Because I’m Jealous

Author  : Amarya Ririe (@amaryaririe)

Rating   : Teenager (T)

Genre   : Friendship and Love

Pemeran:           

-           Lee Jung Shin (CNBLUE)

       Song Dae Hyun (reader)

-          

Pemeran Pembantu:

-          Kang Min Hyuk (CNBLUE)

-          Jung Yong Hwa (CNBLUE)

-          Lee Jong Hyun (CNBLUE)

Note:  Selamat membaca :D

                “Lee Jung Shin! Kenapa kau melamun? Kamu menyimak tidak apa yang sedang saya jelaskan? Coba kamu ulangi lagi apa yang tadi saya jelaskan,” seru Yong Hwa sonsengnim.

                “Eh, ah, ngg..” Jungshin sepertinya bingung mau menjawab apa. Dae Hyun yakin pasti Jung Shin tadi benar-benar sedang melamun.

                “Ya! Jung Shin kau adalah juara 1 di kelas ini, tapi kau malah habiskan jam pelajaran ini dengan melamun. Nilaimu menurun di ulangan kemarin. Ini Fisika, Jung Shin, bukan pelajaran mengkhayal. Nilai kamu kejar-kejaran lho sama Dae Hyun. Bisa-bisa dia gantiin posisi kamu ntar. Dae Hyun, coba beritahu sahabatmu itu supaya dia lebih serius lagi,” tegur Yong Hwa sonsengnim.

                “Mian, Sonsengnim, Mian,” jawab Jung Shin.

                “Kamu ini sedang jatuh cinta ya? Nanti saja mikirin cintanya. Belajar dulu, ntar malah nilainya turun lagi,” goda Yong Hwa sonsengnim.

                Satu kelas tertawa. Jung Shin diam saja tidak menjawab.

                Coba liat Dae Hyun, daritadi dia fokus dengan apa yang sedang diajarkan,” kata Yong Hwa sonsengnim sambil menunjuk Dae Hyun.

                Dae Hyun lagi, Dae Hyun lagi, pikir Jung Shin. Jung Shin tidak kesal karena dibanding-bandingkan dengan Dae Hyun tapi entah apa yang membuat Jung Shin kesal setiap kali Yong Hwa sonsengnim menyebut nama sahabatnya itu seperti orang yang genit.

                “Dia bukan fokus terhadap pelajarannya, Sonsengnim, dia fokus merhatiin Sonsengnim. Soalnya Yong Hwa sonsengnim ganteng banget katanya dan masih muda lagi,” celetuk Min Hyuk sambil mencolek lengan Dae Hyun yang duduk di bangku samping kanannya. Dae Hyun memukul tangan Min Hyuk.

                “Aduh! Dia malu aja tuh ngakuinnya, Sonsengnim,” goda Min Hyuk lagi.

                Dae Hyun memasang ekspresi wajah yang ga banget. Gosipnya sih Yong Hwa sonsengnim naksir Da Hyun gitu. Makanya dia sering muji Dae Hyun atau suka cari-cari perhatian juga.

                “Kang Min Hyuk, kamu ini bisa saja. Tapi ga apa-apa kalo dia merhatiin saya. Saya senang kok,” kata Yong Hwa sonsengnim genit.

                Jungshin makin kesal dengan sikap Yong Hwa sonsengnim.

                “Terus, apa bedanya dong Dae Hyun sama saya yang tadi ngelamun? Toh dia juga malah focus merhatiin ketampanan Bapak daritadi. Ini kan kelas Fisika, bukan modeling.” Nada Jung Shin terkesan menyindir.

                “Ah, sudah jangan dibahas lagi. Wajah Dae Hyun sudah memerah tuh digodain kalian,” jawab Yong Hwa sonsengnim.

                “Apa deh tuh sonsengnim,” kata Dae Hyun dalam hati.

                “Jung Shin, kau ini kenapa sih selama pelajaran Fisika? Sepertinya ada yang aneh. Sampai-sampai kau ditegur oleh Yong Hwa sonsengnim,” tanya Dae Hyun saat mereka berjalan kaki ke rumah mereka yang masih satu arah. Mereka sudah melewati rumah Min Hyuk dan ia baru saja berpisah dari mereka masuk ke rumah.

