Wednesday, February 23, 2011

Playgroup, is it love? [chapter 3 - end]

Author : kang eun jin (@icicicaaa)

Rating : teenager

Genre : romance, family, humor (?)

Cast:
  • Jung yonghwa CN BLUE
  • Kim Eunhee (readers)
  • Lee jonghyun CN BLUE
  • Kang minhyuk CNBLUE
  • Lee Jungshin CN BLUE


Other Cast:

  • Jung hye kyung (fikitif)
  • anak-anak playgroup (fiktif)
  • sung sangmi (fiktif)


sengaja langsung end soalnya takut ngulur lagi ._.v mohon kritikan dan bimbingannya selaluu :D


-- kim eun hee POV –
Ah tanganku luka gara-gara yong, puzzle dongkyung terkena sedikit darahku. Eh eh eh yong, apa yang dia lakukan.
“ya! Yong apa yang kau lakukan? turunkan aku! Yang luka tanganku babo, bukan kakiku, kau tidak perlu menggendongku! Lagipula aku mau kau bawa kemana?”  ya, yonghwa malah menggendongku, aigo aku ingin pingsan, hatiku tidak terkontrol, argh.
“Iya juga, aku akan membawamu kemana ya, ya ampun mianhae, aku panik sekali”
“Kau ini, tinggal bawa obat merah kemari kan?”
“Kekeke, hei apa kalian punya obat merah?” yonghwa mengalihkan pandangannya kea rah namja lain, tapi mereka menatap kami sambil tersenyum.
“Cieeeeeeee” sorak mereka kompak. Mukaku langsung memerah –aku rasa- begitu pula yonghwa, aih lucu. Eun Hee sadarlah..
“Kalian jangan menggodaku! Sekarang kalian punya obat merah tidak?”
“Ah iya sepertinya aku bawa, tunggu sebentar” Jonghyun membawakan obat merah untuk yong. “Ini hyung. Wah kau perhatian sekali, lihat saja anak-anak sampai ternganga begitu.” Mwo? Ah jonghyun benar, ya kecuali dongkyung dan eunjin, mereka menggembungkan pipi tanda marah, hahaha lucu maafkan aku ya adik-adik.
“Sudahlah, tentu saja aku mengobatinya, kan aku yang membuatnya seperti itu. Tapi gomawo hyunnie untuk obatnya.” Yonghwa mengedipkan matanya kearah jonghyun.
“oke hyung, aku tidak akan menggodamu lagi dengan Eunhee, tapi jangan memanggilku hyunnie sambil mengedipkan mata begitu. Aissss”
Yonghwa hanya terkekeh. Dia mengobatiku. Aih hatiku makin dag dig dug saja.
“Eunhee?”
“Ye?”
“Kau kelihatan gugup, ah kau suka padaku ya?”
“Aisss, percaya diri sekali kau oppa”
“Oppa? Kau memanggilku oppa?”
“Ne, wae? Aku kan lebih muda darimu, tidak salahkan?”
“Haha iya benar. Gomawo Eunhee”
“Kenapa berterimakasih? Seharusnya aku yang berterimakasih oppa, gomawoyo~”
“Hehe ne” wah aku kira ini tandanya damai, senyum yong oppa manis sekali dengan gigi sampingnya itu, omonaa.
“Ehem, kita ditugaskan mengajar bukan? Ada yang lupa sepertinya,” aigo minhyuk menyindir kami.
“Ah ne, mian, tapi kami berdamai seperti ini kalian senang kan?”
“Senang sekali hyung, apalagi kalau kalian sampai ya menjalin hubungan hahaha”
“Aisss sudahlah ayo mengajar lagi. Eunjin kenapa? Jangan cemberut begitu, ayo oppa gendong, maaf ya” Eunjin langsung tersenyum, yah anak-anak disini memang baik, cepat sekali membaiknya dan mereka tidak ada yang mengompol sejauh ini.

