkat telepon dulu” kataku, dan minhyuk memberi isyarat mempersilahkan, akupun berjalan menjauh.
“yeobo….”
“apa maksudmu memperkenalkan aku pada kakakmu, dan ia seorang artis?” tanyaku memotong pembicaraanmin hee
“kan aku sudah bilang akan mengenalkanmu pada seseorang, dan kau setuju. Jadi tidak masalah kan kalau orang itu oppaku”
“tapi dia artis, aku tidak suka artis!” jawabku ketus
“ahh mian masalah itu, aku tidak cerita dari awal. Tapi oppaku itu baik kok, kau sudah mengobrol banyak dengannya?”
“tapi tetap saja dia artis, aku tidak suka. Kami baru bertemu kira-kira 5 menit lalu, jadi belum banyak yang kami bicarakan”
“baiklah kalau begitu, teruskan pembicaraan kalian, nanti aku telepon lagi” jawabnya sambil mematikan hubungan ponsel kami. Dasar makcomblang gila, omelku dalam hati. Lalu aku kembali ke meja tempat aku meninggalkan minhyuk tadi, tapi tidak ada siapa-siapa disana. Lalu aku melihat sederet tulisan diata tissue.
‘mian aku harus pergi buru-buru. Ada hal yang harus aku selesaikan. Mian.minumanmu sudah aku bayar. Lain kali kita bertemu lagi oke. Minhyuk’
“hah?apa-apaan ini, ditinggal sebentar langsung pergi dia? Sungguh gila” omelku sambil berjalan meninggalkan kafe itu .
***
“annyeong appa~, kalau sudah sampai amerika kabari aku ya”
“baiklah, jaga diri baik-baik, jaga juga ibumu. Kalau bisnis appa sudah selesai disana appa akan cepat pulang” kata appa ku
“baiklah, sudah cepat ke pesawat sebentar lagi akan take off kan” kataku sambil melambaikan tangan. Setelah appa masuk ruang tunggu pesawat akupun memutuskan unntuk pulang.
“BRAAAAK” aku terhuyung dan jatuh karena seseorang menabrakku
“ah mian, mianhae. Gwencana?” Tanya laki-laki yang tadi menabrakku
“ne, gwencana” ucapku menjawab pertanyaan laki-laki berkaca mata hitam yang tadi menabrakku
“Junhee?” Tanya laki-laki itu.
“ah iya, kau siapa?” tanyaku saat aku sudah bisa berdiri lagi. Lalu laki-laki itu membuka kaca matanya.
“minhyuk ssi” ucapku.
“ah ya, kau masih ingat aku rupanya. Maaf aku menabrakmu. Apa yang kau lakukan disini?” tanyanya
“aku baru saja mengatar appaku yang akan ke Amerika, kau sendiri?”
“aku akan ke jepang, ada sedikit pekerjaan disana, tapi pesawatku delay cukup lama. Hmm apa kau keberatan untuk menemaniku minum kopi atau hanya ngobrol sebentar? Sambil menunggu pesawat?” tanyanya
“tapi….” Kataku sambil berfikir sebentar
“angap saja permintaan maaf ku sudah menabrak mu dan meninggalkan mu di café waktu itu” katanya lagi.
“baiklah, aku juga tidak ada acara”
Kami sudah duduk manis disalah satu café di bandara dengan 2 gelas cappuccino hanta didepan kami.
“maaf, kemarin aku meninggalkanmu di café itu, ada hal mendadak yang harus aku kerjakan. Mainhae” kata minhyuk didepanku dengan wajah menyesal
“ah sudah tidak usah terlalu dipikirkan, aku tau kau artis. Pasti banyak perkerjaan yang lebih penting dari pada duduk santai di café” kataku. Artis? Sekarang ini aku sedang duduk bersama seorang artis. Profesi yang tidak aku sukai, bagaimana bisa? , batinku.
“apa yang akan kau kerjakan di jepang?” tanyaku basa-basi
“ya fans meeting dan sedikit interview” jawabnya lalu meneguk cappucinonya, akupun meminum cappucinoku. Lalu 2 orang gadis remaja yang duduk didekat kami terlihat mengawasi kami, sambil menutupi wajahnya dengan sebuah majalah. Lalu melirik kearah majalh dan melirik lagi kearah kami. Lalu sekilas aku mendengar 2 remaja itu menyebut namaku dan minhyuk. Kalau mereka menyebut nama minhyuk itu tidak aneh karena dia artis, tapi dari mana mereka tahu namaku?, pikirku. Lalu tanpa pikir panjang aku berdiri dan berjalan kearah meja mereka lalu melirik sebentar keraah majalh yang sedang mereka baca.