                “Aku merasa tidak ada yang aneh.” Jawaban Jung Shin terdengar gak niat.

                “Ya, tapi kalo sudah ditegur Yong Hwa sonsengnim, berarti dia merasa ada yang aneh. Kau melamun dan tidak fokus. Sonsengnim pasti bisa membaca perilaku muridnya saat sedang pelajaran.”

                “Aku malas membahas itu. Dia saja yang aneh. Sudahlah kau malah membela dia lagi. Kau pasti naksir juga kan sama dia,” Jung Shin mulai marah.

                “Ya! Jung Shin kau ini kenapa sih?” Dae Hyun mulai bingung.

                “Sudahlah, aku mau masuk rumah,” jawab Jung Shin ketus.

                Dae Hyun berjalan sedikit lagi menuju rumahnya. Entah apa yang terjadi dengan sahabatnya itu, tapi pasti ini serius.

                “Dae Hyun? Kau ini kenapa? Kok pulang-pulang wajahmu kusut?” tanya Jong Hyun, oppa tiri Dae Hyun.

                “Oppa? Kau sudah pulang rupanya.”

                “Sudah, tadi aku setelah bel berbunyi aku langsung ke luar. Aku pulang diantar teman, jadi aku sampai lebih cepat. Sekarang, ada apa? Kok wajahmu kusut begitu? Ada masalah?” Jong Hyun sedikit cemas melihat Dae Hyun seperti itu.

                “Aniyo.. Gak ada apa-apa, Oppa,” aku menggeleng.

                “Pasti ada sesuatu. Tapi ga apa-apa kalo kamu ga mau cerita,” kata Jong Hyun.

                “Oppa, aku ke kamar dulu ya.” Dae Hyun berlari ke lantai atas dan masuk ke kamarnya.

                Di kamarnya, Jung Shin sedang berbaring di tempat tidurnya dan berbicara di telpon dengan Min Hyuk. Jung Shin masih bete dengan kejadian tadi. 

                “Ah, tapi kenapa juga aku mesti kesal kalo ngeliat sikap sonsengnim itu pada Dae Hyun? Toh, ini udah terjadi bukan baru-baru ini saja. Rasa-rasanya aku jadi malas ikut pelajaran Fisika. Tapi kenapa yah?” curhat  Jung Shin pada Min Hyuk. Min Hyuk malah tertawa.

                “Eh, kamu kok malah ketawa? Udah deh ngobrol sama kamu malah ga dapat solusi yang tepat. Jangan-jangan kamu malah mau ngebelain Yong Hwa sonsengnim juga. Tutup aja nih telponnya,” kata Jung Shin ketus.

                “Hey, calm down, friend,” kata Min Hyuk sok inggris.  Tenang, aku udah tau jawabannya. Kau pasti naksir Dae Hyun dan jealous karena ngeliat Yong Hwa sonsengnim yang ganteng dan diidolakan para murid itu ngedeketin Dae Hyun. Aduh, Jung Shin, Dae Hyun tuh ga naksir kali sama dia, Dae Hyun aja ga pernah bilang kalo dia suka sama Yong Hwa sonsengnim,” Min Hyuk meneruskan.

                “Ah, udah. Makin ngaco kamu,” jawab Jung Shin yang langsung mematikan telpon.

                Dae Hyun duduk di sofa kecil di kamarnya sambil menatap fotonya dengan Jung Shin dan Min Hyuk. Dalam hatinya, Dae Hyun, berkata, “Aku bisa memaklumi jika dia ternyata tidak mencintaiku juga, tapi aku tidak bisa tahan kalau dia marah dan mendiamkan aku seperti ini.” Sejak 2 bulan yang lalu, Dae Hyun memang mulai naksir dengan Jung Shin, tapi kenyataan bahwa Jung Shin adalah sahabatnya dan ia tidak ingin merusak persahabatannya bila Jung Shin tidak bisa membalas cintanya, ia memilih untuk diam dan menunggu sampai perasaan itu pergi.