-- jung yong hwa pov –

Ah melihat senyum Eunhee tadi rasanya mau meleleh, tapi tentu saja aku tidak menampakkan ke-terpesona-anku, lagipula kami masih beberapa hari bertemu jadinya aku masih kurang yakin tentang rasa sukaku ini. 
Lagi-lagi bel pulang berbunyi,  aku sudah mulai akrab dengan Eunhee jadi kami pulang bersama. Aku sudah hapal rumahnya sekarang kekeke.

-- kim eun hee pov –

Aku menggunting poniku agar keliatan cukup rapi, lalu berganti pakaian. Ini hari ketiga kami, sebenarnya bisa dihitung empat dengan hari dimana aku bertemu para namja itu, semakin hari aku semakin semangat saja kekeke ntah karena anak-anak atau karna oppanya hahaha.
 tiiiiiiiiiiiiiiiiit
Hah? Suara klakson siapa itu? Omo Yonghwa oppa, ah ya aku sudah terbiasa dengan panggilan oppa itu sekarang.
“Oppa? Kenapa datang kemari? Tidak ke playgroup kah?”
“Babo, tentu saja aku kesini menjemputmu. Wah sepertinya ada perubahan pada dirimu, kau kelihatan lebih c ca… mm maksudku lebih baik.” Yonghwa oppa mengacungkan jempolnya.
“Ohhehe gomawo oppa, hmm yang lain mana?”
“Mereka bilang mereka sudah pergi duluan, tidak biasanya.”
“Mwo? Apa kalian sedang ada masalah?”
“Aku kira tidak, ah nanti saja kita bahas. Ayo naik.” Aku pun naik mobil yonghwa oppa. Selama perjalanan kami banyak berbicara dan bercanda, rasa humoris yonghwa oppa tinggi juga. Ah kami semakin akrab saja kekek.
“Eunhee, boleh aku bertanya? Kenapa kau mau saja bekerja selama bersekolah?  Aigo bahkan aku tidak tahu kau sekolah dimana?”
“Tidak ada, hanya ingin mencari uang saja, ya hitung-hitung menambah pengalaman dan tabungan juga kekeke. Aku sekolah di dekat tempat kita bertemu pertama kali.”
“Oooh berarti tidak terlalu jauh dari sekolahku.”

