Thursday, January 13, 2011

Playgroup, is it love? [chapter 1]

Author강은진(@icicicaaa)

Rating: Teenager

Genre: romance, sedikit comedy (?), friendship

Pemeran:
-jung yong hwa (jung yong hwa CN BLUE)
-kim eun hee (readers)
-lee jong hyun (lee jong hyun CN BLUE)
-kang min hyuk (kang min hyuk CN BLUE)
-lee jung shin (lee jung shin CN BLUE)

Pemeran pembantu:
-Jung hye kyung (fiktif)
-anak-anak playgroup (fiktif)

Note : ini FF pertama! Hehehe makanya butuh banyak saran sama kritik, ini juga pertama kalinya saya buat cerita cinta begini #gubrak. Mohon kerja samanya ya hehehe maaf kalau seandainya ceritanya agak melenceng (?) kekeke~ xDv



--author POV—
 “ Jadi hari ini kita rental studio hyung?” namja paling imut diantara mereka memulai pembicaraan.
“yak, kapan lagi? Dua minggu lagi mau ujian, tidak mungkin kita nge-band saat ujian kan?”
“ne aku tahu hyung, tapi mian kenapa tidak di rumah kau saja? lebih mudah kan? Atau dirumah jungshin saja? bagaimana jungshin?”
Laki-laki yang bernama jungshin pun menyahut “ya minhyuk benar, aku tidak apa kok, malah  kalau bisa kita menginap saja,  hemm jonghyun hyung, bagaimana?”
“terserah kalian saja, aku akan setuju dengan keputusan akhir” jonghyun hanya pasrah, toh dimanapun tempatnya bagi dia yang penting bisa menyalurkan hobinya dan sahabat-sahabatnya itu.
“tidak tidak tidak” yonghwa menolak, namja ini tetap pada keinginannya, “bukannya aku pelit, aku hanya ingin mencoba me-ren-tal, sepertinya menarik hahaha dan terimakasih jungshin, aku tidak sanggup dikejar-dikejar oleh tetanggamu yang kau bilang mengidolakanku itu, maaf saja”
“heuu aku tidak pernah mengatakan dia mengidolakanmu hyung, hanya KA-GUM ”
“ah sama saja~”
Tiba-tiba jonghyun angkat bicara “emm hyung, bisakah kau berjalan beriringan bersama kami, tidak usah berjalan mundur seperti itu, bisa-bisa kau tertabrak”
“kau terlalu khawatir jong…” brak. Belum sempat dia menyelesaikan bicaranya dia menabrak seseorang.
“lihat. apa aku bilang” jonghyun hanya geleng-geleng melihat tingkah yong yang keras kepala.
“hei, kau bodoh ya? Kau tidak bisa melihat aku yang sebesar ini hah? Ya ampun jatuh semua kan, apa yang harus aku katakan nanti?” gadis yang tertabrak dengan yong itu kelihatan sangat kesal, dia merengut sambil melihat ke arah barang bawaannya yang masuk selokan karna tertabtrak tadi. “ah kotor, rusak semua hei hei argh hanyut terbawa arus selokan! Hei kau kenapa diam saja?!”
“lalu apa yang harus aku lakukan, aku tidak sengaja kok, jadi mianhae, lagipula aku tidak menabrakmu kita saling tertabrak. Kau juga sih jalan terburu-buru begitu, memangnya kau mau kemana?” yonghwa menjawab dengan santai,  gadis itu tambah geram
“aissssh kau malah bertanya aku mau kemana? Oh ya ampun aku harus mengejar bis, ah sudah lewat ternyata, grr kau sudah menabrakku, tidak mau tahu, barang-barangku rusak, terkoyak-koyak karna arus selokan dan sekarang gara-gara kau aku ketinggalan bis setelah berlari sejauh ini!”
“OH! Jonghyun, minhyuk, jungshin ayo jalan, aku takut kalau semua rental sudah disewa orang” yong tidak perduli pada gadis itu, dia hanya melanjutkan jalan-mundurnya (lagi).
“hehehehe bye ahjumaa” minhyuk nyengir dan melambaikan tangannya pada  gadis itu.
“heh memangnya aku kelihatan tua seenaknya saja dia memanggilku seperti itu. Hei kau yang menabrakku, kembali!” gadis itu berteriak kuat sekali, semua orang yang berjalan di daerah itu menatapnya tapi dia tidak perduli.
“mau dia apa sih? Baiklah, daripada aku dibilang laki-laki yang tidak bertanggung jawab”  yong akhirnya mendekat ke arah gadis itu. “blablabla, ada apa cewek cerewet? Apa yang harus aku lakukan sekarang?”