“permisi, boleh ku lihat majalahnya?” tanyaku. Lalu 2 orang remaja itu saling tatap dengan wajah bingung da ragu, tapi akhirnya mereka memberikannya juga. Lalu aku membaca artikel yang terdapat dimajalah itu, aku meliat ada beberapa baris dimana namaku disebut dan ada foto saat aku dan minhyuk sedang duduk di café beberapa hari yang lalu. Lalu sebuah headline tyang mengejutkan “KANG MIN HYUK DAN SEORANG WANITA MISTERIUS”
“aku beli majalah ini” kataku pada 2 remaja itu sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya pada mereka, aku meninggalkan meja mereka tanpa berkata apapun pada mereka.
“ada apa?” Tanya minhyuk saat aku kembali. Tanpa bicara apa-apa aku menyodorkan majalh itu padanya. Ia membacanya sekilas lalu melirikku yang masih berdiri disebelahnya
“apa maksudnya itu?” tanyaku tanpa ekspresi
“ini…ini artikel….” Kelihatannya ia susah menjelaskannya
“artikel apa?” tanyaku mulai geram
“mian~ aku juga tidak tahu kalau akan jadi seperti ini. Aku sama-sekali tidak menyangka, makanya waktu itu aku buru-buru meninggalkanmu di café karena aku sadar ada beberapa nitizen yang mengikutiku.mian~ aku akan membereskan masalh ini segera”
Aku menarik nafas panjang. “tolong jangan bawa aku kedalam masalah seperti ini, jangan bawa aku kedalam duniamu. Aku tidak suka dengan duniamu”
“duniaku?” tanyanya tidak mengerti
“ya, aku tidak suka artis, sebaik apapun mereka….” Tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa pesawat dengan tujuan jepang akan segera berangkat.
“ah, aku harus berangkat sekarang, aku janji setelah pulang dari jepang aku akan menyelesaikan masalah ini, kau tidak usah memikirkannya ok” katanya sambil meletakan uang dimeja untuk membayar minuman kami
“baiklah” kataku sambil mundur memberinya jalan, ia menunduk meminta maaf sekali lagi padaku, aku hanya tersenyum datar. dan ia pun pergi, aku menggengam majalh tadi dan menelepon seseorang.
“yeoboseo” sapa seseorang diseberang sana
“min hee, aku kerumahmu ya. Ada yang mau aku ceritakan”
“baiklah, tapi ada apa? Kau terdengan malas?”
“oppa mu membuat masalah” kataku sambil keluar dari café
“masalah apa? Oppaku kan akan berangkat kejepang”
“ya aku tau, nanti saja aku ceritakan dirumahmu”
“baiklah, aku tunggu”
***
Aku meneguk segelas air putih setelah menceritakan semuanya pada min hee, ia melirikku sambil membulak-balik majalah yang tadi aku sodorkan.
“jadi, kamu masih tidak suka dengan artis?” tanyanya
“aku makin tidak suka dengan mereka”
“memangnya apa yang salah sih dengan mereka? Aku tidak mengerti cara pikirmu” ucap min hee sediki protes sambil menutup majalah yang sedang ia baca
“hmm….aku rasa hidup mereka hanya dipenuhi gossip dan gossip. Sebenernya gossip itu tidak penting untuk kita, tapi mereka memaksa kita untuk tau. Hidup mereka itu hanya tentang kemewahan dan hal-hal yang menurutku tidak terlalu penting. Dan seekarang setelah apa yang terjadi sekarang ini, aku tambah tidak suka” ceritaku panjang lebar. Min hee terlihat sedang berfikir
“kenapa kau ingin mengenalkan aku pada oppamu itu?” tanyaku pada min heeyang masih berfikir
“hmm jujur saja awalnya aku ingin melihatmu dekat dengan seorang pria setelah sekian lama kau sendiri, lalu aku punya ide bagaimana jika aku mengenalkanmu pada oppaku yang juga masih sendiri, dan aku juga ingin mengubah sudut pandangmu terntang para idola, bahwa mereka tidak seburuk yang kau pikirkan selama ini, tapi aku tidak menyangka kalau nama kau akan ada diartikel seperti sekarang ini karena oppa ku, mian” ucap min hee menyesal, aku jadi tidak tega.