-- Jung yonghwa pov --

“ya! Jonghyun, minhyuk, jungshin, kenapa kalian pergi duluan? Kejam sekali meninggalkanku sendiri.”
“Sendiri? Pada kenyataannya tidak kan? Kami mau mengujimu hyung, ternyata benar dugaan kami hahaha, kau memang tangkas sekali.” Apa maksudnya tangkas? Lalu kenapa mereka melihat Eunhee, ah sepertinya aku mengerti. Tapi lebih baik pura-pura tidak mengerti sajalah.
“Aku tidak mengerti apa yang kau katakan jungshin. Eh sudah waktunya masuk kelas kan?”
….
“Annyeong adik-adik..”
“Annyeong..” mereka tampak tidak bersemangat. Kelas ini kenapa kompak sekali, mereka semua mukanya muram.
“Kalian kenapa?”
“Aku rindu eomma.” Ya ampun, bahkan karena keasikan sendiri aku juga lupa kenapa ahjumma tidak muncul-muncul. Apa mungkin belum menemukan guru baru? Tapi setidaknya ahjumma datang berkunjung sekali-sekali kesini. Ah aku memang keponakan yang payah, cara menghubungi ahjumma saja aku tidak tahu.
“Kenapa tiba-tiba kalian merindukan eomma?”
“Biasanya hari ini eomma akan mendongeng dan kami akan tertidur disini juga, kata eomma tidur siang itu penting jadi eomma melatih kami.”
“Oh, kami bisa juga seperti eomma kalian, nah jadi siapa yang punya cerita disini?”
“Aku sepertinya punya, tapi tidak yakin bisa membuat mereka tertidur”
“Ceritakan saja Eunhee”
“Oke, sekarang berbaring ya adik-adik, aku akan bercerita tentang si kancil. Pada zaman dahulu kala….”
Lihat anak-anak itu, wah Eunhee sudah seperti eomma mereka saja yang bisa membuat pulas tidur mereka. Aku bangga sekali padanya hahaha. Kini giliran kami para namja yang memperbaiki posisi tidur anak-anak karena bentuk mereka kacau sekali, ada yang terlungkup bahkan ada yang kakinya mendarat di kepala temannya. Tapi tiba-tiba jungshin berhenti dan dia keliahatan kaku.
“Hyuuung, ada sesuatu yang hangat dikakiku” mukanya meringis, ya ampun ingin ketawa rasanya, kasian sekali dia terkena ompolnya Sookyo, anak yang paling kecil disini. Aku hanya bisa menahan ketawa.
“Hyung jangan tertawa, ini juga tugas hyung untuk mengganti celananya tahu.”
“Aigo, caranya bagaimana? Lalu dapat celana gantinya dimana?”
“Ini hyung, sepertinya dia sudah sering mengompol.” Jonghyun menemukan celana ganti di tas Sookyo.
“Ayo, kita mulai. Ingat, jangan sampai membangunkannya, kasian.”aku bertugas mengangkat kakinya, Eunhee yang memasangkan celana gantinya, minhyuk dan jonghyun membersihkan celananya yang bau pesing, sementara jungshin hanya menonton saja, sejak awal kan yang dia takutkan adalah ini.
“Aissssh, benar-benar bau pesing hyung, untung saja ada sabun di kamar kecil.” Minhyuk mukanya mengerut sehabis mencuci celana sookyo.
“ya! Semua yang disini juga mencium baunya jungshin. Ah sudahlah anggap saja itu bau pengalaman.”
Kreeeeek pintu tiba-tiba dibuka seseorang..
“Annyeong.. wah apa semuanya baik-baik saja disini selama aku tinggal?”
“Annyeong.. ahjumma? Aihhh akhirnya ahjumma datang juga, anak-anak sudah sangat merindukanmu. Bagaimana ahjumma, sudah menemukan guru baru?”
“Hmmm ya begitulah. Besok dia akan mulai bekerja sepertinya. Kalian pasti senang sekali ya karena hukuman kalian sudah usai?” senang? ahjumma, lihat saja kami semua tertunduk lesu begini.
“Aih. Apa dugaanku salah? eh aku belum melihat anak-anak. omo~ kalian berhasil membuat mereka tidur. Ternyata keponakanku yang bandel ini bisa juga ya kekeke.” Ahjumma memuji sambil mengusap kepalaku. Aigo membuatku malu di depan Eunhee saja.
“Ahjumma, aku bukan anak-anak."” jawabku sambil menggeleng. Kulihat Eunhee menahan tawa, aiss ”dan bisakah besok kami masih bisa mengajar disini? Huhu kami mulai betah ahjumma.”
“Tidak yong, aku juga memikirkan sekolah kalian. aku tidak mau kalian terlalu lelah dan akhirnya tidak masuk sekolah. Kalau kalian mau datang besok ya datang saja, tapi tidak untuk mengajar.”
“yasudahlah kami menurut ahjumma. Hemm anak-anak ini bagaimana ahjumma? “
“Biarkan saja sampai mereka bangun.”
“Maksud ahjumma, sekalipun sampai bel pulang mereka tetap dibiarkan begini?”
“Ne, hari ini hari santaiku sebenarnya, apa kalian bosan? Pulang saja.”
“Mwo? Ahjumma baru saja datang dan tiba-tiba ahjumma menyuruh kami pulang? Yang benar saja. tanpa memberi penghargaan atau apapun pada kami begitu? Ahjumma tahu kalau tadi sookyo mengompol, ahjumma harus tahu bagaimana repotnya kami tadi.”
“Yonghwa! Sopan sekali kau berbicara. Aku kan hanya menyarankan bukan mengusir, kau ini…..
“ aish lihat bodohnya aku, ahjumma jadi mengomel lagi kan.
“M mi mianhaeyo ahjumma.” Jadi hari itu anak-anak kami biarkan saja tidur. Kami berbicara tentang guru baru itu, kata ahjumma umurnya 24 tahun. 
Begitulah sampai akhirnya satu-persatu anak-anak bangu, mereka yang bangun langsung memeluk “eomma” mereka.
“Aihh kalian bau iler anak-anak. Ayo cuci muka, kemudian kita berangkat. Karena hari ini eomma sudah kembali,  jadi eomma mau mentraktir kalian.”
“Kami boleh ikut tidak eomma?”
“Hahaha minhyuk, kau lucu sekali memanggilku eomma, yasudahlah lagipula sekalian perpisahan kecil-kecilan.”
Kami pun pergi ke restoran sederhana di dekat sana. Sesekali kami tertawa melihat anak-anak memainkan makanan mereka sekalipun sudah dilarang ahjumma. Eunhee menyuapi Dongkyung dan Sookyo sedangkan aku justru disuapi oleh Eunjin. Aku pasti akan merindukan saat-saat menjadi guru mereka. Dan aku rasa aku mulai yakin dengan perasaanku terhadap Eunhee, tapi bagaimana mengungkapkannya? Apa besok? Atau kapan-kapan saja? ah jangan, dia harus tahu perasaanku secepatnya, harus. Eunhee, saranghae, aish bagaimana mengatakannya.