Gadis itu sendiri bingung menetukan balasan yang tepat untuk namja  itu.”ng ng begini saja. semua yang kotor ini adalah berkas-berkas penting yang dimiliki sebuah playgroup, ya seperti taman kanak-kanak. Aku mau kalian dan aku pergi kesana, lalu jelaskan kepada pemilik playgroun itu tentang apa yang sudah terjadi, ingat ya aku tidak mau dipecat karna ulah kalian”
“eh eh tunggu, apa maksudnya kata ‘kalian’ itu? yang menabrakmu yong hyung, lalu kenapa kami bertiga juga harus bertanggung jawab?” minhyuk menyela tidak terima.
“KAU SUDAH MEMANGGILKU AHJUMA!” muka gadis itu melotot.
Minhyuk lagi-lagi nyengir “hihi mianhae, habis kau cerewet sekali, kau marah seperti itu persis ahjumma, lagipula kau sudah berkerja, jadi apa kau masih mau aku panggil noona, itukan konyol”
“KAU! apanya yang konyol?itu hanya kerjaan sampinganku saja, aku ini masih masih sekolah, dan berhenti membuat mimik muka yang imut, itu tidak akan mempan” aih ternyata minhyuk malah membuat gadis ini makin emosi.
“mmm mian, sebenarnya aku benci mengatakannya tapi mukanya memang seperti itu, tidak dibuat-buat, dia memang i i im.. ah sudahlah kau mengerti kan?” jungshin sebenarnya malas sekali mengatakan itu, tapi dia ingin sekali turut dalam obrolan yang dia rasa ‘seru’ itu.
“ah jungshin, akui sajalah kalau aku memang menggemaskan kekeke~”
Ketiga sahabatnya langsung menampakkan muka ingin muntah.gadis itu hanya diam, tentu saja dengan wajah cueknya itu.  Yong hwa yang sadar bahwa dia belum berkomentar tentang suruhan gadis itu langsung mengalihkan pembicaraan.
“baiklah, aku menyanggupinya, kau harus tahu kalau aku ini namja yang berani terima resiko apapun, dan hei ayolah kalian bertiga kan sahabatku, apa kalian tega membiarkanku berjuang sendiri” yong memelas kepada mereka. Tapi secara serempak mereka bertiga menggeleng. “tidak tidak tidak hyung, lagipula mana ada namja berani yang meminta bantuan temannya? Tapi oh bukannya kita mau nge-band? Bagaimana kalau kami bertiga saja yang pergi, kau urus urusanmu sendiri ya hyung, hehehe” jonghyun menolak sambil membuat huruf v dari jari telunjuk dan jari tengahnya.
“kau kok begitu sih hyunnie, tega sekali huhuhu” yong selalu begini, asal dongsaengnya yang satu ini menolak permintaannya dia akan ber-acting seperti gadis manja sambil mendorong pelan tubuh jonghyun, dan seperti biasa…
“o o okelah, kami akan ikut, dan aisss jangan panggil aku hyunnie lagi hyung” ekspresi jonghyun menunjukkan dia geli sekali, ketiga sahabatnya hanya tertawa, gadis tadi hanya menunggu keputusan mereka, “hei kalian tidak sadar ya? Makin lama kalian berdebat disini makin banyak pula alasan yang harus kalian katakan, kuharap otak kalian encer-encer saja ketika ditanya nanti” gadis itu berbicara sambil berjalan, diikuti oleh empat namja itu, mereka menuju halte bis.
“ayaya itu tidak akan sulit tenang saja, apalagi jungshin, huh dia pandai sekali membual” minhyuk lagi-lagi menggoda jungshin, “eh, namamu siapa noona? Kang Minhyuk imnida, hyung yang menabrakmu ini namanya jung yonghwa, sedangkan hyung yang manis ini namanya lee jonghyun, dan ini si menyebalkanlee  jungshin hehehe”
Gadis itu ingin menjawab, tapi melihat jonghyun ingin mengatakan sesuatu dia membiarkan jonghyun berbicara dulu, “ah perasaanku disini sungguh tidak enak, daritadi aku digoda oleh dua orang namja, aih jangan memperebutkanku seperti ini” jungshin langsung menyahut “huuu dasar kau hyung, hei minhyuk sepertinya kau ini ingin cari masalah sama aku ya, heuu aku tidak takut walaupun kau lebih tua tiga bulanan dariku, eh iya namamu siapa noona mian kami memotong pembicaraan kekeke”
“namaku kim eun hee, berapa umurmu? Kelas berapa sih kalian daritadi langsung menyimpulkan bahwa aku ini noona, seenaknya saja” eun hee agak ketus bicaranya, dia masih kesal karena kejadian tadi, sebenarnya hatinya juga sedang was-was memikirkan nasibnya nanti sekalipun dia akan dibantu empat namja tampan ini. Tampan? ya, eun hee tentu saja mengakui itu.