“sebenarnya oppamu itu baik padaku, kami cukup banyak mengobrol, tapi tetap saja karena hal ini aku jadi kesal, dan tidak usah minta maaf. Oppa mu sudah terlalu banyak minta maaf tadi” lalu suasana hening.
“aku mau pulang saja, masih banyak yang harus aku kerjakan” kataku akhirnya
“baiklah, aku akan meneleponmu nanti” lalu min hee berdiri dan mengantarku menuju pintu. Tapi tiba-tiba ia berbalik dan terlihat kaget saat melihat keluar jendela
“aku rasa kau tidak bisa pulang sekarang” katanya
“ada apa?” tanyaku penasaran
“ini di luar dugaanku” katany lalu aku mengintip dari tirai.
“aigo!!!” akupun ikut kaget saat melihat beberapa wartawan sudah berkumpul didepan rumah min hee. Sedangkan 2 orang satpam sudah berjaga agar para wartawan tidak menerobos masuk
“aku rasa ini ada hubungannya dengan artikel itu, tidak pernah ada wartawan kerumah kalau tidak ada berita menghebohkan tentang oppaku”
“ottokhae, aku harus pulang sekarang” kataku lemas .
Akhirnya aku sampai rumah, tepat 5 menit sebelum pergantian hari. Aku harus menunggu para wartawan itu pulang dengan wajah kecewa karena tidak bisa mendapatkan apa yang mereka cari, setelah semua wartawan dipastikan pergi barulah min hee mengantarku pulang. Setelah memberi penjelasan pada omma di bantu oleh min hee, aku berjalan kekamarku dan membanting tubuhku diatas kasur dan tertidur lelap.
***
“selamat pagi~” sapaku sambil duduk dimeja makan. Lalu onniku datang dengan wajah bingung melihat kearahku
“onni, ada apa? Ada yang salah dengan bajuku?” tanyaku sambil melihat penampilanku. Tapi ia menggeleng
“lalu ada apa?” tanyaku aneh melihat tingkah onni ku
“apa ini kau?” Tanya onni ku sambil menyodorkan Koran pagi hari ini. Wajahku panas seketika saat mebaca headline Koran pagi itu “SEORANG WANITA MISTERIUS TERLIHAT DIKEDIAMAN KANG MIN HYUK” aku langsung membaca tiap baris dengan seksama.
Kemarin malam sekitar pukul 11.30 PM terlihat seorang wanita keluar dari kediaman kang min hyuk, artis yang sedang dibicarakan setelah terlihat berjalan dengan seorang wanita misterius. Banyak orang berpendapat bahwa wanita yang keluar dari rumahnya tadi malam adalah wanita yang sama dengan wanita yang terliaht sedang berjalan dengannya beberapa waktu lalu. Dan diketahui bernama Park Junhee
aku hanya terdiam setelah membaca artikel itu
“benar itu kau?” Tanya onni ku melihat perubahan wajahku menjadi pucat. Aku mengangguk
“hebat sekali adikku bisa berkenalan dengan idola terkenal. Jalan bersama pula. Dari mana kau mengenalnya?” Tanya onni ku tak sabaran
“jun young ada apa ini? Kenapa adikmu pucat begitu?” Tanya ibuku saat melihat aku hanya diam saja
“coba omma baca ini” onniku menyodorkan Koran itu pada omma, dan membacanya.
“omma aku harus berangkat sekarang” kataku sambil merebut Koran yang sedang omma baca dan memasukannya kedalam tas
“kau tidak sarapan?” Tanya omma
“nanti saja, aku beli diluar” kataku lalu menelepon min hee, menyuruhnya datang kekampus lebih pagi. Aku bisa pergi agak santai karena aku memakai mobil appa. Didalam mobil hampir setiap menit aku melihat kearah Koran yang tergeletak di kursi sebelah, rasanya perjalanan menuju kampus jadi terasa 5 kali lebih jauh.
Tidak lama setelah sampai ditempat parkir, min heedatang menghampiriku. Lalu kami berjalan menuju kantin yang kebetulan sedang sepi karena masih pagi.