- Kim Eunhee pov –

“Annyeong anak-anak, namaku Sung Sangmi…” Itu guru baru disini, dia sedang memperkenalkan dirinya dihadapan kami dan anak-anak.
“Ha? Apa noona tidak mengajar kami lagi?”
“Tidak Dongkyung, aku kan harus belajar juga di sekolah. Tapi kita tetap bisa bertemu karena aku masih bekerja di ruangan Eomma.”
“Ah yasudahlah tak apa, yang penting masih bisa bertemu noona setiap hari.” Dongkyung mengembangkan senyum polosnya. Tapi walaupun aku masih bisa bertemu dengannya tentu saja waktunya sangat singkat, hanya ketika jam istirahat.
“Lalu oppa bagaimana?”
“Akan kami usahakan datang untuk melihat kalian lagi nanti” Jonghyun menjawabnya dengan agak ragu, ya wajar saja karena memang sulit untuk bertemu lagi karna mereka kan punya kegiatan band juga.
“Kalian tenang saja, aku akan datang setiap hari kekeke.” Semua namja melihat kearahnya, yakin sekali Yong oppa bicara. Tapi aku pasti akan merindukan dia yang suka asal bicara itu. Sangat merindukan malah, ntah kapan aku bisa bertemu dia dan mereka lagi, sebenarnya bisa karena kami masing-masing sudah memiliki nomor telepon, tapi tentu saja aku hanya bisa menunggu, masih canggung rasanya kalau aku yang meminta bertemu duluan.
Hari ini kami manfaatkan untuk menciptakan kenangan baik sebagai guru di depan anak-anak, benar-benar menyenangkan sampai jam istirahat pun kami tetap bermain didalam kelas. Namun dalam sekejap saja tiba-tiba bel pulang berbunyi.
“Ahjumma, banyak pengalaman yang sudah aku dapatkan disini, gamsahamnida ahjumma, kami menjadi mengerti tentang arti menolong, persahabatan, kesabaran, serta keikhlasan. Kau membuatku sadar ahjumma, sekali lagi gamsahamnida.” Yong oppa berbicara dengan tulus, ahjumma memeluknya, suasana yang mengaharukan. Kami semua tersenyum melihatnya.
“Oiya ahjumma, aku punya seuatu untuk anak-anak.” Oppa memberi anak-anak hadiah. Bermacam-macam ukuran. Mungkin oppa memberikan sesuai dengan apa yang diharapkan dari masing-masing anak-anak itu. Mereka gembira sekali dan mengucapkan terima kasih.
“Yonghwa hyung?”
“ye?”
“Ada satu yang kau lupakan”
“Hah? Apa? Bicara yang jelas minhyuk”
“Kekeke, kau juga mengerti arti cinta kan darisini?”
“ah ne, cinta pada anak-anak kan?”
“AIGOOOO, TENTU SAJA CINTA KEPADA EUNHEE NOONA” minhyuk berbicara sedikit berteriak. Ya ampun minhyuk, ingin sekal kututup mulutnya. Tapi kenyataannya aku tidak bisa, wajahku merah padam, begitu pula Yong oppa (ini terjadi lagi).
“Minhyuk benar. Kalian bagaimana? Ayo keponakanku tunjukkan perasaamu kekeke.” Omo~ ahjumma kenapa jadi ikut-ikutan?
“Ahjumma, maksudmu apa? Aku tidak mengerti”
“Kau fikir apa aku sanggup tidak berjumpa dengan anak-anakku selama tiga hari lebih? Tentu saja sebenarnya aku mengunjungi kalian setiap hari, tapi aku tidak menunjukkan diri. Tapi selama penyamaran yang aku lihat malah dua orang ini yang awalnya bertengkar lalu malu-malu, kekeke aku jadi teringat masa muda dulu.”
“Ahjumma, a a a a a aku tidak…”
“Anak-anak, ayo kita pulaaaang.” Ahjumma tidak menghiraukan Yong oppa yang mencoba berbicara padanya, dia malah menggiring anak-anak jauh dari tempat kami. Suasana jadi hening.