“ah aku kelas satu sama dengan minhyuk, jonghyun oppa kelas dua, yong oppa kelas tiga, kau sendiri?”
--Kim eun hee POV—
“oh aku akui aku noona kalian, aku kelas dua” jawabku singkat. Aku melirik kearah yonghwa , heran juga kenapa dia diam saja semenjak duduk di halte ini. Kalo jonghyun sih sepertinya memang pendiam, tapi kalau dia yang tadi begitu cerewet kenapa jadi begitu, ah sudahlah tidak penting.
--jung yong hwa POV—
                Mereka terus saja berbicara, aku lebih memilih diam. Tiba-tiba aku bergidik ngeri, apa karena aku tidak pernah merasakan naik bis, ah payah apa jadinya kalau mereka tahu aku takut naik bis ini. Sejak kecil aku diantar kemana-mana, ketika SMA ini aku baru diberi kebebasan naik mobil. Hanya tadi pagi karena aku ingin mencoba pulang berjalan kaki ke rental studio band, aku putuskan untuk pergi sekolah bersama supir pribadi dan memintanya tidak menjemputku. Tidak kusangka rencanaku jadi berubah begini karena gadis itu, ah babo, tadi kenapa tidak aku tolak saja permintaannya itu, aih tapi ini juga masalah harga diri pria sejati sih, lagipula kasihan gadis itu kalau dipecat.
                “ah itu bisnya datang” suara minhyuk mengagetkanku, bulu kudukku langsung berdiri. Aku wajar melihat mereka santai-santai saja ketika naik bis, waktu kecil dulu mereka anak-anak petualang yang berani. Jujur saja, aku tidak tertarik dengan hal-hal yang menurutku ‘menantang’ seperti ini, lagipula tinggal minta tolong sama supir kan?
                Ketika bis berjalan, aku lagi-lagi diam. Tiba-tiba jonghyun bertanya “hyung, kau diam saja daritadi. Apa ada masalah?” “ah tidak hyun” dia hanya mengangguk, bis terus berjalan dan aku tetap diam mematung, perutku mulai mual. Aissss sabar perut!
--kim eun hee POV—
“arrrgh dasar cowok manja jorok!” aku menjauh dari yonghwa, begitu pula dengan jonghyun, minhyuk dan jungshin. Payah sekali dia, setelah turun bus langsung muntah-muntah, tentu saja itu menjijikkan.
                “diam kau ahjumma judes, aku hanya tidak tahan duduk didalam bus dan dikelilingi orang-orang yang tidak jelas asalnya itu, bwueeek” argh lagi-lagi dia muntah, dan dia memanggilku ahjumma. Ah sudahlah diamkan saja aku juga tidak sanggup melihat mukanya yang sedang muntah itu.
                “ini hyung” jonghyun memberikan air minum kepadanya, dari ke empat namja ini sepertinya dia yang paling ‘normal’ menurutku, sebenarnya jungshin juga tapi dia terlalu banyak bicara, dan minhyuk terlalu banyak nyengir dan mengingat kata ‘ahjumma’ tadi aku mengategorikan mereka kurang normal. Yonghwa? Jangan kau Tanya, dia itu abnormal!
                “ cowok manja, kau ini benar-benar merepotkan ya? Sudah ayo jalan, eh jangan-jangan kau mau ber-acting supaya kau bisa lepas dari tanggung jawabmu kan? Oo tidak bisa.” Akhirnya dia berdiri juga, aku melirik ke arah jam, aku sudah telat lebih dari setengah jam. Ya ampun apa yang harus aku katakan nanti, melihat tingkahnya membuatku tidak yakin dia bisa memecahkan masalahku, apalagi harus berhadapan dengan jung hye kyung ahjumma, walaupun didepan anak-anak dia baik, tapi dia itu kan cerewet juga apalagi terhadap orang yang mencari masalah dengannya.
--jung yong hwa POV—
                Ah perutku masih mual, malu sekali sebenarnya menunjukkan kelemahanku pada mereka, apalagi terhadap gadis itu. Aku hanya berjalan mengikutinya, lalu dia berhenti.
                “emm noona, kenapa berhenti?” heu minhyuk menanyakan apa yang ingin aku tanya.
                “tentu saja, kita kan sudah sampai”
                “tapi kau bilang kita akan pergi ke suatu playgroup, ini kan hanya pemukiman penduduk saja”