                Keesokan harinya, Jung Shin tidak sedikitpun berbicara pada Dae Hyun. Dae Hyun pun diam saja, mencoba memaklumi sahabatnya yang kesal entah karena apa.

                “Jung Shin, kasihan tuh Dae Hyun jalan sendirian. Kita hampiri saja yuk,” kata Min Hyuk, sementara Dae Hyun sudah berjalan sedikit lebih jauh di depan mereka.

                Tiba-tiba, Yong Hwa sonsengnim lewat dengan motornya dan berhenti di samping Dae Hyun yang sedang berjalan.

                “Ayo, Dae Hyun, saya antarkan ke rumah,” ajak Yong Hwa sonsengnim.

                “Ah, tidak usah, Sonsengnim. Rumah saya dekat kok,” tolak Dae Hyun.

                “Sudah ga apa-apa, saya antarkan. Daripada kamu jalan kaki sendirian. Saya jadi khawatir kamu kenapa-kenapa di jalan. Atau mau saya temani jalan kaki, biar motor ini saya giring aja? Sekalian kita ngobrol-ngobrol,” bujuk Yong Hwa sonsengnim.

                 “Ga usah repot-repot, Sonsengnim. Sonsengnim pulang aja,” jawab Dae Hyun.

                “Ya sudah, kamu hati-hati di jalan ya.” Yong Hwa sonsengnim akhirnya pergi juga dan Dae Hyun merasa lega.

                Terdengar suara anak-anak perempuan menyoraki Dae Hyun setelah melihat kejadian tadi. Dae Hyun menoleh ke belakang dan melihat Jung Shin dan Min Hyuk tidak jauh ada di belakangnya. Namun, saat melihat Dae Hyun, Jung Shin malah buang muka. Melihat Jung Shin seperti itu, Dae Hyun tidak kuasa menahan tangis dan mempercepat langkahnya pulang ke rumah.

                “Jung Shin, rasanya tega sekali tadi kita membiarkan Dae Hyun pulang sendirian,” kata Min Hyuk saat mereka berjalan pulang.

                “Min Hyuk, kau benar. Aku jatuh cinta padanya. Sejak tadi malam aku memikirkan apa yang kau katakan, dan saat melihat kejadian tadi, aku tau aku selama ini cemburu pada Yong Hwa sonsengnim. Aku baru sadar,”  Jung Shin mengaku.

                “Kalau begitu, secepatnya kau katakan pada dia. Kau tau, sejak kemarin dia bingung apa sih yang sebenarnya terjadi padamu,” usul Min Hyuk.

               

                Malamnya, Dae Hyun sedang duduk di sofa kamarnya sambil menonton TV. Merasa bosan, Dae Hyun mematikan TV-nya.

                Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu balkon kamar Dae Hyun. Dae Hyun kaget dan ia tidak tahu siapa yang memanjat ke balkonnya dan mengetuk pintu karena pintunya ditutupi tirai. Dae Hyun membuka tirai dan menemukan Jung Shin ada di sana. Ia membuka pintunya.

                Saat dibukakan pintu, Jung Shin tidak berkata apa-apa melainkan langsung memeluk Dae Hyun. Dae Hyun bingung.

                “Dae Hyun, saranghae. Maaf, aku udah diemin dan marah sama kamu. Itu karena aku jealous sama Yong Hwa sonsengnim setiap dia ngedeketin kamu,” kata Jung Shin sambil melepaskan pelukannya.

                “Asal kamu tau, aku gak seperti kebanyakan gadis di sekolah yang nge-fans berat sampai punya obsesi nge-date dengan Yong Hwa sonsengnim. Di hatiku cuma ada Lee Jung Shin, tapi dia membuatku sedih kemarin dengan sikapnya.”

                “Maafin aku ya,” kata Jung Shin merasa bersalah.

                “Iya,” jawab Dae Hyun sambil tersenyum. “Saranghae, Jung Shin.”