-- Author POV --

“Nah, jadi bagaimana bagusnya akhir cerita ini? Aku bosan daritadi hanya diam saja, sepertinya kalian berdualah tokoh utamanya.” Jungshin mulai mengeluarkan ke-cerewetan-nya lagi. Suasananya memang diam sekali. Tapi Yonghwa mulai bicara
“Eunhee? Mmmm…” Eunhee tidak menjawab, dia hanya melihat Yonghwa. Ayo oppa katakan! Bathin Eunhee. Kata-kata Jung hyekyung ahjumma tadi tiba-tiba membuatnya ingin mendengar Yonghwa menyatakan perasaan padanya.
“Saranghae, hehe” Yonghwa nyengir, muka Eunhee tiba-tiba berubah. Pletak
“Aish, kau kenapa jadi liar lagi huh sampai memukulku sekeras itu? Sudah bagus aku mau mengatakannya. Aku ini berani sekali kan? Apa lagi kesalahanku.” Yonghwa mengelus bahunya yang sakit dipukul oleh Eunhee.
“Ya ampun, inikan pernyataan cinta tapi kenapa jadi begini?” Jonghyun dan kedua namja lainnya hanya heran melihat tingkah dua teman mereka itu.
“Oppa, siapa yang tidak kesal. Diujung kata ‘saranghae’ malah ada kata ‘hehe’” Eunhee cemberut.
“kekeke mianhe Eunhee, ehem aku akan coba lebih serius oke?” Yonghwa mengambil sepucuk kertas dari dalam sakunya. Lalu membacanya.
When I see you in my dream every night,
When my heart beats fast looking at you,
When we fell asleep with our hands held tight
You and I belong together
Our very own Sweet Holiday
“Bagaimana, aku sudah serius kan? Ini sebenarnya lagu ciptaan minhyuk, tapi apa salahnya aku ubah kedalam bahasa inggris kekeke. Hemmm mukamu jangan malu-malu begitu Eunhee kekeke, apa itu artinya…”
“Itu artinya apa Oppa? Arti kalimat yang kau ucapkan tadi?” Mulut keempat namja itu menganga lebar melihat reaksi Eunhee yang polos sekali.
“Ya ampun pada intinya kau juga tidak ada romantisnya ya? Baiklaah” ekspresi Yonghwa langsung berubah serius sekali “Saranghaeyo Eunhee, I love you.”
“I love you too oppa.” Eunhee tersenyum. “tapi ternyata aku jadi merasa geli kalau kau mengucapkannya dengan serius”
“Aish, kau ini. Ah yasudahlah, yang penting kita sudah pacaran sekarang hahaha.” Yonghwa langsung menarik tangan Eunhee
“Kita mau kemana?”
“Hemmm, kita berkencan di Bus. Tenang, aku sudah belajar kok” Eunhee hanya tertawa kecil melihatnya. Oppa yang sudah jadi miliknya itu. Kekeke dia tidak menyangka liburannya bisa juga menjadi liburan yang manis.
------
“Omo~ mereka cute sekali ya jungshin”
“Kau benar” Minhyuk dan Jungshin memasang muka imut mereka.
“Iya, tapi mereka jadi melupakan kita. Huh Yonghwa hyung jahat sekali, kemarin dia menggodaku, jadi sekarang aku dengan siapa?”
“Tenang hyunnie hyung, kan  ada aku.” Minhyuk menggandengkan tangannya ke tangan jonghyun sambil mengedipkan matanya.
“Minhyuk, tega sekali kau, lalu aku ini bagaimana?”
“Ah tak apa. Aku jadi punya dua suami sekarang hahaha.” Mereka bergandengan menyusul pasangan baru itu sambil tertawa.  Langit sore menambah indahnya cinta dan persahabatan mereka. Esok mereka akan bersekolah tapi tetap berencana datang ke playgroup itu. Pantas Yonghwa dengan mantap mengatakan dia akan ke playgroup ini setiap hari, tentu saja, tidak mungkin dia tidak mengunjungi Eunhee.
"hyung, kalau dipikir-pikir noona baru yang mengajar tadi manis juga ya."
"JUNGSHIN, KITA CERAI!"