                Dia tidak menjawab dan memasuki sebuah rumah. Agak terkejut , dari luar rumah itu biasa saja ternyata di dalamnya cukup besar juga. Ya seperti rumah sederhana orang korea kebanyakan, terdapat banyak bilik dengan pintu geser. Dan bilik yang cukup besar itu ramai dengan suara anak kecil yang berlarian. Hemmm aku rasa ini memang playgroup. Dan lagi-lagi dia berhenti.
-- kim eun hee POV –
                Aku masih gugup dan takut mengahadapi hye kyung ahjuma, “itu bilik si pemilik playgroup ini, aku akan masuk duluan, kalian ikuti aku dari belakang, jika aku ditanya aku harap kalian yang bisa menjelaskannya”
                Jjreeeek aku menggeser pintu itu, “a a annyeong ahjumma, mianhae aku telat” dia mengangkat mukanya yang tadi tertunduk, argh muka menakutkan itu.
-- jung yong hwa POV—
                Aku ikuti eun hee dari belakang, ah sebentar lagi aku yakin masalah ini akan selesai. Dan aku harap tidak bertemu yeoja cerewet ini lagi. Tapi saat dia masuk dan mengucapkan salam, aku cepat-cepat bersembunyi di balik pintu. PEMILIK PLAYGROUP INI DIA DIA AIGO KENAPA BISA?!
                “hyung, ada apa?” jungshin melihat kearahku sambil berbisik.
                “kau tidak mengenal wanita itu jungshin?”
                “tidak, siapa dia?”
                “oh ya aku lupa, aku tidak pernah memberitahu kalian bagaimana wajahnya. Dia kakak dari ibuku!”
                “m mma maksudmu bibimu, jung hye kyung, yang kau bilang wanita tercerewet sedunia itu?”
                “ssst pelankan suaramu! Aih aku harus bagaimana?”
                “hadapi dengan senyuman hyung”
                “sial kau”
--kim eun hee POV—
                Daritadi ajumma terus saja mengomeliku karna keterlambatan ini, ingin menyela rasanya sulit sekali. “Yong hwa, kauuu kenapa malah mengobrol dengan jungshin di balik pintu,” tentu saja itu kukatakan di dalam hati, yang ada aku akan tambah diomeli jika meneriaki mereka.
                “hei eun hee, kau mendengarku kan? Kau tahu, akhir-akhir ini disiplinmu buruk sekali, ini tidak baik untuk dicontohkan kepada anak-anakku, tolong berubah eun hee.” Walaupun hye kyung ajumma sangat cerewet inilah yang aku suka darinya, dia menganggap anak-anak playgroup itu seperti anaknya sendiri. “dan siapa namja-namja di belakangmu itu? mereka mau masuk atau apa, memberi salam saja tidak.”
                “ssst” aku member aba-aba pada mereka agar member salam.
                “a annyeong haseo, mianhae, kami tidak memberi salam, aku jonghyun dan ini minhyuk mianhae ” jawab mereka sambil membungkukkan badan. Oh syukurlah mereka mengerti maksudku, tapi dua namja itu argh.
                “KAU YANG BERDUA DI BALIK PINTU, DIMANA ADATMU?” suara ahjumma keras sekali, aku saja kaget mendengernya begitu pula yonghwa dan jungshin.
-- jung yong hwa POV –
                Gawat, ahjumma memanggilku. “bagaimana ini jungshin?” “aku tidak tahu kekeke chukkae ya hyung” “grrr awas kau”
                Jungshin kemudian membalikkan badan, ah bagaimana nasibku “annyeong haseo, mianhae ahjumma, aku jungshin mian ahjumma mian”
                Tiba-tiba eun hee berkata “permisi ahjumma” dan sekarang dia ada di sampingku, oh apalagi sekarang “hei yong hwa, cepat beri salam!” dia menarikku dan menghadapkanku pada jung hye kyung ahjumma “a a a anyeong”
                “YONG HWA! KEMARI KAU KEMARIIIIII” tiba-tiba ahjumma berteriak menggelegar.
                Aku sudah berada di situasi ini dan aku terpaksa menjalani deritaku disituasi ini juga, “ne ahjumma” dengan langkah pelan sekali karena ketakutan aku hampiri jung hye kyung, bibi ku.