“aku tau apa yang mau kau bicarakan” kata min hee sambil mengeluarkan Koran yang sama dengan yang aku bawa.
“kau sudah tau ternyata” kataku sambil bersandar dan memainkan ponsel
“aku tidak tau kalau ada wartawan yang masih menguntit rumahku dari jauh. Ini benar-benar diluar dugaan” min hee menyesal
“bagaimana mereka tahu namaku?”
“mereka bisa tahu segalanya, aku sungguh tidak habis pikir”
“sudahlah, ini bukan salah siapa-siapa. Sekarang yang aku pikirkan adalah bagaimana caranya aku keluar dari masalh ini semua.
“tunggu sebentar” kata seorin sambil mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang, stelah menunggu beberapa lama
“oppa….kapan kau pulang…..hmm, tidak, ada yang mau aku dan Junhee bicarakan….nanti saja kalau kau sudah di korea lagi….baiklah, jaga diri oppa baik-baik ok….annyeong” lalu min hee memasukan ponselnya ke tasnya
“oppaku akan pulang lusa, setelah itu kita akan langsung bertemu dan membicarakan hal ini, mencari jalan keluarnya” kata min hee
“baiklah, terima kasih” kataku lemas
“ayolah semangat, aku yakin kau bisa bertahan sampai lusa” aku hany tersenyum
“ah, kuliah pertama akan segera dimulai, ayo kita masuk” min hee menarik tanganku yang masih ingin duduk santai di kantin ini.
***
“hai, lama menunggu?” Tanya min hee saat kami bertemu ditaman kampus, kami mengambil mata kuliah yng berbeda jadi kami janjian ditaman
“tidak juga” kataku sambil memakan keripik yang aku beli
“ah~ kau ini lemas sekali, sudah aku bilang kau pasti bisa bertahan sampai lusa. Dan semuanya akan beres”
“kau yakin akan langsung beres? Lagi pula aku sudah cape, semua orang menatapku seperti aku ini alien dari mars. Bahkan dosenpun bukan membicarakan pelajaran malah membicarakan gossip aku dan oppa mu itu” kataku menarik nafas panjang
“huh sungguh rumit juga masalh ini, sudahlah kita mencari hawa segar yuk, aku tidak tega melihat kau seperti ini.
“lalu mau kemana kita?” tanyaku
“ah oppaku ulang tahun, memang masih gaka lama, tapi aku ingin mencari hadiah untuknya. Bagaimana kalau kau menemaniku mencari hadiah untuknya? Mau ya” min hee memohon
“baiklah, hmm kau tidak bawa mobilkan? Dengan ku saja” kataku menawarkan
“baiklah, ayo berangkat, sebelum terlalu malam”
***
Ponselku berdering
“yeoboseo….” Kataku sambil memainkan remote TV
“Junhee…ini aku minhyuk” ucap seorang namja diseberang sana, aku tiba-tiba terdiam dan aku merasa dugeun-dugeun
“ye, ada apa?” tanyaku
“aku sudah di korea, min hee bilang ada yang harus kita bicarakan, apa besok kau punya waktu?” aku berfikir sejenak
“ya, aku punya waktu”
“baiklah kalau begitu, besok aku akan menjemputmu dikampusmu ok”
“tapi….”
“ada apa?” tanyanya lagi
“apakah akan baik-baik saja kalau kau menjemputku?”
“oh masalh itu, tidak apa. Aku tidak akan terlihat terlalu jelas. Tapi kau bisa dengan mudah menemukanku”
“baiklah, sampai jumpa” akupu mematikan ponselku dan memegang dadaku. Kenapa jantung ku berdeba-debar, pikirku
---to be continue---
akh,, gg sabar nunggu lanjutannya...
ReplyDeleteFF nya bagus, aku udah baca lanjutannya di fb kak sarah. Kalau bisa banyak2in ff tentang minhyuk yaa :D setelah aku UN kayanya mau coba2 bikin FF deh
ReplyDelete@teyhwa: lanjtannya minguu depan aku post
ReplyDelete@haninrare: oh udah baca lanjutannya ya. sip ntar kalo ada ide ttg minhyuk aku bikin lagi. ayo kamu juga biki ya, ntar dipost disini ok ok
part 2 sudah ada yaa di fb
ReplyDeletekonfirm add dr aku ya Hann (kanti r sulistianto)
gumawoo