-- end --

akhirnya selesai ff gaje ini wkwkwk agak gak nyambung gitu keke. oiya ada bagian yang mirip sama ff nya febri eonni >> unforgetable day << itu terjadinya kebetulan kok, gak disengaja :)

6 comments:

  1. bagian mananya say yang sama?

    huaaaa apa bae dah si yonghwa, nyuri2 kesempatan gendong cewek kkkk

    ff mu belum selesai tuh, harusnya minhyuk dibikin cerai juga sama hyun, biar free

    KOCAK ff mu :DDD

    ReplyDelete
  2. cuma dikit sih, bagian yang "kau suka padaku?" sama "kau memanggilku oppa?" yagitudeh ._.

    kenapa onn? takut patah hati ngeliat minhyuk sama hyun? ;p aku juga patah hati sih *loh*

    ReplyDelete
  3. horeeee ada yang kena ompol juga .. wkwkwkw
    bagus bagus ... ada lanjutannya lagi nggak ?

    ReplyDelete
  4. wooooh, cuma itu mah gapapa say, aku kira jalan ceritanya yang mirip kekekekekek

    ReplyDelete
  5. hehehe,takut salah aja gitu deh onn ._.

    ini kan udah end, emang sih agak tanggung ya wkwkwk.
    iya mengingat komen sebelumnya ada tentang ngompol, sayang kalo gak dikenain (?)

    ReplyDelete
  6. telat bgt ya aku baru baca ff ini... hahahaha yaampun min lucuuu!!! suka deh, banyak2 bikin ff yg ada jungshin yaaa! ^^

    ReplyDelete

Cara komen (bagi yang kurang jelas):

1. Ketik komen kalian di kotak komentar.

2. Di samping 'Berikan komentar sebagai', klik Google (bagi yang menggunakan Blogspot) atau LiveJournal/Wordpress/AIM/TypePad/OpenID (bila kalian mempunyai akun disana)

3. Atau bagi yang tidak punya akun sama sekali / tidak mau ribet, klik NAME/URL (kosongkan URL bila tidak mau ditampilkan)

4. Klik 'Poskan komentar'