                Pletak. Aw terulang lagi. Dia memukul bokongku, sakitnya luar biasa. “dasar kau keponakan nakal” pletak “heh ketemu juga akhirnya kau” pletak “kemana saja kau selama ini hah” pletak “orangtuamu pergi keluar negeri dan kau tanpa pamit membeli apertemen baru ya?” pletak.
                “ampun ahjumma, aku tidak bermaksud kabur, aku hanya ingin hidup sendiri dan menyewa apertemen selama eomma dan appa di jepang, lagipula kalau ahjumma ingin mencariku kenapa tidak kesekolah saja huhuhu” aih hari ini benar-benar hari sial dan memalukan. Tadi aku malu karna tidak kuat naik bus, sekarang ini aisss.
                “aku sudah mencarimu bodoh, tapi kau tidak ada, aku tanya kepala sekolah dia bilang tidak ada yang namanya jung yong hwa. Pergi kemana kau hah?” pletak. Lagi-lagi.
                “hah yang benar saja, bahkan mereka ini teman satu sekolahku”
                “kau jangan membodohiku, jelas-jelas aku tahu kalau sekolahmu yang didekat bank itu.”
                Tunggu. Dekat bank? ingin tertawa lebar rasanya, “mi mi mianhae ahjumma tapi sekolahku tidak dekat bank, bahkan jauh sekali dari bank manapun, yang di dekat bank kan sekolahnya shin woo.” Ahh aku ingin tertawa hahahahahahahaha apa maksud ahjumma dia mendatangi sekolah sepupuku itu.
                Muka ahjumma memerah, “hehe begitu ya keponakanku tersayang, hihi maafkan bibi mu ini ya”
                “ne ahjumma” ah tidak tahu ya dia pukulannya sakit sekali.
-- kim eun hee POV—
                Sungguh, ingin tertawa melihat anak bodoh manja itu diperlakukan seperti itu oleh ahjumma. Sebenarnya tadi tertawaku sudah kelepasan sedikit begitu pula tiga namja di belakangku ini untung saja tidak didengar ahjumma. Aku tidak menyangka dia keponakan ahjumaa, ahh sempit sekali dunia.
                “o iya, mana berkas laporan keuangan playgroup ini eun hee? Dan sebenarnya ada apa sampai kau bisa membawa keponakanku beserta teman-temannya ini?” aduh, aku sampai lupa soal ini karena keasikan melihat peristiwa seru tadi.
                “nah itu dia masalahnya ahjumma, berkas-berkasmu emmm, makanya aku bawa mereka kesini untuk menjelaskan semuanya,” masalah ini langsung aku oper ke mereka, awas saja mereka sampai salah bicara.
--yong hwa POV—
                Aku menjelaskan semuanya, benar-benar detail. Tapi tumben ahjumma tidak memotong pembicaraan, biasanya dia akan menghentikanku sebentar lalu mengoceh berjam-jam baru aku dibolehkan menjelaskannya lagi. Tapi kali ini tidak, ahay mungkin karena dia malu soal sekolah tadi hahaha. Dibalik hari sial ini ada kesenangan juga melihat kepiting rebus dimuka ahjumma, merah sekali.
                “jadi begitu? Kalian tahu tidak kalau di berkas-berkas itu ada laporan seorang guru pendidik yang mau mengundurkan diri. Rencananya aku ingin mempertimbangkan soal itu tapi yah kalian sudah menghilangkannya. Kau beruntung eun hee karena yang merusaknya adalah keponakanku dan kebetulan aku ingin memberinya pelajaran yang setimpal haha, kalau saja yang merusaknya adalah orang lain-bukan sepupuku- aku akan melepas orang itu dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu pasti akan jauh lebih parah daripada sekarang ini” Yayaya ahjumma bilang eun hee beruntung, lalu aku? Apa maksudnya ‘pelajaran yang setimpal’? dan lihat waktu dia mengatakan soal ‘pelajaran yang setimpal’ itu, mukanya horror.
                “wah aku penasaran apa maksudnya pelajaran yang setimpal untuk yong hyung itu kekeke” jungshin, kau awas saja ketika pulang nanti.
                Tapi tiba-tiba ahjumma bilang “untuk yong? Tidak tidak tidak, tapi untuk kalian berlima! oh ya kudengar dua minggu sebelum ujian biasanya murid-murid akan diliburkan, berapa hari kalian diliburkan?”
                “empat hari ahjumma”
