AF

Author: kang hyeri (@mpebriar)

Lenght: 778 words

Rating: G

Cast:

• Kang Minhyuk CNBLUE
• Jung Yonghwa CNBLUE
• Lee Jungshin CNBLUE
• Lee Jonghyun CNBLUE
• Han Sungho (president of FNC)

Other cast:

• manajer CNBLUE
• Choi Minhwan FT Island

Note:

Huahaha ff ini kelar dalam 1 jam. Sebenarnya dalam dalam rangka lagi ngetes sesuatu di blog. Haha happy reading dan jangan lupa komen.

Di ruang tamu dorm CNBLUE, semua berkumpul. Yonghwa, Jonghyun, Jungshin, Minhyuk, manajer, dan direktur FNC, Han Sung Ho. Suasana sungguh tidak enak.

Kayaknya bakal ngomongin masalah yang kemarin nih, batin Minhyuk.

“Maaf aku datang ke sini secara mendadak,” kata Sungho membuka suara,

“Gwenchana, ahjussi,” sahut Yonghwa. Member CNBLUE memang biasanya memanggilnya ahjussi agar terlihat akrab. [author ngasal lho].

“Begini, kalian menyadari kan kalau penampilan kalian kemarin mengecewakan. Terutama...kau Kang Minhyuk,” tunjuk Sungho pada Minhyuk. Sontak semua memandang Minhyuk.

“Aku? Yah kuakui memang ada yang salah kutabuh, tapi aku rasa pendengar tidak ada yang menyadarinya.”

“Tapi itu fatal kalau terjadi terus menerus. Dan lagi, waktu itu kau memutar-mutar stik drum-mu, kenapa bisa terlepas? Kalau dilihat penonton bagaimana?”

“Ah, itu karena aku lagi kurang konsen, lagi pula saat itu kan lagi rehearsal, tidak ada penonton saat itu, kru saja lagi pada makan siang.”

BRAK! Han Sungho menggebrak meja dengan kasar.

“Jangan kau anggap enteng itu Kang Minhyuk! Rehearsal sekalipun kau harus konsentrasi. Semua itu harus diperhitungkan!” kata Sungho dengan lantang. Semua terperangah.

Minhyuk ingin rasanya menangis, baru pertama kali dia menerima perlakuan seperti ini, bahkan orang tuanya saja tidak pernah. Tapi kalau menangis, makin benar saja kalau dia adalah crybaby.

“Ahjussi, mi...mianhae. Jeongmal mianhae,” kata Minhyuk lirih, dia menundukkan kepalanya.

“Maaf saja belum cukup, Minhyuk-ah. Aish! Aku sudah mempertimbangkan masak-masak akan hal ini dari kemarin.”

“Maksudmu?” tanya manajer.

Sungho mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

“Kau, masuklah sekarang.”

Kemudian Sungho memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku jasnya. Tak lama terdengar pintu terbuka dan muncul seseorang yang tak asing bagi mereka.

“Minhwan?” seru Jungshin.

“Ahjussi, maksudmu apa sebenarnya? Kau ga bermaksud...mengganti Minhyukkie...dengan...” kata Yonghwa terbata-bata.

“Kau benar, Yonghwa. Aku berniat mengganti Minhyuk dengan Minhwan.”

Semua terkejut, kecuali Minhwan yang sepertinya sudah tahu akan masalah ini.

“Ahjussi, aku tau kau ini orang yang perfeksionis. Tapi kan tidak perlu berlebihan seperti ini kan?” tanya Jungshin yang membela Minhyuk.

“Kalian semua mau CNBLUE tinggal nama hanya karena permainan Minhyuk yang... ah kalian tau lah.”

“Ahjussi, tapi itu sangat berlebihan. Selama tampil, kami selalu dipuji oleh para penonton. Itu tak lepas dari keikutsertaan Minhyuk,” bela Jonghyun.