                “kebetulan sekali, jadi selama empat hari aku akan cari guru baru dan selama empat hari pula kalian menjadi guru pengganti sementara disini, kalian berlima akan menemani anak-anakku yang manis bermain sambil belajar!”
                “APA??!” kami serempak kaget, kami saling pandang dan aih kenapa mataku malah kearah eun hee? Aku langsung membuang muka, cuih apa tidak ada yang lebih enak dipandang apa.
                “t tt ttapi ahjumma, aku, jonghyun, minhyuk dan jungshin ingin latihan band. Hanya waktu ini yang kami punya ahjumma”
                “itukan salahmu, asal kau tahu guru yang kemarin itu sangat bagus mengajarnya, dan sekarang aku tidak bisa mempertahankannya karna kecerebohanmu menabrak orang.”
                “hemm tiba-tiba aku berfikir tugas ini bagus juga, kalau kita latihan band sekarang, kita akan terlalu terburu-buru mengejar empat hari, lebih baik setelah ujian kan, sekalian menyegarkan otak.” Aku tidak percaya barusan minhyuk yang bicara, jarang sekali dia punya pemikiran seperti ini, biasanya Cuma bisa nyengir dan mengeluarkan senyumnya, hahaha hebat juga dia.
                “wah aku setuju minhyuk” jonghyun ikut menimpali.
                “ahiyaaaa iya juga ya, apa susahnya mengatur anak-anak berumur  lima tahun” ucapku bangga.
                “babo. Ini playgroup, tentu saja bukan hanya anak lima tahun yang ada disini tapi juga anak-anak berumur dua tahun!” eun hee ahjumma, dia tidak sadar ya dia lebih muda dariku, menjengkelkan sekali.
                “hoaaa benarkah? Ah tentu akan lebih mudah lagi mengurusnya.”
                “hyung, kau tahu kenapa aku diam saja dan tidak berkomentar soal menjadi guru ini?” tiba-tiba jungshin berbisik kearahku.
                “tidak. Kenapa?”
                “anak kecil identik dengan ompol, itu alasanku ya ampun aku tidak akan sanggup hyung”
                 “aih kau benar kenapa baru aku pikirkan, ya ampun seberat itukah liburan empat hari kita. Tragis.”
-- kim eun hee POV –
                Ah aku hanya cemberut. Di satu sisi aku senang setidaknya aku tidak dipecat, tapi disisi lain aku akan bersama empat namja aneh ini selama empat hari. Oh myyyyy. Ohiya aku teringat sesuatu…
                “ahjumma, mulai kapan kami mengurus anak-anak ini?”
                “tentu saja dari sekarang, ayo ayo”
                “SEKARANG?!” lagi-lagi kami serentak terkejut, dan lagi-lagi juga mataku terpaut ke matanya yonghwa, iyuh menggelikan.
                “Ayo ayo ke kelas, anak-anak pasti senang sekali melihat kalian”
                Kami berharap semua akan baik-baik saja, selama ini kan aku hanya bekerja sebagai asisten ahjumma, tidak pernah terpikir untuk dekat sama anak-anak, dan sekarang aku malah disuruh menjadi guru bagi mereka, yang benar saja!
               
----------TBC----------

7 comments:

  1. lucu chingu.
    aish, ga pernah kepikiran bikin ff begini.
    ayo lanjutin, penasaran :)))))

    ReplyDelete
  2. yampun bahasanya bikin aku ketawa n senyum2 hahahahah yongnya lucu bgt pengen aku jitak hahahahha
    ditunggu lanjutannya nya ya

    ReplyDelete
  3. @mpeb .. bweetuull .. nggak pernah kepikiran bikin ff nglibatin anak2 .. *padahal anak gue udah 3* ... ixixixix

    @icicaaa ... cnblue biar rasain ntar kalao ada urusan ompol, anak yg nangis krn laper, ngantuk wkwkwkwk

    ditungguuuu kelanjutannyaaaaaaa

    ReplyDelete
  4. wahahaha gomawoyo xD

    ehehehe kayaknya udah kelamaan bener ya gak dilanjutin /plak

    keke abisnya nyari inspirasi eh tapinya malah banyak acara sekolah -_- mungkin masih butuh waktu lagi soalnya rencananya mau langsung namatin ._.v peace ._.

    ReplyDelete
  5. pokoknya harus dilajuntin XPPPPP

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'