“A...aku akan terus latihan agar tidak mengulangi kesalahan seperti kemarin. Ahjussi, jeongmal mianhae. Jangan keluarkan aku dari CNBLUE. Ini impianku,” kata Minhyuk lirih. Air matanya kini sudah tidak bisa dibendung lagi. Jungshin yang duduk disampingnya mengelus-elus punggung Minhyuk. “Kita ga akan biarkan kau keluar”, bisik Jungshin.

“Hyung, ini bagaimana?” tanya Yonghwa pada sang manajer. Manajer hanya menggeleng pelan, tidak mau menggugat keputusan sang direktur.

“Choi Minhwan, kau boleh keluar sekarang,” perintah Sungho.

Minhwan membungkuk dan mengatakan sesuatu, “Minhyuk hyung, mianhae.” Lalu melesat pergi.

“Ahjussi, kau tidak bisa begitu saja memutuskan tanpa persetujuan kami. Bagaimanapun Minhyuk masih bagian dari CNBLUE!” tegas Yonghwa.

“Makanya aku datang kemari. Kalian setuju kan dengan keputusanku? Ah tidak, mau tidak mau kalian harus setuju.”

BRAK! Kini gantian Jonghyun yang menggebrak meja.

“Lancang sekali kau Jonghyun!” seru Sungho.

“Mianhae, ahjussi! Aku tidak mau kalau Minhyuk keluar. Kalau kau masih tetap bersikukuh dengan keputusan konyolmu itu, aku akan keluar bersamanya.”

“Jonghyun hyung?” Minhyuk terkejut dengan apa yang dikatakan hyungnya itu.

“Mana bisa aku bermain dibawah tekanan seperti ini? Lagi pula, tanpa kau rasanya CNBLUE sudah bubar!”

Minhyuk sungguh terharu dengan kata-kata Jonghyun. Tapi yang dia tahu, CNBLUE adalah impiannya selama ini, sama dengan Minhyuk. Rasanya egois membiarkan hyung yang sudah dia anggap sebagai kakaknya itu melepas impiannya.

“A...aku juga. Aku juga akan keluar kalau Minhyuk keluar,” kata Jungshin. Minhyuk bisa menangkap keraguan dari diri Jungshin.

“Cih! Baiklah kalau itu mau kalian. Kau bagaimana, Yonghwa? Mau keluar juga? Kalau tidak, kau mungkin akan cocok di FT Island. Namamu akan semakin terangkat,” kata Sungho di sela tawa sinisnya.

“Mwo? Kau menyogokku? Andwae! Aku tidak mau bersenang-senang sedangkan dongsaengku....,” kata Yonghwa terputus. Air matanya mulai menetes.

Minhyuk mulai terisak. Bagaimana tidak? Teman seperjuangannya rela keluar dari band, rela melepas impian mereka yang telah susah payah mereka capai hanya demi Kang Minhyuk.

“Minhyuk-ah, sebaiknya kau masuk ke kamar. Kami akan memohon pada ahjussi untuk mempertimbangkannya kembali,” bisik Jungshin pada Minhyuk.

“Keputusanku bulat, Lee Jungshin!” seru Sungho yang ternyata mendengar bisikan Jungshin. Jungshin pun menatap tajam sang direktur.

“Ga usah digubris. Kami tidak akan meninggalkanmu kok, cepat masuk ke kamar,” perintah Jonghyun.

Minhyuk hanya mengangguk pasrah.

“Mianhae, teman-teman,” kata Minhyuk lirih sebelum dia beranjak dari sofa dan berjalan gontai ke arah pintu kamarnya. Begitu dia membuka pintu, sebuah kertas besar menggantung muncul tepat di depan wajahnya, bertuliskan:

APRIL FOOL

Minhyuk terkejut, mata sipitnya membesar. Dia berbalik dan didapatinya orang-orang tadi, plus Minhwan yang entah sejak kapan sudah ada di sana lagi, tersenyum lebar pada Minhyuk.

“Ternyata menangis itu susah,” kata Yonghwa di sela tawanya.

“HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA,” Minhyuk menangis sejadi-jadinya.

“Yah, mewek dah!” seru Jungshin

-END-